Sitor Situmorang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sondanglaw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rahmaziz (bicara | kontrib)
 
(114 revisi perantara oleh 52 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Situmorang]]}}{{Infobox Penulis
'''Sitor Situmorang''' (lahir [[2 Oktober]] [[1924]] di [[Harianboho]], [[Samosir]], [[Sumatera Utara]])dengan nama Raja Usu adalah [[wartawan]], [[sastrawan]], dan [[penyair]] [[Indonesia]]. Ayahnya adalah [[Ompu Babiat Situmorang]] yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama [[Sisingamangaraja XII]].
|name = Sitor Situmorang
==Pendidikan==
|image = Sitor Situmorang Kesusastraan Modern Indonesia p188.jpg
Sitor menempuh pendidikan di [[HIS]] di [[Balige]] dan [[Sibolga]] serta [[MULO]] di [[Tarutung]] kemudian [[AMS]] di [[Jakarta]]. Ia sempat berkelana ke [[Amsterdam]] dan [[Paris]] (1950-1952). Tahun 1956-57 ia memperdalam ilmu [[sinematografi]] di [[Universitas California]]. Setelah keluar dari [[tahanan politik]], ia tinggal di [[Leiden]] (1982-1990) lalu Islamabad (1991).
|imagesize =
==Pekerjaan==
|caption = Sitor, {{circa}} 1955
Karirnya dimulai sebagai wartawan harian [[Suara Nasional]] (Tarutung, 1945), [[Waspada]] ([[Medan]],1947), [[Berita Indonesia]], dan [[Warta Dunia]] (Jakarta, 1957). Ia pernah menjadi [[dosen]] [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (Jakarta), anggota [[MPRS]] dari kalangan seniman, Ketua [[Lembaga Kebudayaan Nasional]] (1959-65), lalu ditahan pemerintahan [[Orde Baru]].
|pseudonym =
==Karya tulis==
|birth_name = Raja Usu Situmorang
Karyanya antara lain kumpulan cerpen ''Pertempuran dan Salju di Paris'' (1956) mendapat hadiah sastra nasional 1955, kumpulan sajak Peta Perjalanan memperoleh hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta 1976, otobiografi : ''Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba'' (1981); sejarah lokal: ''Toba na Sae'' (1993) dan ''Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom'' (1993).
|birth_date = {{birth date|1924|10|2}}
|birth_place = [[Harian, Samosir|Harian Boho]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]], [[Tapanuli Utara|Bataklanden]], [[Keresidenan Tapanuli]]
|death_date = {{death date and age|2014|12|21|1924|10|2}}
|death_place = [[Apeldoorn]], [[Belanda]]
|occupation = {{hlist|[[Sastrawan]]|[[Penyair]]|[[Penulis]]|[[Wartawan]]|[[Dosen]]}}
|nationality = {{ubl|{{flag|Indonesia}}|{{flag|Belanda}}}}
|language = {{hlist|[[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]]|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|[[Bahasa Belanda|Belanda]]}}
|period = [[Kesusastraan Indonesia Periode 1950-1965|Angkatan '50]]
|genre = [[puisi]], [[cerpen]], [[drama]],
[[esai]], [[autobiografi]]
|subject = orang Batak, dll
|movement =
|notableworks = ''Surat Kertas Hijau''
|spouse ={{ubl|Tiominar br. Gultom|Barbara Brouwer}}
|partner =
|children =
|relatives ={{ubl|[[Si Singamangaraja XII]] (''[[Partuturan Batak Toba|amang boru]]'')|[[Humala Frederik Situmorang]] (abang seayah)}}
|influences =
|influenced =
|awards =
|signature =
|website =
|portaldisp =
|parents={{ubl|[[Raja Ompu Babiat Situmorang]] (bapak)|Perpetua br. Simbolon (ibu)}}}}
 
'''Raja Usu Sitor Situmorang''' (dikenal sebagai '''Sitor Situmorang'''; {{lahirmati|[[Harianboho]], [[Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]]|2|10|1924|[[Apeldoorn]], [[Belanda]]|21|12|2014}}) adalah seorang [[Sastrawan Angkatan 1945|sastrawan]] dan [[wartawan]] Indonesia. Sitor menulis [[Sastra|sajak]], [[cerita pendek]], [[esai]], [[Drama|naskah drama]], [[Skenario|naskah film]], telaah sejarah lembaga pemerintahan [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], dan menerjemahkan karya sastra mancanegara.
[[Kategori:Kelahiran 1924|Situmorang, Sitor]]
 
