Jaran Jenggo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jaran jenggo telah resmi menjadi warisan budaya tak benda yang berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''''Jaran Jenggo''''' adalah sebuah kesenian yang dapat ditemukan di [[Pantura]] ([[Kabupaten Gresik|Gresik,]] [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]]) [[Jawa Timur]] dengan menggunakan kelincahan seekor kuda yang dihias pakaian zirah perang khas Jawa yang tunggangi [[Naga]]. Kesenian serupa adalah [[Jaran kencak|Jaran Kencak]] di [[Tapal Kuda (kawasan)|Kawasan Tapal Kuda]] dan [[Kuda Renggong]] di Jawa Barat.
{{nocat}}
 
'''''Jaran Jenggo''''' adalah sebuah kesenian yang dapat ditemukan di [[Pantura]] ([[Kabupaten Gresik|Gresik,]] [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]]) [[Jawa Timur]] dengan menggunakan kelincahan seekor kuda yang dihias pakaian zirah perang khas Jawa yang tunggangi [[Naga]]. Kesenian serupa adalah [[Jaran kencak|Jaran Kencak]] di [[Tapal Kuda (kawasan)|Kawasan Tapal Kuda]] dan [[Kuda Renggong]] di Jawa Barat.
 
== Sejarah ==
Kesenian Jaran Jenggo muncul pada era Kolonial Belanda di sekitar perbatasan Gresik dan Lamongan yang diciptakan oleh ki Lurah Setempat yang berasal dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]]. Diciptakannya Jaran Jenggo untuk meminimalisir kejahatan yang ada disekitar desa dengan cara sang lurah langsung patroli dari jalan - ke jalan desa, Karena sang Lurah sendiri yang langsung turun sendiri maka diikuti oleh pengikutinya ada yang membawa payung.
 
Sekita kejahatan yang sering terjadi berangsur sedikit dan hilang, pernah terjadi kelompok penjahat menghadang partoli ki Lurah, tetapi kelompok penjahat terkalahkan setelah ki Lurah mengeluarkan jurus naga saat diatas kuda.
Baris 11 ⟶ 9:
Pertunjukan Jaran Jenggo masih disajikan secara tradisional, basanya untuk mengisi hajatan khitan penyambutan tamu. Kuda diberi pakaian zirah khas jawa yang ditunggangi seekor naga didampingi oleh beberapa pria dewasa yang mengenakan pakaian [[Reog|Reog Ponorogo]], salah satu diantaranya membawa payung tradisional jawa kraton yang besar untuk kuda. Kuda berjalan sambil menari-nari kepala mengannguk, sujud dan tidur tidak seperti kuda normal.<ref>{{Cite web|last=M.A|first=Kendita Agustin|title=Jaran Jenggo, Saatnya Kuda Ber-disko|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/06/26/jaran-jenggo-untuk-pengantin-khitan-di-lamongan|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-11-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=Di Hadapan Kiai, Jaran Jinggo Bersujud|url=https://surabaya.tribunnews.com/2010/03/10/di-hadapan-kiai-jaran-jinggo-bersujud|website=Surya.co.id|language=id-ID|access-date=2022-11-25}}</ref>
 
Pertunjukan Jaran KencakJenggo sering disajikandipertunjukan bersama dengan kesenian Reog Ponorogo dalam arak-arakannya.<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|date=2014-01-29|title=Kesenian Jaran Jenggo yang Eksotis di Lamongan|url=https://www.kompasiana.com/jelajah_nesia/552907b26ea834e7058b45f3/kesenian-jaran-jenggo-yang-eksotis-di-lamongan|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2022-11-25}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Reog]]
[[Kategori:Budaya Jawa]]
[[Kategori:Kuda Lumping]]
[[Kategori:Seni budaya]]
[[Kategori:Tari tradisional]]
 
 
{{budaya-stub}}