Hasan bin Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Kaharman (bicara | kontrib)
k Menjelaskan dari mana sebenarnya kisah Fadak yang disebutkan berasal, yaitu dari Syiah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Al-Hasan bin Ali <br/> الحسن بن علي
| title = [[Amirul Mukminin]]<br>[[al-Mujtaba]]
| image = الحسنHagia ابنsophia عليsymbol1 (cropped).svgjpg
| alt =
| caption = Medali kaligrafi yang menampilkan nama Hasan ''radhiallahudi [[Hagia 'anhu''Sophia]]
| birth_date = 1 Desember 624 M <br/>(15 [[Ramadhan]] 3 H)<ref>{{cite book |last=Shabbar |first=S.M.R. |year=1997 |title=Story of the Holy Ka’aba |url=http://www.al-islam.org/story-of-the-holy-kaaba-and-its-people-shabbar/second-imam-al-hasan |location= |publisher=Muhammadi Trust of Great Britain |isbn= |accessdate=30 October 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131030105818/http://www.al-islam.org/story-of-the-holy-kaaba-and-its-people-shabbar/second-imam-al-hasan |archive-date=30 October 2013 |dead-url=no |df=dmy-all }}</ref><ref name="al-islam.org">[http://www.al-islam.org/masoom/bios/2ndimam.html Shaykh Mufid. ''Kitab Al Irshad.'' p.279-289] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081227032908/http://www.al-islam.org/masoom/bios/2ndimam.html |date=27 December 2008 }}.</ref>
| birth_place = [[Madinah]], [[Hijaz]]
Baris 20:
| mother = [[Fatimah az-Zahra]]
| religion = [[Islam]]
| succession = [[Khalifah]] [[Kekhalifahan Rasyidin]] ke-5
| reign = 661-Januari 661–Agustus 661
| predecessor = [[Ali bin Abi Thalib]] (sebagai [[Kekhalifahan Rasyidin|khalifah Rasyidin]] terakhir)
| successor = [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah I]] (sebagai [[Kekhalifahan Umayyah|khalifah Umayyah]] pertama)
| succession1 = [[Dua Belas Imam#Daftar Imam|Imam]] [[Syiah]] ke-2
Baris 33:
{{Syi'ah}}
 
'''Al-Hasan bin 'Ali''' ({{lang-ar|الحسن بن علي}}; sekitar [[624]][[669]]670) adalah putra [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Fatimah az-Zahra|Fatima Zahra]] dan cucu dari[[nabi NabiIslam]] [[Muhammad]]. Dia adalah Imam kedua [[Syiah]] dan nenek moyang ibu dari [[Dua Belas Imam|Dua Belas]] Imam, dari [[Muhammad al-Baqir]] hingga [[Muhammad al-Mahdi]], serta para Imam [[Ismailiyah]]. Muslim, terutamaKaum Syiah, menyebutnya sebagai Imam Hasan Mojtaba. Nama panggilannya adalah Abu Muhammad. Dia dianggap dari [[Ahlul Bait]] dan Al-Kisa. Menurut beberapa Sunni seperti [[Ibnu Katsir]] dan [[Ibnu Hajar al-Haitami|Ibnu Hajar]], dia adalah khalifah kelima dan terakhir dari Khalifah yang Benar. Dia juga dikenal karena kemurahan hatinya, kepeduliannya terhadap orang miskin, kebaikan hati, kecerdasan dan, tentu saja, keberaniannya.
 
Tujuh tahun pertama kehidupan Hasan dihabiskan bersama kakeknya. Ada sabda Nabi tentang dia dan saudaranya. Seperti: "Hasan dan Husain adalah pemimpin para pemuda surga." Peristiwa terpenting masa kecil Hasan adalah berpartisipasi dalam acara [[Mubāhalah]] dan disebut "Ibnaana" dalam ayat Mubāhalah. Selama kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, Hasan mengikuti jejak ayahnya dan menemaninya berperang.
 
