Internux: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(18 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| company_type = [[Anak perusahaan]]
| foundation = 11 Oktober 2000
| location = [[Commodity Square|BeritaSatu Plaza]] Lt. 7<br>[[Jalan Jenderal Gatot Subroto (Jakarta)|Jl. Jenderal Gatot Subroto]] 35-36<br>[[Jakarta]], [[Indonesia]]<br>''Sebelumnya'':<br>Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 53<br>[[Makassar]], Indonesia
| key_people =
| industry = [[Telekomunikasi]]
Baris 10:
| brands = BOLT!
| founder = Stephanus Adi Nugroho
| owner = [[
|parent = [[First Media]] (75%, via PT Mitra Mandiri Mantap)<br>[[Mitsui]] Co. (25%)
|homepage = {{URL|http://www.internux.co.id|www.internux.co.id}}
}}
'''Internux''' adalah sebuah perusahaan telekomunikasi swasta dari [[Indonesia]] yang berdiri pada tahun [[2000]]. Perusahaan ini
▲'''Internux''' adalah sebuah perusahaan telekomunikasi swasta dari [[Indonesia]] yang berdiri pada tahun [[2000]]. Perusahaan ini sendiri merupakan anak usaha dari [[First Media|PT First Media Tbk]], dan awalnya hanya beroperasi sebagai [[penyedia jasa internet]] di kota [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Pada tahun 2009 perusahaan ini mendapat izin membangun jaringan [[BWA]] 2,3 GHz, tetapi baru menyelenggarakannya di tahun 2013 dengan sistem [[4G]] [[LTE]] dengan merek dagang BOLT!. Pada 28 Desember 2018, izin Internux di jaringan 2,3 GHz dicabut sehingga perusahaan ini tidak lagi menjadi [[operator jaringan seluler]] sampai saat ini. Namun, Internux masih tetap bertahan sampai sekarang sebagai anak usaha First Media.
== Sejarah ==
===Pendirian dan perkembangan awal===
Nama Internux (awalnya ditulis '''iNterNUX''') merupakan singkatan dari '''Internet Linux'''. Sesuai namanya, awalnya perusahaan ini bergerak dalam penyediaan jasa internet berbasis [[sistem operasi]] [[Linux]]. Bisnis Internux bermula ketika pada 23 September 1999, Stephanus Adi Nugroho dan dua rekannya mendirikan sebuah [[warung internet]] (warnet) di [[Makassar]], dengan sistem Linux. Walaupun awalnya Adi dan kawan-kawan sempat ragu karena Linux kurang terkenal dan masih dalam pengembangan, ternyata warnet yang hanya memiliki 6 komputer itu cukup sukses dan dalam 3 bulan sudah balik modal. Seiring waktu, Internux, melihat warnet di Makassar yang pada saat itu sedang berkembang berusaha untuk memperbesar kinerjanya dengan menjadi teknisi dan tenaga ahli bagi pembangunan warnet-warnet berbasis Linux lainnya. Pada 11 Oktober 2000, Internux resmi didirikan sebagai sebuah [[perseroan terbatas]] dengan nama PT Internux, dan kemudian terdaftar di [[Departemen Kehakiman]] Republik Indonesia pada tahun [[2001]]. Di tahun 2001, melihat peluang yang lebih besar, Internux kemudian memutuskan untuk terjun di bisnis ''[[internet service provider]]'' (ISP), tetapi tetap dengan sistem Linux di kota Makassar. Awalnya, layanan internet ini hanya ditawarkan pada sesama pemilik warnet, tetapi kemudian setelah pada 2002 bisnis warnet di Makassar menjadi lesu, Internux mulai menawarkan jasanya pada berbagai lembaga lain seperti perusahaan/korporasi, biro perjalanan dan lembaga pendidikan seperti [[sekolah]] dan [[kampus]]. Dari awalnya berjuang untuk meyakinkan konsumen dengan layanannya yang bernama ''Internux Corporate Internet Access'' dan ''[[WLAN]] on Demand'', pada 2004 Internux berhasil membangun dirinya menjadi ISP yang cukup baik di Makassar. Setelah terjun ke bisnis ini, praktis bisnis warnet yang awalnya ditekuni pun ditinggalkan.