Abu Ayyub al-Anshari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 27:
| Zaid bin Kulaib (ayah) dan Hindun binti Sa'id (ibu)
|}
'''Abu Ayyub al-Anshari''' ({{lang|ar|أبو أيوب الأنصاري}}) adalah seorang [[Sahabat Nabi|sahabat]] [[Nabinabi Islam]] [[Muhammad]] yang paling tua sekali. DiRumahya antaramenjadi kemuliaannyatempat adalah singgahnya Nabipersinggahan Muhammad selamasegera kurangsetelah lebih tujuh bulantiba di rumahnya ketika datang [[hijrahMadinah]] daripada [[Mekkah]]saat keia ber[[Madinahhijrah]].<ref name="Ensiklopedi">{{cite book |last=Al-Mishri |first=Mahmud |title=Ensiklopedi Sahabat |volume=2 |publisher=pustakaimamsyafii.com |location=Jakarta |year=2015 |editor=Muhammad Ali, Lc |isbn=978-602-9183-92-4 |pages=488-503}}</ref> Abu Ayyub hidup pada zamanmasa [[Abu Bakar]],pemerintahan [[Umar]], [[Utsman binKekhalifahan AffanRasyidin]] dan [[AliKekhalifahan bin Abi ThalibUmayyah]]. Abu Ayyub meninggal di [[Konstantinopel]] ketika tentara [[Kekhalifahan Umayyah]] coba menyerang kota itu. Setelah Sultan [[Mehmed II|Muhammad II]] menaklukkan [[Konstantinopel]] pada tahun [[1453]], makam Abu Ayyub dipindahkan ke tepi benteng Konstantinopel di [[Istanbul]] seperti yang diwasiatkannya. Di samping makam beliaumakamnya dibangun Masjid Eyüp Sultan.
 
'''Abu Ayyub al-Anshari''' ({{lang|ar|أبو أيوب الأنصاري}}) adalah seorang [[Sahabat Nabi|sahabat]] [[Nabi Muhammad]] yang paling tua sekali. Di antara kemuliaannya adalah singgahnya Nabi Muhammad selama kurang lebih tujuh bulan di rumahnya ketika datang [[hijrah]] dari [[Mekkah]] ke [[Madinah]].<ref name="Ensiklopedi">{{cite book |last=Al-Mishri |first=Mahmud |title=Ensiklopedi Sahabat |volume=2 |publisher=pustakaimamsyafii.com |location=Jakarta |year=2015 |editor=Muhammad Ali, Lc |isbn=978-602-9183-92-4 |pages=488-503}}</ref> Abu Ayyub hidup pada zaman [[Abu Bakar]], [[Umar]], [[Utsman bin Affan]] dan [[Ali bin Abi Thalib]]. Abu Ayyub meninggal di [[Konstantinopel]] ketika tentara [[Kekhalifahan Umayyah]] coba menyerang kota itu. Setelah Sultan [[Mehmed II|Muhammad II]] menaklukkan [[Konstantinopel]] pada tahun [[1453]], makam Abu Ayyub dipindahkan ke tepi benteng Konstantinopel di [[Istanbul]] seperti yang diwasiatkannya. Di samping makam beliau dibangun Masjid Eyüp Sultan.
 
Abu Ayub tidak pernah absen dalam satu peperangan pun. Ia memegang teguh firman Allah, “Berangkatlah kalian dalam keadaan ringan maupun berat ...” ([[Surah At-Taubah|QS at-Taubah [9]]]: 41)
 
