R. E. Martadinata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Dwinug (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox Officeholder
|name = Raden Eddy Martadinata
|image = RER.E Martadinata, Jalesvevacolorized Jayamahe,by p13colorbykevin.jpg
|caption = Martadinata pada tahun 1960 (berwarna)
|office = Kepala Staf TNI Angkatan Laut|Menteri/Panglima Angkatan Laut
|order = ke-4
Baris 10:
|predecessor = [[R. Soebijakto]]
|successor = [[Moeljadi]]
|birth_date = {{birth date|1921|03|29|df=y}}
|death_date = {{Death date and age|1966|10|06|1921|03|29}}
|birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_place = [[Kawasan Puncak|Riung Gunung]], [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], Indonesia
|nationality = [[Indonesia]]
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Laut]]
|alumni = [[Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]]
|spouse = [[Soetiarsih Soeraputra]]
|children = 7
|profession = [[Tentara]]
|religion = [[Islam]]
|signature = Signature of RE Martadinata.svg
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|25px]] [[TNI Angkatan Laut]]
|rank = [[BerkasFile:Pdu22-TNI laksamanatni stafNavy-ADM.pngsvg|25px]] [[Laksamana]] [[TNI]]
|serviceyears = 1945—1966
|servicenumber = 36/P<ref name=":001"/>
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]<br>[[Kerusuhan Makassar]]
| commands = [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]<br>[[Peristiwa Andi Azis|Kerusuhan Makassar]]
|honorific-prefix = [[Laksamana (Indonesia)|Laksamana]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
}}
 
[[Laksamana (Indonesia)|Laksamana]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[AnumertaPurnawirawan|Purn]].) '''Raden Eddy Martadinata''' merupakan tokoh di bidang militer angkatan laut yang lahir di Bandung ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|29|3|1921|[[Riung Gunung]], [[Jawa Barat]]|6|10|1966}}), atau yang lebih dikenal dengan nama '''R. E. Martadinata''', adalah tokoh [[ALRI]] (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan pahlawan nasional [[Indonesia]]. Ia meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di [[Riung Gunung]]<ref>[http://books.google.co.id/books?id=fhdj1bqn3W4C&pg=PA115&lpg=PA115&dq=martadinata+riung+gunung&source=web&ots=R1fefkT1u2&sig=uH9SrEqvVvdqdDrEoOJ7Eh66EU0&hl=id&sa=X&oi=book_result&resnum=3&ct=result "Laksamana RE MArtadinata"], Buku Seri Sejarah Mengenal Pahlawan Indonesia, diakses [[1 Februari]] [[2009]]</ref> dan dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]].
 
== Pendidikan awal ==
# Sekolah Dasar [[HIS]] di Lahat lulus pada tahun 1934,
# Sekolah Menengah Pertama [[MULO - B]] di Bandung lulus pada tahun 1938 dan di sekolah pelayaran. Pendidikannya di bidang pelayaran berpengaruh terhadap karirnya sampai ia mengabdikan dirinya sebagai staf TNI Angkatan Laut. Namun demikian, ia tidak dapat menyelesaikan sekolanya karena kedatangan pendudukan Jepang dan terjadinya perang. Melalui pendidikannya di sekolah pelayaran, R. E. Martadinata sempat memiliki pengalaman bekerja sebagai penerjemah di sekolah tinggi pelayaran di Semarang pada masa pendudukan Jepang tersebut.
# Sekolah Menengah Pertama [[MULO - B]] di Bandung lulus pada tahun 1938,
# Sekolah Menengah Atas [[AMS]] di Jakarta lulus pada tahun 1941
# Sekolah Pelayaran [[Zeevaart Technische School]] tidak sempat menyelesaikan karena pendudukan Jepang.
Baris 41 ⟶ 43:
== Perjuangan ==
Ia menghimpun pemuda bekas siswa Pelayaran Tinggi dan mereka berhasil merebut beberapa buah kapal milik Jepang di Pasar Ikan Jakarta. Selanjutnya mereka menguasai beberapa kantor di Tanjung Priok dan Jalan Budi Utomo Jakarta. Setelah pemerintah membentuk BKR, pemuda-pemuda pelaut bekas pelajar dan guru Sekolah Pelayaran Tinggi serta pelaut-pelaut Jawa Unko Kaisya yang dikoordinasi oleh [[M. Pardi]], Adam, Martadinata, Surjadi Untoro, dan lain-lain, membentuk BKR Laoet Poesat yang dalam perjalanannya berubah menjadi TKR Laoet, diubah lagi menjadi TRI Laoet dan bulan Februari berganti lagi menjadi ALRI.
 
