Purgatorium: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JAnDbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: th:ไฟชำระ
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(39 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Folio 113v Carracci- Purgatory.jpg|240 pxjmpl|rightka|thumb300px|PurgatoriPenggambaran (Lespurgatorium Trèsyang Richesbernyala-nyala Heuresapi duoleh duc[[Annibale de Berry, Folio 113v)Carracci]].]]
 
'''Purgatorium''' atau '''api penyucian''' ({{lang-la|purgatorium}}; {{lang-en|purgatory}})<ref>{{en}} "Purgatory," Oxford English Dictionary</ref> adalah istilah dalam [[teologi Kristen]], dan khususnya dalam [[teologi Katolik]], untuk suatu [[keadaan antara]] atau peralihan setelah [[kematian]] jasmani yang melaluinya mereka yang ditentukan ke [[Surga (Kekristenan)|Surga]] "menjalani pemurnian, sehingga mencapai kekudusan yang diperlukan untuk memasuki kegembiraan surga".<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p123a12.htm Catechism of the Catholic Church, 1030]</ref> Hanya mereka yang meninggal dunia dalam [[Keadaan (teologi)|keadaan rahmat]], namun belum menjalani hukuman sementara akibat [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] mereka, yang dapat berada dalam Purgatorium, dan dengan demikian tidak ada seorang pun dalam Purgatorium yang akan berada selamanya dalam keadaan tersebut ataupun pergi ke [[Pandangan Kristen tentang neraka|neraka]]. Asal mula konsep ini memiliki akar-akar sejak dahulu.
'''Purgatori''' dalam teologi [[Gereja Katolik Roma]] adalah sebuah proses penyucian setelah penghakiman tertentu dan sebelum masuk ke [[Surga]]. Salah satu dokumen pertama yang menyebut ''purgatorium'' adalah surat dari [[Benedictine]] Nicholas Santo Albans kepala [[Cistercian]] Peter Ceille pada [[1176]] (Haggh, [[1997]]).
 
Gagasan mengenai Purgatorium terutama dikaitkan dengan Gereja Katolik [[Ritus Latin]] (dalam [[Gereja Katolik Timur]], gagasan ini merupakan suatu doktrin, kendati biasanya tidak disebut "Purgatorium", tetapi disebut "pemurnian akhir" atau "theosis akhir"); kalangan [[Anglikan]] dengan tradisi [[Anglo-Katolisisme|Anglo-Katolik]] pada umumnya juga memegang keyakinan ini. [[Gereja Ortodoks Timur]] meyakini kemungkinan adanya suatu perubahan situasi bagi jiwa-jiwa dari mereka yang telah meninggal dunia melalui doa-doa yang didaraskan oleh mereka yang masih hidup di dunia ini dan kurban persembahan dalam [[Liturgi Ilahi]], selain itu, banyak kalangan Ortodoks, khususnya kalangan [[Asketisme|asketik]], berharap dan berdoa demi suatu [[apokatastasis]] umum.<ref>{{fr}} Olivier Clément, L'Église orthodoxe. Presses Universitaires de France, 2006, Section 3, IV</ref> [[Yudaisme]] juga percaya pada kemungkinan adanya pemurnian setelah kematian dan bahkan mungkin saja menggunakan kata "purgatorium" untuk merepresentasikan pemahaman mereka atas makna [[Gehenna]].<ref>{{en}} [http://www.chabad.org/search/keyword_cdo/kid/10797/jewish/Gehinnom.htm Gehinnom]</ref> Bagaimanapun, konsep tentang "pemurnian" jiwa kemungkinan ditolak secara eksplisit dalam tradisi-tradisi keimanan lainnya itu.
== Sumber ==
 
*[[Barbara Haggh]] (1997). "The meeting of sacred ritual and secular piety: endowments for music", ''Companion to Medieval & Renaissance Music''. Oxford University Press. ISBN 0-19-816540-4.
Kata ''Purgatorium'' juga digunakan untuk mengacu pada berbagai konsepsi historis dan modern tentang penderitaan pasca kematian fisik menjelang hukuman kekal,<ref name=EB/> dan digunakan, dalam pengertian non-spesifik, dengan arti setiap tempat ataupun kondisi dalam [[penderitaan]] atau siksaan, terutama yang bersifat sementara.<ref>{{en}} [http://dictionary.reverso.net/english-definitions/purgatory Collins English Dictionary]</ref>
 
== Sejarah ==
{{Main article|Sejarah Purgatorium}}
[[Berkas:Pur 24 dore.jpg|jmpl|ka|lurus|Penggambaran purgatorium yang tidak bernyala-nyala api ([[Gustave Doré]]: ilustrasi untuk ''[[Purgatorio]]'' rekaan [[Dante]], Canto 24).]]
[[Berkas:V.Carmen de Beniajan-general.jpg|jmpl|lurus|ka|[[Bunda Maria dari Gunung Karmel]] dengan para malaikat dan jiwa dalam Purgatorium. Patung [[Barok]] dari [[Beniaján]], [[Spanyol]].]]
[[Berkas:Concepcion Santa Cruz 09.jpg|jmpl|ka|lurus|Lukisan di belakang altar mengenai jiwa-jiwa dalam purgatorium, [[Iglesia de la Concepción (Santa Cruz de Tenerife)|Gereja Yang Dikandung Tanpa Noda]] ([[Santa Cruz de Tenerife]], Spanyol).]]
[[Berkas:Folio 113v - Purgatory.jpg|jmpl|ka|lurus|Penggambaran purgatorium yang bernyala-nyala api dalam ''[[Très Riches Heures du Duc de Berry]]''.]]
 
Penggunaan kata "Purgatorium" (sebagaimana kata ini disebut dalam [[bahasa Latin]]) sebagai kata benda mungkin baru terlihat antara tahun 1160 dan 1180, yang menimbulkan gagasan bahwa purgatorium adalah suatu tempat<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=DnEQQaTQy4wC&pg=PA18&dq=le+goff+purgatoire&cd=4#v=onepage&q=le%20goff%20purgatoire&f=false Megan McLaughlin, Consorting with Saints: Prayer for the Dead in Early Medieval France (Cornell University Press 1994 ISBN 978-0-8014-2648-3), p. 18]</ref> (yang [[Jacques Le Goff]] sebut "kelahiran" purgatorium).<ref>{{en}} LeGoff, Jacques. ''The Birth of Purgatory''. Trans. [[Arthur Goldhammer]]. Chicago: U of Chicago P, 1986, Pg 362–66</ref> Tradisi Purgatorium dalam Katolik Roma sebagai suatu kondisi transisi memiliki sejarah yang bersumber, bahkan sebelum [[Yesus Kristus]], pada praktik di seluruh dunia dalam hal mengurus orang-orang yang telah wafat dan berdoa bagi mereka, serta pada keyakinan, yang juga ditemukan dalam Yudaisme,<ref>Lih. [[2 Makabe]]:12:42–44</ref> yang dipandang sebagai cikal bakal Kekristenan, bahwa ber[[doa bagi orang yang telah meninggal dunia]] bermanfaat untuk pemurniannya dalam [[kehidupan setelah kematian]]. Praktik serupa tampak dalam tradisi-tradisi lainnya, misalnya praktik Buddhis Tiongkok abad pertengahan dalam hal mempersembahkan kurban demi kepentingan arwah, yang dikatakan menderita berbagai cobaan.<ref name="EB">{{en}} [http://www.britannica.com/eb/article-9061946/purgatory Purgatory] in Encyclopædia Britannica</ref> Keyakinan Katolik Roma akan pemurnian dalam kehidupan setelah kematian dari dunia ini didasarkan pada praktik berdoa untuk arwah, yang disebutkan dalam apa yang dinyatakan Gereja Katolik Roma sebagai bagian dari Kitab Suci,<ref>{{en}} {{cite web|last1=Waterworth (editor)|first1=J.|title=The Council of Trent, Decree concerning the Canonical Scriptures|url=http://history.hanover.edu/texts/trent/trentall.html|website=Hanover Historical Texts Project|accessdate=18 February 2015}}</ref><ref>{{en}} {{cite web|last1=Council of Trent|title=Decree concerning the Canonical Scriptures|url=http://www.ewtn.com/library/COUNCILS/TRENT4.HTM|publisher=[[EWTN]]|accessdate=18 February 2015|archive-date=2015-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20150323195835/http://www.ewtn.com/library/COUNCILS/TRENT4.htm|dead-url=yes}}</ref> dan diterapkan oleh umat Kristen sejak awal,<ref>{{en}} {{cite book|title=Catechism of the Catholic Church|url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2N.HTM|accessdate=18 February 2015|chapter=1032}}</ref> suatu praktik yang mengandaikan bahwa arwah karenanya dibantu dalam fase antara kematian jasmani dan masuknya mereka ke dalam kediaman akhir mereka.<ref name="EB"/>
 