<ref>
===Internux dan bisnis [[WiMAX]]===
Pada tahun 2009, tiba-tiba nama PT Internux melesat menjadi pemberitaan karena perusahaan ini memenangkan lelang yang diadakan pemerintah sejak 27 April 2009<ref>
Memasuki Januari 2010, bahkan Internux merupakan satu-satunya pemenang tender yang tidak mematuhi kewajibannya.<ref>[https://sdppi.kominfo.go.id/?mod=news&action=view&cid=26&page_id=1055&lang=en Kewajiban Pembayaran Yang Harus Segera Dipenuhi Oleh PT Internux Sebagai Salah Satu Pemenang Tender BWA]</ref> Pihak Internux Tidak tinggal diam dengan pencabutan izinnya, pada akhir 2010 Internux menggugat Kemenkominfo di [[PTUN]]. Dalam sejumlah putusan, banding dan kasasi di tahun 2011-2012, semuanya memenangkan Internux, sehingga izinnya (terpaksa) dikembalikan pemerintah pada Januari 2012.<ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20120109/101/59219/frekuensi-dan-lisensi-wimax-internux-dikembalikan Frekuensi dan lisensi WiMax Internux dikembalikan]</ref> Di tengah-tengah gugatan tersebut, Internux juga sempat dirumorkan pada April 2011 tengah mengadakan pembicaraan dengan [[Bakrie Telecom]] untuk mengakuisisinya. Bakrie Telecom memang menyampaikan ke publik bahwa mereka berminat untuk terjun ke bisnis WiMAX dengan akuisisi perusahaan yang bermain di wilayah potensial, tetapi tidak disampaikan apa nama perusahaan itu. Namun, jika Bakrie Telecom mengatakan bahwa mereka-lah yang akan mengakuisisi Internux, di pihak Internux justru menyatakan bahwa mereka hanya sekadar bekerjasama dengan Bakrie Telecom.<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1611863/internux-sudah-ada-pembicaraan-dengan-btel Internux: Sudah Ada Pembicaraan dengan BTel]</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1611814/bakrie-telecom-segera-akuisisi-operator-wimax Bakrie Telecom Segera Akuisisi Operator WiMax]</ref> Namun, kemudian tidak ada kelanjutan dari wacana ini, dan hingga 2013, Internux tidak juga kunjung meluncurkan layanannya yang rencananya diberi merek Bolt. Alasan yang umum beredar adalah karena WiMAX sudah terlambat dan sulit lagi dikembangkan di Indonesia.<ref name="merdeka.com">[https://www.merdeka.com/teknologi/ericsson-tak-percaya-wimax-dan-cdma-akan-berkembang.html Ericsson tak percaya WiMax dan CDMA akan berkembang]</ref><ref name="Fokus ke 3G, Lelang WiMax Ditunda">[https://kominfo.go.id/content/detail/1793/fokus-ke-3g-lelang-wimax-ditunda/0/sorotan_media Fokus ke 3G, Lelang WiMax Ditunda]</ref>
===Internux dan bisnis [[4G]] [[LTE]]===
Pada akhirnya, di tanggal 14 November 2013, layanan 4G LTE Internux resmi diluncurkan dengan nama '''BOLT!'''
