Pengungsian Rakyat Vietnam di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
'''Pengungsian Rakyat Vietnam di Indonesia''' terjadi setelah runtuhnya [[Vietnam Selatan]] pada tahun 1975.
== Awal mula ==
[[Pulau Galang]], salah satu wilayah [[Kepulauan Riau]]
Kisah ini dimulai 29 April 1975, saat dimulainya pengungsian besar-besaran pasukan Amerika Serikat beserta ratusan ribu warga Vietnam, yang disebut Operasi Frequent Wind.[https://www.idntimes.com/science/discovery/amp/shandy-pradana/perang-vietnam-awal-mula-intervensi-amerika-dan-kekalahan-paman-sam-c1c2-1]
Meninggalkan negaranya, walaupun harus melalui samudra yang ganas, adalah satu-satunya pilihan bagi warga Vietnam, daripada mati
== Transportasi pengungsian ==
Kapal yang mereka gunakan adalah kapal kayu kecil sebesar kira-kira satu buah bis
Setelah kurang lebih selama satu bulan berlayar mengarungi Samudera, tibalah rombongan pertama dari manusia perahu Vietnam ini pulau Natuna di wilayah kepulauan Riau sekarang pada tanggal 21 Mei 1975. Mereka berjumlah 75 orang menumpang satu buah perahu kayu.
Baris 16 ⟶ 18:
Dipilihlah pulau Galang yang relatif masih kosong untuk dijadikan tempat pengungsian. Pulau Galang yang luasnya 250 ha itu kemudian diambil 80 ha untuk dijadikan kawasan pengungsian. Manusia perahu Vietnam yang tersebar di beberapa kepulauan akhirnya disatukan di Pulau Galang. Dari hasil penyatuan di berbagai tempat itulah terkumpul hingga 250 ribu jiwa, sebuah jumlah yang sangat dahsyat besarnya.<ref name=":1">{{Cite news|url=http://wisatalova.com/sejarah-pulau-galang-wisata-misteri-kampung-vietnam-batam/|title=Sejarah Pulau Galang & Misteri Kampung Vietnam Batam {{!}} Wisatalova|date=2016-05-26|newspaper=Wisatalova|language=en-US|access-date=2017-12-14}}</ref>
== Fasilitas
Kawasan pengungsian ini lumayan lengkap. Selain fasilitas barak-barak pengungsian, terdapat juga rumah sakit,
Wilayah pengungsian ini dibuat eksklusif, tertutup bagi orang luar, kecuali fasilitas rumah sakit di mana masyarakat umum bisa menggunakan fasilitas tersebut secara gratis. Urusan keamanan diserahkan kepada pihak [[TNI]] [[Politeknik Keuangan Negara STAN|Polri]] yang diawasi secara ketat oleh
Sebagai sebuah wilayah pengungsian, fasilitas yang ada termasuk lengkap. Sistem pengairan air bersih dibuat melalui pipa-pipa cukup besar dari mata air di luar pulau. Sistem kelistrikan juga baik, dilihat dari tiang-tiang listrik yang masih berdiri hingga sekarang.
Baris 25 ⟶ 27:
Bagi para profesional seperti dokter, mereka langsung dilibatkan di rumah sakit, lebih tepat disebut klinik kesehatan. Mereka sedapat mungkin disalurkan sesuai keahlian. Sementara bagi yang tidak punya keahlian, diperbantukan untuk membangun rumah dan fasilitas pendukungnya.
== Dana
Indonesia sanggup ataupun mau membiayai para
Seluruh biaya hidup orang-orang di pengungsian ini ditanggung
== Peninggalan
Hingga sekarang, yang tersisa dari itu semua adalah museum dan bangunan tua yang tidak terawat dibiarkan rusak begitu saja. Tampak rongsokan mobil teronggok di berbagai pelataran bangunan. Satu bangkai motor [[Suzuki Chrystal]] tahun
<br /><gallery widths="180" heights="180" mode="nolines" caption="Museum Kemanusiaan Galang (Galang Refugee Camp)">
|