Keyakinan akan adanya hukuman sementara yang sepadan dalam kehidupan setelah kematian, atas semua sikap dan perilaku masing-masing orang selama hidupnya di dunia ini, diungkapkan dalam karya tulis Kristen awal ber[[bahasa Yunani]] yang dikenal sebagai ''[[Diskursus Yosefus untuk Orang Yunani mengenai Hades]]'', yang pernah diatribusikan pada [[Yosefus]] (37 – {{c.}} 100) namun sekarang diyakini sebagai karya [[Hippolitus dari Roma]] (170–235).<ref>{{en}} ''[[:s:en:Discourse to the Greeks concerning Hades|Discourse to the Greeks concerning Hades'']], paragraph 1</ref>
 
Sesaat sebelum ia berpindah keyakinan menjadi Katolik Roma,<ref>{{en}} Newman was working on ''An Essay on the Development of Christian Doctrine'' since 1842 ([http://encyclopedia.jrank.org/NAN_NEW/NEWMAN_JOHN_HENRY_1801_1890_.html Encyclopædia Britannica 1911] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141024114046/http://encyclopedia.jrank.org/NAN_NEW/NEWMAN_JOHN_HENRY_1801_1890_.html|date=2014-10-24}}, i.e. [[Encyclopaedia Britannica Eleventh Edition]], and sent it to the printer in September 1845 ([http://www.google.com/search?tbm=bks&hl=en&q=%22An+Essay+on+the+Development+of+Christian+Doctrine%22+published#hl=en&gs_nf=1&ds=bo&pq=%22an%20essay%20on%20the%20development%20of%20christian%20doctrine%22%20september&cp=73&gs_id=36&xhr=t&q=%22An%20Essay%20on%20the%20Development%20of%20Christian%20Doctrine%22%20%22sent%20to%20the%20printer%22&pf=p&tbm=bks&sclient=psy-ab&oq=%22An+Essay+on+the+Development+of+Christian+Doctrine%22+%22sent+to+the+printer%22&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=414ede989abc3fc6&biw=1366&bih=643 Ian Turnbull Kern, ''Newman the Theologian'' - University of Notre Dame Press 1990 ISBN 978-0-268-01469-8, p. 149).] He was received into the [[Catholic Church]] on 9 October of the same year.</ref> akademisi Inggris [[John Henry Newman]] berpendapat bahwa ''esensi'' doktrin ini terletak dalam tradisi kuno, dan bahwa konsistensi inti keyakinan-keyakinan semacam ini merupakan bukti kalau Kekristenan "pada dasarnya diberikan kepada kita dari surga".<ref>{{en}} John Henry Newman, ''An Essay on the Development of Christian Doctrine'', chapter 2, section 3, paragraph 2.</ref> Umat Katolik Roma tidak menganggap ajaran tentang Purgatorium sebagai penambahan-penambahan imajinatif, memandangnya sebagai bagian dari iman yang berasal dari penyataan Yesus Kristus yang diwartakan oleh [[Kedua Belas Rasul|Para Rasul]]. Dari antara para [[Bapa Gereja]] awal, [[Origenes]] mengatakan bahwa "ia yang diselamatkan, karena itu diselamatkan melalui api" yang membakar dosa-dosa dan keduniawian sama seperti proses pemurnian emas dalam api dari logam-logam lain seperti timah hitam.<ref>''Homilies on Exodus'' 6:4. See {{en}} ''[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=Fvqb0__69vEC&q=He+who+is+saved%2C+is+saved+through+fire#v=snippet&q=He%20who%20is%20saved%2C%20is%20saved%20through%20fire&f=false Testify: Origen, Martyria and the Christian Life] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161029043235/https://books.google.co.id/books?hl=id&id=Fvqb0__69vEC&q=He+who+is+saved%2C+is+saved+through+fire#v=snippet&q=He%20who%20is%20saved%2C%20is%20saved%20through%20fire&f=false |date=2016-10-29 }}'', {{la}} ''[https://books.google.com/books?id=sLpDsFbzv2wC&pg=PA330#v=onepage&q&f=false#page=330 Patrologiae cursus completus]''</ref> St. [[Ambrosius|Ambrosius dari Milan]] berbicara mengenai semacam "baptisan api" yang terletak di pintu masuk menuju Surga, dan semua orang musti melewatinya, pada akhir dunia ini.<ref>''Sermons on Ps. 117(116)'', Sermon 3, 14-15. See {{la}} http://www.documentacatholicaomnia.eu/02m/0339-0397,_Ambrosius,_In_Psalmum_David_CXVIII_Expositio,_MLT.pdf#page=16</ref> St. [[Gregorius Agung]] mengatakan bahwa keyakinan akan Purgatorium adalah "jelas" (''constat''), dan "diyakini" (''credendum''), serta menegaskan bahwa 'api' Purgatorial hanya dapat memurnikan pelanggaran-pelanggaran kecil, bukan "besi, perunggu, atau timah hitam," ataupun dosa-dosa "keras" (''duriora'') lainnya.<ref>''Dialogues'', Book 4, Ch. 39. See {{la}} http://www.documentacatholicaomnia.eu/01p/0590-0604,_SS_Gregorius_I_Magnus,_Dialogorum_Libri_IV-De_Vita_et_Miraculis_...,_LT.pdf#page=159</ref> Dengan ini ia menyampaikan bahwa keterikatan pada dosa, kebiasaan berdosa, dan bahkan dosa-[[dosa ringan]] dapat dilepaskan dalam Purgatorium, tetapi tidak [[dosa berat]], yang menurut doktrin Katolik mengakibatkan hukuman kekal. Selama berabad-abad, para teolog dan kalangan Kristen lainnya mengembangkan doktrin mengenai Purgatorium, yang kemudian menyebabkan penetapan doktrin secara resmi (berbeda dari deskripsi-deskripsi legendaris yang ditemukan dalam literatur puitis) pada [[Konsili Lyon I]] (1245), [[Konsili Lyon II]] (1274), [[Konsili Florence]] (1438–1445), dan [[Konsili Trente]] (1545–63).<ref name="EB"/><ref>Denzinger, ''The Sources of Catholic Dogma'' (''Enchiridion Symbolorum''), 456, 464, 693, 840, 983, 998.</ref>
 
== Kekristenan ==
Sejumlah gereja, khususnya Katolik Roma, mengakui doktrin Purgatorium. Banyak gereja Protestan dan Ortodoks Timur tidak menggunakan terminologi yang sama, yang pertama disebutkan mendasari pada doktrin ''[[sola scriptura]]'' mereka, dikombinasikan dengan pengecualian mereka atas [[Kitab 2 Makabe]] dari Alkitab; sementara Gereja Ortodoks menganggap Purgatorium sebagai suatu doktrin yang non-esensial.
 
=== Gereja Katolik Roma ===
[[Gereja Katolik]] memberi nama Purgatorium atas pemurnian akhir semua orang yang wafat dalam rahmat dan persahabatan dengan Allah, tetapi masih belum dimurnikan secara sempurna.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2N.HTM Catechism of the Catholic Church, 1030–1031]</ref> Purgatorium lebih sering digambarkan sebagai suatu tempat daripada suatu proses pemurnian, namun gagasan purgatorium sebagai suatu tempat secara fisik bukan merupakan bagian dari doktrin Gereja.<ref name="Audience of 4 August 1999">{{en}} [http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/audiences/1999/documents/hf_jp-ii_aud_04081999_en.html Audience of 4 August 1999]</ref>
 
==== Surga dan Neraka ====
[[Berkas:Cristobal Rojas 46a.JPG|jmpl|lurus|ka|Penggambaran purgatorium oleh pelukis Venezuela [[Cristóbal Rojas (seniman)|Cristóbal Rojas]] (1890) merepresentasikan batas antara surga (atas) dan neraka (bawah).]]
 