Setelah pembunuhan Ali bin Abi Thalib pada tanggal 21 Ramadhan, 40 H / 28 Januari 661 M, orang-orang datang untuk berjanji setia kepada Hasan. Hasan memberikan pidato di mana dia menyebutkan jasa ayah dan keluarganya dan hubungan dekatnya dengan Muhammad; Dia menyatakan bahwa syarat untuk menerima khilafah di pihaknya adalah kepatuhan publik terhadap perintah dan keputusannya. Setelah beberapa bulan, [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] akhirnya berbaris di [[Madinah]] dengan pasukan di bawah komando [[Abdullah bin Amir]]. Menyadari situasi tersebut, Hasan pergi ke Nakhila dan mengumpulkan pasukan dengan para komandan pasukannya, termasuk Qais ibn Sa'ad al-Ansari. Di Sabat, setelah pengkhianatan salah satu komandan, ada perselisihan di tentara dan Hasan berbicara untuk menyelesaikannya, tetapi perselisihan menjadi lebih intens. tentara menjarah tendanya, Mereka menuduhnya menghujat, dan Hasan menjadi kecewa dengan mereka dan tidak melihat ketahanan dalam korps untuk berperang. Dalam keadaan seperti itu, Hasan tidak punya pilihan selain menerima perdamaian untuk mencegah pertumpahan darah dan menyelamatkan nyawa orang-orang dan umat Islam. [[Wilferd Madelung]] menulis dalam ensiklopedia Iranica bahwa Muawiyah mengirim surat bertanda tangan putih kepada Hasan. Hasan menulis di sini, Muawiyah bertindak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi dan khalifah yang saleh, Mu'awiyah tidak menunjuk pengganti, menciptakan keamanan publik, dan tidak mengancam Hasan dan para sahabatnya. Akhirnya, dengan klarifikasi kondisi Hasan, perjanjian ditandatangani antara para pihak pada akhir paruh pertama tahun 41 H.
Baris 55 ⟶ 53:
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||||||12=|21=|13=|14=|15=!|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=,|||||||||12=-|21=|13=-|14=-|15=^|16=-|17=-|18=-|19=.|20=|43=}}
{{familytree||31=|24=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|32=|22=|33=|34=|35=|36=|37=|38=|HAS=Hasan<br />(lahir [[625624]])|23=|21=||10=HAS||||||||11=|20=|12=|13=|14=|15=|16=HUS|17=|18=|19=|HUS=Husain<br />(lahir [[626625]])}}
{{familytree||33=|25=|26=|27=|28=|29=|30=|31=|32=|34=|23=|35=|36=|37=|38=|39=|40=|41=|42=|24=|22=||11=|||||||||12=|21=|13=|14=|15=|16=|17=|18=|19=|20=|43=}}
{{familytree/end}}<noinclude>
 
=== namaNama ===
Namanya adalah "Hasan", kata sifat yang berarti "kebaikan". Menurut beberapa hadits Sunniو Ali ingin menamainya "Harb", tetapi Muhammad menamainya "Hasan".<ref>{{harvnb|Vaglieri|1971|p=240}}</ref> Dalam beberapa hadits, nama Hasan disebut Tuhan.<ref name="rch.ac.ir">[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Emadi Haeri, "Hussein bin Ali, Imam", Danshanameh Jahan Islam.]</ref> juga dikatakan bahwa nama "Hasan" dan "Husain" adalah dua nama surgawi yang tidak ada di antara orang-orang Arab sebelum Islam.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533}}
 
=== judulJudul ===
Nama panggilannya adalah Abu Muhammad. Huruf dan kata-kata pelengkap yang digunakan Nabi untuk Hasan dan Husain - seperti Hasanain, Shabar dan Shabir, penguasa pemuda surga, Sabtan dan Reyhanatan - menunjukkan semacam hubungan yang saling melengkapi antara Hassan dan Husain. "Mujtaba" adalah salah satu nama lain yang Nabi menamainya; Nama ini sangat populer di kalangan Syiah. Hasan kadang-kadang disebut sebagai "Imam yang diracuni", yang mengacu pada pembunuhannya dengan racun.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533}}
 
