Chappy Hakim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(34 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = Chappy Hakim
| image = Chappy_hakim.jpg
| imagesize = 200px
| caption =
| office = Kepala Staf TNI Angkatan Udara
| order = ke-14
| president = [[Megawati Soekarnoputri]]<br />[[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| term_start = 25 April 2002
| term_end = 23 Februari 2005
| predecessor = [[Hanafie Asnan]]
| successor = [[Djoko Suyanto]]
| birth_date = {{Birth date and age|1947|12|17}}
| birth_place = [[Yogyakarta]]
| death_date =
| death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| party =
| spouse = Pusparani Hasjim
| relations =
| children = 1. [[Tascha Liudmila]] - [[Jurnalis]]<br/>2. Fatsi Anzani - [[Entrepreneur]]
| alma_mater = [[
| occupation = [[Tentara]]
| profession = [[TNI]]
| religion = [[Islam]]
| signature =
| website = {{URL|http://www.chappyhakim.com
| footnotes =
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| serviceyears = 1971 - 2005
| rank = [[Berkas:
| unit = Korps Penerbang (Angkut)
| office2 = Ketua
| order2 = ke-1 | term_start2 = 2019 }} [[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Chappy Hakim''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|17|12|1947}}){{Sfn|Hakim|2018|p=1}} adalah seorang tokoh [[militer]] [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] (KSAU) periode 2002–2005, menggantikan Marsekal TNI [[Hanafie Asnan]]. Chappy Hakim selanjutnya digantikan oleh Marsekal TNI [[Djoko Suyanto]].<ref>{{Cite web|title=KASAU dari masa ke masa|url=https://tni-au.mil.id/profil/kasau-dari-masa-ke-masa/|website=TNI AU|access-date=30 Juli 2021}}</ref>
Pada 14 April 2004, Chappy diangkat sebagai honorary pilot di [[Angkatan Udara Amerika Serikat|Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF)]] oleh [[William J.
Sejak 2019, ia mendirikan dan memimpin
==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Harmonieplein met Rijswijkse straat te Djakarta West-Java TMnr 10014928.jpg|jmpl|300x300px|Kawasan Harmoni (sekarang), dan tampak Rijswijke straat (Jalan Segara tahun 50-an atau Jalan Veteran sekarang) sekitar tahun 1948.]]
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-20020682, Dia- Het paleis van president Suharto, Henk van Rinsum, 1980.jpg|jmpl|300x300px|Kawasan Istana Merdeka, Jalan Segara IV terlihat sudah menjadi bagian dari Istana di bagian kiri foto]]
=== Masa Kecil ===
Chappy lahir dengan nama Chappy Hakim di rumah keluarganya di [[Yogyakarta]], dan dibesarkan di [[Jakarta]], tepatnya di Gang Poll, [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara 4, nomor 4 Paviliun]], pada tanggal 17 Desember 1947. Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, pasangan dari ayah [[Abdul Hakim (Wartawan)|Abdul Hakim]] dan ibu Zubainar ( Berasal dari Nagari Simawang Tanah Datar ). {{Sfn|Hakim|2018|p=4}}