Menurut keyakinan Katolik, seketika setelah kematian jasmaninya, seseorang menjalani [[penghakiman khusus]] yang menentukan nasib jiwanya dalam kekekalan.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2L.HTM Catechism of the Catholic Church, 1021–1022]</ref> Beberapa jiwa dapat langsung bersatu dengan Allah dalam [[Surga (Kekristenan)|Surga]], dibayangkan sebagai suatu firdaus sukacita abadi, [[Pengilahian (Kristen)|Theosis]] terselesaikan dan jiwa mengalami [[visiun beatifis]] Allah. Sebaliknya, sebagian jiwa lainnya (mereka yang mati dalam kebencian kepada Allah dan Kristus) mencapai suatu keadaan yang disebut [[Pandangan Kristen tentang neraka|Neraka]], yaitu keterpisahan selamanya dari Allah yang sering dibayangkan sebagi suatu kediaman yang tanpa akhir dalam siksaan nyala api, suatu api yang terkadang dianggap [[metafora|metaforis]].<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=9uxX38ARtGcC&pg=PA222&dq=purgatory+fire+catholic&hl=en&ei=duQbTqe_LofOhAfXypjJBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CEoQ6AEwBjgU#v=onepage&q&f=false David L. Schindler, ''Love Alone Is Credible'' (Eerdmans 2008 ISBN 978-0-8028-6247-1), p. 222]</ref>
 
==== Peranan terkait dosa ====
Selain menerima keadaan surga dan neraka, Katolisisme juga memandang adanya keadaan ketiga bagi jiwa sebelum diterima dalam surga. Menurut doktrin Katolik, sebagian jiwa belum bebas sepenuhnya dari efek [[wikt:temporal|temporal]] dosa dan konsekuensinya untuk dapat langsung memasuki keadaan surga, sementara sebagian lainnya sedemikian berdosa dan penuh kebencian kepada Kristus sehingga langsung memasuki keadaan neraka.<ref name="CCC 1030–1032">{{en}} [http://www.vatican.va/archive/catechism/p123a12.htm#III CCC 1030–1032]</ref> Jiwa-jiwa tersebut, yang ditentukan berakhir dalam persatuan dengan Allah dalam surga, pertama-tama perlu dibersihkan terlebih dahulu melalui purgatorium&nbsp;– suatu keadaan pemurnian atau penyucian.<ref name="CCC 1030–1032"/> Melalui purgatorium, jiwa-jiwa "meraih kekudusan yang diperlukan untuk memasuki kegembiraan surga".<ref>{{en}} Purgatory is only for those destined towards heaven, and is viewed as a preparation for the [[Beautific Vision]]. [http://www.vatican.va/archive/catechism/p123a12.htm CCC 1054]</ref> [[Dosa berat]] mengakibatkan hukuman sementara sekaligus hukuman kekal, sementara [[dosa ringan]] hanya mengakibatkan hukuman sementara. Gereja Katolik membuat perbedaan antara kedua jenis dosa tersebut.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P6C.HTM CCC 1854]</ref> Dosa berat adalah "dosa yang objeknya adalah hal berat serta yang juga dilakukan dengan pengetahuan penuh dan persetujuan yang telah dipertimbangkan",<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P6C.HTM CCC 1857]</ref> sehingga "kalau tidak ditebus melalui penyesalan dan pengampunan Allah mengakibatkan pengecualian dari kerajaan Kristus dan kematian abadi dalam neraka, sebab kebebasan kita mempunyai kuasa untuk membuat pilihan untuk selama-lamanya tanpa dapat ditarik kembali".<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P6C.HTM CCC 1861]</ref>
 
Sebaliknya, dosa ringan "tidak menjadikan kita bertentangan secara langsung terhadap kehendak dan persahabatan Allah"<ref name="CCC 1863">{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/ __P6C.HTM CCC 1863]</ref> dan, kendati masih "merupakan suatu gangguan moral",<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/catechism/p3s1c1a8.htm#IV CCC 1875]</ref> tidak melepaskan persahabatan dengan Allah dalam diri orang yang berdosa, dan konsekuensinya kebahagiaan kekal dalam surga.<ref name="CCC 1863"/> Namun, karena dosa ringan memperlemah [[Kasih (kebajikan)|kasih]], memanifestasikan afeksi yang tidak semestinya pada barang-barang ciptaan, dan menghambat kemajuan jiwa dalam melakukan kebajikan-kebajikan serta kebaikan moral, maka dosa ringan mengakibatkan hukuman sementara (temporal).<ref name="CCC 1863"/>
 
Menurut Katolisisme, pemurnian dari kecenderungan berdosa dapat terjadi selama hidup di dunia ini. Situasi tersebut dapat dibandingkan dengan seseorang yang perlu dilepaskan dari kecanduan apapun. Sebagaimana rehabilitasi dari suatu kecanduan, rehabilitasi dari "afeksi yang tidak teratur pada barang-barang ciptaan" merupakan suatu proses bertahap dan mungkin menyakitkan. Kemajuan proses itu selama hidup di dunia ini dapat dilakukan melalui [[penitensi]] dan penyangkalan diri secara sukarela serta melalui tindakan-tindakan atas dasar kemurahan hati yang memperlihatkan kasih akan Allah, bukan kasih akan makhluk-makhluk ciptaan. Setelah kematian jasmaniah, suatu proses pembersihan dapat dipandang sebagai suatu persiapan yang masih diperlukan untuk memasuki hadirat ilahi.<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=5bOBVYHxXrEC&pg=PA182&dq=Mulder+unhealthy+attachment&hl=en&sa=X&ei=LM6KVLbWBsS17ga1n4DwAw&redir_esc=y#v=onepage&q=Mulder%20unhealthy%20attachment&f=false Jack Mulder, ''Kierkegaard and the Catholic Tradition: Conflict and Dialogue'' (Indiana University Press 2010 ISBN 978-0-253-35536-2), pp. 182–183]</ref>
 
Santa [[Katarina Fieschi|Katarina dari Genoa]] menuliskan: "Adapun surga, Allah tidak menempatkan pintu di sana. Siapapun yang ingin masuk, [dapat] melakukannya. Allah yang penuh belas kasih berdiri di sana dengan tangan-Nya terbuka, menanti untuk menerima kita ke dalam kemuliaan-Nya. Tetapi, saya juga melihat bahwa hadirat ilahi begitu murni dan penuh cahaya – jauh melebihi yang dapat kita bayangkan – bahwa jiwa yang pantas namun memiliki sedikit ketidaksempurnaan lebih memilih melemparkan dirinya ke dalam seribu neraka daripada tampil di hadapan hadirat ilahi. Lidah tidak dapat mengungkapkan dan hati juga tidak memahami sepenuhnya arti purgatorium, yang rela diterima jiwa sebagai suatu belas kasih atas kesadaran bahwa penderitaan itu tidak penting dibandingkan dengan pelepasan hambatan dosa."<ref>{{en}} [https://books.google.com/books?id=oPuESCWr9RcC&pg=PT36&dq=Groeschel+purgatory&hl=en&sa=X&ei=ptOKVJSQFMar7AabgoHQAw&redir_esc=y#v=onepage&q=Groeschel%20purgatory&f=false Benedict J. Groeschel, ''A Still, Small Voice'' (Ignatius Press 1993 ISBN 978-0-89870-436-5)]</ref>
 