Pada masa awal pembentukan BKR, R. E. Martadinata memiliki kontribusi membentuk BKR Laut Jawa Barat bersama Aruji Kartawinata yang menjadi pimpinannya, tidak lama BKR Laut berubah nama menjadi ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia). Memiliki pengaruh di ALRI, R. E. Martadinata sempat mengemban amanat sebagai Kepala Staff Operasi pada Markas Besar ALRI di Yogyakarta. Dedikasinya yang tinggi terhadap negara membuatnya dipercaya sebagai Kepala Staff Komando Daerah Maritim Surabaya. Prestasinya di bidang kemaritiman membuatnya berhasil meneruskan pendidikan di United States Navy Post Graduate School di Amerika Serikat pada tahun 1953.
 
== Penugasan ==
Baris 84 ⟶ 88:
Pada awalnya [[Presiden Soekarno]] tidak menyetujui permohonan tersebut, namun setelah melihat bahwa gerakan tersebut mendapat dukungan hampir sebagian besar staf ALRI maka Presiden Soekarno memanggil Laksamana Madya [[R. Soebijakto]] untuk mendiskusikan Gerakan 1959. Dalam pembicaraan tersebut Presiden menyampaikan rencana penggantian KSAL dan ketika Presiden menanyakan siapakah calon yang cocok untuk menjadi KSAL maka Laksamana Madya R. Soebijakto mengusulkan Kolonel Laut R.E. Martadinata sebagai penggantinya karena dianggap netral. Pada saat itu Martadinata masih memimpin satuan ALRI mengawasi pembuatan kapal pesanan ALRI di Italia. Setelah menjabat, maka dengan sekuat tenaga ia berhasil mendamaikan kembali golongan-golongan yang saling berlawanan sehingga ALRI tetap utuh dan bersatu.
 
KetikaPada saat menjabat sebagai Kepala Staf ALRI itulah, R. E. Martadinata berada pada puncak karir. Oleh karena amanatnya sebagai pimpinan tertinggi, ia mendapat mandat melakukan usaha perdamaian antara kelompok yang saling berselisih. Di samping itu, ia dituntut membela keutuhan negara saat terjadi isu dan fitnah yang berpotensi mengancam ketahanan negara. Saat menjabat KSAL yang kemudian diubah namanya diubah menjadi Menteri/Panglima Angkatan Laut, Angkatan Laut Republik Indonesia memiliki kekuatan yang disegani di kawasan Asia Pasifik seiring dengan meningkatnya konfrontasi dengan Belanda berkaitan dengan perebutan Irian Barat. Dengan dicanangkannya Trikora, maka ALRI membeli peralatan tempur dari Rusia dengan jumlah yang cukup banyak antara lain: 1 kapal penjelajah ([[kelas Sverdlov]]), 8 perusak ([[kelas Skoryy]]), 8 frigat ([[kelas Riga]]), 12 kapal selam ([[kelas Whiskey]]) dan kapal-kapal pendukung lainnya yang berjumlah hampir lebih dari 100 buah kapal. Selain itu dibeli pula pesawat pembom torpedo [[Ilyushin Il-28]] seri Il-28T dan Il-28U, serta helikopter [[Mil Mi-4]].
 
Pada tahun 1965, terjadi kembali pergolakan di dalam tubuh ALRI yang kemudian dikenal dengan nama Gerakan Perwira Progresif Revolusioner (GPPR). Gerakan ini mengikuti pola Gerakan 1959 yaitu menghadap Presiden Sukarno untuk menyampaikan laporan terjadinya kemerosotan kinerja Angkatan Laut karena dikelola oleh para perwira yang tidak profesional serta ketidakpuasan dengan kepemimpinan R.E. Martadinata sebagai Menteri/Panglima Angkatan Laut. Karena gerakan ini dianggap sebagai pelanggaran militer dan sesuai saran dari Letnan Jenderal [[Ahmad Yani]] yang ketika itu menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, maka hampir kurang lebih 150 perwira yang terlibat dalam gerakan tersebut di mana termasuk diantaranya [[J.E. Habibie]] (mantan Dubes RI di Belanda) dan [[Pongky Soepardjo]] (mantan Dubes RI di Finlandia) dikeluarkan dari dinas Angkatan Laut.
Baris 102 ⟶ 106:
 
