Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala luar: clean up, removed stub tag
Gibranalnn (bicara | kontrib)
bukan produksi K2K
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|image = Lawang1000DendamKuntilanak2007.jpg
|director = [[Arie Azis]]
|producer = {{Plainlist|
* [[Dhamoo Punjabi]]<br>
* [[Manoj Punjabi]]
}}
|screenplay = Aviv Elham
|starring = {{Plainlist|
|starring = [[Thalita Latief]]<br>[[Marcell Darwin]]<br>[[Melvin Giovanie]]<br>[[Tsania Marwa]]<br>[[Salvita Decorte]]<br>[[Ronald Gustav]]<br>[[Bunga Jelitha Ibrani]]<br>[[Renny Djajoesman]]<br>[[Nuri Maulida]]<br>[[Yati Pesek]]
* [[Thalita Latief]]
* [[Marcell Darwin]]
* [[Melvin Giovanie]]
* [[Tsania Marwa]]
* [[Salvita Decorte]]
* [[Ronald Gustav]]
* [[Bunga Jelitha|Bunga Jelitha Ibrani]]
* [[Renny Djajoesman]]
* [[Nuri Maulida]]
* [[Yati Pesek]]
}}
|music = [[Andi Rianto]]
|cinematography = Turpin Sihombing
|editing = Waluyo Ichwandiardono
|studio = [[MD Entertainment{{Plainlist|MD Pictures]]
* [[MD Pictures]]
}}
|distributor = MD Pictures
|released = [[16 September]] [[{{Startdate|2007]]|9|13}}
|runtime = 112 menit
|country = [[Indonesia]]
|language = {{Plainlist|
* [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
* [[Bahasa Belanda|Belanda]]
* [[Bahasa Jawa|Jawa]]
}}
|budget =
|gross =
}}
 
'''''Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak''''' adalah [[film horor]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun13 September [[2007]]. Film yangini disutradarai oleh [[Arie Azis]] inidan dibintangi oleh [[Thalita Latief]], dan [[Marcell Darwin]], [[Melvin Giovanie]], [[Tsania Marwa]], [[Salvita Decorte]], [[Ronald Gustav]], [[Bunga Jelitha Ibrani]], [[Renny Djajoesman]], [[Nuri Maulida]] dan [[Yati Pesek]].
 
== Sinopsis ==
Tujuh remaja dari [[Daerah Khusus IbukotaKota Jakarta|Jakarta]], Diska ([[Thalita Latief]]), Yugo ([[Marcell Darwin]]), Armen ([[Melvin Giovanie]]), Dinda ([[Tsania Marwa]]), Naya ([[Salvita Decorte]]), Onil ([[Ronald Gustav]]) dan Cika ([[Bunga Jelitha Ibrani|Bunga Jelitha]]), berada di [[Kota Semarang|Semarang]] untuk merayakan kelulusan mereka selepas SMA. Semua remaja itu, kecuali Diska, mabuk setelah pergi ke klub malam. Dalam perjalanan pulang ke rumah nenek Naya, Mbah Darmi ([[Renny Djajoesman]]), Armen, Onil dan Yugo meminta Diska menepi agar mereka dapat buang air sehingga mereka akhirnya berhenti di [[Lawang Sewu]], lalu mereka buang air kecil ke dalam bangunan dari luar pagar. Cika, yang juga harus buang air kecil, tidak merasa nyaman bersama para lelaki sehingga ia pergi ke dalam bangunan.
 
Setelah bertanya-tanya mengapa Cika tidak kembali, mereka berenam masuk ke dalam bangunan untuk mencarinya. Hantu-hantu bermunculan dan marah karena mereka tidak menghargai bangunan tersebut, kemudian para hantu mulai menakuti mereka. Pertama datang adalah hantu [[Bangsa Belanda|wanita Belanda]], Noni van Ellen, yang [[Kerasukan|merasuki]] Dinda dan membuatnya berteriak memarahi teman-temannya sendiri. Setelah Dinda kembali normal, Diska memberitahunya bahwa Cika telah melanggar kesucian bangunan dengan masuk ke dalam saat sedang [[menstruasi]]. Onil diminta membawa Dinda ke luar, tetapi sebelum mereka dapat meninggalkan bangunan, mereka diteror oleh [[kuntilanak]] dengan bola dan rantai yang melilit di kakinya sehingga Onil yang sangat ketakutan mengompoli celananya, lalu Onil dan Dinda saling berpelukan saat hantu mendekati mereka.
Baris 28 ⟶ 48:
Sementara itu, Diska, Yugo, Armen dan Naya terkejut menemukan Cika yang sudah tidak bernyawa. Ketika mereka bersama-sama membawa Cika keluar dari gedung, kuntilanak datang dan mengejar mereka. Diska telah keluar dari gedung, tetapi Armen, Yugo dan Naya dikejar ke ruang bawah tanah di mana kuntilanak meneror mereka. Diska pergi untuk meminta bantuan Mbah Darmi. Ketika mereka kembali, mereka berusaha mengusir hantu dengan melakukan pengusiran setan, lalu hantu-hantu bangkit dan langsung menyerang Mbah Darmi hingga tewas, lalu hantu-hantu itu mengejar Diska ke ruang bawah tanah.
 
Di ruang bawah tanah, Diska bertemu Armen, Yugo dan Naya. Armen memberitahu kepada mereka yang tersisa bahwa ia mengetahui sosok kuntilanak itu adalah mantan kekasihnya, Ratih ([[Nuri Maulida]]). Armen tidak sengaja menghamili Ratih sehingga Ratih diusir dari Jakarta oleh Armen dan teman-temannya dan Diska, yang waktu itu ingin membantunya, dihadang oleh Naya dan Cika. Setibanya di kota kelahirannya di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], Ratih tidak diakui oleh ayahnya ([[August Melasz]]) sehingga ia dengan putus asa bunuh diri dengan melemparkan dirinya ke sumur di Lawang Sewu.
 
Setelah mempelajari kebenaran tersebut, Diska berlari ke sumur untuk menutupnya. Segera setelah itu, sosok kuntilanak telah membunuh Naya dan Armen. Saat kuntilanak bersiap untuk membunuh Yugo, Diska berhasil menutup sumur dan menghentikan sosok kuntilanak. Diska dan Yugo selamat, Di akhir film diperlihatkan mayat-mayat yang hilang diduga temannya Diska & Yugo yaitu Armen, Dinda, Naya dan Cika setelah dibunuh oleh sosok kuntilanak/arwah berada di dalam genangan sumurRatih bersamaan dengan alunan lagu jawa.
 
== Pemeran ==
Baris 39 ⟶ 59:
* [[Salvita Decorte]] sebagai Naya
* [[Ronald Gustav]] sebagai Onil
* [[Bunga Jelitha|Bunga Jelitha Ibrani]] sebagai Cika
* [[Renny Djajoesman]] sebagai Mbah Darmi
* [[Nuri Maulida]] sebagai Ratih
Baris 82 ⟶ 102:
[[Kategori:Film yang berlatar di Jakarta]]
[[Kategori:Film berbahasa Jawa]]
[[Kategori:Film berbahasa Belanda]]