==== Rasa sakit dan api ====
Purgatorium umumnya dipandang sebagai suatu penyucian dengan cara hukuman sementara yang menyakitkan, yang—sama seperti hukuman kekal neraka—dihubungkan dengan gagasan mengenai api.<ref name="Catholic Encyclopedia on Purgatory">{{en}} [http://www.newadvent.org/cathen/12575a.htm Catholic Encyclopedia on Purgatory]</ref> Kendati "rasa sakit indra-indra" (berbeda dengan "rasa sakit kerinduan" akan [[visiun beatifis|Visiun Beatifis]]) secara doktrinal tidak didefinisikan sebagai bagian dari Purgatorium, para teolog memiliki konsensus yang sangat kuat bahwa kesakitan indrawi juga termasuk. Beberapa [[Bapa Gereja]] memandang 1 Korintus 3:10–15 sebagai bukti adanya suatu [[keadaan antara|keadaan peralihan]] yang membakar habis sisa-sisa pelanggaran ringan, dan jiwa yang telah dimurnikan akan diselamatkan.<ref name="Catholic Encyclopedia on Purgatory"/> Api merupakan penggambaran yang diilhami Alkitab ("Kami telah menempuh api dan air")<ref>Mazmur 66:12</ref> yang digunakan umat Kristen untuk konsep pemurnian dalam kehidupan setelah kematian.<ref name=Lacoste>{{en}} [https://books.google.com/books?q=Lacoste+%22tested+by+fire%22&btnG=Search+Books&oq= Jean-Yves Lacoste, Encyclopedia of Christian Theology (Taylor and Francis, 2004 ISBN 978-1-57958-250-0), p. 1322]</ref> St. [[Agustinus]] mendeskripsikan api-api dalam penyucian sebagai sesuatu yang lebih menyakitkan dari apa pun yang dapat diderita seseorang dalam kehidupan ini,<ref name="Catholic Encyclopedia on Purgatory"/> dan [[Paus Gregorius I]] menuliskan bahwa harus ada suatu api penyucian untuk beberapa kesalahan kecil yang mungkin masih perlu disingkirkan.<ref>{{en}} "Each one will be presented to the Judge exactly as he was when he departed this life. Yet, there must be a '''cleansing fire''' before judgment, because of some minor faults that may remain to be purged away. Does not Christ, the Truth, say that if anyone blasphemes against the Holy Spirit he shall not be forgiven 'either in this world or in the world to come'(Mt. 12:32)? From this statement we learn that some sins can be forgiven in this world and some in the world to come. For, if forgiveness is refused for a particular sin, we conclude logically that it is granted for others. This must apply, as I said, to slight transgressions." Gregory the Great [regn. A.D. 590–604], Dialogues, 4:39 (A.D. 594).</ref> [[Origenes]] menuliskan tentang api yang diperlukan untuk memurnikan jiwa,<ref>{{en}} "For if on the foundation of Christ you have built not only gold and silver and precious stones (1 Cor.,3); but also wood and hay and stubble, what do you expect when the soul shall be separated from the body? Would you enter into heaven with your wood and hay and stubble and thus defile the kingdom of God; or on account of these hindrances would you remain without and receive no reward for your gold and silver and precious stones; neither is this just. It remains then that you be committed to the fire which will burn the light materials; for our God to those who can comprehend heavenly things is called a cleansing fire. But this fire consumes not the creature, but what the creature has himself built, wood, and hay and stubble. It is manifest that the fire destroys the wood of our transgressions and then returns to us the reward of our great works." Origen, Homilies on Jeremias, PG 13:445, 448 ( A.D. 244).</ref> dan St. [[Gregorius dari Nyssa]] juga menulis tentang api pembersihan.<ref>{{en}} "When he has quitted his body and the difference between virtue and vice is known he cannot approach God till the '''purging fire''' shall have cleansed the stains with which his soul was infested. That same fire in others will cancel the corruption of matter, and the propensity to evil." Gregory of Nyssa, Sermon on the Dead, PG 13:445,448 (ante A.D. 394).</ref>
 
[[Berkas:Wimpfen-stadtkirche-predell.jpg|jmpl|kiri|Penggambaran [[jiwa]]-jiwa yang dimurnikan oleh nyala api dalam purgatorium.]]
 
Kebanyakan teolog dari masa lampau menyatakan bahwa api tersebut dalam arti tertentu adalah suatu api materiil, meski sifatnya berbeda dari api biasa, namun pendapat teolog-teolog lainnya yang menafsirkan istilah biblis "api" secara metaforis tidak dikecam oleh Gereja<ref>{{en}} [http://www.newadvent.org/cathen/07207a.htm#VI Catholic Encyclopedia on "poena sensus"]</ref> dan mungkin sekarang menjadi pandangan yang lebih umum di antara para teolog. [[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) berbicara tentang suatu "api penyucian"<ref name="CCC 1031">{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p123a12.htm#III CCC 1031]</ref> dan mengutip ungkapan "purgatorius ignis" (api pemurnian) yang digunakan Paus Gregorius Agung. KGK berbicara tentang hukuman sementara karena dosa, bahkan dalam kehidupan ini, sebagai salah satu dari "segala macam penderitaan dan cobaan".<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p2s2c2a4.htm CCC 1473]. In his 2007 encyclical ''Spe salvi'', [[Pope Benedict XVI]] applies to the purgation of souls after death the words of [[Paul the Apostle]] in {{bibleverse|1|Corinthians|3:12–15|NKJV}} about some being "saved, but only as through fire"; in the encounter with Christ after death, Christ's "gaze, the touch of his heart heals us through an undeniably painful transformation 'as through fire'. But it is a blessed pain, in which the holy power of his love sears through us like a flame, enabling us to become totally ourselves and thus totally of God" ([http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/encyclicals/documents/hf_ben-xvi_enc_20071130_spe-salvi_en.html ''Spe salvi''], 46–47).</ref> KGK mendeskripsikan purgatorium sebagai pemurnian yang diperlukan karena "suatu keterikatan yang tidak sehat dengan makhluk-makhluk", suatu pemurnian yang "membebaskan seseorang dari apa yang dinamakan 'siksa dosa sementara{{'"}}, suatu hukuman yang "tidak boleh dipandang sebagai semacam balas dendam yang ditimpakan Allah dari luar, tetapi sebagai sesuatu yang timbul dari hakikat dosa itu sendiri."<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p2s2c2a4.htm CCC 1472]</ref>
 
==== Doa untuk arwah dan indulgensi ====
{{Main article|Doa bagi orang yang telah meninggal dunia|Indulgensi}}
[[Berkas:A-Procession-in-the-Catacomb-of-Callistus.jpg|lurus|jmpl|kiri|Inskripsi dalam [[Katakomba Roma]] memuat doa-doa bagi arwah.<ref>{{la}} Cabrol and Leclercq, Monumenta Ecclesiæ Liturgica. Volume I: Reliquiæ Liturgicæ Vetustissimæ (Paris, 1900–2) pp. ci–cvi, cxxxix.</ref>]]
 
Gereja Katolik mengajarkan bahwa nasib mereka yang berada dalam purgatorium dapat dipengaruhi oleh tindakan mereka yang masih hidup di dunia ini. Ajaran itu juga didasarkan pada praktik berdoa bagi arwah sejak zaman dahulu sebagaimana disebutkan pada [[2 Makabe]] 12:42–46, yang dipandang oleh umat Katolik dan Ortodoks sebagai bagian dari Kitab Suci.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2N.HTM CCC 1032]</ref>
 
[[Berkas:LadyOfMtCarmelWithSufferingSouls.jpg|ka|lurus|jmpl|Patung [[Bunda Maria dari Gunung Karmel]] bersama jiwa-jiwa dalam purgatorium yang memohon [[Mediatrix|perantaraan Maria]].]]
 
Dalam konteks yang sama ada disebutkan praktik [[indulgensi]]. Suatu indulgensi merupakan remisi di hadapan Allah, melalui perantaraan Gereja, atas hukuman sementara akibat dosa-dosa yang telah mendapat pengampunan.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/ __P4G.HTM CCC 1471]</ref> Indulgensi dapat diperoleh bagi diri sendiri, ataupun dipersembahkan bagi orang yang telah meninggal dunia.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P4G.HTM CCC 1479]</ref> Terlepas dari persepsi populer di kalangan non-Katolik, Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan bahwa indulgensi memiliki kuasa pengampunan dosa karena hal itu dipandang sebagai yurisdiksi Allah saja. Siapa pun yang mengajarkan bahwa dengan melakukan tindakan-tindakan [[kasih (kebajikan)|kasih]] seperti indulgensi saja dapat mengampuni dosa telah dikecam sebagai [[ajaran sesat|bidah]] (sesat) oleh Gereja Katolik. Mengatakan bahwa indulgensi dapat berlaku tanpa peduli seberapa besar kadar keimanan seseorang, tanpa memenuhi persyaratan yang ditetapkan, juga dipandang sesat. Suatu indulgensi bergantung (atau tindakan kasih apa pun untuk hal itu) pada kadar keimanan seorang individu Kristen pada saat tersebut (lihat kasus [[Johann Tetzel]]).
 