Pada 2014-2015 Internux melakukan berbagai ekspansi dengan meluncurkan beberapa produk dan layanan baru ditambah perluasan layanan ke [[Medan]], bekerjasama dengan First Media yang memegang izin BWA di
Di tengah ekspansi ini, Internux juga mengalami perubahan kepemilikan, dengan kini saham mayoritasnya (69%) dipegang oleh First Media. Pada awalnya, kepemilikan First Media di induk Internux, PT Mitra Mandiri Mantap hanya sebesar 18% pada awal November 2014 (dengan konversi [[piutang]] menjadi saham).<ref>[https://phillipsecuritiesindonesia.wordpress.com/2014/11/17/ekspansif-kblv-membeli-empat-perusahaan/amp/ Ekspansif, KBLV membeli empat perusahaan]</ref> Namun, kemudian pada 24 November 2014 menjadi 49% dan pada 29 Desember 2014 naik lagi menjadi 69%, dengan harga Rp 1,34 triliun.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-2757691/first-media-tambah-saham-di-bolt-49 First Media Tambah Saham di Bolt 49%]</ref> Sebelumnya, saham PT Mitra dikuasai oleh PT Cahaya Emerald Cemerlang dan PT Inti Permata Provita dengan kepemilikan masing-masing 50%. Setelah transaksi kepemilikan keduanya terdilusi menjadi masing-masing 15,48%. Akusisi dilakukan dalam rangka ekspansi First Media dan dilakukan dalam kondisi Internux yang kurang baik karena merugi.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/first-media-memperkuat-sinergi-dengan-bolt First Media memperkuat sinergi dengan Bolt]</ref> Targetnya adalah pendapatan Internux mencapai Rp 2 triliun pada 2015 dan Rp 4 triliun pada 2017.<ref>[http://www.majalahict.com/akuisisi-internux-first-media-harapkan-bolt-setor-pendapatan-rp-2-triliun/ Akuisisi Internux, First Media Harapkan Bolt Setor Pendapatan Rp. 2 Triliun]</ref>
Untuk membantu keuangan PT Mitra dan Internux, First Media juga menyuntikkan dana sebesar Rp 700 miliar.<ref>[https://katadata.co.id/arsip/finansial/5e9a57057f303/first-media-tergetkan-rp-4-triliun-dari-bolt First Media Tergetkan Rp 4 Triliun dari Bolt]</ref> Penambahan modal demikian dilakukan untuk meningkatkan pelayanan data.<ref name="a">{{en}} {{cite journal | author = Warta Ekonomi | title = First Media Tambah Kepemilikan di Induk Usaha Bolt | url = http://wartaekonomi.co.id/read/2014/12/29/40839/first-media-tambah-kepemilikan-di-induk-usaha-bolt.html }}</ref> Rumor akuisisi sebenarnya sudah ada sejak penandatanganan perjanjian Internux-First Media pada 2013, tetapi ===Berakhirnya bisnis Internux===
Bagaimanapun, pada akhirnya Internux menghadapi masalah berupa berbagai gugatan yang membuat bisnisnya berakhir. Pada 17 September 2018, tiba-tiba PT Internux menghadapi gugatan [[PKPU]] (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) yang diajukan oleh sejumlah pihak, karena menunggak Rp 4,69 triliun dari 283 kreditur, yang terdiri dari berbagai [[anak perusahaan]] Grup Lippo, Huawei serta sejumlah bank lokal dan asing. Namun, pada 30 Oktober kemudian hasil [[pemungutan suara]] menyatakan para kreditur setuju untuk damai dengan proposal perdamaian yang diajukan Internux, dan pada 14 November 2018 [[Pengadilan Niaga]] [[Jakarta Pusat]] resmi memutus perjanjian perdamaian ini, yang berarti Internux tidak jadi di[[pailit]]kan.<ref>[https://tirto.id/cara-licin-produsen-bolt-cucu-usaha-grup-lippo-menghindari-pailit-db8k Cara Licin Produsen Bolt, Cucu Usaha Grup Lippo, Menghindari Pailit]</ref><ref>[https://katadata.co.id/amalhadian/indepth/5e9a5598f3c6a/belitan-utang-yang-mengancam-perusahaan-internet-grup-lippo Belitan Utang yang Mengancam Perusahaan Internet Grup Lippo]</ref><ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read202334/internux-dan-gugatan-proses-pkpu Internux dan Gugatan Proses PKPU]</ref><ref>[https://katadata.co.id/yuliawati/berita/5e9a5598301da/perusahaan-internet-grup-lippo-berpotensi-pailit Perusahaan Internet Grup Lippo Berpotensi Pailit]</ref> Menurut manajemen Internux, masalah keuangan ini bisa terjadi karena iklim bisnis di 2,3 GHz tidak berpihak kepada mereka dan adanya saingan yang besar, padahal pemegang saham sudah menginvestasikan dananya sebesar Rp 8 triliun.