Ambarawa, Semarang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
+ pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
|
| alt_foto = Kantor Kecamatan Ambarawa
| caption = Kantor Kecamatan Ambarawa
|dati2=Kabupaten▼
| peta = [[Berkas:Locator Kecamatan Ambarawa.png|120px]]
|nama dati2=Semarang▼
| nama = Ambarawa
|luas=28,22 km²▼
▲| dati2 = Kabupaten
▲| nama dati2 = Semarang
|kelurahan=2/8▼
▲| luas = 28,22 km²
|
▲| kelurahan = 2/8
|provinsi=Jawa Tengah▼
| nama camat = Eka Jaya Sakti
| kepadatan = 2.082 jiwa/km²
▲| provinsi = Jawa Tengah
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Willem I met een begraafplaats op de voorgrond TMnr 3728-442.jpg|jmpl|300px|Benteng Willem I (tahun 1865-1872)]]▼
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Chinese wijk te Ambarawa Semarang TMnr 10020851.jpg|jmpl|300px|Kawasan Pacinan di Ambarawa (tahun 1880)]]▼
'''Ambarawa''' ({{lang-jv|ꦄꦩ꧀ꦧꦫꦮ|Ambarawa}}) adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://ambarawa.semarangkab.go.id/|title=Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang|website=ambarawa.semarangkab.go.id|access-date=2018-06-18}}</ref> Pada era kerajaan kerajaan [[Mataram]] ([[Amangkurat II]]) kawasan ini bernama '''Limbarawa'''. Dahulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Ambarawa juga dikenal karena peristiwa bersejarah [[Palagan Ambarawa]]. Di kecamatan ini terdapat beberapa situs sejarah, di antaranya [[Monumen Palagan Ambarawa]], [[Museum Kereta Api Ambarawa]] dan [[Benteng Willem I]] yang menjadi wisata sejarah terkenal.▼
▲'''Ambarawa''' ({{lang-jv|ꦄꦩ꧀ꦧꦫꦮ|Ambarawa}}) adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://ambarawa.semarangkab.go.id/|title=Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang|website=ambarawa.semarangkab.go.id|access-date=2018-06-18}}</ref> Pada era kerajaan kerajaan [[Mataram]] ([[Amangkurat II]]) kawasan ini bernama '''Limbarawa'''. Dahulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Ambarawa juga dikenal karena peristiwa bersejarah [[Palagan Ambarawa|Pertempuran Palagan Ambarawa]]. Di kecamatan ini terdapat beberapa situs sejarah, di antaranya [[Monumen Palagan Ambarawa]], [[Museum Kereta Api Ambarawa]] dan [[Benteng Willem I]] yang menjadi wisata sejarah terkenal.{{Butuh rujukan}}
Ambarawa mempunyai jalur rel kereta api [[Jalur rel gigi|bergerigi]] yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur [[Semarang]]-Ambarawa-[[Magelang]] beroperasi hingga tahun 1977. Sekarang jalur ini merupakan situs Museum Kereta Api Ambarawa.▼
▲Ambarawa mempunyai jalur rel kereta api [[Jalur rel gigi|bergerigi]] yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur [[Semarang]]-Ambarawa-[[Magelang]] beroperasi hingga tahun 1977. Sekarang jalur ini merupakan situs Museum Kereta Api Ambarawa.{{Butuh rujukan}}
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], pertempuran pecah di Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan [[NICA]] dan Inggris dengan pasukan tentara Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Palagan Ambarawa.<ref>{{Cite web|last=Elgar|first=Danny Gaida Tera|date=|title=Pertempuran Ambarawa: Simbol Keberanian dan Semangat Juang yang Tak Tertandingi di Tanah Jawa|url=https://www.jawapos.com/nasional/014528223/pertempuran-ambarawa-simbol-keberanian-dan-semangat-juang-yang-tak-tertandingi-di-tanah-jawa|website=Jawa Pos|language=id|access-date=2024-04-09}}</ref>