Baris 68 ⟶ 66:
Hassan Mojtaba lahir pada tanggal 15 [[Ramadan]] tahun 3 [[tahun Hijriah|AH]], sama dengan 1 Desember 624 M, dan dalam riwayat lain, tahun kedua Hijriah di Madinah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=532}} Dia adalah putra [[Ali bin Abi Thalib]], sepupu [[Muhammad]], dan [[Fatimah]], putri Muhammad, keduanya dari [[Banu Hasyim]] suku [[Quraisy]].<ref>{{harvnb|Poonawala|Kohlberg|1985}}</ref> Setelah mengetahui kelahirannya, Nabi Islam memasuki rumah Fatima dan mengumandangkan Azan di telinga Hassan. Untuk merayakan kelahirannya, Muhammad mengorbankan seekor domba jantan, dan Fatima mencukur kepalanya dan menyumbangkan perak yang sama dengan berat rambutnya sebagai sedekah.{{sfn|Madelung|2003}}
 
Banyak riwayat mengatakan bahwa HassanHasan dan Husain duduk di bahu Nabi ketika dia berdoa; Menurut riwayat perpanjanganNabi sujudmemperpanjang Nabisujudnya dalamketika shalat karena digantungnyaHasan Hasnaindan Husain darimenaiki bahunyapunggungnya, yang disebutkan dalam sumber Sunni dan Syiah. Menurut riwayat lain, Hasan dan husain memasuki masjid; Nabi sedang memberikan pidato tetapi dia turun dari mimbar dan memeluk mereka.<ref name="rch.ac.ir"/>
 
Peristiwa terpenting di masa kecil Hasan dan Husain adalah peristiwa Mubāhalah, dan keduanya adalah "putra kami" dalam "ayat [[Mubāhalah]]".
Baris 76 ⟶ 74:
 
====Selama Kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman====
Dengan kematian Nabi, keadaan khusus dimulai dalam kehidupan Hasan Mojtaba, yang hadir dalam petualangan Saqifa dan kemudian Fadak dan peristiwa yang terkait dengannya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Tidak banyak riwayat tentang periode kehidupan Hasan ini; Namun dalam beberapa riwayat ini, kehadiran sosialnya signifikan. Menurut beberapa riwayat Syiah tentang kisah Fadak, Fatima menghadirkan Hasanin sebagai saksi untuk membuktikan kebenaran pernyataannya terhadap Abu Bakar.<ref>[https://noorlib.ir/book/view/66219?pageNumber=2&viewType=pdf Azari, Imam Hassan, biografi dan sejarah, 32.]</ref> Selama periode ini, Hasan keberatan dengan khalifah saat itu (Abu Bakar dan Umar) dan menyalahkan mereka karena merebut posisi ayahnya. Kehadiran sosial penting lainnya dari Hasan Mojtaba adalah kehadirannya sebagai saksi di dewan enam anggota untuk menunjuk seorang khalifah setelah Umar dan atas permintaan Umar. Yang sangat penting dan menunjukkan status sosial Hasan Mojtaba di antara para [[Muhajirin|muhajerin]] dan Ansar.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=533-534}} Menurut Madlung, Selama Kekhalifahan Utsman, Hasan dilaporkan menolak saran ayahnya untuk menerapkan [[Hudud]] empat puluh cambukan pada saudara tiri Utsman, Walid bin Uqba, yang dituduh minum alkohol. Ali menegur Hasan karena tidak melakukannya dan meminta keponakannya, [[Abdullah bin Ja'far]] untuk melakukan cambuk.{{sfn|Madelung|2003}}
 
Salah satu peristiwa terpenting pada periode ini adalah protes kelompok-kelompok Muslim terhadap kinerja Utsman dalam kekhalifahan. Perilaku Utsman di Madinah dan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] di [[Damaskus]], dalam mempekerjakan kerabat di posisi pemerintahan dan mengenakan pajak yang tinggi dan pencucian uang dan pemborosan dan kecerobohan beberapa tokoh politik terhadap keputusan Nabi, menyebabkan protes publik dan orang-orang seperti Abu Dzar Ghaffari menentang Utsman bangkit.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=534}}
Baris 93 ⟶ 91:
Berdasarkan partisipasi Hasan dalam pertempuran Ali di Jamal dan [[Pertempuran Siffin|Siffin]], perannya dalam menggalang dukungan, dan komunikasinya dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] kemudian selama kekhalifahannya sendiri, di mana ia menegaskan hak keluarga Muhammad atas kantor khalifah, sejarawan Syiah Rasul Jafarian telah menyatakan bahwa gagasan Hasan menentang kebijakan Ali adalah tidak benar.<ref>{{harvnb|Jafarian|1378|pp=252–253}}</ref> Pada tahun 658 M, Ali membuat Hasan bertanggung jawab atas wakaf tanahnya.
 