== Kehidupan ==
Namanya adalah Khalid bin Zaid bin Kulaib bin Tsa'labah bin Abdu-Amr bin Auf bin Ghanam bin Malik bin an-Najjar bin Tsa'labah bin al-Khazraj.<ref name="Nubala">{{cite web |url=http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=217&idto=217&bk_no=60&ID=184 |title=أبو أيوب الأنصاري |trans-title=Abu Ayyub al-Anshari |website=Islamic Library |series=سير أعلام النبلاء |access-date=16 Juli 2017 |language=bahasa Arab |archive-date=2017-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170925171634/http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=217&idto=217&bk_no=60&ID=184 |dead-url=yes }}</ref> Dia berasal dari [[Khazraj|suku Khazraj]], kabilah [[Bani Najjar]].<ref name="Nubala"/> Ayahnya adalah Zaid bin Kulaib. Ibunya adalah Hindun binti Sa'id bin Amr bin Imri'il Qais bin Malik bin Tsa'labah bin Ka'ab bin al-Khazraj bin al-Harits bin al-Khazraj.<ref name="Shamela1">{{cite web |url=http://shamela.ws/browse.php/book-1110/page-1436 |title=أسد الغابة ط العلمية |language=bahasa Arab |website=Shamela Library |access-date=16 Juli 2017 |archive-date=2017-03-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170329051716/http://shamela.ws/browse.php/book-1110/page-1436 |dead-url=yes }}</ref> Istrinya adalah Ummu Ayyub binti Qais bin Sa'id bin Qais bin Amr bin Imri'il Qais.<ref>{{cite web |url=http://www.al-eman.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B3%D8%AA%D9%8A%D8%B9%D8%A7%D8%A8%20%D9%81%D9%8A%20%D9%85%D8%B9%D8%B1%D9%81%D8%A9%20%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%20(%D9%86%D8%B3%D8%AE%D8%A9%20%D9%85%D9%86%D9%82%D8%AD%D8%A9)/%D8%A3%D9%85%20%D8%A3%D9%8A%D9%88%D8%A8%20%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%86%D8%B5%D8%A7%D8%B1%D9%8A%D8%A9:/i868&d1163170&c&p1 |title=كتاب: الاستيعاب في معرفة الأصحاب (نسخة منقحة) |website=Al-Eman{{!}}نداء الإيمان |language=bahasa Arab |access-date=17 Juli 2017}}</ref> NabiMuhammad mempersaudarakannya dengan [[Mush'ab bin Umair]].<ref name="Ensiklopedi"/>
 
=== Di masaMasa kenabian Muhammad ===
Sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, Abu Ayyub al-Anshari mengikuti [[Baiat Aqabah II|Baiat Aqabah yang kedua]].<ref name="Shamela1"/> Setelah Nabi Muhammad hijrah, dia mengikuti [[PerangPertempuran BadrBadar]] dan perang-perang setelahnya.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
Rumahnya dipilih oleh NabiMuhammad sebagai tempat tinggal sementara di perkampungan Bani Najjar hingga pembangunan [[Masjid Nabawi]] dan bilik salah satu [[Ummahatul mu'minin|Ummulistri MukmininMuhammad]], [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]] selesai. LamaMuhamad tinggalnya Nabitinggal di rumah Abu Ayyub kurang lebih tujuh bulan. Awalnya,Pada diawalnya rumah Abu Ayyub NabiMuhammad tinggal di lantai bawah rumah dan Abu Ayyub bersama istrinya tinggal di lantai atas. Namun, karena Abu Ayyub tidak ingin berada di atas NabiMuhammad karena dinilai menghalangi wahyu, Abu Ayyub pindah ke lantai bawah dan NabiMuhammad pindah ke lantai atas.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
Suatu ketika, pada saat Nabi Muhammad menjadi tamu di rumah Abu Ayub dan tinggal di ruang bawah, secara tidak disengaja air tumpah ke atas lantai. Ummu Ayub pun takut kalau air itu akan mengenai Nabi Muhammad, tetapi ia tidak menemukan selain sepotong kain sutera yang mahal harganya. Maka, Ummu Ayub pun segera mengambilnya untuk mengeringkan air itu.
 
Ketika terjadi peristiwa tuduhan berzinanya [[Aisyah]], istri Nabi Muhammad, dengan Shafwan bin Mu'aththal, Abu Ayyub pernah ditanya Ummu Ayyub, “Tidakkah kau dengar apa yang dikatakan orang-orang tentang Aisyah?”
 
Ketika terjadi peristiwa tuduhan berzinanya [[Aisyah]], istri Nabi Muhammad, dengan Shafwan bin Mu'aththal, Abu Ayyub pernah ditanya Ummu Ayyub, “Tidakkah kau dengar apa yang dikatakan orang-orang tentang Aisyah?”
:Abu Ayyub menjawab, “Tentu saja. Apa yang mereka katakan itu adalah dusta. Apakah kamu mungkin melakukannya?”
 
:“Tidaklah, demi Allah. Aku tidak mungkin melakukannya.”
 