Di sebelah tengah Ambarawa ada sebuah rawa yg dikenal dengan sebutan [[Rawa Pening]]. Asal muasal rawa tersebut menurut geologist J. Van Bemellen, Rawa Pening merupakan [[cekungan]] [[danau tektonik]], yang terjadi akibat peristiwa tektonik gravitasi, yaitu pergeseran akibat gaya berat, yang mengakibatkan Gunung Telomoyo Purba, yang dikenal sebagai Gunung Soropati, robek dan menghasilkan [[sesar Klegung]] yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Pada masa [[prasejarah]], sisi timur Gunung Soropati bergeser ke arah timur laut, sehingga daerah antara [[Gunung Telomoyo]] dan Pegunungan Payungrong mengalami depresi. Akibatnya, bagian kaki dasarnya patah dan terlipat, sehingga membentuk cekungan yang terisi air hujan dan menghasilkan banyak mata air dari patahan aquifer. Cekungan inilah yang dikenal sebagai Rawa Pening. Rawa ini menjadi sumber air utama [[Sungai Tuntang]], yang bermuara ke [[Laut Jawa]].<ref>{{Cite journal|last=Amariansah|first=Widayat|date=2011|title=Klante Beton, Bangunan Pengendali Penyebaran Eceng Gondok Di Rawa Pening Yang Berfungsi Sebagai Jembatan Penghubung Antar Kecamatan|url=http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/view/19/16|journal=Dinamika Sains|volume=9|issue=20}}</ref> Ambarawa berkembang sebagai kota wisata dimana berbagai wisata tersedia seperti Kampung Rawa, Museum Kereta, Eling Bening dan lainnya.▼
▲Di sebelah tengah Ambarawa ada sebuah rawa yg dikenal dengan sebutan [[Rawa Pening]]. Asal muasal rawa tersebut menurut geologist J. Van Bemellen, Rawa Pening merupakan [[cekungan]] [[danau tektonik]], yang terjadi akibat peristiwa tektonik gravitasi, yaitu pergeseran akibat gaya berat, yang mengakibatkan Gunung Telomoyo Purba, yang dikenal sebagai Gunung Soropati, robek dan menghasilkan [[sesar Klegung]] yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Pada masa [[prasejarah]], sisi timur Gunung Soropati bergeser ke arah timur laut, sehingga daerah antara [[Gunung Telomoyo]] dan Pegunungan Payungrong mengalami depresi. Akibatnya, bagian kaki dasarnya patah dan terlipat, sehingga membentuk cekungan yang terisi air hujan dan menghasilkan banyak mata air dari patahan aquifer.
Cekungan inilah yang dikenal sebagai Rawa Pening. Rawa ini menjadi sumber air utama [[Sungai Tuntang]], yang bermuara ke [[Laut Jawa]].<ref>{{Cite journal|last=Amariansah|first=Widayat|date=2011|title=Klante Beton, Bangunan Pengendali Penyebaran Eceng Gondok Di Rawa Pening Yang Berfungsi Sebagai Jembatan Penghubung Antar Kecamatan|url=http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/view/19/16|journal=Dinamika Sains|volume=9|issue=20}}</ref> Ambarawa berkembang sebagai kota wisata dan bisnis dimana berbagai bisnis wisata tersedia seperti [[Kampoeng Rawa]], Museum Kereta, Eling Bening dan lainnya.{{Butuh rujukan}}
== Pembagian administrasi ==
Baris 77 ⟶ 80:
=== Ngampin ===
{{main|Ngampin, Ambarawa, Semarang}}
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Willem I met een begraafplaats op de voorgrond TMnr 3728-442.jpg|jmpl|
Kelurahan Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan [[Jambu]]. Pusat desa (kantor balai desa) terletak pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota [[Semarang]]. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran. Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering. Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.
Baris 108 ⟶ 113:
=== Bejalen ===
{{main|Bejalen, Ambarawa, Semarang}}
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Chinese wijk te Ambarawa Semarang TMnr 10020851.jpg|jmpl|
Desa Bejalen merupakan salah satu desa yang berada di Ambarawa desa ini juga dikenal dengan desa pelangi yang berlokasi berdekatan dengan [[Danau Rawa Pening]] dan disini juga terdapat wisata Kampung Rawa yang berada di Jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Bejalen juga dikenal dengan desa wisata.
|