== KhalifahKekhalifahan Hasan ==
[[Berkas:First Fitna Map, Ali-Muawiya Phase.png|thumb|350px|Wilayah Islam selama [[Fitnah Pertama]], 661]]
Setelah [[pembunuhan Ali]] oleh sorang [[Khawarij]], [[Abdurrahman bin Muljam]] sebagai pembalasan atas serangan Ali terhadap Khawarij [[Pertempuran Nahrawan|di Nahrawan]], orang-orang memberikan kesetiaan kepada Hasan. Menurut Moojan Momen, sebagian besar sahabat Muhammad yang masih hidup ([[Muhajirin]] dan [[Kaum Anshar|Ansar]]) berada di pasukan Ali di waktu, jadi mereka pasti berada di Kufah dan pasti telah berjanji setia kepadanya. Karena tidak ada laporan tentangan.<ref>{{harvnb|Momen|1985|pp=26–27}}</ref> Dalam pidato pengukuhannya di [[Masjid Agung Kufah]], Hasan memuji jasa keluarganya, mengutip ayat-ayat [[Al-Qur'an]] tentang masalah:
 
{{quote|Saya termasuk keluarga Nabi yang darinya Allah telah menghilangkan kotoran dan yang Dia sucikan, yang cintanya Dia wajibkan dalam Kitab-Nya ketika Dia berkata: ''Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, Kami akan meningkatkan kebaikan di dalamnya.'' [Al-Qur'an 42:23] Berbuat baik adalah cinta bagi kami, Keluarga Nabi.<ref name="Madelung 1997 311–312">{{harvnb|Madelung|1997|pp=311–312}}</ref>}}
Baris 111 ⟶ 110:
====Mobilisasi pasukan dan pemberontakan berikutnya====
Ketika berita tentang tentara Muawiyah sampai ke Hasan, dia memerintahkan gubernur setempat untuk memobilisasi, kemudian berbicara kepada orang-orang Kufah: Tuhan telah menetapkan jihad untuk ciptaannya dan menyebutnya sebagai "tugas yang menjijikkan" ({{transl|ar |Kurh}}, [http://tanzil.net/#trans/en.sahih/2:216 Qur'an 2:216]).<ref name="Madelung 1997 317"/> Awalnya tidak ada tanggapan , karena, menurut Madelung, beberapa kepala suku yang digaji Muawiyah enggan pindah. Sahabat Hasan memarahi mereka, menanyakan apakah mereka tidak akan menjawab putra putri Muhammad. Beralih ke Hasan, mereka meyakinkannya tentang kepatuhan mereka, dan segera berangkat ke kamp perang. Hasan mengagumi mereka dan kemudian bergabung dengan mereka di Nukhailah (tempat pengumpulan tentara di luar Kufah), di mana orang-orang berkumpul dalam kelompok besar.
Hasan menunjuk [[Ubaidillah bin al-Abbas]]{{sfn|Wellhausen|1927|pp=104-112}} sebagai komandan barisan depan dua belas ribu orang untuk pindah ke Maskin. Di sana dia diperintahkan menahan Muawiyah sampai Hasan tiba dengan pasukan utama. Dia disarankan untuk tidak berperang kecuali diserang, dan dia harus berkonsultasi dengan [[Qais bin Sa'ad bin Ubadah|Qais bin Sa'ad]], yang ditunjuk sebagai komandan kedua. Menurut Madelung, pilihan Ubaidillah bin al-Abbas, yang sebelumnya telah menyerahkan Yaman, provinsi di bawah kekuasaannya, kepada pasukan Muawiyah tanpa perang, dan diperingatkan oleh Ali karenanya, menunjukkan bahwa Hasan berharap untuk mencapai kesimpulan damai.
 