:“Kalau begitu, Aisyah, demi Allah, lebih baik daripada kamu.”<ref>{{cite web |url=http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?bk_no=58&ID=599&idfrom=1255&idto=1260&bookid=58&startno=1 |title=أبو أيوب وذكره طهر عائشة لزوجه |trans-title=Pembelaan Abu Ayyub terhadap Aisyah di depan istrinya |website=Islamic Library |series=السيرة النبوية لابن هشام |language=bahasa Arab |access-date=17 Juli 2017 |archive-date=2017-03-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170329143808/http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?bk_no=58&ID=599&idfrom=1255&idto=1260&bookid=58&startno=1 |dead-url=yes }}</ref>
Menurut para ahli [[Tafsir Al-Qur'an|Tafsir]], berkaitan dengan kejadian Allah mewahyukan kepada Muhammad,<ref name="Ensiklopedi"/>
 
Lalu, Allah menurunkan firmannya:<ref name="Ensiklopedi"/>
{{Verse translation |rtl1=y |italicsoff=y
|لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ
Baris 56 ⟶ 47:
|Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kalian mendengar berita bohong itu dan berkata: “Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata.”}}
 
=== Setelah wafatnya Nabikematian Muhammad ===
Abu Ayyub al-Anshari tetap tinggal di Madinah sampai pada masa kekhalifahan [[Ali bin Abi Thalib]]. Di masa itu, Ali mengangkatnya sebagai penggantinya memimpin Madinah ketika Ali memindahkan pusat kekhalifahan ke [[Irak]]. Namun, Abu Ayyub tidak lama kemudian menyusul Ali ke Irak.<ref name="Ensiklopedi"/> Dia pernah pindah ke [[Mesir]] melalui jalur laut pada tahun 46 H. Pindah lagi ke [[Damaskus]] pada zaman [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah bin Abi Sufyan]].<ref name="Nubala"/>
 
Baris 63 ⟶ 54:
Sampai pada zaman [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], Ia ikut bertempur melawan kekaisaran Romawi. Ia dimakamkan di [[Konstantinopel]]. Pada zaman pemerintahan [[Mehmed II|Muhammad al-Fatih]] memerintah [[Kesultanan Utsmaniyah]], Ia dijadikan idola sebagai pahlawan yang membebaskan kota Konstantinopel.
 
=== WafatKematian ===
[[Berkas:Eyupsultan.JPG|jmpl|Pintu masuk ke makam Abu Ayyub al-Ansari di [[Masjid Eyüp Sultan|Masjid Ayub Sultan]]]]
 
Kematian Abu Ayyub al-Anshari terjadi pada saat [[Pengepungan Konstantinopel (674–678)|Pengepungan Konstantinopel]] di masa pemerintahan [[Mu'awiyah bin Abu Sufyan]]. Pada saat itu, pemimpin perang adalah anak dariputra Mu'Awiyah bin Abu Sufyanawiyah yaitu [[Yazid bin Muawiyah|Yazid bin Mu'awiyah]]. Abu Ayyub al-Anshari wafatmeninggal dunia dalam peperangan ini. Sebelum ia wafatkematiannya, ia berwasiat kepada Yazid bin Mu'awiyah bahwa ia ingin mati bersama dengan [[kuda]]<nowiki/>nyakudanya. Ia pun menerobos masuk ke [[Konstantinopel]] hingga mecapai dirinya tidak mampu sama sekali bergerak untuk melawan musuh.<ref>{{Cite book|last=Katsir|first=Ibnu|date=2018|title=Dahsyatnya Hari Kiamat|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=978-979-1303-85-9|pages=7|translator-last=Nurdin|translator-first=Ali|url-status=live}}</ref>
 
Abu Ayyub al-Anshari meninggal pada tahun 52 H di usia 80 tahun sebagai seorang [[mujahid]]. Ketika itu, dia sedang ikut bersama pasukan yang dipimpin oleh [[Yazid bin MuawiyahMu'awiyah]] untuk membebaskanmenaklukan Konstantinopel. Baru beberapa saat sampai di wilayah musuh, dia jatuh sakit. Yazid menjenguknya seraya bertanya, “Apa yang ingin Anda wasiatkan?”
 
