Pakande-Kandea: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bersih-bersih (via JWB) |
k fix |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
* Silaturahmi
Pada 20 Oktober 2019 di kota [[Kota Baubau|Baubau]], tradisi Pakande-kande memecahkan rekor dengan "Sajian Pekande-kandea pertama mengelilingi Benteng" oleh [[Museum Rekor Dunia Indonesia|Museum Rekor Dunia-Indonesia]]. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) ke VI-Polima.<ref>{{Cite web|title=Pekande-Kandea FKMA Catat Rekor Dunia-MURI. Baubau Juga Terima Swastisaba Wiwerda di Jakarta|url=https://www.butonmagz.id/2019/11/pekande-kandea-fkma-catat-rekor-dunia.html|access-date=2022-08-20|archive-date=2022-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220820043259/https://www.butonmagz.id/2019/11/pekande-kandea-fkma-catat-rekor-dunia.html|dead-url=yes}}</ref>
== Sejarah ==
Baris 81:
== Talam ==
Dalam tradisi Pakande-kandea, disajikan beraneka kuliner tradisional yang diletakkan di atas sebuah ''Tala koae'' atau talam besar yang terbuat dari kuningan atau perak dan di tutup dengan ''Panamba'' atau tudung saji bosara. Kuliner yang di sajikan berupa makanan khas seperti [[lapa-lapa]], [[Wajik|waje]], [[Dodol|dodolo]], [[baruasa]], [[Klepon|onde-onde]], bolu, sanggara kaowi - owi, [[Kue cucur|cucuru]] dan
Namun, terdapat perbedaan dalam hal isi talam yang dibawakan, apakah acara tersebut merupakan pakande-kandea biasa atau dalam rangkaian acara meninggalnya seseorang. Isi alang pada tradisi Pakande-kandea yang dilakukan sesudah lebaran Idul-Fitri berjumlah genap dan paling sedikit 8 macam makanan. Sedangkan Pakande-kandea yang biasa dilakukan ketika ada masyarakat yang meninggal berjumlah ganjil dan paling sedikit 7 macam makanan.
|