Indulgensi dan doa untuk arwah telah secara umum dibayangkan sebagai pengurang "durasi" waktu yang dihabiskan oleh arwah dalam purgatorium. Gagasan itu terkait dengan kenyataan bahwa, pada masa lampau, indulgensi diterapkan dalam ukuran jumlah hari, periode 40 hari sebagaimana masa [[Prapaskah]], ataupun tahun, yang sesungguhnya berarti bahwa bukan purgatorium yang dipersingkat dengan jumlah waktu tetapi indulgensi dilakukan sepanjang [[penitensi]] kanonik pada sisi orang Kristen yang masih hidup di dunia ini.<ref name="catholic-pages.com">{{en}} [http://www.catholic-pages.com/penance/indulgences.asp Indulgences in the Church | Catholic-Pages.com<!-- Bot generated title -->] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161031155021/http://www.catholic-pages.com/penance/indulgences.asp |date=2016-10-31 }}</ref> Ketika pemberlakuan penitensi kanonik tersebut dalam suatu durasi tertentu keluar dari kebiasaan, ungkapan-ungkapan sedemikian terkadang disalahartikan sebagai pengurangan jumlah waktu yang dihabiskan jiwa dalam purgatorium.<ref name="catholic-pages.com"/> Suatu naskah doa yang pernah dimiliki [[Henry VIII]]<ref>http://pressandpolicy.bl.uk/Press-Releases/British-Library-unrolls-Henry-VIII-s-pious-past-25d.aspx</ref> mengklaim bahwa "berkas duka ini dengan setia mengatakan ''5 Pater Noster'', ''5 Ave Maria'' dan ''1 Kredo''..." memberi suatu ampunan dan pengurangan waktu dalam purgatorium selama "52.712 tahun dan 40 hari ampunan".<ref>{{en}} Starkey, D. 2009. ''Henry Virtuous Prince'' p.202 Harper Perennial. ISBN 978-0-00-724772-1</ref> Dalam revisi aturan tentang indulgensi oleh [[Paus Paulus VI]], ungkapan-ungkapan semacam itu dihapuskan, dan digantikan dengan ungkapan "indulgensi sebagian", yang mengindikasikan bahwa orang yang memperoleh indulgensi tersebut karena suatu tindakan kesalehan dianugerahkan, "di samping penghapusan siksa dosa (hukuman) sementara yang diperoleh dari tindakan itu sendiri, suatu penghapusan siksa dosa yang sebanding melalui campur tangan Gereja".<ref>{{en}} [http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P6INDULG.HTM Pope Paul VI, Apostolic Constitution on Indulgences] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181004184149/http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P6INDULG.HTM |date=2018-10-04 }}, norm 5</ref>
 
Secara historis, praktik pemberian indulgensi, dan pelanggaran-pelanggaran terkait yang menyebar luas,<ref>{{en}} Section "Abuses" in [http://www.newadvent.org/cathen/07783a.htm Catholic Encyclopedia: Purgatory]</ref> menyebabkan indulgensi dianggap semakin terkait erat dengan uang, dengan adanya kritik-kritik yang ditujukan terhadap "penjualan" indulgensi, salah satu sumber kontroversi yang merupakan penyebab langsung [[Reformasi Protestan]] di [[Jerman]] dan [[Swiss]].<ref>{{en}} [http://www.newadvent.org/cathen/12700b.htm Catholic Encyclopedia: Reformation]</ref>
 
==== Sebagai tempat fisik ====
[[Berkas:Dante03.jpg|jmpl|kiri|[[Dante]] menatap purgatorium (diperlihatkan sebagai sebuah gunung) dalam lukisan abad ke-16.]]
 
Anggapan bahwa Surga, Neraka, dan Purgatorium sebagai tempat-tempat dalam alam semesta fisik bukan merupakan doktrin Gereja. Bagaimanapun, pada zaman antikuitas dan abad pertengahan, Surga dan Neraka secara luas dianggap sebagai tempat-tempat yang berada di dalam alam semesta fisik: Surga "di atas", di langit; Neraka "di bawah", di dalam atau di bawah permukaan bumi. Demikian pula, Purgatorium pada zaman tersebut dianggap sebagai suatu lokasi fisik.
 
Pada tahun 1206, seorang petani bernama Thurkhill di Inggris mengklaim bahwa Santo Yulianus membawanya berkeliling Purgatorium. Ia memberikan detail terperinci, termasuk deskripsi-deskripsi dari apa yang ia sebut "kamar-kamar penyiksaan" Purgatorium, dan diyakini secara luas, termasuk oleh sejarawan Gereja [[Roger dari Wendover]].<ref>{{en}} ''King John'' by Warren. Published by the University of California Press in 1961. p. 11</ref>
 
Dalam karya [[Dante]] pada abad ke-14 yang berjudul ''[[Divina Commedia]]'' (''Komedi Ilahi''), Purgatorium digambarkan sebagai sebuah gunung di belahan bumi bagian selatan dan tampaknya merupakan satu-satunya daratan di sana. Jiwa-jiwa yang mengasihi Allah dan manusia yang setengah hati mendapati diri mereka berada di [[Divina Commedia#Purgatorio|Gunung Purgatorium]], yang memiliki dua tingkatan, kemudian Tujuh Tingkat yang merepresentasikan [[Tujuh dosa pokok]] dengan hukuman-hukuman yang ironis. Sebagai contoh, pada tingkat pertama untuk [[Kesombongan]], para penghuninya dibebani batuan-batuan besar yang memaksa mereka untuk melihat contoh Kesombongan seperti pada patung [[Arakhne]] di perjalanan mereka mendaki. Saat mencapai puncak gunung, mereka mendapati diri mereka berada di [[antipode]] Yerusalem, yaitu [[Taman Eden]]. Setelah dibersihkan dari segala dosa dan dijadikan sempurna, mereka menanti dalam firdaus Duniawi sebelum naik ke Surga.
 
Pada tahun 1999, [[Paus Yohanes Paulus II]] menyebut Purgatorium sebagai "suatu kondisi keberadaan",<ref name="Audience of 4 August 1999"/> menyiratkan bahwa Purgatorium kemungkinan besar bukan suatu tempat atau lokasi fisik yang sebenarnya, tetapi suatu keadaan yang di dalamnya "mereka yang, setelah wafat, berada dalam suatu keadaan pemurnian, telah berada dalam kasih Kristus yang menghapus sisa-sisa ketidaksempurnaan dari diri mereka."
 
Pada tahun 2011, [[Paus Benediktus XVI]], berbicara tentang Santa [[Katarina Fieschi|Katarina dari Genoa]] (1447–1510), mengatakan bahwa pada zamannya pemurnian jiwa-jiwa (Purgatorium) digambarkan sebagai suatu lokasi dalam ruang fisik, namun santa tersebut memandang Purgatorium sebagai suatu api batin yang memurnikan, sebagaimana yang ia alami dalam kesedihan mendalam akibat dosa-dosa yang dilakukan bila dibandingkan dengan kasih Allah yang tanpa batas. St Katarina mengatakan bahwa masih adanya keterikatan pada keinginan dan penderitaan akibat dosa yang diperbuat menjadikan jiwa tidak mungkin dapat menikmati [[visiun beatifis]] ("pandangan yang membahagiakan") Allah. Sang Paus berkomentar: "Kita juga merasakan betapa jauhnya kita, betapa kita dipenuhi sedemikian banyak hal sehingga kita tidak dapat melihat Allah. Jiwa menyadari akan dalamnya kasih serta keadilan sempurna Allah, dan konsekuensinya mengalami penderitaan karena gagal menanggapi kasih itu dengan cara yang benar dan sempurna; dan kasih akan Allah itu sendiri menjadi suatu nyala api, kasih itu sendiri membersihkannya dari residu dosa."<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/audiences/2011/documents/hf_ben-xvi_aud_20110112_en.html General Audience Talk, 12 January 2011]</ref>
 
==== Pernyataan Katolik ====
[[Katekismus Gereja Katolik|Kompendium Katekismus Gereja Katolik]], pertama kali diterbitkan pada tahun 2005, memuat ringkasan [[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) dalam bentuk dialog. Kompendium KGK membahas tentang purgatorium{{efn|Dalam Kompendium KGK edisi Indonesia digunakan frasa "api penyucian" untuk menyebut purgatorium.<ref>Lih. {{citation |url=http://www.vatican.va/archive/compendium_ccc/documents/archive_compendium-ccc_id.pdf |title=Kompendium Katekismus Gereja Katolik |edition=2013, VIII |publisher=[[KWI]] dan Penerbit Kanisius |isbn=978-979-21-2184-1 |others=Diterjemahkan dari ''Catechismo della Chiesa Cattolica'' oleh Harry Susanto, SJ., versi daring diambil dari Situs Vatikan |pages=75-76}}</ref>}} dalam rupa tanya jawab berikut:<ref>{{en}} ''Compendium of the Catechism of the Catholic Church'', [http://www.vatican.va/archive/compendium_ccc/documents/archive_2005_compendium-ccc_en.html#I%20Believe%20in%20the%20Holy%20Spirit 210–211]</ref>
{{quotation|'''210. Apa itu purgatorium?'''
: ''Purgatorium ialah keadaan mereka yang wafat dalam persahabatan dengan Allah, ada kepastian akan keselamatan kekal mereka, tetapi masih membutuhkan pemurnian untuk masuk ke dalam kebahagiaan surga.''
 
