Kabupaten Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(81 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|kota dan tempat lainnya|Kota Kediri|Kediri (disambiguasi)}}
{{Dati2
|
|translit_lang1_type1 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|nama = Kabupaten Kediri
|lambang = Logo Kabupaten Kediri (Seal of Kediri Regency).svg
|peta = Locator kabupaten kediri.png
|translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Kadhiri''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|كاڎيري}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦏꦝꦶꦫꦶ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Monumen Simpang Lima Gumul.jpg
|image2=Air Terjun Ironggolo.jpg
|image3=Kelut.jpg}}
|
|
|
|
|
|
|
|kepadatan = auto
|kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|26]]
|kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|1]]
|desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|343]]
|dasar hukum = UU No. 12/1950
|tanggal = 8 Agustus 1950
|hari jadi = {{start date and age|804|03|25}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Hanindhito Himawan Pramana]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[Dewi Mariya Ulfa]]
|sekretaris daerah = Dede Sujana
|ketua DPRD = Dody Purwanto
|luas = 1523,92
|luasref = <ref name="KEDIRI"/>
|penduduk = 1688468
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,28% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,35% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,95% [[Protestan]]
** 0,40% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,33% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|7=|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913232205/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa Mataraman]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
|IPM = {{increase}} 73,46 <br>{{fontcolor|green|Tinggi}} ([[2022]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=22 Desember 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 354
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|641xx – 642xx]]
|nomor_polisi = AG ''xxxx'' A*/B*
/C* (barat sungai) D*/E**/F*/G*/H*/I*/J* (timur sungai)
|sni = KDR
|slogan = Kediri Berbudaya
|flora = [[Kemiri]]
|fauna = [[Alap-alap]]
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]])
|dau = Rp 1.295.824.270.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
|web = {{URL|http://www.kedirikab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Kediri''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦏꦝꦶꦫꦶ, [[Pegon]]: كاڎيري|Kadhiri}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[kaˈɖiri]]]) adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di wilayah Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Jumlah penduduk kabupaten Kediri pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 1.688.468 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="KEDIRI">{{cite web|url=https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022|website=www.kedirikab.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2022|pages=13, 101, 109|format=pdf|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325091145/https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
Sebelumnya, [[ibu kota kabupaten]] ini berada di [[Kota Kediri]], meskipun pemindahan ibu kota kabupaten ke [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] yang telah lama direncanakan dan hingga saat ini telah dibatalkan.<ref>Rencana pemindahan ibu kota kabupaten ini secara bertahap ke Kecamatan Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan [[Ngasem, Kediri|Ngasem]], tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul</ref> Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibu kota Kabupaten Kediri secara sah berada di [[Ngasem, Kediri|Kecamatan Ngasem]] dan dinamakan ''Pamenang''.<ref name=pamenang>{{Cite web|url=https://pwmu.co/283768/03/10/pamenang-nama-baru-ibu-kota-kediri-menggeser-pare/|title=Pamenang, Nama Baru Ibu Kota Kediri Menggeser Pare|last=Dahlansae|date=2023-03-11|website=pwmu.co|publisher=PT Surya Media Jatim}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01438451/ini-alasan-pamenang-jadi-nama-ibu-kota-kabupaten-kediri|title=Ini Alasan Pamenang Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri|date=2023-02-24|last=M Sholahudin|publisher=JAWA POS}}</ref>
== Geografi ==
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Kediri berbatasan dengan [[Kabupaten Jombang]] di Utara, [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Blitar]] di Timur, [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Tulungagung]] di Selatan, serta [[Kabupaten Nganjuk]] di Barat dan Utara. [[Kota Kediri]] menjadi enklave dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97 km²<ref>Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009</ref> yang terbagi menjadi 26 [[kecamatan]]. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="KEDIRI"/>
=== Topografi ===
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari [[Gunung Wilis|pegunungan Wilis]]. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat [[Kali Brantas]], yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Nganjuk]] di bagian utara.<ref name="GEO">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/geografis|title=Geografis|website=kedirikab.go.id|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140807/https://kedirikab.go.id/geografis|dead-url=no}}</ref>
Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari [[Gunung Kelud]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Blitar]]. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian [[Gunung Anjasmoro|Pegunungan Anjasmoro - Argowayang]] yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Jombang]].<ref name="GEO"/>
== Etimologi ==
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/sejarah|title=Sejarah|website=kedirikab.go.id|publisher=Pemerintahan Kabupaten Kediri|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140145/https://kedirikab.go.id/sejarah|dead-url=no}}</ref>
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam [[prasasti Wanua Tengah III]] tahun 830 [[saka]], terdapat tulisan yang berbunyi ''"Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban"'', artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.
Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata '''"kāḍiri"''' dalam Bahasa [[Kawi|Jawa kuno]] yang berarti bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada.<ref>https://www.britannica.com/place/Kediri-regency-Indonesia</ref> Penyebutan nama Kadiri/Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa [[Kawi|Jawa Kuno]] seperti pada [[Kakawin Smaradahana]], [[Pararaton]], [[Nagarakertagama]] dan [[Serat Calon Arang]], pada [[prasasti Ceker]] yang berangka tahun 1107 [[Saka]] (1185 M) terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, menyebutkan frasa kalimat:
{{cquote|''"... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:171)
Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri)
Dalam [[prasasti Kamulan]] yang berangka tahun 1116 Saka (1194 M) menyebutkan: {{cquote|''"... tatkāla ni n kentar sangke kaḍatwan ring katang-katang deni nkin malṛ yatik kaprabhun śrī mahārāja siniwi riŋ bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:173)
Terjemahan inskripsi: (ketika meninggalkan istananya yang berada di Katang-katang sehingga tetap dapat menjalankan pemerintahan sebagai Sri Maharaja yang bertahta di Bhumi Kadiri)
Pada isi kalimat dalam [[prasasti Mula Malurung]] diterbitkan oleh [[Kertanegara]] tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana]] raja [[Singhasari]].
{{cquote|''"... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra. ṅkāneŋ bhūmi jaṅgala. makanāmaŋ harija 5) ya. saṅ apañji siṅanambat. apatih i wurawan. amaṅku kaprabhū ni raji jayakatyöŋ (73). saŋ wineh anusuka dharmma sīma swatantra. ṅkaneŋ bhūmi kaḍiri (74). ataganikaŋ wahuta rāma triṇitaṇḍa. maka saŋ jñākṛṣṇāsana (75). tlas karuhun saŋ prāṇarāja"''}}
Penyebutan wilayah Kediri untuk pertama kali ditemukan di dalam [[prasasti Sukabumi|prasasti Harinjing B]] tahun 843 Saka (19 September 921 Masehi) yang dikeluarkan oleh raja '''[[Dyah Tulodong|Rakai Layang Dyah Tulodong]]''' dari [[kerajaan Medang]] atau [[Mataram Kuno]]. {{cquote|''"... i śrī mahārāja mijil angkȇn cetra ka tlu i sang pamgat asing juru i kaḍiri ikang ri wilang ..."''}}
Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).<ref name="SEJARAH"/>
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Toemenggoeng Danoediningrat de regent van Kediri met zijn vrouw TMnr 60020738.jpg|jmpl|ki|200px|Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an]]
Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai ''Pu-chia-lung'' di dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Dinasti Song]] yang berjudul ''Ling-wai-tai-ta'' ({{zh|p=''Lĭngwài Dàidā''}}) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei.<ref>https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760</ref> Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun berkembang dan dikenal juga dengan [[Kerajaan Kediri]] yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.<ref name="SEJARAH"/>
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.<ref name="SEJARAH"/>
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.<ref name="SEJARAH"/><ref>{{Cite web |url=http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |title=Hasil Penelitian Situs Tondowongso |access-date=2012-06-30 |archive-date=2015-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150323091135/http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |dead-url=yes }}</ref>
=== Masa modern ===
Kabupaten Kediri resmi berdiri dalam bingkai pemerintahan Indonesia dengan dasar hukum UU No. 12 tahun 1950 bersama dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.<ref>UU No. 12 tahun 1950</ref> Perlu dicatat bahwa [[Kota Kediri]] bukan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kediri (pada era setelah Kemerdekaan) melainkan pemekaran dari Kabupaten Kediri pada era Hindia Belanda tahun 1928, dan keduanya baru resmi berdiri di tahun yang sama namun dengan dasar hukum yang berbeda yaitu UU No. 16 tahun 1950. Hal ini dikarenakan Kota Kediri sudah berstatus ''Zelfstanding Gemeenteschap'' (kota otonom) lepas dari Kabupaten Induknya berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda terhitung mulai tahun 1928.<ref>UU No. 16 Tahun 1950</ref>
Untuk meningkatkan pelayanan publik, Kabupaten Kediri mengalami banyak pemekaran kecamatan. Tahun 1982, dibentuk Kecamatan Tarokan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol serta Kecamatan Kunjang yang dimekarkan dari Kecamatan Plemahan.<ref>PP No. 28 Tahun 1982</ref> Tahun 1999, dibentuk Kecamatan Banyakan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol dan juga Kecamatan Ringinrejo yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Kandat dan Kras.<ref>PP No. 49 Tahun 1999</ref> Terakhir, di tahun 2005 dibentuk tiga kecamatan baru yaitu Kecamatan Badas yang dimekarkan dari Pare, Kecamatan Kayen Kidul yang dimekarkan dari Pagu, dan Kecamatan Ngasem yang dimekarkan dari Gampengrejo.<ref>Perbup Kediri No. 9 Tahun 2005</ref>
