Abdul Hamid Lubis Hutapungkut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Lihat pula: clean up, removed stub tag
Mengganti Ottoman_flag.svg dengan Flag_of_the_Ottoman_Empire_(Thicker_Crescent).svg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: [
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 68:
 
|wilayah3 = [[Haramain]]
|dibawah_kuasa3 = [[Berkas:Flag of the Ottoman flagEmpire (Thicker Crescent).svg|12px]] [[Kesultanan Utsmaniyah]]
|bentuk_kuasa3 = [[Kesultanan]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
Baris 183:
}}
 
'''Syekh Haji Abdul Hamid Lubis Hutapungkut''' (lahir di [[Huta Pungkut Julu, Kotanopan, Mandailing Natal|Huta Pungkut]], [[Mandailing Natal]], [[SumatraSumatera Utara]], 1865 – meninggal di Huta Pungkut, 21 Mei 1928) adalah satu dari [[Ulama]] [[Nusantara]]. Namanya sering dinisbatkan dengan tempat kelahiran seorang [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]], [[Jenderal Besar]] [[TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Abdul Haris Nasution]], yakni Huta Pungkut, [[desa]] kecil di wilayah [[Kotanopan]], [[Mandailing]], [[SumatraSumatera Utara]]. Ulama besar ini terkenal sebagai ahli [[fikih]]<ref name="Harahap">{{Harvnb|Basyral Hamidi Harahap|loc = dalam:{{cite web | title=Seri HUT Madina : Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik (2) | website=Mandailing Online | date=2017-03-08 | url=http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-url=https://web.archive.org/web/20180417023049/http://www.mandailingonline.com/seri-hut-madina-mandailing-melahirkan-banyak-ulama-kharismatik-2/ | archive-date=2018-04-17 | dead-url=no | language=id | access-date=2018-06-16}} }}.</ref> dan seorang alumni [[Makkah]].<ref name="Sati 2016 pp. 65–78">{{cite journal | last=Sati | first=Ali | title=ULAMA-ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI | journal=AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan | volume=2 | issue=1 | date=2016-08-08 | issn=2442-6644 | pages=65–78 | url=http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | access-date=2018-06-16 | archive-date=2018-04-10 | archive-url=https://web.archive.org/web/20180410222125/http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/al-maqasid/article/view/384 | dead-url=yes }}</ref> Selama di Makkah, beliau adalah sahabat seperguruan dari [[Abdul Karim Amrullah|Haji Rasul]] (Ayah [[Abdul Malik Karim Amrullah|Buya HAMKA]]) dan juga sahabat dari [[Ahmad Dahlan|K.H. Ahmad Dahlan]] (pendiri [[Muhammadiyah]]).<ref name="Pelly">*{{cite news |last=Pelly |first=Usman |newspaper = Waspada |location = Medan |title=Syekh Abdul Hamid Hutapungkut |page = Opini - B6 |date=2015-09-23 |year=2015
|url=https://issuu.com/waspada/docs/waspada_rabu_23_september_2015/18 |language=id |ref=harv |access-date=2018-04-03 }}</ref> Ketiga tokoh ini dikenal sejarah memiliki persahabatan yang sangat erat, hingga melintasi organisasi yang mereka dirikan.<ref name="Pelly"/>
 
Baris 189:
Abdul Hamid Lubis dilahirkan pada tahun 1865 M, pada masa kecilnya bernama Ma’as, ayahnya yang bernama Jasuara Lubis adalah seorang petani dan peternak kambing.<ref name="Pelly"/>
 
Abdul Hamid Lubis sering membantu orangtuanya sambil belajar mengaji Alquran dan mempelajari "sifat dua puluh" Tuhan. Konon di daerah [[Mandailing]] yang berdekatan dengan [[SumatraSumatera Barat]], menyebabkan banyak warganya pergi ke [[Rao, Pasaman|Rao]], Kumpulan dan [[Bonjol, Pasaman|Bonjol]] untuk menuntut ilmu agama Islam.<ref name="Pelly"/> Bahkan banyak pula pendakwah dan guru agama Islam datang dari daerah tersebut. Masa remaja Abdul Hamid dihabiskan berguru dengan mereka.<ref name="Pelly"/> Beliau tertarik dengan cerita dan riwayat guru-guru besar terkenal seperti [[Imam Bonjol]], [[Tuanku Rao]] dan para pendekar agama lainnya, justru semuanya adalah mereka yang belajar agama Islam bertahun-tahun di [[Makkah]].<ref name="Pelly"/> Abdul Hamid Lubis muda sangat tertarik mempelajari agama Islam dari sumber asli yaitu ke tanah suci Makkah.<ref name="Pelly"/> Memang waktu itu telah ada Ulama [[Tasawuf]] Tharikat Naqsyabandi, Syekh Sulaiman Al-Kholity di Huta pungkut, namun Beliau tidak tertarik.<ref name="Pelly"/> Beliau berkeingin keras mendalami Islam, terutama ilmu [[Fikih|Fiqih]], ke Makkah, konon pula waktu itu tuan guru yang ahli di bidang itu di Tapanuli Selatan belum ada.<ref name="Pelly"/>
 
