Lakilaponto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k perapian (via JWB)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 46:
{{wikiportal|Indonesia}}
 
'''Lakilaponto''' berasal dari [[Kerajaan Muna]] (sekarang [[Pulau Muna]]), ia adalah putra Raja Muna VI [[Sugi Manuru]] dengan pasangannya Wa Tubapala.
Ia menjadi Raja Buton karena mendengar kerajaan Buton sedang diserang oleh [[La Bolontio]] (Kapitan dari [[Banggai]], sebuah kabupaten kepulauan di [[Sulawesi Tengah]] sekarang).
 
Kedatangan Lakilaponto ke Buton karena mendapat informasi bahwa di Kerajaan Buton sedang diganggu oleh gerombolan perompak bernama La Bolontio dan Raja Buton saat itu La Mulae tidak mampu menaklukkannya. La Kilaponto mellihat ini merupakakn peluang untuk menguasai Buton tanpa perang dengan tetangganya itu. Ia cukup mengalahkan La Bolontio. Ia pun datang ke Buton setelah terlebih dahulu menyerhkan pimpinan kerajaan Muna ke adiknya, La Posasu.
Seorang warga negara Kerajaan Buton, maka wajib bahinya untuk mengabdi pada negerinya. Dari sumber sejarah [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Selayar]] diketahui bahwa saat kedatangan La Bholontio, Lakilaponto sedang dalam masa pembuangan di wilayah Selayar akibat masalah internal keluarga. kedatangan Lakilaponto ke Buton atas permintaan Raja Mulae ([[Raja Buton V]]); dan selain La Kilaponto, turut pula membantu Opu Manjawari (Raja Selayar). Cerita rakyat menyebutkan bahwa [[La Bolontio]] hanya memiliki satu mata. Dalam sebuah pertarungan terbuka, La Kilaponto sempat terdesak dan jatuh ke tanah berpasir (diduga pertarungan itu dilakukan di pantai). Dalam situasi itu Lakilaponto kemudian menendang pasir langsung mengenai mata La Bolontio dan situasi kemudian berbalik, La Kilaponto akhirnya menguasai pertarungan dan berhasil membunuh La Bolontio. Karena keberhasilannya itu, Lakilaponto kemudian dinobatkan sebagai Raja [[Buton]] VI.
 
Seorang warga negara Kerajaan Buton, maka wajib bahinya untuk mengabdi pada negerinya. Dari sumber sejarah [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Selayar]] diketahui bahwa saat kedatangan La Bholontio, Lakilaponto sedang dalam masa pembuangan di wilayah Selayar akibat masalah internal keluarga. kedatangan Lakilaponto ke Buton atas permintaan Raja Mulae ([[Raja Buton V]]); dan selain La Kilaponto, turut pula membantu Opu Manjawari (Raja Selayar). Cerita rakyat menyebutkan bahwa [[La Bolontio]] hanya memiliki satu mata. Dalam sebuah pertarungan terbuka, La Kilaponto sempat terdesak dan jatuh ke tanah berpasir (diduga pertarungan itu dilakukan di pantai). Dalam situasi itu Lakilaponto kemudian menendang pasir langsung mengenai mata La Bolontio dan situasi kemudian berbalik, La Kilaponto akhirnya menguasai pertarungan dan berhasil membunuh La Bolontio. Karena keberhasilannya itu, Lakilaponto kemudian dinobatkan sebagai Raja [[Buton]] VI.
Setelah menjadi Raja Buton, dengan pertimbangan para petinggi kerajaan Buton,dengan mempertimbangkan konsep pertahanan negara mirip perahu bercadik (sayap), maka dipertimbangkan untuk membuka wilayah militer dan perwakilan pemerintahan, maka dia memutuskan untuk mengakhiri masa pemerintahan Kino di Bombonawulu, dan membuka wilayah baru di wilayah lain Pulau Pancana, yaitu di wilayah Wuna (Moena), dan mengabadikan nama wilayah tersebut menjadi nama kerajaan baru, yakni Kerajaan Muna, dan menunjuk adiknya La Posasu menjadi pimpinan di wilayah tersebut sebagai Lakina (Raja Wilayah Federasi Kesultanan Buton)
 
Dengan matinya La Bolontio di tangannya, maka ia dengan mudah mendelegitimasi kepemimpinan Raja Buton La Mulae dan merebut kekuasaan darinya. Maka jadilah La Kilaponto sebagai Raja Buton ke - VI menggantikan La Mulae.
Di kemudian hari La Kilaponto kemudian menobatkan dirinya sebagai Sultan [[Buton]] I dengan gelar Sultan Muhammad Isa Kaimuddin Khalifatl Khamis atau lebih dikenal dengan Sultan [[Murhum]] dan mengubah bentuk pemerintahan Buton menjadi Kesultanan setelah ia memeluk agama [[Islam]]. Sejak itu Islam berkembang pesat di [[Buton]].
 
Di kemudianbawah harikekuasaannya LaWilayah Kilaponto[[Pulau Buton]] berkembang pesat sehingga ia kemudian menobatkanberinisiatif mendirikan [[Kesultanan Buton]] dan ia dirinyadinobatkan sebagai Sultan [[Buton]] I dengan gelar Sultan Muhammad Isa Kaimuddin Khalifatl Khamis atau lebih dikenal dengan Sultan [[Murhum]] dan mengubah bentuk pemerintahan Buton menjadi Kesultanan setelah ia memeluk agama [[Islam]]. Sejak itu Islam berkembang pesat di [[Buton]].
 
== Silsilah Lakilaponto ==
Baris 82 ⟶ 84:
 
Falsafah dasar dan Konstitusi kerajaan Muna yang telah di ajarkan oleh Ayahandanya Raja Muna VI Sugi Manuru kemudian disebar luaskan pada kerajaan-kerajaan yang dipimpin oleh Lakilaponto berikutnya.
 
=== La kilaponto sebagai Sultan Buton ===
Pada saat islam masuk ke kerajaan Buton yang dibawa oleh imam arab, Syeh Abdul Wahid bentuk pemerintahan dari kerajaan berubaha menjadi kesultanan di mana Lakilaponto menerima islam sebagai agama resmi. Pada menjadi kesultanan, Lakilaponto diangkat sebagai Sultan Pertama bergelar Sultan Muhammad Isa Kaimuddin Khalifatul Khamis. Pengangkatan lakilaponto sebagai sultan mendapat persetujuan langsung dari Khalifah di [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Lakilaponto memerintah kesultanan buton cukup lama yaitu selama 43 tahun. Oleh karena itu anak keturunannya menyebutkan bahwa ia adalah orang yang diberkahi.
 
== Rujukan ==