Sejak Februari 2023, ibukota Kediri yang berada di Kecamatan Ngasem resmi diberi nama Pamenang setelah melalui kajian panjang serta diskusi dengan budayawan, sejarawan, dan akademisi dari [[Universitas Negeri Surabaya]]. Alternatif nama lain yang pernah diutarakan antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala. Nama Pamenang memiliki keterkaitan dengan Mamenang, yaitu ibu kota [[Kerajaan Kediri]] zaman [[Jayabaya]]. Pamenang memiliki arti kemenangan, tepatnya orang yang memenangkan.<ref name=pamenang></ref>
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Kediri}}
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah [[Hanindhito Himawan Pramana]], didampingi wakil bupati, [[Dewi Mariya Ulfa]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Kediri 2020]], tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur [[Jawa Timur]], [[Khofifah Indar Parawansa]], pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya [[Pandemi Covid-19|pandemi Covid 19]].<ref>{{cite web|url=https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|title=Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024|date=27 Februari 2021|website=madu.tv|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801011926/https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|dead-url=no}}</ref> Hanindhito merupakan anak dari [[Pramono Anung]], [[Sekretaris Kabinet Indonesia]] pemerintahan presiden [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Fitri|last=Asta Pramesti|date=2 Mei 2021|url=https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|title=Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung|website=www.suara.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731133028/https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=3|Bupati
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Wakil Bupati
|-
| 25
|[[Berkas:Hanindhito Himawan Pramana.jpg|100px]]
|bgcolor=#CD0000|
|[[Hanindhito Himawan Pramana]]
| 26 Februari 2021
| ''Petahana''
| 28
| [[Dewi Mariya Ulfa]]
|-
|}
=== Perwakilan ===
Baris 86 ⟶ 144:
=== Agama ===
Berdasarkan data Sensus Penduduk [[Badan Pusat Statistik]] tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah [[Islam]] 96,29%, kemudian [[Kristen Protestan]] 2,14%, [[Katolik]] 0,42%, [[Hindu]] 0,39%, kemudian [[Budha]] 0,02% dan [[Konghucu]] 0,01%.<ref name="AGAMA"/>
== Pendidikan ==
=== Pendidikan tinggi ===
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Kediri, antara lain:<ref>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>
====
* [[Universitas Pawyatan Daha]] (UPD) - Ngasem
* [[Universitas Kahuripan Kediri]] (UKK) - Pare
* Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH) - Pare
* Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) - Kepung
* Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAIBA) - Purwoasri
* Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) - Semen
* STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri - Pare
* STIKES Bhakti Mulia - Pare
* STIKES Ganesha Husada Kediri - Ngasem
* STIKES Pamenang - Pare
====
* Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri - Lembaga yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare
[[Berkas:Tanam Padi.jpg|jmpl|200px|ka|Tanaman padi di kecamatan [[Grogol, Kediri]].]]
Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti [[padi]], [[jagung]], umbi-umbian, [[kacang tanah]], [[kacang kedelai]], sayuran, dan buah-buahan. Komoditi [[padi]] banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi [[jagung]] banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.<ref>{{cite web|url=https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|title=Komoditi Unggulan di Kabupaten Kediri|website=bisnisukm.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731142647/https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html|dead-url=no}}</ref>
=== Stasiun ===
{{utama|Daftar stasiun kereta api di Kabupaten Kediri}}
Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun,
* [[Stasiun Purwoasri]]
* [[Stasiun Papar]]
* [[Stasiun Minggiran]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Susuhan]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Ngadiluwih]]
* [[Stasiun Kras]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
|