[[Kategori:Wartawan Indonesia|Situmorang, Sitor]]
== Kehidupan awal ==
[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Situmorang, Sitor]]
[[File:Sitor Situmorang, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia, p159.jpg|jmpl|kiri|Sitor pada masa mudanya.]]
Sitor dilahirkan dengan nama Raja Usu Situmorang. Ayahnya bernama Ompu Babiat, seorang kepala adat dari marga Situmorang, sedangkan dan ibunya berasal dari marga Simbolon.<ref name=":0">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-20|title=Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45 Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2024/05/20/110000579/biografi-sitor-situmorang-sastrawan-angkatan-45|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-16}}</ref> Sitor menempuh pendidikan di [[HIS]] di [[Balige, Toba Samosir|Balige]] dan [[Kota Sibolga|Sibolga]] serta [[MULO]] di [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]] kemudian [[AMS]] di [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Pada tahun 1950-1952, Sitor sempat berkelana ke [[Amsterdam]] dan [[Paris]]. Selanjutnya, ia memperdalam ilmu memperdalam ilmu [[sinematografi]] di [[Universitas California]] pada tahun 1956-1957.<ref name="sitor1">{{id}} {{cite book|last = Situmorang|first = Sitor|title = Bunga di atas batu (si anak hilang) : pilihan sajak, 1948-1988|publisher = Gramedia|location = Jakarta|year = 1989|isbn = 9794036021|page = 373 }}.</ref>
 
Waktu kelas dua SMP, Sitor berkunjung ke rumah abangnya di Sibolga dan menemukan buku Max Havelaar karya Multatuli. Buku itu selesai dibaca dalam 2-3 hari tanpa putus, walau penguasaan bahasa Belandanya belum memadai. Isi buku menyentuh kesadaran kebangsaannya. Ia menerjemahkan sajak ''Saidjah dan Adinda'' dari Max Havelaar ke dalam bahasa Batak. Sejak itu, minat dan pehatian terhadap sastra makin tumbuh, dan dibarengi aspirasi "kelak akan menjadi pengarang".<ref name="sitor2">{{id}} {{cite book|last = Situmorang|first = Sitor|title = Bunga di atas batu (si anak hilang) : pilihan sajak, 1948-1988|publisher = Gramedia|location = Jakarta|year = 1989|isbn = 9794036021|page = 355-356}}.</ref>
 
A. Teeuw menyebutkan bahwa Sitor Situmorang menjadi penyair Indonesia terkemuka setelah meninggalnya Chairil Anwar. Sitor menjadi semakin terlibat dalam ideologi perjuangan pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, sebagai pengagum Presiden Soekarno, benar-benar melepaskan kesetiaanya kepada Angkatan '45 khususnya Chairil Anwar, pada masa ini.<ref name="sitor2" /><ref name="sitor3">{{cite book|last = Teeuw|first = Teeuw|title = Modern Indonesian Literature|publisher = Martinus Nijhoff|location = The Hague|year = 1979|isbn = 9024723086|page = 2-3 }}</ref>
 
Ia pernah menetap di [[Singapura]] (1943), [[Amsterdam]] (1950-1951), [[Paris]] (1951-1952), dan pernah mengajar bahasa Indonesia di [[Universitas Leiden]], [[Belanda]] (1982-1990) dan bermukim di [[Islamabad]], [[Pakistan]] (1991) dan Paris.<ref name="sitor">{{id}} {{cite book|last = Rampan|first = Korrie|title = Leksikon susastra Indonesia|publisher = Balai Pustaka|location = Jakarta|year = 2000|isbn = 9796663589|page =426 }}</ref>
 
== Akhir hidup ==
[[File:Makam Sitor Situmorang.jpg|jmpl|Makam Sitor Situmorang di kampung halamannya, [[Harian, Samosir|Harian Boho]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]].]]
Pada 21 Desember 2014 Sitor meninggal dunia pada usia 90 tahun di [[Apeldoorn]], [[Belanda]].<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/12/21/114630024/Penyair-Sitor-Situmorang-Wafat-di-Belanda Penyair Sitor Situmorang Wafat di Belanda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141221123554/http://www.tempo.co/read/news/2014/12/21/114630024/Penyair-Sitor-Situmorang-Wafat-di-Belanda |date=2014-12-21 }}, Tempo, 21 Desember 2014, diakses 21 Desember 2014</ref>
 
== Pekerjaan ==
Sitor memulai kariernya sebagai wartawan Harian ''[[Suara Nasional]]'' (Tarutung, 1945-1946) dan Harian ''[[Waspada]]'' ([[Kota Medan|Medan]], 1947). Selanjutnya, ia menjadi koresponden di Yogyakarta (1947-1948), ''[[Berita Indonesia]]'', dan ''[[Warta Dunia]]'' (Jakarta, 1957). Ia pernah menjadi pegawai Jawatan Kebudayaan Departemen P & K, [[dosen]] [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (Jakarta), anggota Dewan Nasional (1958), anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara ([[MPRS]]) mewakili kalangan seniman, anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (1961-1962), dan Ketua [[Lembaga Kebudayaan Nasional]] (1959-1965).
 
