| former_name = PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB)
| company_type = [[Perseroan terbatas]]
| founder =
| foundation = {{start date and age|1991|05|21}} {{small|(sebagai PT Bank Utama Internasional Bank)}}<br>{{start date and age|2010|03|02}} {{small|(sebagai PT Bank BCA Syariah)}}
| location = [[Jatinegara, Jakarta Timur]], [[Indonesia]]
| industry = [[Perbankan syariah|Keuangan syariah]] dan komponennya
Baris 19:
== Sejarah ==
PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) merupakan hasil konversi dari proses akuisisi dan konversi yang dilakukan [[Bank Central Asia|PT Bank Central Asia Tbk]] pada tahun 2009 terhadap PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,NotarisNo. di72 Jakartatanggal 12 Juni 2009. Pada awalnya Bank UIB merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya sebagai bank umum konvensional, namun kemudian mengubah kegiatan usahanya menjadi bank yang menjalankan kegiatan usahadijalankan berdasarkan prinsip Syariahsyariah. Bank UIB (Utama International Bank) sendiri berdiri pada 21 Mei 1991<ref>[https://upperline.id/profile/profile_detail/bca-syariah BCA Syariah]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dan mulai beroperasi pada 18 Maret 1992.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=gZKfAAAAIAAJ&q=UTAMAINTERNATIONALBANK+march+1992&dq=UTAMAINTERNATIONALBANK+march+1992&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjl2pWhns_3AhWZXWwGHZDkAQMQ6AF6BAgDEAI Bankers Handbook for Asia]</ref> Termasuk bank kecil, Bank UIB pada 2008 memiliki aset Rp 665 miliar dan kepemilikan sahamnya dikuasai oleh keluarga Tjahayadikarta.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=qP13l3gI8CIC&pg=PA61&lpg=PA61&dq=BANK+UiB+Tjahyadikarta&source=bl&ots=t97CENEVdg&sig=ACfU3U08jjsxWpIkZHmECTEOKi3fpckGMg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwippemRnc_3AhWFILcAHb0TCV0Q6AF6BAgUEAM#v=onepage&q=BANK%20UiB%20Tjahyadikarta&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2009]</ref> Adapun BCA sendiri membeli 100% saham bank itu dari pemilik lama dengan harga Rp 242 miliar.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-1026979/bca-beli-bank-uib BCA Beli Bank UIB]</ref> Pembelian Bank UIB bisa dikatakan sejalan dengan upaya BCA terjun ke industri [[perbankan syariah]]. BCA sebenarnya sudah menjajaki pembelian bank kecil sejak Mei 2007, dengan saat itu terdapat 4 calon yang akan diakuisisi, namun gagal karena masalah harga.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=9ALhDwAAQBAJ&pg=PA2&dq=bank+djasa+arta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiD-LnA6ZD4AhUNILcAHe1GAjAQ6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=bank%20djasa%20arta&f=fals Jilid Buku Islam; Gebyar Bisnis Syariah]</ref>
Pasca akuisisi itu Bank UIB mengubah namanya menjadi BCA Syariah dan menyesuaikan seluruh ketentuan dalam anggaran dasarnya menjadi sesuai dengan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Perseroan Terbatas Bank UIB No. 49 tanggal [[16 Desember]] [[2009]] yang dibuat di hadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 23 tanggal 20 Maret 2012.