'''211. Bagaimana kita bisa membantu jiwa-jiwa yang sedang dimurnikan di purgatorium?'''
:''Karena [[persekutuan para kudus]], umat beriman yang masih berjuang di dunia ini dapat membantu jiwa-jiwa di purgatorium dengan mempersembahkan doa-doa untuk mereka, khususnya kurban [[Ekaristi]]. Umat beriman juga dapat membantu mereka dengan beramal, indulgensi, dan karya [[penitensi]].''
}}
 
Kedua tanya jawab di atas merangkum penjelasan yang terdapat dalam KGK 1020–1032<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2N.HTM Catechism of the Catholic Church, sections 1020–1032]</ref> dan 1054,<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P2R.HTM Catechism of the Catholic Church, section 1054]</ref> yang dipublikasikan pada tahun 1992, yang juga berbicara tentang purgatorium pada bagian 1472 dan 1473.<ref>{{en}} [http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P4G.HTM Catechism of the Catholic Church, sections 1472–1473]</ref>
 
Pernyataan-pernyataan otoritatif lainnya ditemukan dalam dokumen-dokumen [[Konsili Trente]] tahun 1563<ref>{{en}} [http://www.ewtn.com/library/COUNCILS/TRENT25.HTM#1 Decree concerning Purgatory] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190408124609/http://www.ewtn.com/library/COUNCILS/TRENT25.HTM#1 |date=2019-04-08 }}</ref> dan [[Konsili Florence]] tahun 1439.<ref>{{en}} [http://www.catecheticsonline.com/SourcesofDogma7.php Denzinger 1304 – old numbering 693]</ref>
 
==== Katolisisme Timur ====
[[Gereja Katolik Timur]] mencakup gereja-gereja Katolik ''sui iuris'' dengan tradisi Timur, dalam [[komuni penuh|persekutuan penuh]] dengan [[Paus (Katolik Roma)|Sri Paus]]. Terdapat beberapa perbedaan antara teologi [[Gereja Latin]] dan sejumlah Gereja Katolik Timur dalam hal purgatorium, kebanyakan berhubungan dengan terminologi dan spekulasi. Gereja Katolik Timur dengan tradisi [[Ritus Bisantin|Yunani]] umumnya tidak menggunakan kata "purgatorium", tetapi sependapat bahwa terdapat suatu "pemurnian akhir" bagi jiwa-jiwa yang ditentukan memasuki surga, dan bahwa doa-doa dapat membantu arwah yang berada dalam keadaan "pemurnian akhir". Secara umum, baik jemaat Gereja Latin maupun jemaat Gereja Katolik Timur menganggap perbedaan-perbedaan tersebut sebagai poin-poin perbantahan, tetapi melihatnya sebagai perbedaan-perbedaan kecil dan perbedaan tradisi masing-masing. Sebuah traktat yang mengesahkan penerimaan [[Gereja Katolik Yunani Ukraina]] ke dalam [[persekutuan (Kristen)|persekutuan]] penuh dengan Gereja Katolik Roma menyatakan: "Kita tidak seharusnya berdebat tentang purgatorium, tetapi kita mempercayakan diri kita pada ajaran Gereja Kudus",<ref>{{en}} [http://www.fordham.edu/halsall/mod/1595brest.html Treaty of Brest, Article 5]</ref> mengimplikasikan bahwa, menurut pendapat seorang teolog Gereja tersebut, kedua belah pihak dapat saja bersepakat untuk tidak sepakat pada opini-opini dan spekulasi-spekulasi teologis mengenai apa yang disebut Purgatorium, namun terdapat kesepakatan penuh pada dogma esensial.<ref>[http://www.east2west.org/doctrine.htm#Purgatory Doctrine]</ref> Antara Gereja Latin dan sejumlah Gereja Katolik Timur lainnya, seperti [[Gereja Katolik Siro-Malabar]], tidak terdapat perbedaan seputar opini-opini teologis tentang Purgatorium.<ref>{{en}} [http://www.stalphonsacatholicchurch.org/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=140 Saint Alphonsa Syro-Malabar Catholic Church]</ref><ref>{{en}} [http://www.avona.org/bishop/bishops_answers.htm#.UZNohMphDCo Answers from the Bishop] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190922194921/http://avona.org/bishop/bishops_answers.htm#.UZNohMphDCo |date=2019-09-22 }}</ref>
 
Gereja Katolik Timur yang tergabung dalam [[Kekristenan Siria|Tradisi Siria]] (seperti [[Gereja Katolik Kaldea|Katolik Kaldea]], [[Gereja Maronit|Maronit]], dan [[Gereja Katolik Siria|Siria]]), pada dasarnya percaya pada konsep Purgatorium namun menggunakan istilah yang berbeda, misalnya 'Sheol'. Mereka menyatakan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan doktrin Katolik-Latin.<ref>{{en}} [http://www.qadishat.com/2013/11/all-souls-day-and-purgatory-in-syriac.html All Souls Day and Purgatory in the Syriac Tradition]</ref>
 
=== Gereja Ortodoks Timur ===
[[Berkas:Koimesis Icon Sinai 13th century.jpg|jmpl|[[Tertidurnya Bunda Allah|Tertidurnya Theotokos]] (sebuah [[Ikon (Kristen Timur)|ikon]] abad ke-13).]]
{{See also|Doa bagi orang yang telah meninggal dunia#Kekristenan Timur|l1=Doa bagi arwah dalam Kekristenan Timur|Ibadat memorial (Ortodoks)|l2=Ibadat memorial ortodoks}}
 
[[Gereja Ortodoks Timur]] menolak istilah "purgatorium", namun mengakui adanya suatu [[keadaan antara|keadaan peralihan]] setelah kematian jasmani. Mereka meyakini adanya penentuan Surga dan Neraka seperti yang dinyatakan dalam Alkitab, dan bahwa [[doa bagi orang yang telah meninggal dunia]] adalah perlu. Menurut [[Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Amerika]]:
 
<blockquote>Perkembangan moral jiwa, baik untuk yang lebih baik ataupun lebih buruk, berakhir pada saat pemisahan tubuh dan jiwa; pada saat itu juga nasib definitif jiwa dalam kehidupan kekal ditentukan. ... Tidak ada jalan pertobatan, tidak ada jalan keluar, tidak ada reinkarnasi dan tidak ada bantuan dari dunia luar. Tempatnya diputuskan selamanya oleh hakim dan Penciptanya. Gereja Ortodoks tidak percaya akan purgatorium (suatu tempat pembersihan), yaitu, keadaan peralihan setelah kematian yang di dalamnya jiwa-jiwa yang diselamatkan (mereka yang belum menerima hukuman sementara akibat dosa-dosa mereka) dimurnikan dari semua noda sebagai persiapan untuk masuk ke dalam Surga, di mana setiap jiwa adalah sempurna dan layak untuk melihat Allah. Selain itu, Gereja Ortodoks tidak percaya pada indulgensi sebagai remisi dari hukuman purgatoral. Purgatorium dan indulgensi merupakan teori-teori yang saling terkait, tidak terdapat dalam Alkitab ataupun dalam Gereja Purba, dan ketika diberlakukan dan diterapkan membawa praktik jahat dengan mengorbankan Kebenaran Gereja yang berlaku. Seandainya Allah Yang Mahakuasa dalam cinta kasih-Nya yang penuh belas kasihan mengubah situasi yang mengerikan pada pendosa, hal itu tidak diketahui Gereja Kristus. Gereja hidup selama seribu lima ratus tahun tanpa teori semacam itu.<ref>{{en}} [http://www.goarch.org/ourfaith/ourfaith7076 Death, The Threshold to Eternal Life]</ref></blockquote>
 
Ajaran Ortodoks Timur adalah bahwa, sementara semua orang menjalani [[penghakiman khusus|Penghakiman Khusus]] seketika setelah meninggal dunia, baik orang yang dibenarkan maupun orang fasik tidak mencapai keadaan akhir kebahagiaan ataupun hukuman sebelum hari terakhir,<ref>{{en}} John Meyondorff, ''Byzantine Theology'' (London: Mowbrays, 1974) pp. 220–221. "At death man's body goes to the earth from which it was taken, and the soul, being immortal, goes to God, who gave it. The souls of men, being conscious and exercising all their faculties immediately after death, are judged by God. This judgment following man's death we call the [[Particular Judgment]]. The final reward of men, however, we believe will take place at the time of the [[General Judgment]]. During the time between the Particular and the General Judgment, which is called the Intermediate State, the souls of men have foretaste of their blessing or punishment" ([http://www.goarch.org/en/ourfaith/articles/article8029.asp The Orthodox Faith] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071218141048/http://www.goarch.org/en/ourfaith/articles/article8029.asp|date=2007-12-18}}).</ref> dengan beberapa pengecualian bagi jiwa-jiwa yang dibenarkan seperti [[Theotokos]] ([[Santa Perawan Maria]]), "yang diusung oleh para malaikat langsung menuju surga".<ref>{{en}} Michael Azkoul, [http://www.ocf.org/OrthodoxPage/reading/ortho_cath.html ''What Are the Differences Between Orthodoxy and Roman Catholicism?''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040603064944/http://www.ocf.org/OrthodoxPage/reading/ortho_cath.html |date=2004-06-03 }}</ref>
 