== Tahanan politik ==
Ketika terjadi Agresi Militer II pada Desember 1948, Sitor yang saat itu bekerja sebagai wartawan, ditangkap NEFIS (Netherland East Indies Forces Intelligence Service) dan dipenjara di lapas Wirogunan, Yogyakarta, hingga penyerahan kedaulatan Indonesia pada akhir 1949.<ref name=":0" /> Pada masa pemerintahan [[Orde Baru]], Sitor kembali dipenjara sebagai [[tahanan politik]] di Jakarta karena karena sajak-sajaknya yang menggabungkan seni dan politik, dianggap sealiran dengan puisi-puisi [[Lembaga Kebudayaan Rakyat]] (Lekra) yang didirikan oleh tokoh-tokoh dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Sitor dipenjara pada tahun 1967 hingga 1974 tanpa pengadilan dengan tuduhan pemberontakan.<ref name=":0" /><ref name="sitor" />
 
== Karya-karyanya ==
Kepenyairan Sitor dimulai ketika dua puisinya dimuat [[Siasat]] pada tahun 1948. Sampai tahun 1951 ia telah menulis kurang lebih 30 puisi dan sejumlah esai.
 
Selain tema dengan latar belakang Batak, beberapa sajak dan cerita pendek Sitor Situmorang memiliki perhatian khusus terhadap Bali. Ia khusus menulis kumpulan sajak dalam bahasa Inggris, ''The Rites of the Bali Aga,'' ditulis September 1976, setelah perjalanannya ke Bali, selepas bebas dari tahanan penjara Orde Baru.
 
Selain sebagai penyair, Sitor Situmorang juga menerjemahkan karya sastra, tulisan-tulisan kebudayaan dan sejarah. Sitor juga memiliki kiprah di dunia perfilman. Selain sebagai kritikus dan membuat film berjudul ''[[Darah dan Doa]]'' (1950) bersama [[Usmar Ismail]].<ref name=":0" />
 
=== Puisi ===
* ''Surat Kertas Hijau'' (1954)
* ''Dalam Sajak'' (1955)
* ''Wajah Tak Bernama'' (1956)
* ''Zaman Baru'' (1962)
* ''Dinding Waktu'' (1976)
* ''Peta Perjalanan'' (1977)
* ''Angin Danau'' (1982)
* ''Bunga di Atas Batu'' (1989)
* ''Bloem of Een Rots'' (1990)
* ''Rindu Kelana'' (1994)
 
=== Cerpen ===
* ''Pertempuran dan Salju di Paris'' (1956)
* ''Pangeran'' (1963)
* ''Danau Toba'' (1981)
 
=== Drama ===
* ''Jalan Mutiara'', drama (1954)
 
=== Terjemahan ===
* ''Triffid Mengancam Dunia'' karya John Wyndham, novel (1953)
* ''Hanya Satu Kali'' karya [[John Galsworthy]] & Robert Midlemans, naskah drama (1954)
* ''Sel'' karya [[William Saroyan]], naskah drama (1954)
* ''Hari Kemenangan'' karya M. Nijhoff, naskah drama (1955)
* ''Bethlehem'' karya M. Nijhoff, naskah drama (1955)
* ''Perwira Tuhan'' karya R.S. Macnocol (1955)
* ''Jalan ke Joljuta'' karya [[Dorothy L. Sayers|D.L. Sayers]], naskah drama (1956)
* ''Menentukan Sikap'' karya [[Eddy du Perron|E. du Perron]], kumpulan esai (1957)
* ''Perjalanan si Pinto'' karya W.S. Bronson (1960)
* ''Hikayat Lebak'' karya [[Rob Nieuwenhuys]] (1977)
 
=== Karya Lainnya ===
* ''Darah dan Doa'' (1950)
* ''Rapar Anak Jalang'' (1955)
* ''Sastra Revolusioner'', kumpulan esai (1965)
* ''Sitor Situmorang Sastrawan 45, Penyair Danau Toba'', otobiografi (1981)
* ''Toba na Sae'', sejarah lokal (1993)
* ''Guru Somalaing dan Modigliani Utusan Raja Rom'', sejarah lokal (1993)
 