Bangunan-bangunan rumah di [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara 4]], pada umumnya merupakan bangunan-bangunan tua peninggalan [[Belanda]], dan ada beberapa rumah yang masih dihuni oleh mereka, salah satunya adalah tetangga terdekatnya, ''Meneer'' (Bapak) dan ''Mevrouw (''Ibu) Weeneer, beserta kedua anaknya, Roy dan Dieneke. Selain itu juga ada rumah yang dihuni oleh [[Reporter]] [[Sepak bola]] terkenal pada tahun 1950 - 1960-an, Soeparto. Karena berdekatan sekali dengan Istana Presiden, maka beberapa kali mereka menyaksikan kedatangan helikopter kepresidenan yang membawa [[Presiden Soekarno]].{{Sfn|Hakim|2018|p=6}}
Chappy kecil dan anak-anak yang tinggal di sekitar [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara 4]], anak-anak pelayan istana dan anak-anak [[Presiden Indonesia]], berkesempatan untuk bersekolah di [[Taman kanak-kanak]] yang berada di halaman [[Istana Presiden|Istana]], di lapangan antara [[Istana Negara]] dan [[Istana Merdeka]]. Di area tersebut terdapat [[kupel]] kecil yang dimanfaatkan sebagai [[Taman kanak-kanak|TK]]. Saat itu, di bagian belakang Istana yang menghadap ke [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara]], ada beberapa rumah yang merupakan tempat tinggal dari para pelayan Istana.{{Sfn|Hakim|2018|p=4}}
Chappy sekelas dengan [[Megawati Soekarnoputri]], di [[Taman kanak-kanak|TK]] yang dipimpin oleh Ibu Tuti. Di tempat yang sama pula, nantinya, pada 17 Agustus 2003, Chappy berada kembali di area tersebut dalam pelantikannya sebagai [[KASAU]], dan dilantik, oleh [[Presiden Indonesia]], saat itu, Ibu [[Megawati Soekarnoputri]]. [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]], kembali duduk di kupel yang sama ketika <!--beliau-->ia menjadi murid Ibu Tuti di [[Taman kanak-kanak|TK]]. [[Kupel]] itu sendiri sekarang sudah dipercantik dan berubah menjadi tempat [[Presiden Indonesia|Presiden]] dan keluarganya duduk setelah menerima ucapan selamat dari tamu-tamu [[Korps diplomatik]] dan pejabata lainnya.{{Sfn|Hakim|2018|p=5}}
Kehidupan masa kecilnya dihabiskan di seputaran [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara 4]] bersama anak-anak lainnya dengan bermain, mencoba mencuri mangga tetangga dan <!--beliau-->ia pernah mengalami kecelakaan sebelum melakukan cukur rambut. Ketika itu, <!--beliau-->ia dan Ibunya sedang naik becak dan tertabrak mobil hingga terguling. Untuk meyakinkan kondisinya, Chappy dibawa ke [[RSCM|''Centraal Burgerlijke Ziekeninrichting'' (CBZ)]], dan dilakukan beberapa test untuk meyakinkan bahwasanya, ia tidak mengalami gegar otak.{{Sfn|Hakim|2018|p=9}}[[Berkas:Overdracht van het commando over het vliegveld Kemajoran door de RAF aan het Ned, Bestanddeelnr 94-3-5.jpg|kiri|jmpl|300x300px|Tampak sebuah DC-3 Dakota milik RAF di Bandara Kemayoran, Jakarta]]
Chappy sangat sering diajak oleh ayahnya, [[Abdul Hakim (Wartawan)|Abdul Hakim]], jalan mempergunakan sepeda atau sesekali dengan ''scooter'' Vespa ke [[Bandar Udara Internasional Kemayoran|Bandara Kemayoran]]. Sejak itu mulai tumbuh kekagumannya akan pesawat terbang. Di masa itu, ia sempat berfoto dengan ayah dan kakaknya di depan pesawat [[Dakota]] dan [[PBY Catalina]]. Kelak di kemudian hari, pesawat [[Dakota]] menjadi pesawat yang dinaiki sepanjang hidupnya namun tanpa mendarat kembali bersamanya. Hal ini dikarenakan, pesawat itu dinaikinya untuk latihan terjung payung sebagai [[Akademi Angkatan Udara|karbol]] tingkat 2 di [[Pangkalan Udara Sulaiman|Pangkalan Udara Margahayu]], Bandung.