<ref name="nasional.kontan.co.id"/> Sebenarnya, dalam proses ini BOLT! sudah menjaring 4 juta pelanggan di tahun operasinya yang ke-5.<ref name="ReferenceD">[https://www.beritasatu.com/ekonomi/522378/internux-siap-terus-bekerja-sama-dengan-mitra-untuk-layani-pelanggan Internux Siap Terus Bekerja Sama dengan Mitra untuk Layani Pelanggan]</ref> Bahkan pada Agustus lalu, Internux siap menyiapkan investasi Rp 8 triliun lagi untuk infrastruktur ''[[broadband]]'' dan perumahan.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2018/08/30/14144227/internux-tanam-rp-8-triliun-untuk-broadband-dan-internet-perumahan Internux Tanam Rp 8 Triliun untuk "Broadband" dan Internet Perumahan]</ref>
Namun, kemudian muncul masalah yang lebih besar lagi yang akhirnya berakhir dengan ketidakberuntungan bagi Internux. Awal November 2018, pemerintah mengancam akan mencabut izin 2,3 GHz Internux dan induknya, First Media (yang diberikan pada lelang 2009 lalu) karena tidak membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) dari 2016-2018, senilai Rp 500 miliar plus denda.<ref>[https://tirto.id/3-tahun-menunggak-izin-prinsip-modem-bolt-terancam-dicabut-c9Eg 3 Tahun Menunggak, Izin Prinsip Modem BOLT Terancam Dicabut]</ref> Internux menunggak sebesar Rp 343 miliar, sedangkan First Media mempunyai tunggakan Rp 364 miliar (totalnya Rp 708 miliar). Utang ini diketahui setelah pemerintah melakukan evaluasi di akhir tahun pada kinerja operator seluler.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2018/11/14/11210037/izin-frekuensi-4g-bolt-terancam-dicabut-ini-alasannya Izin Frekuensi 4G Bolt Terancam Dicabut, Ini Alasannya]</ref><ref>[https://kumparan.com/kumparantech/kronologi-masalah-utang-izin-frekuensi-yang-bikin-layanan-bolt-tutup-1545978899952399681 Kronologi Masalah Utang Frekuensi yang Bikin Layanan Bolt Ditutup]</ref> Sebenarnya, pemerintah dalam gugatan PKPU Internux sudah berusaha untuk memasukkan hutang BHP Internux dalamnya namun gagal karena diputus damai. Artinya adalah Internux bisa mencicil pembayaran hutangnya hingga 30 tahun, yang jelas tidak disetujui pemerintah karena izin BWA hanya berlaku 10 tahun.<ref>[https://tirto.id/mengapa-kominfo-kalah-dari-anak-usaha-lippo-group-di-pkpu-c98a Mengapa Kominfo Kalah dari Anak Usaha Lippo Group di PKPU]</ref>
Menghadapi ancaman itu, First Media mengajukan gugatan yang meminta penundaan pencabutan izin oleh Kemenkominfo ke PTUN pada 2 November 2018.<ref>[https://tirto.id/tunggakan-bhp-ditagih-first-media-gugat-kominfo-ke-ptun-c9Tb Tunggakan BHP Ditagih, First Media Gugat Kominfo ke PTUN]</ref> Namun, gugatan ini dicabut pada 19 November 2018 setelah Internux-First Media mengajukan proposal skema pembayaran dan janji untuk melakukan penyelesaian hutang BHP mereka, pada 2016-2017 dan berkomitmen untuk melunasi pada 2020.<ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read204177/ajukan-restrukturisasi-kekemenkominfo-first-media-daninternuxjanji-lunasi-utang.html Ajukan Restrukturisasi ke Kemenkominfo, First Media dan Internux Janji Lunasi Utang]</ref> Awalnya, direncanakan pada 17 November 2018, Kemenkominfo akan mengeluarkan SK yang mencabut izin frekuensi 2,3 GHz First Media dan Internux,<ref name="suara.com">[https://www.suara.com/tekno/2018/11/19/075325/sk-pencabutan-penggunaan-frekuensi-bolt-dan-firs-media-terbit?page=all SK Pencabutan Penggunaan Frekuensi Bolt dan First Media Terbit]</ref> namun kemudian karena adanya proposal dari para penunggak dan kepentingan konsumen maka ditunda dahulu.