== Penghargaan ==
Kumpulan cerpennya ''Pertempuran dan Salju di Paris'' mendapat Hadiah Sastra Nasional [[Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional|BMKN]] 1955/1956. Kumpulan sajak ''Peta Perjalanan'' memperoleh Hadiah Puisi [[Dewan Kesenian Jakarta]] 1976. Pada 20 Maret 2003 dalam perayaan Hari Masyarakat Penutur Bahasa Perancis Sedunia, Sitor mendapatkan penghargaan Francophonie atas karya-karyanya yang memunculkan kehidupan dan kebudayaan Perancis.{{butuh rujukan}} Ia juga dianugerahi SEA Write Award ([[Penghargaan Penulis Asia Tenggara]]) tahun 2006.
 
Dalam perhelatan Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2010, Sitor Situmorang mendapat Lifetime Achievement Award.<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Sitor gets lifetime award in Ubud - Thu, October 7, 2010|url=https://www.thejakartapost.com/news/2010/10/07/sitor-gets-lifetime-award-ubud.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2024-06-16}}</ref> Ia membaca salah satu sajaknya, “Bukan Pura Besakih” yang dia bacakan setelah menerima penghargaan di Puri Agung Ubud, Gianyar.
 
Komponis dan pianis Ananda Sukarlan telah membuat musik dari beberapa puisinya, yang telah dinyanyikan oleh penyanyi tenor Nikodemus Lukas serta banyak penyanyi lain di berbagai konser dan festival seperti Asean Literary Festival. Puisi-puisi itu antara lain La Ronde, Malam Kebumen, Surat Kertas Hijau, Ziarah dalam Gereja Gunung dsb.
 
== Kajian tentang Sitor Situmorang ==
J.U. Nasution. ''Sitor Situmorang sebagai Penyair dan Pengarang Cerita Pendek''. 1963
 
Subagio Sastrowardoyo. ''Sosok Pribadi dalam Sajak''. 1980
 
Wing Kardjo. ''Sitor Situmorang: La vie et l'oeuvre d'un poete indonesien''. 1981. (disertasi: Universita Paris VII)
 
A. Teeuw. "Si Anak Hilang" dalam ''Tergantung Pada Kata''. 1983. Pustaka Jaya.
 
Monike Wizemann. ''Sitor Situmorang: Ausgewählte Dichtung unter besonderen Brucksichtigung der thematischen Schwerpunkte Einsamkeit, Vergänglichkeit, Entfremung und Sehnsucht''. 1983. (skripsi: Universitas J.W. Goethe Frankfurt)
 
Beate Maria Elisabeth Carle. ''Das Motiv des verlorene Sohnes in lyrische Werk von Sitor Situmorang''. 1985. (skripsi: Universitas Koln)
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
=== Bibliografi ===
Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120
 
Eneste, Pamusuk. (1990). Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta: Djambatan. ISBN 9794281476
 
Rizal, J.J. (2014). SITOR SITUMORANG BIOGRAFI PENDEK 1924 -2014. DKI Jakarta: Komunitas Bambu. ISBN 978-602-9402-64-3
 
== Pranala luar ==
 
* [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/2341--kepala-suku-sastrawan-%E2%80%9845 TokohINDONESIA.com. September 2004. Kepala Suku Sastrawan' 45. Diakses pada Oktober 2011. ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110718211226/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/2341--kepala-suku-sastrawan-%E2%80%9845 |date=2011-07-18 }}
* [http://oase.kompas.com/read/2010/04/14/08305733/Luar.Dalam.Sitor.Situmorang..Manusia.Indonesia Geger Riyanto. 14 April 2010. Luar-Dalam Sitor Situmorang, Manusia Indonesia. Kompas.com. Diakses pada Oktober 2011.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111030013612/http://oase.kompas.com/read/2010/04/14/08305733/Luar.Dalam.Sitor.Situmorang..Manusia.Indonesia |date=2011-10-30 }}
* [http://www.antaranews.com/berita/470271/the-last-mohican-sitor-situmorang "The Last Mohican" Sitor Situmorang]
{{lifetime|1924|2014|Situmorang, Sitor}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Batak|Situmorang]]
[[Kategori:Tokoh Batak Toba|Situmorang]]
[[Kategori:Marga Situmorang|Sitor]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Dramawan Indonesia]]
[[Kategori:Esais Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penulis Kristen]]
[[Kategori:Dosen]]
[[Kategori:Tahanan politik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh diaspora Indonesia]]
[[Kategori:Penyintas Peristiwa 1965]]