Sembilan tahun kemudian, sekitar tahun 1978, Chappy menerbangkan pesawat [[Dakota]] sebagai Captain Pilot, setelah menyelesaikan [[Sekolah Penerbang TNI AU]] dan Latihan Transisi ke pesawat [[Dakota]]. Pesawat ini banyak memberikan kenangan, hingga nantinya ia menerbangkan pesawat yang lebih besar lagi, [[Vickers Viscount]] dan [[Hercules C-130]]. Kebiasaannya jalan-jalan ke [[Bandara]] menjadi salah satu pencetus minatnya untuk mencintai dunia [[Dirgantara]]. Selain itu, jika pada 17 Desember 1903, [[Wright Bersaudara]] menerbangkan pesawat bermesin pertama di dunia, dan 44 tahun kemudian Chappy lahir ke dunia, yang bisa jadi ini adalah suratan tangannya untuk mencintai dunia [[Dirgantara]].{{Sfn|Hakim|2018|p=17}}
Baris 55 ⟶ 63:
Setelah menamatkan TK, Chappy meneruskan ke [[Sekolah dasar|Sekolah Rakyat (SR)]] Negeri 47 yang terletak di Jalan Taman Petojo Jaga Monyet, cukup dekat jaraknya dari [[Jalan Veteran (Jakarta)|Jalan Segara 4]], yang memiliki jarak cukup jauh, namun karena adanya jalan pintas maka jaraknya menjadi singkat. Di masa itu, guru wanita mendapatkan panggilan "Encik", sedangkan guru pria, dengan "Bapak". Gurunya di kelas satu adalah Encik Nina yang bisa memimpin kelasnya dengan tertib dan teratur. Gurunya di kelas empat dan lima adalah Bapak Muchtar dan Bapak Gani. Ketika itu, ia bersekolah memakai [[sabak]] dan menulis memakai [[gerip]]. Semasa di [[Sekolah dasar|Sekolah Rakyat (SR)]] Negeri 47, Chappy pernah mendapatkan vonis sebagai anak kurang gizi oleh tim yang dikirim Dinas Kesehatan DKI Jakarta.{{Sfn|Hakim|2018|p=26 - 27}}
Chappy bersama-sama anak "kurang gizi" lainnya dikirimkan ke Yayasan Putra
=== Masa remaja ===
Chappy mengawali sekolah SMP-nya di SMP Sumbangsih, Setiabudi yang memiliki jarak cukup dekat dari rumahnya yang baru. Ketika kelas 1 SMP, ia berkesempatan menjadi bintang film dengan judul Band Tjilik, produksi dari Anom Pictures dengan sutradara Ling Inata. Para pemain lainnya antara lain adalah [[Wolly Sutinah]], [[Atmonadi]], Soes DA, dan Mangapul Panggabean. Proses seleksinya untuk menjadi bintang film cukup unik karena pemilik Rumah Produksinya tertarik dengan postur dan gayanya saat itu yang memang dibutuhkan untuk film tersebut. Pengambilan adegannya banyak dilakukan di Studio Sanggabuana di [[Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Kebayoran Lama]]. Setelah film pertama, sebenarnya sudah disiapkan beberapa film lainnya untuk diperankan Chappy. Namun setelah berkonsultasi dengan Rachmat Nasution, akhirnya ayahnya meminta Chappy untuk fokus ke sekolah dan bukan berkarir di film. Ketika naik kelas dua, ayahnya dipromosikan ke [[Kuala Lumpur]], untuk membuka cabang baru [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara]]. Oleh karenanya ia dan kakaknya, Bachrul Hakim kost berdua di Jakarta sementara orang tua dan adik-adiknya ikut pindah ke Kuala Lumpur. Dan karena kakaknya sudah bersekolah di SMP Negeri 4 di jalan Perwira, maka Chappy dipindahkan ke sekolah tersebut dan menyelesaikan pendidikannya disana.{{Sfn|Hakim|2018|p=45 - 47}}
Kakak Chappy bernama Bachrul Hakim, sedangkan adik-adiknya bernama Rusman Julius Hakim, Alan Hakim, Thursana Hakim, Budiman Hakim dan Nurmayulies Hakim. Chappy dan Bachrul, dilahirkan di [[Yogyakarta]], sedangkan anak-anak lainnya dilahirkan di Jakarta. Berdua bersama kedua orang tuanya, mereka pernah ikut berjalan kaki dan naik kereta api dari [[Yogyakarta]] ke ibukota [[Jakarta]], pada peristiwa penyerahan kedaulatan RI tahun 1949. Bahrul dan Chappy memiliki beda usia yang tidak terlampau jauh, sehingga mereka cukup dekat dan memiliki nama panggilan "Aol" dan "Capi".{{Sfn|Bachtiar|2018|p=1 - 3}}
Baris 63 ⟶ 72:
== Pendidikan ==
===
* Akademi Angkatan Udara (1971)
* Sekolah Penerbang (1973)
Baris 71 ⟶ 80:
* Lemhanas RI (1998)
* Sarjana Universitas Terbuka (UT)
===
* Flight Test and Aircraft Development Course, BAE Brough England/UK.;
Baris 82 ⟶ 91:
=== Gubernur AAU 1997–1999 ===