== Merantau ke Makkah dan pernikahannya ==
Baris 196:
Prof. Usman Pelly, Ph.D, dalam tulisannya<ref name="Pelly"/> menuliskan bahwa nantinya setelah di Hutapungkut isteri Beliau ini dipanggil dengan ''"Omak Makkah"'', dan Syekh Abdul Hamid memiliki dua istri lagi setelah di Hutapungkut, istri dan anak keturunannya sebagaimana dituiskan oleh Prof. Usman Pelly, Ph.D adalah sebagai berikut:
# ''Omak Makkah'' ; salah seorang putranya bernama Harus Lubis, adalah Veteran Pejuang Kemerdekaan RI, alumni Padang Islamic College;
# Mariah Huta Tolang; anak Beliau bernama Amir Hasan Lubis, mantan Kepala Perwakilan P&K SumatraSumatera Utara;
# Nursiah Lubis; ibu dari Prof Dr Harmen Nasution dan Nurminah Lubis (mertua Prof Usman Pelly, Ph.D).
 
Baris 231:
Diantara murid-murid beliau yang terkemuka adalah:
 
# (1886 M - 1955 M)<ref name="Sati 2016 pp. 65–78"/> - [[Musthafa Husein al-Mandili|Syeikh Musthafa Husein Nasution al-Mandili]] ; Seorang pendiri salah satu pesantren terbesar dan tertua di SumatraSumatera Utara, muridnya sekitar 12.000 (santri).<ref name="Berry">{{cite web |author=Berry |title=Resmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara, Presiden Akan Menginap di Pesantren |website=JPP.go.id |date=2017-03-15 |year=2017 |url=https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |language=id |ref=harv |archive-url=https://web.archive.org/web/20200803113320/https://jpp.go.id/24-nasional/303670-resmikan-tugu-titik-nol-islam-nusantara-presiden-akan-menginap-di-pesantren |archive-date=2020-08-03 |access-date=2018-03-30 |dead-url=yes }}.</ref> [[Nasution]] dan al-Mandaili dibelakang namanya menunjukkan bahwa beliau adalah seorang [[Mandailing]], saat ini berada di wilayah [[Kabupaten Mandailing Natal]], [[SumatraSumatera Utara]].
# (1876 M - 1971 M)<ref name="Pulungan">{{cite thesis |type= Doctoral thesis|last = Pulungan |first = Abbas |title = PERANAN DALIHAN NA-TOLU DALAM PROSES INTERAKSI ANTARA NILAI-NILAI ADAT DENGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MANDAILING DAN ANGKOLA TAPANULI SELATAN |publication-place= YOGYAKARTA |date= 2003-05-10 |year= 2003 |publisher=UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA |language = Indonesia |url = http://digilib.uin-suka.ac.id/14393/ |archive-url= |archive-date= |access-date=2018-04-03 |format = PDF |ref = harv}}.</ref> - Syekh Mahmud Fauzi; Belajar langsung dengan Syeikh Hutapungkut selama tiga tahun, tahun 1910 Syekh Mahmud Fauzi berangkat ke Mekkah atas dorongan gurunya tersebut, banyak menulis buku namun sekarang ini sudah banyak yang hilang, diantaranya yang dapat dicatat adalah Buku ''Menuju Mekkah-Madinah-Baitul Maqdis'', jabatan organisasi yang diembannya terakhir sebelum meninggal dunia adalah Rois Suriyah NU di Batang Toru;<ref name="TOBAPOS 2018">{{cite web | title=Mengenal Ompung Guru H. Mahmud Fauzi Sidempuan | website=TOBAPOS | date=2018-04-16 | url=http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-url=https://web.archive.org/web/20180416200540/http://www.tobapos.com/2016/09/mengenal-ompung-guru-h-mahmud-fauzi.html | archive-date=2018-04-16 | dead-url=yes | language=id | access-date=2018-06-16}}</ref>
# KH. Ahmad Nasution; Ketua [[Nahdlatul 'Ulama|NU]] [[SumatraSumatera Utara]], penulis riwayat hidup Syekh Abdul Hamid (lihat Sejarah Ulama-Ulama SumatraSumatera Utara, IAIN-Sumut 1975).<ref name="Pelly"/>
# ND.Pane; mantan Ketua Umum [[Muhammadiyah]] SumatraSumatera Utara.<ref name="Pelly"/>
 
Tempat-tempat pengajian ini kemudian mekar menjadi madrasah-madrasah, seperti:
Baris 294:
|location=Medan
|title=Masjid Syekh Abdul Hamid Lubis Direnovasi
|page=SumatraSumatera Utara - B3
|date=2016-09-14
|year=2016