Gereja Ortodoks Timur berpegang pada keyakinan bahwa diperlukan adanya suatu keadaan peralihan setelah kematian yang di dalamnya orang percaya disempurnakan dan dibawa menuju [[Theosis (teologi Ortodoks Timur)|pengilahian]] sepenuhnya, suatu proses pertumbuhan dan bukan hukuman, yang disebut purgatorium oleh sejumlah kalangan Ortodoks.<ref>{{en}} [http://www.google.com/search?hl=en&tbo=1&tbs=bks%3A1&q=Campbell+%22full+divinization%22&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai= Ted A. Campbell, ''Christian Confessions: a Historical Introduction'' (Westminster John Knox Press 1996 ISBN 0-664-25650-3), p. 54]</ref> Teologi Ortodoks Timur umumnya tidak mendeskripsikan keadaan arwah sebagai situasi yang melibatkan penderitaan ataupun api, kendati mendeskripsikannya sebagai suatu "kondisi yang mengerikan".<ref name="Confession of Dositheus">{{en}} ''[http://www.cresourcei.org/creeddositheus.html Confession of Dositheus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090221201226/http://www.cresourcei.org/creeddositheus.html |date=2009-02-21 }}'', Decree 18</ref> Jiwa-jiwa dari arwah yang dibenarkan berada dalam keadaan terang dan istirahat, dengan suatu rasa pendahuluan kebahagiaan kekal; tetapi jiwa-jiwa dari orang fasik berada dalam suatu keadaan yang sebaliknya. Sementara jiwa-jiwa yang berpulang dengan iman, tetapi "tanpa sempat menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan..., dapat dibantu menuju tercapainya suatu kebangkitan yang diberkahi [pada akhir zaman] melalui doa-doa yang dipersembahkan demi kepentingan mereka, khususnya yang dipersembahkan dalam persatuan dengan persembahan kurban tak berdarah dari [[Tubuh Kristus|Tubuh]] dan [[Darah Kristus]], serta melalui karya-karya belas kasih yang dilakukan dengan iman demi kenangan akan mereka."<ref>{{en}} ''[http://www.pravoslavieto.com/docs/eng/Orthodox_Catechism_of_Philaret.htm#gen0 Catechism of St. Philaret of Moscow,]'' 372 and 376; Constas H. Demetry, [http://www.christusrex.org/www1/CDHN/catechis.html ''Catechism of the Eastern Orthodox Church''] p. 37; John Meyondorff, ''Byzantine Theology'' (London: Mowbrays, 1974) p. 96; cf. "The Orthodox party ... remarked that the words quoted from the book of Maccabees, and our Saviour's words, can only prove that some sins will be forgiven after death" (OrthodoxInfo.com, [http://www.orthodoxinfo.com/death/stmark_purg.aspx ''The Orthodox Response to the Latin Doctrine of Purgatory''])</ref>
 
Keadaan yang dialami jiwa-jiwa seperti demikian sering kali disebut sebagai "[[Pandangan Kristen tentang Hades|Hades]]".<ref>{{en}} [http://www.ocf.org/OrthodoxPage/reading/ortho_cath.html ''What Are the Differences Between Orthodoxy and Roman Catholicism?''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040603064944/http://www.ocf.org/OrthodoxPage/reading/ortho_cath.html |date=2004-06-03 }}; Constas H. Demetry, [http://www.christusrex.org/www1/CDHN/catechis.html ''Catechism of the Eastern Orthodox Church''] p. 37</ref>
 
''Pengakuan Iman Ortodoks'' [[Peter Mogila]] (1596–1646), yang diadopsi, dalam sebuah terjemahan Yunani oleh Meletius Syrigos, melalui Konsili [[Iaşi|Jassy]] tahun 1642, di Rumania, mengakukan bahwa "banyak yang dibebaskan dari penjara [[Pandangan Kristen tentang Hades|neraka]] ... melalui karya-karya baik dari mereka yang masih hidup di dunia ini dan doa-doa Gereja bagi mereka, hampir semuanya melalui kurban tak berdarah, yang dipersembahkan pada hari-hari tertentu bagi semua yang masih hidup di bumi dan yang telah meninggal dunia" (pertanyaan 64); dan (di bawah judul "Bagaimana orang harus memandang api purgatorial?") "Gereja dengan tepat melakukan doa-doa dan kurban tak berdarah bagi mereka, namun mereka tidak membersihkan diri mereka sendiri dengan menderita sesuatu. Tetapi, Gereja tidak pernah berpegang pada hal-hal yang berkenaan dengan kisah-kisah fantastis dari beberapa kalangan mengenai jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dunia, yang tidak melakukan silih dan dihukum, seakan-akan, dalam aliran sungai, mata air, dan rawa-rawa" (pertanyaan 66)."<ref>{{en}} ''[http://esoptron.umd.edu/ugc/ocf1c.html Orthodox Confession of Faith] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19990421091223/http://esoptron.umd.edu/ugc/ocf1c.html |date=1999-04-21 }}'', questions 64–66.</ref>
 
[[Sinode Yerusalem (1672)]] Ortodoks Timur menyatakan bahwa "jiwa-jiwa dari mereka yang telah tertidur tidak berada dalam istirahat ataupun dalam siksaan, menurut apa yang telah diperbuat masing-masing" (suatu kenikmatan ataupun hukuman yang hanya akan dituntaskan setelah kebangkitan orang mati); tetapi sebagian jiwa "pergi ke dalam [[Pandangan Kristen tentang Hades|Hades]], dan di sana menanggung hukuman akibat dosa-dosa yang mereka lakukan. Tetapi mereka sadar akan pembebasan mereka dari sana pada masa mendatang, dan diberikan oleh Kebaikan Tertinggi, melalui doa-doa para Imam, dan karya-karya baik yang dilakukan bagi Yang Berpulang oleh kerabat mereka masing-masing; secara khusus Kurban tak berdarah memberikan manfaat yang paling besar; yang dipersembahkan masing-masing terutama bagi kerabatnya yang telah tertidur, dan yang dipersembahkan setiap hari oleh Gereja Katolik dan Apostolik bagi semua yang serupa keadaannya. Tentu saja dipahami bahwa kita tidak mengetahui waktu pembebasan mereka. Kita tahu dan percaya bahwa ada pembebasan sedemikian dari kondisi mengerikan mereka, serta sebelum [[Pengadilan Terakhir|penghakiman]] dan [[kebangkitan orang mati|kebangkitan umum]], tetapi kita tidak mengetahuinya kapan."<ref name="Confession of Dositheus"/>
 
Beberapa kalangan Ortodoks percaya pada suatu ajaran tentang adanya "[[rumah tol aerial]]" bagi jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dunia. Menurut teori tersebut, yang ditolak oleh kalangan Ortodoks lainnya tetapi terdapat dalam himnologi Gereja Ortodoks,<ref>{{en}} In both the Greek and Slavonic Euchologion, in the canon for the departure of the soul by St. Andrew, we find in Ode 7: "All holy angels of the Almighty God, have mercy upon me and save me from all the evil toll-houses" ([http://pages.prodigy.net/frjohnwhiteford/tollhouses.htm Evidence for the Tradition of the Toll Houses found in the Universally Received Tradition of the Church).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101126173525/http://pages.prodigy.net/frjohnwhiteford/tollhouses.htm |date=2010-11-26 }} "When my soul is about to be forcibly parted from my body's limbs, then stand by my side and scatter the counsels of my bodiless foes and smash the teeth of those who implacably seek to swallow me down, so that I may pass unhindered through the rulers of darkness who wait in the air, O Bride of God" ([http://www.anastasis.org.uk/weekday_vespers1.htm Octoechos, Tone Two, Friday Vespers).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140422024734/http://www.anastasis.org.uk/weekday_vespers1.htm |date=2014-04-22 }} "Pilot my wretched soul, pure Virgin, and have compassion on it, as it slides under a multitude of offences into the deep of destruction; and at the fearful hour of death snatch me from the accusing demons and from every punishment" ([http://www.anastasis.org.uk/weekday_vespers1.htm Ode 6, Tone 1 Midnight Office for Sunday).] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140422024734/http://www.anastasis.org.uk/weekday_vespers1.htm |date=2014-04-22 }}</ref> "setelah kematian seseorang jiwanya meninggalkan tubuhnya dan dihantar kepada Allah oleh malaikat-malaikat. Selama perjalanan ini, jiwa melintasi suatu dunia aerial ("udara") yang dikuasai oleh roh-roh jahat. Jiwa menjumpai roh-roh jahat itu di berbagai titik yang disebut sebagai 'rumah-rumah tol' tempat roh-roh jahat kemudian berusaha untuk menuduhnya karena dosa dan, bila memungkinkan, menarik jiwa ke dalam neraka."<ref>{{en}} [http://www.stlukeorthodox.com/html/evangelist/2000/deathtoll.htm Death and the Toll House Controversy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161106080904/http://www.stlukeorthodox.com/html/evangelist/2000/deathtoll.htm |date=2016-11-06 }}</ref>
 
