Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia: Perbedaan antara revisi

| image = Edwin-Locarno Film Festival-Ti-Press.jpg

| caption = Penerima penghargaan pada 20222023: [[EdwinJeremias Nyangoen]]

| holder = [[EdwinGarin Nugroho]] untuk– ''[[Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas]]Samsara'' ([[Festival Film Indonesia 20222024|20222024]])

Penghargaan Citra, yang kemudian dikenal sebagai Penghargaan Festival Film Indonesia, pertama kali diberikan di FFI pada awal 1955; pada tahun tersebut, [[Lilik Sudjio]] menang dalam kategori Penyutradaraan Terbaik untuk film-nya ''[[Tarmina]]''.<ref name="Tarmina"/> Pemenang paling terkini adalah [[Garin NugrohoEdwin]], yang memenangkan Penghargaan Citra pada FFI 20192022 untuk penyutradaraannya pada film ''[[KucumbuSeperti TubuhDendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (film)|Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar IndahkuTuntas]]''.<ref name="FFI2016"/>

Terdapat 64sekitar 69&nbsp;sutradara yang telah masuk nominasi Penghargaan Citra, 2425&nbsp;di antaranya meraih kemenangan setidaknya sebanyak satu kali. {{As of|2012}} hampir seluruh pesertanya laki-laki, meskipun sutradara perempuan juga sempat ikut berkompetisi sejak [[Ida Farida]] masuk nominasi pada 1989 untuk film percintaan-nya ''[[Semua Sayang Kamu]]''.<ref name="Semua Sayang Kamu"/> Sutradara yang paling banyak meraih kemenangan di FFI adalah [[Teguh Karya]], yang memenangkan enam penghargaan dari sembilan nominasi yang diawali dengan ''[[Cinta Pertama (film 1973)|Cinta Pertama]]'' pada 1974,<ref name="Cinta Pertama"/> kemudian tahun 1975, 1979, 1983, 1986, dan 1989;. sementaraSementara nominasi terbanyak dipegang oleh [[Hanung Bramantyo]] dengan sebelas nominasi, tetapi dia baru meraih dua kemenangan; kemudian diikuti oleh [[Riri Riza]] dengan tujuh nominasi, namun baru memenangkannya satu kali. EnamTujuh sutradara lainnya yang memenangkan Penghargaan Citra lebih dari satu kali (masing-masing dua kali) adalah: [[Sjumandjaja]] (1977 dan 1984), [[Arifin C. Noer]] (1982 dan 1990), [[Slamet Rahardjo]] (1985 dan 1987), [[Hanung Bramantyo]] (2005 dan 2007), [[Mouly Surya]] (2008 dan 2018), serta [[Joko Anwar]] (2015 dan 2020), serta [[Edwin]] (2017 dan 2022). Empat sutradara: [[Edward Sirait|Eduard Pesta Sirait]], [[Sophan Sophiaan]], [[Teddy Soeriaatmadja]], dan [[Upi Avianto]] telah tiga kali masuk nominasi namun tidak pernah menang; sementara [[Kamila Andini]] bahkan telah empat kali dinominasikan namun belum pernah memenangkannya.

Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2008|2008]], dari lima sutradara yang masuk nominasi, empat di antaranya adalah [[wanita]]; yaitu: [[Mouly Surya]], [[Rachmania Arunita]], [[Upi Avianto]], dan [[Viva Westi]]. Dan pemenangnya adalah Mouly Surya dengan [[Fiksi (film)|fiksi.]], sekaligus memenangkan [[Penghargaan FFI untuk Skenario Terbaik|Skenario Terbaik]] (bersama Joko Anwar). Meskipun demikian, sutradara wanita yang paling banyak mendapatkan nominasi dengan tigaempat nominasi adalah [[UpiKamila AviantoAndini]] (20082011, 20132018, 2021, & 20162022) dandiikuti oleh [[KamilaUpi AndiniAvianto]] dengan tiga nominasi (20112008, 20182013, & 20212016), namun baik Kamila maupun Upi tidak pernah memenangkannya. Mouly sendiri masuk nominasi dua kali (2008 & 2018) dan memenangkan keduanya. Selain Mouly, sutradara wanita lain juga sempat 2 kali masuk nominasi adalah [[Nia Dinata]] (2004 & 2006); namun tidak memenangkan nominasinya itu.

|''[[Gara-Gara Isteri Muda]]''

|rowspan="2" |[[Arifin C. Noer]]

|''[[Yang, Terlarang Tersayang]]''

| Ismail Sofyan Sharna

|rowspan="2" |[[Teguh Karya]]

|''[[Catatan Sisi Boy (film 1987)|Catatan si Boy]]''

! scope="row" style="background:#FAEB86;"|'''[[RudyRudi Soedjarwo]]'''

|[[RudyRudi Soedjarwo]]

|[[Hanny Saputra|Hanny R. Saputra]]

|''[[Virgin (film)|Virgin : Ketika Keperawanan Dipertanyakan]]''

|[[RudyRudi Soedjarwo]]

|[[Hanny Saputra|Hanny R. Saputra]]

|''[[Kamulah Satu-Satunyasatunya]]''

|[[RudyRudi Soedjarwo]]

|''[[Mengejar Mas- Mas]]''

[[Berkas:Riri riza scroundbites 2007.jpg|jmpl|lurus|[[Riri Riza]] tujuh kali dinominasikan, menang untuk ''[[Athirah (film)|Athirah]]'' (2016).]]

|rowspan="2"|[[Hanung Bramantyo]]

|[[Eddie Cahyono]]

| [[Pritagita Arianegara]]

| [[Emil Heradi]]

| [[Ody Harahap|Ody C. Harahap]]

| ''[[Hiruk-Pikuk si Al-Kisah|Hiruk-Pikuk si Al-Kisah : The Science of Fictions]]''

! style="text-align:center;" rowspan="65"| [[2022]]<br>{{small|[[Festival Film Indonesia 2022|(Ke-42)]]}}

| align="center" rowspan="65" |<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/10/211700866/daftar-lengkap-nominasi-festival-film-indonesia-2022?page=all|title=Daftar Lengkap Nominasi Festival Film Indonesia 2022|editor-first=Novianti|editor-last=Setuningsih|first=Ady Prawira|last=Riandi |date=10 Oktober 2021|accessdate=11 Oktober 2021|work=[[Kompas.com]]}}</ref>

| Nominasi Terbanyak || [[Hanung Bramantyo]] || 11 ||termasuk 2 kali dalam satu tahun tunggal

| rowspan="2" | Nominasi Wanita Terbanyak || [[UpiKamila AviantoAndini]] || rowspan="2" | 34 ||

| Nominasi Terbanyak Tanpa Pernah Menang || [[EdwardKamila Sirait|Eduard Pesta Sirait]]<br/>[[Sophan Sophiaan]]<br/>[[Teddy Soeriaatmadja]]<br/>[[Upi Avianto]]Andini || 34 ||