Way Tenong, Lampung Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Cili (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
(14 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
|nama = Way Tenong
|foto =Way Tenong 090909-12962 lamb.JPG
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Lampung Barat
Baris 7:
|penduduk=-+1000
|bahasa= Indonesia, Semendo, Jawa, Sunda, Padang, Lampung dll
|kelurahan=8 pekon<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat|url=https://lampungbaratkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/681b74f045f30dfab92b7ff0/kabupaten-lampung-barat-dalam-angka-2023.html|website=lampungbaratkab.bps.go.id|page=16|access-date=2024-01-24}}</ref><br>1 kelurahan
|kantor kecamatan= di desa Simpang mutaralam
|nama camat=-
Baris 14:
}}
{{kegunaan lain|Way (disambiguasi)}}
'''Way Tenong''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Lampung Barat]], [[Lampung]], [[Indonesia]]. Way Tenong adalah penghasil komoditi kopi, sayuran, padi dan lada. Way tenong juga didiami oleh beberapa etnis suku di Indonesia yakni [[Semende]], Jawa, Sunda, Lampung, Bali, Padang, Batak,dan juga termasuk daerah majemuk. Pekerjaan para penduduk seagian besar adalah petani kopi. Selain petani kopi, pekerjaan masyarakat lainnya adalah sebagai pedagang, pegawai, tukang, dan sebagainya.
Kecamatan Way Tenong memiliki bentang alam pegunungan yang indah dengan suhu yang sejuk. Objek wisata: pemandian air panas gemburak, curup(air terjun) mabarjaya dan curup(air terjun) air putih.. kecamatan way tenong adalah kecamatan yang paling makmur di lampung barat dan kota fajar bulan sebagai pusat keramaiannya.
Baris 24:
Antara tahun 1850 an , Panglima Perang Besemah Semende, [[Semende|Puyang Raje Mangkute]] yang menetap di Ulu Nasal, Kaur, Bengkulu, memerintahkan 7 orang (anak dan cucunya) untuk mencari '''''segare tuyung''''' di wilayah Ulu Way Besai. Perintah tersebut dilaksanakan setelah Puyang Raje Mangkute Wafat. Tujuh orang di antaranya yaitu Puyang Raje Kuase, Puyang Abidun, Puyang Puting Marge, Puyang Jenderang,Puyang Jemakir, Puyang Jekalam, dan Puyang Senikar berangkat dari Ulu Nasal menuju Rebang. Di rebang, mereka mendapat tambahan anggota sebanyak 2 orang. Rombongan membuka lahan di Gunung Aji dan menanam padi untuk bekal selama pencarian.
Setelah cukup lama mencari Segare Tuyung, mereka pun menemukan Muara anak Sungai dengan Way Besai, di muara tersebut terdapat pohon jeruk hutan ('''''limau''''') bercabang. Anak sungai tersebut dinamakan '''''Campang Lamau''''' (Cabang Pohon jeruk). Rombongan berjalan menelusuri tepi campang limau, hingga menemukan '''''segare tuyung,''''' yaitu mata air yang sangat besar yang keluar dari dalam tanah. Mereka pun mencari titik yang tepat untuk membuka lahan untuk pemukiman. Mereka berjalan namun selalu kembali ke tempat semula. Mereka pun menamakan tempat itu dengan nama '''Mutar Alam.'''
Setelah mereka menemukan lokasi yang dicari, puyang Raje Kuase mengajak rombongan untuk mencari pemukiman terdekat untuk mengetahui wilayah tersebut masuk dalam kekuasaan siapa. Mereka pun kembali ke Rebang. Di rebang, mereka di arahkan ke Mesir Ilir, sebuah kampung yang sangat tua di utara Kota Bumi. Di Mesir Ilir mereka diberi petunjuk untuk ke Menggala, di sana terdapat Kontlier Belanda. Di Menggala rombangan bertamu di Kontlier Belanda di Menggala untuk menanyakan status wilayah yang ditemukan. Kontlier belanda mengidentifikasi wilayah tersebut dengan meminta keterangan rombongan. Penanda wilayah tersebut adalah gunung Remas. Gunung remas adalah batas wilayah kekuasaan Belanda dan Inggris. Saat itu wilayah yangs Sekarang menjadi Lampung Barat dan sebagian Tanggamus masuk dalam kekuasaan Inggris. Rombongan pun mendapat penjelasan dan sepucuk surat dan diarahkan untuk menemui Pangeran Polon, di kenali.