Sementara barisan depan menunggu kedatangannya di Maskin, Hasan sendiri menghadapi pemberontakan di kampnya dekat al-Mada'in. Dia menyatakan dalam pidatonya bahwa dia tidak memiliki dendam, kebencian, atau niat jahat terhadap siapa pun, bahwa "apa pun yang mereka benci dalam komunitas lebih baik daripada apa yang mereka sukai dalam perpecahan",{{sfn|Donaldson|1933|p=69}} Mengambil ini sebagai tanda bahwa dia bermaksud untuk berdamai dengan Muawiyah, beberapa pasukan memberontak, menjarah tendanya, dan merebut sajadah dari bawahnya. Sementara para loyalisnya mengawalnya ke tempat yang aman di al-Mada'in, seorang Khawarij bernama al-Jarrah bin Sinan menyergap dan melukai paha Hasan, menuduhnya kafir seperti "ayahnya sebelum dia". Penyerang akhirnya dikalahkan dan dibunuh, dan Hasan dirawat oleh gubernurnya di al-Mada'in, [[Sa'ad bin Mas'ud ats-Tsaqafi]].{{sfn|Donaldson|1933|p=69}} Berita serangan ini, yang disebarkan oleh Muawiyah, semakin menurunkan moral pasukan Hasan, dan menyebabkan desersi yang luas.{{sfn|Jafri|1979|p=145}}{{sfn|Wellhausen|1927|pp=106-107}}
Baris 156 ⟶ 155:
[[File:Grave Fatema(single one) and other Imams.JPG|thumb|263px|Makam Hasan (latar belakang, kiri), keponakan dan menantunya [[Ali Zainal Abidin]], cucu [[Muhammad al-Baqir]], dan cicit [[Ja'far ash-Shadiq]], di Pemakaman al-Baqi di Madinah]]
Kemudian [[Muhammad bin al-Hanafiyah]] mengingatkan Husain bahwa Hasan membuat syarat dengan mengatakan "kecuali jika Anda takut kejahatan."<ref name="Madelung 332"/> Jenazah kemudian dibawa ke pemakaman al-Baqi.{{sfn|Donaldson|1933|p=78}} Marwan bergabung dengan pembawa, dan, ketika ditanya tentang hal itu, mengatakan bahwa dia memberikan rasa hormatnya kepada seorang pria "yang ''[kesabarannya] menimbang gunung."<ref>{{harvnb|Madelung|1997|pp=332–333}}</ref> Husain memimpin doa pemakaman.<ref>{{cite book |last=Halevi |first=Leor |title= Makam Muhammad: Ritus Kematian dan Pembentukan Masyarakat Islam |year=2011 |publisher=Columbia University Press |isbn=978-0231137430 |url = https://books.google.com/books?id=xWYWAAAAQBAJ&q=Sa%27id+ibn+al-%E2%80%98As+pemakaman+doa+Hasan&pg=PA173}}</ref>
Makam Hasan kemudian diubah menjadi tempat suci dan sebuah kubah dibangun di atasnya. Kemudian, dihancurkan oleh [[Wahabisme|Wahabi]] dua kali; sekali pada tahun 1806 dan waktu lainnya pada tahun 1927.{{efn|Di mata [[Wahabi]], situs-situs bersejarah dan tempat pemujaan mendorong [[Syirik (Islam)|syirik]] – dosa penyembahan berhala atau kemusyrikan – dan harus dihancurkan. Lihat ({{cite news |url=https://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114 .html |last=Taylor |first=Jerome |title=Mekah untuk orang kaya: situs paling suci Islam 'turning into Vegas' |newspaper=The Independent |date=24 September 2011 |access-date=17 Juni 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170616174556/http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning- |archive-date=2017-06-16 |url-status=live |dead-url=no }})}}
 
== Pernikahan & keluarga ==
Baris 261 ⟶ 260:
[[Kategori:Empat belas masum]]
[[Kategori:Dua Belas Imam]]
[[Kategori:Imam Syi'ahSyiah]]