Makasar, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|ibukota Sulawesi Selatan|Kota Makassar}}
{{kecamatan
|nama = MakassarMakasar
|gambar=
|provinsi = Daerah Khusus Ibukota Jakarta{{!}}DKI Jakarta
Baris 9:
}}
 
'''Kecamatan MakassarMakasar''' adalah sebuah [[kecamatan]] yang terletak di [[Jakarta Timur]], [[Jakarta]]. Kecamatan ini kemungkinan dahulu kala adalah kampung MakassarMakasar, ditilik dari namanya. Penduduknya berjumlah 220.112 jiwa ([[2019]]) sedangkan luasnya adalah 21,87  km².
 
== Sejarah Penamaan Kampung Makassar ==
Kawasan yang dahulu termasuk Kampung Makassar dewasa ini meliputi wilayah kelurahan [[Makassar, Makassar, Jakarta Timur|Makassar]] dan sebagian dari wilayah Kelurahan [[Kebon Pala, Makassar, Jakarta Timur|Kebon Pala]], Kecamatan [[Kramat Jati, Jakarta Timur|Kramat Jati]], Kotamadya [[Jakarta Timur]]. Disebut Kampung Makassar, karena sejak tahun [[1686]] dijadikan tempat pemukiman orang – orang[[Suku Makassar]], di bawah pimpinan Kapten [[Daeng Matara]] (De Haan 1935:373).
 
Dalam Lontaraq Bilang atau catatan harian Kesultanan Gowa Tallo pun menyebut pada 7 Januari 1727 "Di kabarkan bahwa I Daeng Mattara meninggal di Jakattaraq". Lidah orang Makassar menyebut dan menulis Jakattaraq yang berarti Jayarkarta, yang pada akhirnya direbut oleh VOC Belanda dan mengganti nama ini menjadi Batavia.
 
Mereka adalah bekas tawanan perang yang dibawa ke [[Batavia]] setelah [[Kerajaan Gowa]], di bawah [[Sultan Hasanuddin]] tunduk kepada [[Kompeni]] yang sepenuhnya dibantu oleh [[Kerajaan Bone]] dan [[Kerajaan Soppeng|Soppeng]] ([[Herman Theodoor Colenbrander|Colenbrander]] 1925, (II):168: Poesponegoro 1984, (IV):208). Pada awalnya mereka di Batavia diperlukan sebagai budak, kemudian dijadikan pasukan bantuan, dan dilibatkan dalam berbagai peperangan yang dilakukan oleh Kompeni. Pada tahun [[1673]] mereka ditempatkan di sebelah utara Amanusgracht, yang kemudian dikenal dengan sebutan [[Kampung Baru]] (De Haan 1935:373). Mungkin merasa bukan bidangnya, tanah di Kampung Makassar yang diperuntukan bagi mereka itu tidak mereka garap sendiri melainkan disewakan kepada pihak ketiga, akhirnya jatuh ketangan [[Frederik Willem Preyer]] (De Haan 1935:373; 1910:57). Salah seorang putri Daeng Matara menjadi istri [[Pangeran Purbaya]] dari [[Banten]] yang memiliki beberapa rumah dan ternak di [[Condet]], yang terletak disebelah barat Kampung Makassar (De Haan 1910:253).
Baris 32:
{{Kota Administrasi Jakarta Timur}}
{{Authority control}}
 
 
{{Jakarta-stub}}