Dzabihah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 40:
Tindakan menyembelih haruslah menyebut nama Allah. Menyebut nama Allah dimaknai sebagai tanda pengakuan hak Allah atas segala sesuatu dan syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan-Nya: bukan dalam rangka berbuat dosa atau tamak, melainkan untuk bertahan hidup dan beribadah. Ucapan yang umum adalah [[basmalah]]-takbir, ''bismillah'' "Dengan menyebut nama Allah" diikuti ''allahu akbar'' "Allah Maha Besar". Tidak tepat untuk menggunakan basmalah versi panjang: "''Bismillahir-raḥmānir-raḥīm''" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) dalam situasi ini, karena menyembelih adalah tanda ketundukan alih-alih belas kasihan.{{cn|date=July 2022}}
Dalam tradisi Islam, hewan harus dibawa ke tempat yang tepat dan dibaringkan dengan perlakuan wajar agar tidak melukainya. Ini adalah
Menurut beberapa [[mazhab]], ada yang mewajibkan penyembelihan secara individu dan di tempat terpencil. Di rumah potong hewan, seekor hewan tidak boleh sampai melihat hewan lain disembelih karena itu [[makruh]].<ref>{{cite web|date=26 June 2021|title=How Halal Meat Is Slaughtered and Prepared In 8 Steps - Halal Guidance|url=https://halalguidance.com/how-halal-meat-is-slaughtered-and-prepared-in-8-steps|website=halalguidance.com|access-date=26 June 2021}}</ref>
Baris 79:
Namun, antara tahun 1974 dan 1978, [[Wilhelm Schulze]] dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Sekolah Kedokteran Hewan, [[Universitas Hannover]] di Jerman: ''Attempts to Objectify Pain and Consciousness in Conventional (captive bolt pistol stunning) and Ritual (knife) Methods of Slaughtering Sheep and Calves''<ref>Schulze W, Schultze-Petzold H, Hazem AS, Gross R. [http://www.halalfocus.com/artman2/uploads/1/Hanover_report_1978.pdf Experiments for the objectification of pain and consciousness during conventional (captive bolt stunning) and religiously mandated ("ritual cutting") slaughter procedures for sheep and calves.] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101123004625/http://www.halalfocus.com/artman2/uploads/1/Hanover_report_1978.pdf|date=23 November 2010}} Deutsche Tierärztliche Wochenschrift 1978 Feb 5;85(2):62-6. (English translation by [http://www.islamicparty.com/people/sahib.htm Sahib Mustaqim Bleher]) ([http://halal-produkte.eu/pdf/bolzenschuss+schaechten_gutachten_schulze_tiho.pdf German])</ref> dilaporkan dalam situs web Islam<ref>[http://mustaqim.co.uk/halal.htm The Halal Slaughter Controversy: Do Animal Rights activists protect the sheep or the Butcher?] by Sahib Mustaqim Bleher www.mustaqim.co.uk</ref><ref>[http://www.islamonline.net/english/Science/2003/02/article01.shtml Is Islamic Slaughtering Cruel to Animals?] By Dr. Aisha El-Awady, IslamOnline.net 2 February 2003 {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091016014056/http://www.islamonline.net/english/Science/2003/02/article01.shtml|date=16 October 2009}}</ref> telah menyimpulkan bahwa "cara penyembelihan Islami adalah metode penyembelihan yang paling manusiawi dan ''captive bolt pistol stunning'', yang dipraktikkan di Barat, menyebabkan rasa sakit yang parah pada hewan." Namun, studi terbaru membantah studi Schulze, yang mendasarkan diri pada teknik pengukuran EEG yang lebih lawas. Dr. Schulze sendiri juga menjelaskan dalam laporannya bahwa teknik pemingsanan tersebut mungkin tidak berfungsi dengan benar.<ref>Andy Coghlan (13 October 2009). [https://www.newscientist.com/article/dn17972-animals-feel-the-pain-of-religious-slaughter.html "Animals feel the pain of religious slaughter".] [[New Scientist]].</ref>
Menurut pengakuan [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] dan [[Humane Society International]], "hewan yang disembelih menurut syarat halal dan kashrut yang diikat dengan aman, terutama kepala dan leher, sebelum memotong tenggorok" sebagai "gerakan (selama penyembelihan) yang menyebabkan luka, pendarahan, kehilangan kesadaran yang lambat, jika ada, dan rasa sakit."<ref>Guideline for Humane Handling, Transport, and Slaughter of Livestock, Religious or ritual slaughter, ["?"http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/x6909e00.HTM {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190215091724/http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/X6909E00.HTM |date=2019-02-15 }} "?"]. [http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/x6909e09.htm#b5-Religious%20or%20ritual%20slaughter%20(Halal%20and%20Kosher "?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160627204715/http://www.fao.org/docrep/003/x6909e/x6909e09.htm#b5-Religious%20or%20ritual%20slaughter%20(Halal%20and%20Kosher |date=27 June 2016 }}</ref>
Di Eropa, proyek [[DIALREL]] membahas masalah penyembelihan agama dengan mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan dengan mendorong dialog antara komunitas spiritual dan ilmiah.<ref>[http://www.dialrel.eu/ DIALREL Website], Encouraging Dialogue on issues of Religious Slaughter</ref> DIALREL didanai Komisi Eropa, dan mulai jalan pada November 2006. DIALREL menghasilkan banyak catatan faktual dan akhirnya menerbitkan laporan akhir pada tahun 2010, berjudul ''Report on good and adverse practices – Animal welfare concerns in relation to slaughter practices from the viewpoint of veterinary sciences.''
Baris 93:
{{Main|Comparison of Islamic and Jewish dietary laws}}
Ada kemiripan antara ''dzabihah'' dan ''[[shechita
Umat Islam terpencar, apakah penyembelihan Yahudi dapat menggantikan metode ''dzabihah''. Beberapa mengeklaim bahwa penyembelihan Yahudi tidak mengucap nama Allah sehingga metode penyembelihannya tidak sama dengan yang disyariatkan; dengan demikian, daging mereka haram. Yang lain mengeklaim bahwa proses penyembelihan cukup mirip secara praktik dan teori untuk membuat hewan yang disembelih oleh hukum Yahudi menjadi halal.{{cn|date=July 2022}}
|