== Pengabdian terakhir ==
[[Berkas:R. E. Martadinata - TMP Kalibata 1.jpg|kiri|jmpl|Makam Raden Eddy Martadinata di Taman Makam Pahlawan Kalibata]]
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun ABRI ke-21, R.E. Martadinata kembali ke Indonesia mendampingi 3 tamu dari Pakistan yaitu Kolonel Laut Maswar bersama istri serta Nyonya Rouf, istri dari Deputi I Kepala Staff Angkatan Laut Pakistan. Pada tanggal 6 Oktober 1966, mereka mengadakan perjalanan menaiki helikopter [[AlloutteAlouette II]] milik ALRI dengan dikemudikan pilot Letnan Laut Charles Willy Kairupan, yang ternyata dalam perjalanan menabrak bukit di [[Riung Gunung]]. Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpang dan pilot, termasuk Laksamana Laut R.E. Martadinata. Pemerintah RI menganugerahi gelar [[Pahlawan Nasional]] karena pengabdiannya untuk negeri ini berdasarkan Surat Keputusan RI No 106/TK/1975.
 
== Kehidupan pribadi ==
Baris 118 ⟶ 123:
Atas jasa dan perjuangannya, R.E. Martadinata dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 220 Tahun 1966 pada tanggal 9 April 1966.<ref name= "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003">{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=3 September 2021}}</ref>
 
=== Tanda jasa<ref>{{Cite book|last=Zamzulis Ismail, Burhanuddin Sanna|first=Indonesia|date=1994|url=https://www.google.co.id/books/edition/Siapa_Laksamana_R_E_Martadinata/MEO4AAAAIAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=panglima+abri+terima+tanda+jasa&pg=PA147&printsec=frontcover|title=Siapa Laksamana R. E. Martadinata|location=Indonesia|publisher=Dinas Sejarah TNI-AL|url-status=live}}</ref> ===
=== Tanda jasa ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Pratama.png|width=100}}
|
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Pratama.png|width=100}}
|
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Pratama.png|width=100}}
Baris 146 ⟶ 149:
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=US Legion of Merit Commander rib.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the White Elephant - 1st2nd Class (Thailand) ribbon.pngsvg|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PHL Legion of Honor - Commander Ribbon Bar (Before 2003).png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the White Elephant - 1st Class (Thailand) ribbon.png|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="9"|[[Bintang Republik Indonesia Pratama]] (10 Januari 1963)<ref name=":001">{{cite book |title= Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia 1959 - sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf |access-date=4 September 2021}}</ref>
|-
!Baris ke-2
Baris 178 ⟶ 181:
| colspan="3"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="3"|[[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia|Order of Military Merits with Golden Swords (Second rank)]] - Yugoslavia
| colspan="3"|[[:en:Order of Merit of the Italian Republic#Grades|Grand Officer of the Order of Merit of the Italian Republic]] - Italia (24 Desember 1959)
|-
!Baris ke-7
| colspan="3"|[[:en:Legion of Merit|Commander of the Legion of Merit]] - Amerika Serikat
| colspan="3"|[[:en:Order of the White Elephant|Knight Commander of the Most Exalted Order of the White Elephant]] - Thailand (9 Februari 1960)<ref>[http://www.ratchakitcha.soc.go.th/DATA/PDF/2503/D/019/826.PDF แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์]</ref>
| colspan="3"|[[:en:Philippine Legion of Honor#Ranks|Commander of the Phillipine Legion of Honor]] - Filipina
| colspan="3"|[[:en:OrderPhilippine Legion of the White ElephantHonor#Ranks|Knight Grand CrossCommander of the MostPhillipine Exalted OrderLegion of the White ElephantHonor]] - ThailandFilipina (30 Agustus 1963)
|}
 
Baris 199 ⟶ 202:
 
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Laut}}
 
{{DEFAULTSORT:Martadinata, R.E.}}
Baris 215 ⟶ 219:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Pakistan]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Pratama]]