<ref name="cnbcindonesia.com">[https://www.cnbcindonesia.com/news/20181120194139-4-42964/kominfo-belum-cabut-izin-penggunaan-frekuensi-bolt-ada-apa Kominfo Belum Cabut Izin Penggunaan Frekuensi Bolt, Ada Apa?]</ref> Ketika pada 25 Desember 2018 dilihat bahwa pengguna BOLT! yang aktif sudah menurun, maka pada 28 Desember 2018 pemerintah resmi mencabut izin Internux dan First Media di 2,3 GHz.<ref name="selular.id">[https://selular.id/2018/12/ini-penyebab-runtuhnya-first-media-dan-bolt/ Ini Penyebab Runtuhnya First Media dan Bolt]</ref><ref name="kumparan.com">[https://kumparan.com/kumparantech/kronologi-masalah-utang-izin-frekuensi-yang-bikin-layanan-bolt-tutup-1545978899952399681/full Kronologi Masalah Utang Frekuensi yang Bikin Layanan Bolt Ditutup]</ref><ref name="bisnis.tempo.co">[https://bisnis.tempo.co/read/1159607/kominfo-resmi-cabut-izin-frekuensi-first-media-dan-bolt/full&view=ok Kominfo Resmi Cabut Izin Frekuensi First Media dan Bolt]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Berakhirnya layanan BOLT!, yang pada saat itu beroperasi di Jabodetabek dan Medan diiringi dengan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mereka dapat meminta pengembalian dana selama sebulan, dari 31 Desember 2018-31 Januari 2019.<ref name="cnnindonesia.com">[https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181229131245-192-357249/bolt-ganti-rugi-pulsa-dan-kuota-pelanggan-mulai-senin Bolt Ganti Rugi Pulsa dan Kuota Pelanggan Mulai Senin]</ref> Untuk pelanggannya, BOLT! juga menjalin kerjasama dengan Smartfren dan First Media. Smartfren bahkan sempat menyatakan keinginannya untuk membeli frekuensi yang pernah digunakan Internux dan First Media.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20190103112856-17-48901/eksklusif-smartfren-kaji-beli-frekuensi-milik-first-media Eksklusif: Smartfren Kaji Beli Frekuensi Milik First Media]</ref> Akibat pencabutan izin ini, walaupun harus tetap membayar hutang BHP-nya pada Kemenkominfo, First Media juga mengalami kerugian yang naik dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 3,31 triliun. Aset perusahaan juga melorot dari Rp 12 triliun menjadi 6,98 triliun.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20190404152929-17-64658/bolt-bikin-first-media-rugi-hingga-rp-35-t Bolt Bikin First Media Rugi Hingga Rp 3,5 T]</ref>
Baris 45 ⟶ 52:
==Layanan==
===BOLT!===
BOLT!
▲| company_logo = [[Berkas:BOLT!.png|250px]]
▲BOLT! sendiri awalnya dimaksudkan sebagai layanan WiMAX dari Internux.<ref name="merdeka.com"/><ref name="Fokus ke 3G, Lelang WiMax Ditunda"/> Namun, seiring tidak berkembangnya sistem WiMAX di Indonesia dan adanya peluang dari Kemenkominfo kepada pemilik hak jaringan WiMAX untuk mengubah sistemnya menjadi [[4G]] [[LTE]], pada akhir 2012 Internux mengajukan izin untuk mengonversi jaringannya ini.<ref name="Pemegang Lisensi Wimax Bisa ke LTE"/><ref name="nasional.kontan.co.id"/>
Setelah semua persiapan selesai, di tanggal 14 November 2013, layanan 4G LTE '''BOLT!''' (panjangnya '''BOLT! Super 4G LTE''')<ref>[https://id.techinasia.com/strategi-bolt-super-4g Tak Gentar Hadapi Operator 4G Lain, Bolt Super 4G Usung 3 Strategi]</ref> resmi diluncurkan di sebuah gedung kawasan [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Sudirman]], Jakarta. Layanan 4G LTE Internux ini
