Ada Apa dengan Cinta?: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Memperbaiki kapitalisasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 133:
| extra3 = Melly Goeslaw
| length3 = 3:38
| title4 =
| lyrics4 = Melly Goeslaw
| music4 = Yudis
Baris 184:
''Ada Apa dengan Cinta?'' dirilis secara resmi di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 8 Februari 2002. Album jalur suaranya dirilis pada 8 Januari 2002, sebulan lebih awal dari filmnya.<ref name="tembang3"/> Film ini juga tayang scara internasional dengan judul ''What's Up with Love?'' dalam bahasa Inggris dan ''Ganbare, Ai'' atau ''Beautiful Days'' dalam bahasa Jepang. Film ini dibeli oleh perusahaan Fumio Furuya untuk diputar di 30 bioskop di tujuh kota di Jepang, yaitu Tokyo, Osaka, Sapporo, Nagoya, Kyoto, Fukuoka dan Kobe.<ref>http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/ada-apa-dengan-cinta-akan-dibuat-novel-di-jepang-qgadu9b.html</ref> Dian, Nicholas, dan Rudi Sujarwo berada di sana selama enam hari untuk menggelar promosi. Di Malaysia, hak siar film ini dibeli oleh Buena Vista Tri Star Columbia untuk ditayangkan di negara tersebut.<ref>http://arsip.gatra.com/2003-02-10/versi_cetak.php?id=25127</ref> Dian, Nicholas, dan Mira Lesmana diundang oleh perusahaan tersebut ke Malaysia pada pertengahan Januari 2003 untuk menggelar konferensi pers dalam rangka promosi film ini.
''Ada Apa dengan Cinta?'' kemudian juga dirilis dalam bentuk kepingan VCD oleh Tower Movie Entertainment pada 28 Juni 2002.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/01/bud5.htm |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2004-01-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040125122316/http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/01/bud5.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]] }}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/23/bud3.htm |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2006-03-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060301000712/http://www.suaramerdeka.com/harian/0207/23/bud3.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]] }}</ref> VCD tersebut saat itu dijual dengan harga Rp 27.500 dengan tambahan bonus postcard bergambar Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Buku berisikan skenario film ini juga diluncurkan oleh penerbit Metafor. Buku ini dicetak dengan tebal 142 halaman dan dijual dengan harga Rp 55.000. Selain menampilkan skenario film, buku ini juga menceritakan proses pembuatan skenario tersebut. Cetakan pertama buku ini, yakni sebanyak 3.000 eksemplar, terjual habis dengan cepat.<ref>{{Cite web |url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2002/04/01/BK/mbm.20020401.BK78193.id.html |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2010-09-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100902045932/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2002/04/01/BK/mbm.20020401.BK78193.id.html |dead-url=yes }}</ref>
Untuk memperingati 10 tahun ''Ada Apa dengan Cinta?'', film ini diputar ulang pada jaringan Cinema 21 di Blok M Square, Jakarta khusus untuk tanggal 9 dan 10 Februari 2012.<ref>{{Cite web |url=http://artis.inilah.com/read/detail/1827519/ada-apa-dengan-cinta-diputar-lagi-di-bioskop |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2012-04-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120411163031/http://artis.inilah.com/read/detail/1827519/ada-apa-dengan-cinta-diputar-lagi-di-bioskop |dead-url=yes }}</ref> Awalnya pemutaran ulang film ini hanya dilakukan pada 8 Ferbruari 2012 di PPHUI khusus bagi para pemain dan kru film dalam rangka nostalgia. Seminggu sebelum acara tersebut diadakan, Mira Lesmana membuat kuis untuk 100 tiket, tetapi ternyata pemutaran ulang film ini mendapat reaksi yang baik, bahkan yang tidak memenangkan kuis rela membayar untuk menonton ulang film ini. Akhirnya, Mira mengurus izin untuk mengembalikan ''Ada Apa dengan Cinta?'' ke bioskop selama dua hari. Para kru film juga menggelar reuni dan ''talk show'' di Rasuna, Jakarta, untuk membahas film tersebut.