Chappy ditunjuk sebagai Gubernur [[Akademi Angkatan Udara]] sejak 12 Agustus 1997 sampai dengan 27 April 1999 dengan pangkat [[Marsekal Muda]]. Ia adalah gubernur yang memiliki beberapa ciri khusus, seperti selalu menanyakan pelbagai hal dan harus dengan penjelasan logis, walaupun hal itu sudah menjadi tradisi turun temurun di [[Akademi Angkatan Udara|AAU]]. Ciri khas lainnya, <!--beliau-->ia mewajibkan setiap karbol untuk membaca minimal dua buku per minggu dan membuat ringkasan mengenai keduanya. Tujuan <!--beliau-->ia melakukan itu antara lain agar para [[Akademi Angkatan Udara|karbol]], bisa memiliki pengetahuan yang luas, ketika nantinya menjadi pemimpin paham dan mengerti apa yang harus dilakukan dan tidak hanya sekedar melaksanakan perintah saja. Dengan memahami maknanya, maka itu akan tertanam secara mendalam di setiap insan [[TNI AU]], dan tidak akan pernah melupakannya. Semasa menjadi Gubernur, ia juga selalu mendorong para [[karbol]] untuk mencari ilmu sebanyak-banyak sehingga nanti bisa bermanfaat untuk karier dan masa depan mereka.{{Sfn|Bachtiar|2018|p=66 - 69}}
=== KASAU 2002–2005 ===
====
{{Main|Insiden Bawean 2003}}
Insiden Bawean adalah sebuah insiden yang terjadi pada hari Kamis, 3 Juli 2003 di wilayah udara kedaulatan Indonesia, tepatnya di atas [[Pulau Bawean]], sebuah pulau yang berlokasi di [[Laut Jawa]], kurang lebih berjarak 80 [[Mil laut|Mil]] atau 120 [[Kilometer|Km]] arah Utara dari [[Gresik]], [[Jawa Timur]]. Peristiwa bermula ketika ada [[Armada Ketujuh Amerika Serikat]], yang salah satunya berupa [[Kapal induk kelas Nimitz]], [[USS Carl Vinson]] yang sedang berlayar dari arah Barat ke Timur bersama dua kapal [[Fregat]] dan sebuah [[Kapal perusak]] [[Angkatan Laut Amerika Serikat]]. Ketika berada di perairan [[Alur Laut Kepulauan Indonesia]], 5 pesawat tempur jenis [[F/A-18 Hornet]] [[Angkatan Laut Amerika Serikat]], terbang dan melakukan manuver yang cukup membahayakan penerbangan sipil, [[Green 63]], dan terlihat secara visual oleh awak pesawat [[Boeing 737-200]] [[Bouraq Indonesia Airlines]] yang sedang menuju [[Surabaya]], sekitar pukul 15:00 WIB, yang kemudian dilaporkan ke [[Pemandu lalu lintas udara]] [[Bali]], yang kemudian diteruskan kepada [[Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia|Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia]], [[Marsekal Muda]] [[Wresniwiro]]. Di lain pihak, [[TNI AU]] juga menangkap pergerakan pesawat-pesawat [[AL AS]] tersebut, yang dianggap sebagai pergerakan pesawat tidak dikenal karena tidak tercatat dalam laporan penerbangan yang ada.{{Sfn|Bachtiar|2018|p=xix - xx}}{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}}<ref>{{Cite news|last=Dudi|first=Sudibyo|date=04 Juli 2003|title=Lima Pesawat F-18 AS Bermanuver di Bawean|work=KOMPAS|access-date=09 April 2021}}</ref><ref>{{Cite news|last=Dudi|first=Sudibyo|date=07 Juli 2003|title=Perang Elektronika di Kawasan Bawean: Beberapa manuver dalam perang elektronika antara F-16 TNI AU dengan F-18 Hornet AL AS|work=KOMPAS|access-date=09 April 2021}}</ref><ref name=":8">{{Cite news|last=Marboen|first=Ade P|date=15 Maret 2017|title=F-16 nomor registrasi TS-1603 berjasa pada insiden Pulau Bawean|url=https://www.antaranews.com/berita/618202/f-16-nomor-registrasi-ts-1603-berjasa-pada-insiden-pulau-bawean|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=09 Juli 2020|editor-last=Suryanto}}</ref>
