Bong Chandra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Pengusaha Indonesia menggunakan HotCat
Doooo Pido1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox person
| name = Bong Chandra
| image = Bong-chandra.jpg
| caption =
| alt =
Baris 76:
'''Bong Chandra''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|25|10|1987}}) adalah seorang pebisnis, pembicara, dan juga motivator populer asal [[Indonesia]]. Pada tahun 2010, ia mendapatkan gelar "motivator termuda se-[[Asia]]", yakni ketika berusia 23 tahun.<ref>
[http://www.majalahfranchise.com/?link=berita&id=424 Bong Chandra, Dibenci Lalu Dipuja], majalahfranchise. Diakses pada 28 September 2011.</ref>
 
Dia sering mengadakan acara seminar motivasi di berbagai kota, khususnya di [[Indonesia]]. Dia juga menulis buku motivasi berjudul ''[[Unlimited Wealth]]''.<ref>
Dia sering mengadakan acara seminar motivasi di berbagai kota, khususnya di [[Indonesia]]. Dia juga menulis buku motivasi berjudul ''[[Unlimited Wealth]]''.<ref>[http://www.tempo.co/hg/profil/2010/11/14/brk,20101114-291727,id.html Bong Chandra, Motivator Termuda di Asia]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, tempo interaktif. Diakses pada 28 September 2011.</ref>
 
Dia mengaku sengaja tidak menyelesaikan kuliahnya untuk memfokuskan diri sebagai pembicara dan motivator.<ref>
{{en}} [http://www.thejakartaglobe.com/myjakarta/my-jakarta-bong-chandra-motivational-speaker/399387 My Jakarta: Bong Chandra, Motivational Speaker], thejakartaglobe. Diakses pada 28 September 2011.</ref>
Baris 83 ⟶ 84:
== Riwayat ==
Kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Bong harus menempa dirinya dengan kerja keras. Saat usianya menginjak 18 tahun, Bong memilih berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya.
 
Kerja keras Bong dimulai sejak [[krisis ekonomi 1998]]. Bencana itu membuat bisnis ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah sampai nyaris dijual,” katanya saat ditemui di salah satu tempat usahanya, Free Car Wash Serpong, [[Tangerang Selatan]], Kamis lalu.
 
Baris 92 ⟶ 94:
 
Bong sadar motivasi perlu dipertahankan karena cemoohan berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan rekannya. Tapi ia berkukuh.
 
Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia. “Keinginan sukses makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat.
 
Ia makin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang. Bersama lima rekannya, Bong membuat event organizer untuk pelatihan motivasi. Sasarannya orang-orang dekat. “Saya diminta beberapa rekan satu jemaat di gereja,” ujarnya.
 
Bong awalnya memotivasi para karyawan pemasaran. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. “Ini investasi saya,” katanya. Apalagi tujuan bisnis ini tidak untuk mencari uang. “Saya memperluas pertemanan,” katanya.
 
Tak sulit bagi alumnus SMA Kalam Kudus Jakarta ini mendapatkan teman dari 90 ribu peserta pelatihannya, yang kebanyakan pelaku bisnis. “Kalau teman kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya. Keyakinan Bong yang kerap mengisi pelatihan di kalangan pebisnis properti ini benar. Ia mulai diajak sesama pembicara saat memberikan pelatihan di Real Estate Jawa Timur.
 
Awalnya Bong diminta mencarikan investor pembangunan properti seluas 5,1 hektarehektar di Ciledug, Tangerang. Meski gagal, rekannya tak kecewa. Ia justru diminta bergabung menjalankan bisnis ini. Akhirnya Bong dan dua temannya menjalankan perusahaan properti senilai Rp 180 miliar sejak Januari lalu. “Ini modal networking,” katanya.
 
Keberuntungannya terus bergulir. Pelan-pelan banyak tawaran mengajaknya berbisnis bersama. Selain properti, Bong mendirikan bisnis pencucian mobil. Usaha ini dibangun di Buah Batu, Bandung, dan Serpong. Kini ia menjalankan tiga usaha dengan karyawan mencapai 100 orang.
 
Menjadi pembicara motivasi membuat Bong memutuskan berhenti kuliah di Jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara. Setelah tidak kuliah, satu-satunya pilihan Bong adalah menjadi motivator yang sukses.