Sejarah Timor Leste: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
WMWis (bicara | kontrib)
menambahkan referensi
 
(77 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikifynoref}}
[[Kategori:{{Sejarah Timor Leste]]}}
'''Sejarah Timor Leste''' berawal dengandari kedatangan orang [[Australoid]] dan [[Melanesia]]. Orang dari [[PortugalPortugis]] mulai berdagang dengan pulau [[Timor]] pada awal abad ke-1615 dan menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan [[Belanda]], dibuat perjanjian padadibuatlah [[Perjanjian Lisboa (1859)]] di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu. Secara resmi pada tanggal 17 Juli 1909, pemerintah Portugis mengeluarkan keputusan kerajaan yang mengakui wilayah Timor Portugis sebagai bagian kerajaannya "reinos".<ref>{{Cite book|last=de Sousa|first=Ivo Carneiro|date=2018|url=https://www.researchgate.net/publication/325441633_HISTORY_OF_EAST_TIMOR_BETWEEN_MYTHS_MEMORY_REALMS_MACAU_AND_THE_CHALLENGES_OF_CULTURAL_ANTHROPOLOGY|title=History of East Timor: Between Myths, Memory Realms, Macau and the Challenges of Cultural Anthropology|publisher=East-West Institute for Advanced Studies|isbn=9789996570919|pages=61|url-status=live}}</ref> [[Jepang]] kemudian menguasai Timor TimurPortugis dari [[1942]] sampai [[1945]], namuntetapi setelah mereka kalah dalam [[Perang Dunia II]] Portugal kembali menguasainya.
 
[[Berkas:Koramil-Polsek-Building-Metinaro-Timor-Leste-2009.JPG|ka|jmpl|256px|Reruntuhan bekas Polsek dan Koramil di Metinaro, yang hancur lebur diamuk massa.]]
{{taknetral}}
Pada tahun 1975, ketika terjadi [[Revolusi BungaAnyelir]] di Portugal dan [[Gubernur]] terakhir Portugal di Timor Leste, [[Lemos Pires]], tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi [[perang saudara]], maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi diri ke Pulau Kambing atau dikenal dengan [[Pulau Atauro]]. Setelah itu [[FRETILIN]] menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya wanitaadalah danpendukung anak2faksi karenaintegrasi paradengan suamiIndonesia). merekaDalam adalahsebuah pendukungwawancara faksipada integrasitanggal 5 April 1977 dengan ''[[Sydney Morning Herald]]'', Menteri Luar Negeri Indonesia) [[Adam Malik]] mengatakan bahwa "jumlah korban tewas berjumlah 50.000 Berdasarkanorang itulahatau mungkin 80.000". Tak lama kemudian, kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan [[Komunis]].
{{rujukan}}
 
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975, [[FRETILIN]] memaksadidampingi dengan ribuan rakyat untuk mengungsi ke daerah pegunungan untuk dijadikan tameng hidup atau perisai hidup (human shields) untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di hutan karena pengeboman dari udara oleh militer Indonesia serta ada yang mati karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namuntetapi Tim Palah[[Palang Merah Internasional|Palang Merah InternationalInternasional]] yang menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan semuanya.
'''Sejarah Timor Leste''' berawal dengan kedatangan orang [[Australoid]] dan [[Melanesia]]. Orang dari [[Portugal]] mulai berdagang dengan pulau [[Timor]] pada awal abad ke-16 dan menjajahnya pada pertengahan abad itu juga. Setelah terjadi beberapa bentrokan dengan [[Belanda]], dibuat perjanjian pada [[1859]] di mana Portugal memberikan bagian barat pulau itu. [[Jepang]] menguasai Timor Timur dari [[1942]] sampai [[1945]], namun setelah mereka kalah dalam [[Perang Dunia II]] Portugal kembali menguasainya.
 
Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti [[Francisco Xavier do Amaral]], Presiden Pertama Timor LestaLeste yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975. Seandainya GenderalJenderal [[Wiranto]] (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai [[ASDT]] di Timor Leste Sekarang.
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro. Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975. Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk sipil (sebagian besarnya wanita dan anak2 karena para suami mereka adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia). Berdasarkan itulah, kelompok pro-integrasi kemudian mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
 
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama [[Aquiles]] yang dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di [[Baucau]] dan masih terus menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor Timur pada waktu itu tentang keberakaankeberadaan suaminya. Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok pro-kemerdekaan terhadap tentara Indonesia tentang keberadaan komandan Konis Santana dan Mauhudu yang dinyatakan hilang di tangan tentara Indonesia.
Tiga Kuburan Masal sebagai bukti pembantaian FRETILIN terhadap pendukung integrasi terdapat di Kabupaten Aileu (bagian tengah Timor Leste), masing-masing terletak di daerah Saboria, Manutane dan Aisirimoun.
[[Berkas:President gusmao.jpg|thumb|Xanana Gusmão]]
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember 1975, FRETILIN memaksa ribuan rakyat untuk mengungsi ke daerah pegunungan untuk dijadikan tameng hidup atau perisai hidup (human shields) untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati di hutan karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namun Tim Palah Merah International yang menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan semuanya.
 
Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILIN menurut laporan resmi [[PBB]]). Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan ada pula yang mati kelaparan atau penyakit. Hasil [[CAVR]] menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom [[napalm]], serta mortir-mortir.
Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang seperti Francisco Xavier do Amaral, Presiden Pertama Timor Lesta yang mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975. Seandainya Genderal Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor Leste Sekarang.
 
Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun [[1976]] sebagai provinsi ke-27 setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan selalu mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya dan tidak pernah diurus dengan baik.
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di sektor Timur pada waktu itu tentang keberakaan suaminya. Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok pro-kemerdekaan terhadap tentara Indonesia tentang keberadaan komandan Konis Santana dan Mauhudu yang dinyatakan hilang di tangan tentara Indonesia.
 
[[Amerika Serikat]] dan [[Australia]] "merestui" tindakan Indonesia karena takut Timor Leste menjadi kantong [[komunisme]] terutama karena kekuatan utama di perang saudara Timor Leste adalah Fretilin yang beraliran [[Marxis]]-[[Komunis]]. AS dan Australia khawatir akan efek domino meluasnya pengaruh komunisme di [[Asia Tenggara]] setelah AS lari terbirit-birit dari [[Vietnam]] dengan [[Kejatuhan Saigon|jatuhnya Saigon]] atau Ho Chi Minh City.
Selama perang saudara di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 1975) dan selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN menurut laporan resmi PBB). Selebihnya tidak diketahui apakah semuanya mati kelaparan atau mati di tangan tentara Indonesia. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan tentara Indonesia karena keracunan bahan kimia (tidak dirinci bagaimana caranya), namun sejarah akan menentukan kebenaran ini, karena keluarga yang sanak saudaranya meninggal di hutan tidak bisa tinggal diam dan kebenaran akan terungkap apakah benar tentara Indonesia yang membunuh sejumlah jiwa ini ataukah sebaliknya. Situasi aktual di Timor Leste akhir-akhir ini adalah cerminan ketidak puasan rakyat bahwa rakyat tidak bisa hidup hanya dari propaganda tapi dari roti dan air. Rakyat tidak bisa hidup dari "makan batu" sebagaimana dipropagandakan FRETILIN selama kampanye Jajak Pendapat tahun 1999 "Lebih baik makan batu tapi merdeka, dari pada makan nasi tapi dengan todongan senjata". Kenyataan membuktikan bahwa "batu tidak bisa dimakan", dan rakyat perlu makanan yang layak dimakan manusia.
 
[[Berkas:East Timor Demo.jpg|right|200px]]
[[Berkas:East Timor Demo.jpg|kiri|jmpl|200px|Salah satu demonstrasi di [[Australia]] yang menentang kependudukan Indonesia di Timor Timur]]
Pada [[30 Agustus]] [[1999]], dalam sebuah referendum yang diadakan [[Perserikatan Bangsa Bangsa|PBB]], sebagian besar rakyat Timor Timur memilih merdeka dari Indonesia. Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan pembantaian balasan besar-besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa mengungsi ke Timor barat. Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air, sekolah dan listrik hancur. Pada [[20 September]] 1999 pasukan penjaga perdamaian [[International Force for East Timor]] (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada [[20 Mei]] [[2002]], Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama [[Timor Leste]].
[[Berkas:Balibo Memorial.jpg|jmpl|200px|Tugu peringatan Australia di Balibo]]
PadaNamun [[PBB]] tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah referendum yang diadakan pada tanggal [[30 Agustus]] [[1999]], dalamdi sebuahbawah referendumperjanjian yang diadakandisponsori [[Perserikatanoleh Bangsa Bangsa|PBB]], sebagianantara besarIndonesia rakyatdan Portugal, mayoritas penduduk Timor TimurLeste memilih merdeka dari Indonesia. Antara waktu referendum sampai kedatangan pasukan perdamaian PBB pada akhir September 1999, kaum anti-kemerdekaan yang konon didukung Indonesia mengadakan pembantaian balasan besar-besaran, di mana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 dipaksa mengungsi ke [[Timor Barat|Timor barat]]. Sebagian besar infrastruktur seperti rumah, sistem irigasi, air, sekolah dan listrik hancur. Pada [[20 September]] 1999 pasukan penjaga perdamaian [[International Force for East Timor]] (INTERFET) tiba dan mengakhiri hal ini. Pada [[20 Mei]] [[2002]], Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama [[Timor Leste]] dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi misinya secara drastis.
 
Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi [[Bahasa Portugis]] sebagai bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari Australia sebagai "balas budi" atas campur tangan Australia menjelang dan pada saat referendum. Selain itu pemerintah Timor Leste mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan mengadopsi mata uang [[dolar AS]] sebagai mata uang resmi yang mengakibatkan rakyat Timor Leste menjadi lebih krisis lagi dalam hal ekonomi.
 
<!--Informasi menarik dapat dibaca di buku UNDP berjudul "EAST TIMOR: THE MONKEY GOVERNMENT"-->
== Lihat pula ==
* [[Timor Portugis]]
* [[Timor Timur]]
* [[Timor Leste]]
{{LinkSejarah FA|deAsia}}
 
[[Kategori:Sejarah Timor Leste| ]]
[[Kategori:Timor Leste]]
[[Kategori:Timor Timur]]
 
[[de:Geschichte Osttimors]]
[[en:History of East Timor]]
[[es:Historia de Timor Oriental]]
[[fr:Histoire du Timor oriental]]
[[gl:Historia de Timor Leste]]
[[he:היסטוריה של מזרח טימור]]
[[hu:Kelet-Timor történelme]]
[[pt:História de Timor-Leste]]
[[ru:История Восточного Тимора]]
[[sv:Östtimors historia]]
[[vi:Lịch sử Đông Timor]]
[[zh:东帝汶历史]]