<ref>http://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/21032-kala-bintang-qada-apa-dengan-cintaq-reuni.html</ref> Karena mendapat respon yang bagus pemutaran ulang film diperpanjang dua hari hingga 12 Februari 2012.<ref>http://hot.detik.com/movie/read/2012/02/10/101813/1839088/229/ramai-penonton-jadwal-tayang-film-aadc-diperpanjang</ref>
Baris 196:
=== Tanggapan kritis ===
''Ada Apa dengan Cinta?'' mendapat respon yang sangat positif dari para pengamat dan pemerhati film Indonesia. Leila S. Chudori, jurnalis dari majalah ''[[Tempo]]'', memuji film ini sebagai "sebuah kemasan yang luar biasa: skenario yang pas (Jujur Prananto); aktor dan aktris yang luar biasa yang kemudian menjadi idola remaja (Dian Sastro dan Nicholas Saputra); dan musik yang segar dan funky (Melly Goeslaw dan Anto Hoed)."<ref>http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/12/29/KL/mbm.20031229.KL92141.id.html{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ade Irwansyah dari ''Tabloid Bintang'' menyatakan ''Ada Apa dengan Cinta?'' sebagai "sebuah film yang lengkap. Satu dari sedikit film yang bisa mempertemukan semua selera orang."<ref>http://www.tabloidbintang.com/extra/nostalgia/20793-nonton-lagi-ada-apa-dengan-cinta-sebuah-perayaan.html</ref> Krisnadi Yuliawan dari majalah ''[[Gatra]]'' menggambarkan film ini sebagai film remaja yang "lengkap dengan segala kesegaran dan kelincahannya."<ref name="gatrareview">http://wap.gatra.com/versi_cetak.php?id=15259{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ia juga memuji penulisan skenario film ini yang "secara efektif berhasil membangun semua karakter." Lisa Siregar dari surat kabar ''The Jakarta Globe'' merasa bahwa naskah skenario yang kuat, penuh dengan frasa idiom dan kiasan sastra mengambil peran yang besar dalam kesuksesan film ini."<ref name="thejakartaglobe">http://www.thejakartaglobe.com/entertainment/10-years-later-a-favorite-indonesian-film-still-fills-the-seats/497196</ref>
Mundari dalam artikelnya di ''[[Koran Tempo]]'' mengatakan kalau alur cerita dari film ini "terkesan klasik." dan menjelaskan bahwa film ini "mempunyai atmosfer percintaan yang santun, puitis, tapi memukau dan menyentuh remaja."<ref>http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UwYGVgYBAAdW{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Budi Maryono dari surat kabar ''[[Suara Merdeka]]'' mengatakan bahwa ''Ada Apa dengan Cinta?'' merupakan bukti bahwa orang Indonesia masih bisa membuat film. Ia lebih jauh menjelaskan: "Paduan antara akting para pemain dan besutan sutradara membuat film produksi Miles Production itu tampil penuh darah, gairah, dana menyentuh jiwa. Sepanjang tayangan, kadang saya tertawa, kadang diam menahan nafas, kadang menata dada yang sesak, kadang gagal menahan guliran air mata."<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/02/bud5.htm |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2016-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160306012737/http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/02/bud5.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]] }}</ref> Namun demikian, pemerhati film Indonesia JB Kristanto dalam resensinya untuk situs ''Film Indonesia'' menyebut ''Ada Apa dengan Cinta?'' sebagai film "berkualitas standar" dan merasa kalau pujian-pujian yang diberikan pada film ini terasa berlebihan.<ref>http://filmindonesia.or.id/movie/review/rev4cd636ea84c34#.T8sru4H9bIW</ref>
Baris 305:
|}
== Spin-off dan
* ''[[Ada Apa dengan Cinta? (sinetron)|Serial TV Ada Apa dengan Cinta?]]''
* ''[[Ada Apa dengan Cinta? 2014]]''
|