Layanan ini pada Januari 2014 diklaim sudah meraih 5.000 pelanggan untuk wilayah layanan Jabodetabek, dan untuk memperluas layanan upaya memperbanyak BTS tetap akan diutamakan. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pelanggan yang mengeluhkan penurunan atau hilangnya sinyal (bahkan karena hal ini, BOLT! sempat mendapat teguran Kemenkominfo).<ref>[https://www.merdeka.com/teknologi/layanan-bolt-lemot-kominfo-akan-tegur-internux.html Layanan Bolt lemot, Kominfo akan tegur Internux]</ref><ref>[https://www.liputan6.com/tekno/read/805221/genjot-bangun-bts-internux-alokasikan-20-anggaran-tahunan Genjot Bangun BTS, Internux Alokasikan 20% Anggaran Tahunan]</ref> Di awal 2014 juga diungkapkan bahwa pelanggan BOLT! memakai internet 1 GB/hari<ref>[https://edukasi.kompas.com/read/2014/01/20/1644401/Pengguna.Bolt.4G.LTE.Sedot.1.GB.Per.Hari Pengguna Bolt 4G LTE "Sedot" 1 GB Per Hari]</ref> dan sejumlah ''outlet'' layanan yang diberi nama ''
Ekspansi terus dilanjutkan pada 2015. Di tahun ini, BOLT! melakukan perluasan layanan ke [[Medan]], bekerjasama dengan First Media yang memegang izin BWA di
Di tahun 2016, Internux tetap melakukan pengembangan dengan menargetkan 2,5 juta pelanggan dan 4.200 BTS. Layanannya berusaha ditingkatkan menjadi 4G Ultra LTE, dan berusaha diperluas hingga ke [[Aceh]], [[Serang]] dan [[Cilegon]].<ref>[https://investor.id/telecommunication/internux-tambah-1000-bts Internux Tambah 1.000 BTS]</ref> Di Februari 2016, BOLT! Juga memenangkan penghargaan ''Top Brand Award''.<ref>[https://www.beritasatu.com/photo/4560/bolt-raih-penghargaan-top-brand-award-2016 Bolt Raih Penghargaan Top Brand Award 2016]</ref> Berbagai infrastruktur, seperti ''nano cell'' juga dibangun untuk meningkatkan layanan.<ref name="ReferenceA"/> Pada akhir Juli 2016 pelanggan BOLT! mencapai 2,2 juta,<ref name="ReferenceB"/> dan pada Juni 2017 mencapai 3 juta.<ref name="ReferenceC"/> Pada 22 Februari 2017, diluncurkan layanan BOLT! khusus rumah bernama BOLT! Home, dengan harga Rp 199.000 namun tanpa batas (''unlimited'').<ref>[https://www.yangcanggih.com/2017/02/22/bolt-home-unlimited-paket-internet-tanpa-kuota-khusus-untuk-rumahan-harga-mulai-199-ribu-rupiah/ Bolt Home Unlimited: Paket Internet Tanpa Kuota Khusus untuk Rumahan, Harga Mulai 199 Ribu Rupiah]</ref> Pada Agustus 2018, tercatat BOLT! sudah menjaring 4 juta pelanggan di tahun operasinya yang ke-5, dan menjalin berbagai kerjasama dengan beberapa
Seiring masalah yang muncul, terutama masalah dengan Kemenkominfo, nasib BOLT! seperti hanya tinggal menunggu waktu. Karena terus menunggak pembayaran BHP, direncakankan awalnya pada 17 November 2018, Kemenkominfo akan mengeluarkan SK yang mencabut izin frekuensi 2,3 GHz First Media dan Internux (yang dipakai BOLT!),<ref name="suara.com"/> namun kemudian karena adanya proposal dari para penunggak dan kepentingan konsumen maka ditunda dahulu.<ref name="cnbcindonesia.com"/> Sejak 21 November 2018, BOLT! tidak bisa menerima lagi pengisian pulsa dari pelanggannya dan tidak dapat lagi menjual kartu perdana.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1148302/internux-hentikan-penjualan-perdana-dan-isi-ulang-modem-bolt Internux Hentikan Penjualan Perdana dan Isi Ulang Modem Bolt]</ref> Kemudian pemerintah memerintahkan agar BOLT! memulai proses pengembalian dana pada konsumen, dan ketika pada 25 Desember 2018 dilihat bahwa pengguna BOLT! yang aktif sudah menurun, maka pada 28 Desember 2018 pemerintah resmi mencabut izin Internux dan First Media di 2,3 GHz. Artinya, sejak saat itu, BOLT! resmi berhenti beroperasi.<ref name="selular.id"/><ref name="kumparan.com"/><ref name="bisnis.tempo.co"/>