'''Menemui Pangeran Polon di Kenali'''
Puyang Raje Kuase dan rombongan kembali ke Way Tenong, dan berangkat untuk menemui Pangeran Polon. Mereka berjalan mendaki Bukit Subhanallah, lalu Raje Kuase memerintahkan salah seorang naik pohon untuk melihat bila ada pemukiman. Dari atas pohon tampak ada asap mebubung, pertanda ada manusia. Didatangilah tempat asap tersebut, dan ditemui orang yang berkebun. Mereka pun diantarkan oleh petani tersebut ke rumah '''Pangeran Berbaju Besi.''' Rombongan diterima sebagai tamu dan menginap di rumah Pangeran Berbaju Besi tersebut.
Keesokan harinya, pangeran berbaju besi mengantarkan rombongan menemui pangeran Polon di Lamban Dalom atau istana kerajaan. Di sana Raje Kuase diterima oleh Pangeran Polon, dan diangkat Sebagai anak angkatnya dengan syarat mampu membuka jalan dari Way Tenong ke Kanali. Walaupun tidak mudah membuka hutan rimba menjadi jalan, Raje Kuase menyanggupi dan membuktikan kesanggupannya dengan membuka jalan dari Way Tenong ke Kenali.
'''Mutar Alam, Dusun pertama di Way Tenong'''
Baris 74 ⟶ 69:
# Tahun 1909-1910 Pesirah Renggasul
# Tahun 1910-1917 pesirah Sadang
# Tahun
# Tahun
# Tahun 1951-1955 pesirah Cek Saleh
Baris 86 ⟶ 81:
# '''Puyang Jekalam,'''(Pembuka pertama wilayah Way Tenong)
# '''Puyang Senikar''' (Pembuka pertama wilayah Way Tenong)
# '''Puyang Raden Cili''' (Pesirah pertama wilayah Marga Way Tenong dan merupakan saudara angkat dari pangeran Polon buay belunguh)
# '''pesirah Renggasul'''
# '''pesirah Sadang'''
# '''pesirah (pengiran) Deralip'''
# '''Pesirah Sedamit''' (Dimasa pemerintahannya Pesirah '''Sedamit''' menghadapi 3 zaman yaitu zaman belanda, zaman jepang dan zaman kemerdekaan. beliau juga lah mengusulkan / meminta ke Biro Rekonstruksi Nasional BRN untuk di adakan Transmigrasi ke Wilayah Marge Way tenong)
# '''pesirah Cek Saleh'''
# '''Depati Djahib'''
Baris 96 ⟶ 91:
# '''Puyang Tukuk Pandak''' (Tokoh inspiratif yang banyak diceritakan keteladanannya secara turun temurun di Way Tenong)
# '''Puyang Nurdiah''' (Tokoh adat yang banyak bepengaruh dalam melestarikan adat budaya Semende dan mengantisipasi pengaruh partai komunis di Way Tenong)
# '''H Effendi Ari SE MM ('''Salah Satu Tokoh Pelestari adat dan budaya marge way tenong yang pernah diberikan gelar oleh masyarakat Marge Way tenong Dengan Gelar '''Sultan Abbas Junjungan Marge''' Selain itu beliau Pernah menjabat sebagai Staf Ahli [[hamengkubuwana IX]]).
# '''Prof Madrie''', Cucu Raje Kuase, (Profesor Pertama di Lampung, Salah satu pengaggas Universitas Lampung, dan tokoh '''pendirian Kabupaten Lampung Barat)'''
# '''H Jatri''' (Tokoh yang banyak mengundang dan membina para pendatang beretnik jawa dan sunda dengan tujuan agar Way Tenong dapat menjadi wilayah yang ramai dan maju).
== Referensi ==
Baris 108 ⟶ 103:
{{Kabupaten Lampung Barat}}
{{Authority control}}
|