Bahasa Gayo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
http to https |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{more citations needed}}
{{more citations needed}}[[Berkas:Languages of Northern Sumatra id.svg|jmpl|300px|Penutur bahasa Gayo ditandai dengan kode bahasa '''gay''' (warna hijau tua) yang terpusat di tengah [[Aceh]].]]▼
{{Incubator|code= gay/Main Page}}▼
{{Infobox Bahasa
|name=Bahasa Gayo
Baris 9 ⟶ 8:
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3=[[Rumpun bahasa
|iso2=gay
|iso3=gay|ethnicity=[[Suku Gayo]]
|map=Languages of Northern Sumatra id.svg
▲
|sister=
▲{{Incubator|child=ya|code= gay/Main Page}}}}
'''Bahasa Gayo''' (pengucapan: Gayô) adalah sebuah bahasa dari rumpun Austronesia yang dituturkan oleh [[Suku Gayo]] di provinsi [[Aceh]], yang terkonsentrasi di Kabupaten [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Gayo Lues]]. Ke 3 daerah ini merupakan wilayah inti suku [[Gayo]].
Baris 18 ⟶ 21:
== Sejarah ==
Bahasa-bahasa yang ada di Nusantara masuk dalam kelompok Austronesia (Merrit Ruhlen dalam Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21: 27). Sedangkan Bahasa Gayo termasuk dalam [[rumpun bahasa]]
“Gayo belongs to the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian family of languages. Malayo-Polynesian languages are spoken in [[Taiwan]], the [[Philippines]], mainland [[Asia Tenggara|Southeast Asia]], western [[Indonesia]]…”(Eades 2005:4)
Baris 26 ⟶ 29:
Dalam hal dialek yang ada pada [[Suku Gayo]], M.J. Melalatoa membagi dialek Gayo Lut terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Deret; sedangkan Bukit dan Cik merupakan sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari sub-dialek Gayo Lues dan Serbejadi. Sub-dialek Serbejadi sendiri meliputi sub-sub dialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak., dkk menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/Serbejadi dan Kalul). Namun, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/Serbejadi dan Gayo Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).
"'versi Dialek"'
*Dialek Lut
"Bukit
"Cik
*Dialek Deret
"Linge
"Syiah utama
"Lukup
"Serberjadi
*Dialek Blang/Gayo lues
"Blangkejeren
"Gayo Alas (Kutecane)
*Dialek Kalul .
Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur (memanggil seseorang) dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu (anda) Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua dan/atau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna [[jamak]] dan panggilan intim antara suami istri. Tambahan pula, bahasa Gayo Lut dinilai lebih sopan dan halus dibandingkan dengan bahasa Gayo lainnya.
Baris 32 ⟶ 49:
Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat [[komunikasi]]. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), tetapi perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai [[bahasa pengantar]] terutama pada periode awal penyebaran [[Islam]] dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada [[Tari Saman|saman]], [[didong]] dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota [[Takengon]] sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan [[budaya]] bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.
* Basa Gayo = Bahasa Gayo
* Sahen gëral Kam? = Siapakah nama Anda?
Baris 66 ⟶ 81:
* {{en}} {{ethnologue|gay}}
*{{id}} [https://www.gayolues.eu.org/p/sitemap.html SitusMedia Lagu Gayo]
*{{id}} [https://www.lintasgayo.eu.org Situs Berita Media Online Gayo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211214075841/https://www.lintasgayo.eu.org/ |date=2021-12-14 }}
=== Wilayah Bahasa Gayo ===
|