== Yudaisme ==
Dalam [[Yudaisme]], [[Gehenna]] merupakan suatu tempat pemurnian yang, menurut sejumlah tradisi, kebanyakan orang berdosa menghabiskan waktu hingga satu tahun sebelum dibebaskan.
 
Pandangan Yahudi tentang purgatorium dapat ditemukan dalam ajaran golongan [[Shamai]]: "Pada hari penghakiman terakhir akan ada tiga golongan jiwa: yang dibenarkan akan segera dituliskan untuk kehidupan abadi; yang fasik, untuk Gehenna; tetapi mereka yang kebajikan dan dosanya mengimbangi satu sama lain akan turun ke Gehenna serta melayang ke atas dan ke bawah sampai mereka naik dalam kemurnian; karena atas mereka dikatakan: 'Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas' [Zakaria 8:9]; juga, 'Ia [{{TUHAN}}] menurunkan ke dalam {{interp|Sheol|orig=dunia orang mati}} dan mengangkat dari sana{{'"}} (1 Samuel 2:6). Golongan [[Hilel]] tampaknya tidak memiliki purgatorium; karena mereka mengatakan: "Ia yang berlimpah kasih setia menghendaki keseimbangan ke arah belas kasih, dan konsekuensinya yang dalam peralihan tidak turun ke dalam Gehenna" (Tosef., Sanh. xiii. 3; R. H. 16b; Bacher, "Ag. Tan." i. 18). Mereka masih berbicara tentang suatu keadaan peralihan.
 
Mengenai waktu berlangsungnya purgatorium, pendapat yang diterima dari [[Rabi Akiba]] adalah 12 bulan; menurut Rabi [[Yohanan bin Nuri]] hanya 49 hari. Kedua pendapat itu didasarkan pada Yesaya 66:23–24: "Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman {{TUHAN}}. Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam"; Rabi Akiba menafsirkan kata-kata "bulan berganti bulan" untuk menandakan semua bulan dalam setahun; Rabi Yohanan menafsirkan kata-kata "Sabat berganti Sabat" sesuai dengan Imamat 23:15–16, untuk menandakan tujuh minggu. Selama dua belas bulan tersebut, dimaklumkan [[baraita]] (Tosef., Sanh. xiii. 4–5; R. H. 16b), jiwa-jiwa dari orang fasik dihakimi, dan setelah dua belas bulan berakhir mereka dibinasakan dan diubah menjadi abu di bawah kaki-kaki orang yang dibenarkan (menurut Maleakhi 4:3), sedangkan para penghujat dan penggoda ulung menjalani siksaan kekal di Gehenna tanpa akhir (menurut Yesaya 66:24).
 
Namun, mereka yang dibenarkan dan—menurut beberapa kalangan—juga para pendosa di antara orang-orang Israel untuk siapa Abraham bersyafaat, karena mereka menyandang tanda perjanjian Abraham, tidak dirugikan oleh api Gehenna bahkan ketika mereka diharuskan melewati keadaan peralihan purgatorium ('Er. 19b; Ḥag. 27a).<ref>{{en}} "There are three categories of men; the wholly pious and the arch-sinners are not purified, but only those between these two classes" ([http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=115&letter=G Jewish Encyclopedia: Gehenna])</ref>
 
== Lihat pula ==
{{col|2}}
* [[Doa bagi orang yang telah meninggal dunia]]
* [[Dosa (Kristen)#Dosa ringan|Dosa ringan]]
* [[Firdaus (Surga)|Firdaus]]
* [[Gehenna]]
* [[Indulgensi]]
* [[Keadaan antara]]
* [[Limbo]]
* [[Eskatologi Yahudi#"Dunia yang akan datang"|Olam Hoba]]
* [[Pandangan Kristen tentang Hades]]
* [[Pandangan Kristen tentang neraka]]
* [[Pangkuan Abraham]]
* [[Penitensi]]
* ''[[Purgatorio]]'', bagian kedua dari ''[[Divina Commedia]]'' karya [[Dante]]
* [[Purgatorium St Patrisius]]
* [[Roh-roh yang di dalam penjara]]
* [[Sejarah Purgatorium]]
* [[Sheol]]
* [[Surga (Kekristenan)]]
* [[Taman Eden]]
* [[Tidur jiwa]]
{{EndDiv}}
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=33em}}
 
== Pranala luar ==
{{Commons category|Purgatory}}
*[http://www.cin.org/users/james/files/how2purg.htm How to explain Purgatory to Protestants]
* {{en}} [http://www.catholiceducation.org/en/controversy/theological-disputes/is-purgatory-in-the-bible.html "Is Purgatory in the Bible?"]. A Catholic answer. {{Dead link|date=August 2016}} [https://web.archive.org/web/20141104205818/http://www.catholiceducation.org/en/controversy/theological-disputes/is-purgatory-in-the-bible.html Is Purgatory in the Bible?] on [[Internet Archive]]
*[http://www.usccb.org/catechism/text/pt1sect2chpt3art12.htm The Catechism of the Catholic Church (i.e. the official Roman Catholic teaching on Purgatory)]
* {{en}} [http://www.churchfathers.org/category/salvation/purgatory/ Church Fathers on Purgatory] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716122636/http://www.churchfathers.org/category/salvation/purgatory/ |date=2011-07-16 }}
* {{en}} [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/483923/purgatory Purgatory]. Encyclopædia Britannica Online. 2009.
* {{en}} [http://www.paintedchurch.org/chaldon.htm English c. 1200 wall painting with an image of a ladder, reminiscent of icons such as the ''[[Ladder of Divine Ascent (icon)|Ladder of Divine Ascent]]'', which has been interpreted as a "purgatorial ladder"]
* {{en}} [http://submission.org/QI#7 Quran Inspector: Chapter 7: "The Purgatory (Al-A'araf)" ( سورة الأعراف )] at submission.org
 
{{katolik-stubNeraka}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Eskatologi Kristen]]
[[Kategori:Doktrin dan teologi Katolik]]
[[Kategori:IstilahEskatologi dalam Gereja Katolik RomaKristen]]
[[Kategori:Istilah Kristen]]
 
[[Kategori:Kekristenan dan kematian]]
[[als:Fegefeuer]]
[[Kategori:Tempat kehidupan setelah kematian]]
[[cs:Očistec]]
[[cy:Purdan]]
[[da:Skærsilden]]
[[de:Fegefeuer]]
[[el:Καθαρτήριο]]
[[en:Purgatory]]
[[eo:Purgatorio]]
[[es:Purgatorio]]
[[et:Puhastustuli]]
[[eu:Garbitoki]]
[[fi:Kiirastuli]]
[[fr:Purgatoire]]
[[gl:Purgatorio]]
[[he:כור המצרף]]
[[hr:Čistilište]]
[[hu:Purgatórium]]
[[it:Purgatorio]]
[[ja:煉獄]]
[[ko:연옥]]
[[lt:Skaistykla]]
[[ml:ശുദ്ധീകരണസ്ഥലം]]
[[nap:Priatorio]]
[[nl:Vagevuur]]
[[no:Skjærsilden]]
[[pl:Czyściec]]
[[pt:Purgatório]]
[[ru:Чистилище]]
[[simple:Purgatory]]
[[sk:Očistec]]
[[sl:Vice]]
[[sq:Purgatori]]
[[sr:Čistilište]]
[[sv:Skärselden]]
[[th:ไฟชำระ]]
[[uk:Чистилище]]
[[zh:炼狱]]