Barong Kemiren: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dheirawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dheirawa (bicara | kontrib)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3:
 
== Sejarah Barong di Banyuwangi ==
 
=== 1. Kesenian Barong Versi 1 ===
Pada tahun 1700an, Banyuwangi berada dibawah kekuasan kerajaan [[Bali]]. Sehingga banyak kebudayaan bali yang menyebar di Banyuwangi karena dibawa oleh para pejabat kerajaan Bali yang berkerja di Banyuwangi. adapun seni budaya dimaksud seperti Angklung Caruk di Banyuwangi berasal dari [[Rindik]], [[Barong Bali|Barong ket]] ketika di Banyuwangi digemari oleh masyarakat Banyuwangi hingga pada terjadi perubahan pada barong ket yang menjadi bernuansa ''Jawa Blambangan'' dengan menggunakan mahkota khas Jawa dengan ditambahkan Sayap pada badan Barong, diberi sayap pada barong menggambarkan bahwa Kerajaan Bali yang berhasil menguasai Bayuwangi, dalam arti Barong Ket merupakan Kerajaan Bali terbang menyebrangi selat Bali ke Banyuwangi seperti halnya dewa. Penampilan perdana barong jenis baru di Banyuwangi ini dilakukan di desa [[Kemiren, Glagah, Banyuwangi|Kemiren]], maka Barong ket versi Banyuwangi ini dikenal dengan barong Kemiren.
 
Selain itu, di Banyuwangi yang juga terdapat orang-orang dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] turut memberi pengaruh pada barong kemiren seperti penyebutan barong kemiren dengan nama [[Singo Barong]], bila Barong Ket dari bali diiringi gamelan bali maka Barong kemiren menajdimenjadi diiringi gamelan reog. Bila di [[Reog]] terdapat tradisi ''Iker'', pertunjukan berjalan memutari kampung-kampung seperti halnya ''Ngelawang'' di Bali namun dilakukan oleh Barong Bangkung Babi bukan Barong Ket. Maka tradisi memutari kampung-kampung ini turut dilakukan juga pada Barong Kemrien dengan sebutan ''Ider Bumi''. selain itu cerita historis pada reog turut masuk pada barong kemiren, yang terkenal terkait Barong Lundoyo yang berdasarkan ceriacerita [[Singo Barong]] Penguasa Kerajaan Lodaya.
 
=== 2. Kesenian Barong Versi 2 ===
Menurut Hasnan Singodimayan, budayawan setempat, kesenian barong Kemiren bercerita tentang gadis cantik bernama Ja'rifah, yang dijaga hewan bertubuh besar bermuka buruk--yang kemudian disebut barong--melawan penjajah. "Barong sangat setia kepada tuannya sehingga dianggap simbol kepahlawanan," tutur Hasnan.Kesenian barong Kemiren mirip kesenian barong di Bali. Kemiripan ini, menurut Hasnan, sangat wajar karena kedekatan kultur yang saling mempengaruhi dalam sejarah hubungan antara Bali dan Banyuwangi. Bedanya, secara fisik ukuran barong Bali lebih besar dan tidak punya sayap. Menurut Hasnan, ada beragam versi tentang sejarah barong Kemiren.
 
=== 3. Kesenian barong versi 3 ===
Ada yang mengisahkan, barong<ref>http://www.javanologi.info/sib/index.php?page=detail&hal=karya&kode=BUD-00008{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> bermula dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Mereka, Minak Bedewang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas, keduanya terlibat pertarungan hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu lama. Tak satu pun yang terluka. Masing-masing menggunakan wujud sakti yang mengerikan, seekor harimau besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suaranya menggelegar persis halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit. Suara tanpa rupa itu mengingatkan agar menghentikan pertempuran.
 
Keduanya diminta berdamai. Akhirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu, masyarakat Using memiliki wujud barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini, barong bisa mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian Barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib diberi ritual khusus yaitu meminta izin ke buyut cili.Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam.
 
== Jenis Barong di Banyuwangi ==
Baris 26 ⟶ 16:
 
=== Barong kumbo atau kumbo wongso kenongo ===
Adalah sejenis barong kemiren namun berukuran jumbo lebih besar dari barong kemiren dengan warna beragam dan gerakan kaki yang khas. Biasanya lebih agresif dalam tariannya. Tinggi barong kumbo mencapai 2,5 Meter dengan panjang 7 Meter, Barong ini bisa dimainkan lebih dari 2 orang
 
=== Barong sumur ===
Adalah jenis barong kemiren yang dimainkan hanya satu orang saja, terinspirasi Reog yang bisa hanya dimainkan olehhanya 1 orang saja,
 
=== Barong Rogo ===
Baris 53 ⟶ 43:
 
== Barong Dan Regenerasi ==
Adalah Sucipto, 45 tahun, lelaki kelahiran Banyuwangi itu, tengah berupaya melakukan regenerasi agar kesenian itu tak punah. Melihat pemain kesenian barong yang kian uzur usianya, membuatnya resah. Tanpa menghilangkan keasliannya, ia mempermudah pakem kesenian itu agar bisa memancing minat kalangan muda. "Saya tidak mau berkutat pada pakem. Saya bikin tarian-tarian dan cerita sendiri yang lebih mudah dihafal anak muda. Waktu bermainnya saya singkat menjadi satu setengah jam saja," kata Sucipto, yang sudah bermain barong sejak anak-anak. Dari tiga tahap cerita pada barong, Sucipto meringkasnya menjadi satu tahap saja. Isi cerita lebih bermuatan pesan moral, mengajak orang saling menghormati dan tidak mengambil hak orang lain. Benar saja.
 
Lebih dari 50 remaja Desa Kemiren menawarkan diri bermain barong. Sucipto memilih 36 orang. Pada 21 Mei 2007, terbentuklah Barong Lancing ( perjaka ) atau Barong Sapujagat, yang anggotanya berasal dari remaja usia SMP dan SMA. Ia juga membentuk Barong Cilik dari kalangan TK dan SD. Semua peralatan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak ini. "Saya orang Kemiren. Kalau bukan saya, siapa yang mau peduli meneruskan barong Kemiren?" tutur Ketua Barong Cagar Budoyo Kemiren ini. Ternyata upaya Sucipto mendapat apresiasi masyarakat. Terbukti beberapa waktu yang lalu, pernah Barong Lancing diundang Gubernur Jawa Timur Imam Utomo menggelar pentas dalam sebuah acara di Surabaya.