Dalam prosedur yang ada, [[Kohanudnas|Pangkohanudnas]] memiliki garis kendali di bawah [[Panglima TNI]], namun untuk pembinaannya, ada di bawah [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] yang pada saat itu dijabat oleh Pak Marsekal Chappy Hakim. Kondisi ini membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat, sehingga [[KASAU]] menyetujui usulan dari [[Kohanudnas|Pangkohanudnas]] untuk melakukan [[Pesawat pencegat|''intercept'']] pesawat-pesawat tersebut, sesuai dengan prosedur yang sudah ada, dan [[KASAU]] yang akan melaporkannya ke [[Panglima TNI]]. [[Pangkalan Udara Iswahyudi]] berlokasi kurang lebih 20 menit penerbangan dengan lokasi, sehingga sesuai persetujuan [[KASAU]], maka [[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II]], [[Marsda]] [[Teddy Sumarno]], memerintahkan dua pesawat [[F-16]] [[TNI AU]], bernomor ekor TS-1602 bersandikan Falcon 1, [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[Mohamad Tony Harjono]] dan [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] Satriyo Utomo dan TS-1603 bersandikan Falcon 2, diawaki [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[Ian Fuady]] dan [[Kapten (TNI)|Kapten PNB]] [[Fajar Adriyanto]], guna melaksanakan misi tersebut.{{Sfn|Hakim|2018|p=305 - 311}}<ref name=":8" />
Baris 110 ⟶ 120:
== Penghargaan ==
=== Tanda Jasa ===
Selama menjabat sebagai [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|Kasau]], berikut ini tanda kehormatan yang pernah diterimanya<ref>{{Cite web|title=Chappy Hakim di Instagram|url=https://www.instagram.com/p/Ca6As2tvrCO/|website=Instagram|language=id|access-date=2023-02-22}}</ref>
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=ROK Order of National Security Merit (Tong-il) Ribbon.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pingat Jasa Gemilang (Tentera) ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan VIII.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM VII.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM IX.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalancana Dwidya Sistha - Ulangan II.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Medali Veteran Perdamaian.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Mahaputera Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
| colspan="1"|[[:en:Order of National Security Merit|Order of National Security Merit - 1st Class (Tongil Medal)]] - Korea Selatan<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-12-15|title=Profil Chappy Hakim - VIVA|url=http://www.viva.co.id/siapa/read/256-chappy-hakim|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2023-02-22}}</ref>
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[:en:Pingat Jasa Gemilang (Tentera)|Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.)]] - Singapura<ref>{{Cite web |last=VIVA |first=PT VIVA MEDIA BARU- |date=2016-12-15 |title=Profil Chappy Hakim - VIVA |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/256-chappy-hakim |access-date=2022-10-11 |website=www.viva.co.id |language=id}}</ref>
| colspan="1"|[[Satyalancana Pengabdian]] 24 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Pengabdian]] 16 Tahun
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana Pengabdian]] 8 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VII]]
|colspan="1"|[[Satyalancana Raksaka Dharma|Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma]]
|-
!Baris ke-7
|colspan="1"|[[Satyalancana Seroja]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]] (Ulangan II)
| colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia
|}
=== Lainnya ===
* United States Air Force (USAF)
* Tentera Udara Diraja Malaysia
* Filipina
* Kerajaan Brunei Darussalam
== Referensi ==
Baris 137 ⟶ 201:
=== Daftar Pustaka ===
* {{Cite book|title=
* {{Cite book|url=https://gerai.kompas.id/belanja/buku/penerbit-buku-kompas/dari-segara-ke-angkasa/|title=
== Baca juga ==
* [[Tascha Liudmila]]
* [[Abdul Hakim (wartawan)|Abdul Hakim]]
* [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]]
== Pranala luar ==
Baris 147 ⟶ 218:
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]]|pendahulu=[[Hanafie Asnan]]|pengganti=[[Djoko Suyanto]]|tahun=2002–2005}}
{{kotak selesai}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Udara}}
{{DEFAULTSORT:Hakim, Chappy}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Gubernur Akademi Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Komandan Jenderal Akademi Tentara Nasional Indonesia]]
|