Berakhirnya layanan BOLT!, yang pada saat itu beroperasi di Jabodetabek dan Medan diiringi dengan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mereka dapat meminta pengembalian dana di 28 kantor BOLT! (bernama BOLT! Zone) di wilayah layanannya selama sebulan, dari 31 Desember 2018-31 Januari 2019.<ref name="cnnindonesia.com"/> Untuk pelanggannya, BOLT! juga menjalin kerjasama dengan [[Smartfren]] dan First Media. Pelanggan BOLT! Home akan "disarankan" beralih ke First Media. Mereka akan ditawarkan promo berupa diskon dan TV kabel gratis.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2018/12/28/12450017/bolt-resmi-tutup-layanan-bagaimana-nasib-pelanggan?page=all Bolt Resmi Tutup Layanan, Bagaimana Nasib Pelanggan?]</ref> Sedangkan pelanggan BOLT! biasa akan "disarankan" beralih ke Smartfren lewat proses verifikasi. Mereka akan diberi kartu perdana Smartfren dalam proses migrasi ini.<ref>[https://tekno.kompas.com/read/2018/12/31/14101807/pelanggan-bolt-dapat-internet-gratis-smartfren-begini-caranya Pelanggan Bolt Dapat Internet Gratis Smartfren, Begini Caranya]</ref> Pada akhir Januari, migrasi itu tuntas dengan pemerintah menyatakan Rp 11 miliar telah dikembalikan ke 11.000 pelanggan, dan 40.000 pelanggan BOLT! sudah bermigrasi ke Smartfren.<ref name="cnnindonesia.com"/><ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20190210/101/887178/pelanggan-bolt-bermigrasi-ke-smartfren-tetap-pakai-modem-lama-atau-ganti-baru Pelanggan Bolt Bermigrasi ke Smartfren, Tetap Pakai Modem Lama atau Ganti Baru?]</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-4365697/kamu-pelanggan-bolt-home-dan-4g-lte-ada-info-penting-nih Kamu Pelanggan Bolt Home dan 4G LTE? Ada Info Penting Nih]</ref> Namun, Smartfren tetap membuka peluang untuk konversi ini walaupun periodenya sudah berakhir setelah 31 Januari 2019, yaitu berupa tukar tambah perangkat atau promo kuota.<ref>[https://www.viva.co.id/digital/digilife/1119732-smartfren-perpanjang-promo-pengguna-bolt Smartfren Perpanjang Promo Pengguna Bolt]</ref> Target Smartfren adalah meraih 100.000 pengguna BOLT! sebagai pengguna layanannya.<ref>[https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/19/01/17/plhiwa423-smartfren-targetkan-gaet-100-ribu-pelanggan-bolt Smartfren Targetkan Gaet 100 Ribu Pelanggan Bolt]</ref>
==== Produk ====
Baris 86 ⟶ 80:
==== Gerai ====
{{col-css3-begin|3}}
BOLT! meresmikan gerai pertama yang bernama "BOLT! Zone" di [[Plaza Semanggi]] pada tanggal [[29 November]] [[2013]].<ref>{{cite news|title=Bolt 4G LTE Tambah Lokasi Konsultasi|url=http://tekno.kompas.com/read/2014/01/21/0650243/Bolt.4G.LTE.Tambah.Lokasi.Konsultasi|publisher=[[Kompas.com]]|date=21 Januari 2014|accessdate=27 Januari 2014}}</ref><ref>{{cite news|title=BOLT Zone Resmi Dibuka|url=http://www.boltsuper4g.com/bolt-zone-resmi-dibuka.html|publisher=''boltsuper4g.com''|accessdate=27 Januari 2014}}</ref>▼
* BOLT Zone [[Plaza Semanggi]]
* BOLT Zone [[Pluit Village]]
Baris 104 ⟶ 95:
* BOLT Zone [[Tamini Square]]
* BOLT Zone [[Sun Plaza Medan]]
* BOLT Store [[Cideng, Gambir, Jakarta Pusat|Cideng]]
* BOLT Store [[Kalimalang]]
Baris 114 ⟶ 103:
* BOLT Store [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]]
* BOLT Store [[Medan]] 1
* BOLT Store [[
{{col-css3-end}}
▲BOLT! meresmikan gerai
== Lihat pula ==
Baris 130 ⟶ 118:
== Pranala luar ==
* [http://www.internux.co.id/ Situs web resmi Internux] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160317024548/http://internux.co.id/ |date=2016-03-17 }}
* [http://www.bolt.id/ Situs web resmi BOLT!] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170324054919/http://bolt.id/ |date=2017-03-24 }}
{{Operator Seluler Indonesia}}
|