Dia menjawab, “Apabila aku meninggal, bawalah jasadku dengan kuda sejauh jarak yang dapat ditempuh ke arah musuh. Jika tidak memungkinkan, maka kebumikanlah aku terlebih dahulu kemudian kembalilah berperang.”
 
Setelah kematian Abu Ayyub wafat, jasadnya dinaikkan di atas kuda. Lalu kuda itu dibawa ke wilayah musuh kemudian jasadnya dikuburkan.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="Shamela1"/>
 
== Periwayatan hadis ==
''';Meriwayatkan dari'''
Nabi Islam Muhammad dan [[Ubay bin Ka'ab]].<ref name="Shamela2"/>
 
;Meriwayatkan darinya
'''Meriwayatkan darinya''': [[Jabir bin Samurah]], [[al-Bara' bin 'Azib]], Miqdam bin Ma'du Yakrib, [[Abdullah bin Yazid al-Khath'ami]], Jubair bin Nufair, [[Sa'id bin al-Musayyib]], Musa bin Thalhah, [[Urwah bin Zubair]], Atha' bin Yazid al-Laitsi, Aflah maula Atha' bin Yazid al-Laitsi, Abu Rumam as-Sima'i bin Abdirrahman, Abu Salamah bin Abdirrahman, Abdurrahman bin Abi Laila, Qartsa' adh-Dhubai, Muhammad bin Ka'ab, al-Qasim Abu Abdirrahman, dan lain-lain.<ref name="Nubala"/>
 
Banyak hadis yang diriwayatkan darinya. Di kitab Musnad karangan Baqi bin Makhlad ada 155 hadis darinya, tujuh di antaranya disepakati Bukhari dan Muslim. [[Bukhari]] sendiri meriwayatkan satu hadis yang lain. [[Imam Muslim|Muslim]] meriwayatkan lima hadis yang lain.<ref name="Nubala"/>
 
Dalam salah satu riwayat para ulama Muslim, mereka mencatat kisah Abu Ayyub yang bertenya tentang keakuratan hadis,<ref name="Ensiklopedi"/>
{{Kutipan|Abu Ayyub pernah berangkat dari Madinah ke Mesir hanya untuk menemui [[Uqbah bin Amir]] dan menanyainya tentang satu [[hadis]] yang pernah didengar dari Nabi Muhammad. Dia berkata, “Ada satu hadis yang pernah engkau dengar dari Rasulullah dan tidak ada lagi yang mendengarnya selain aku dan engkau; yaitu hadis tentang menutupi aib seorang mukmin.”
 
:Uqbah lalu menanggapi, “Ya, aku pernah mendengar RasulullahNabi bersabdamengatakan, ‘Barang siapa menutupi aib seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari Kiamat.’”
:“Engkau benar,” tegas Abu Ayyub.<ref name="Ensiklopedi"/>}}
 
:“Engkau benar,” tegas Abu Ayyub.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
== Kata hikmat Abu Ayyub al-Anshari ==
 
"Sekiranya aku syahid disini wahai Yazid (ketua [[panglima]] Bani Umayyah), kalian kuburkan aku ditepi [[benteng]] Konstantinopel, kerana aku ingin mendengar derapan [[tapak]] [[kaki]] [[kuda]] sebaik-baik [[raja]] ketika mereka menawan Konstantinopel"
 
"Aku mendengar baginda Rasulullah mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah [[tembok]] tersebut & aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik [[tentara]] seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda"<ref>[[Musnad Ahmad]], [[Hadis|No]].18189; Tarikh Al-Kabir [[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Al-Bukhari]], [[Hadis|No]].1760; [[Al-Mustadrak ala ash-Shahihain|Al-Hakim]], [[Hadis|No]].8300; A-Thabrani Mu'jam Al-Kabir, [[Hadis|No]].1216; Al-Haitsami berkata:''Perawinya Tsiqat (terpercaya)''; tetapi didhaifkan oleh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Al-Albani]]</ref>
 
== Lihat juga ==
Baris 98 ⟶ 84:
* [[Hadits]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [https://www.youtube.com/watch?v=8D6OZ81kMkQ Youtube: Ceramah Sejarah Nabi Ke-15: Baiat Aqabah & Hijrah Nabi Saw ke Madinah]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{sahabat nabi}}
{{SahabatPerangBadr}}
Baris 129 ⟶ 113:
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Dimakamkan di Pemakaman Eyüp]]