Korioamnionitis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Korioamnionitis menggunakan HotCat |
k Menghapus Kategori:Patologi kehamilan, kelahiran, dan masa nifas; Menambah Kategori:Patologi kehamilan, persalinan, dan masa nifas menggunakan HotCat |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Korioamnionitis''' berasal dari kata ''chorion'' (selaput luar) dan ''amnion'' (kantung yang terisi cairan). Korioamnionitis atau infeksi intraamniotic adalah peradangan akut pada [[Membran sel|membran]] dan chorion plasenta karena infeksi [[bakteri polimikroba]] yang naik dalam membran.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Tita|first=Alan T. N.|last2=Andrews|first2=William W.|date=2010-6|title=Diagnosis and Management of Clinical Chorioamnionitis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3008318/|journal=Clinics in perinatology|volume=37|issue=2|pages=339–354|doi=10.1016/j.clp.2010.02.003|issn=0095-5108|pmc=3008318|pmid=20569811}}</ref>▼
▲Korioamnionitis berasal dari kata ''chorion'' (selaput luar) dan ''amnion'' (kantung yang terisi cairan). Korioamnionitis atau infeksi intraamniotic adalah peradangan akut pada membran dan chorion plasenta karena infeksi bakteri polimikroba yang naik dalam membran.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Tita|first=Alan T. N.|last2=Andrews|first2=William W.|date=2010-6|title=Diagnosis and Management of Clinical Chorioamnionitis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3008318/|journal=Clinics in perinatology|volume=37|issue=2|pages=339–354|doi=10.1016/j.clp.2010.02.003|issn=0095-5108|pmc=3008318|pmid=20569811}}</ref>
Korioamnionitis kondisi [[infeksi]] [[saluran kemih]] dan ''
Beberapa penelitian, menjelaskan bahwa
▲== Penyebab Korioamnionitis ==
▲Korioamnionitis kondisi [[infeksi]] saluran kemih dan ''Prolonged Rupture of Membrane'' yang berakibat ketuban pecah masa kelahiran. Penyebab terjadinya Korioamnionitis yaitu dikarenakan mikroba (polimikrobial), bakteri ''mycoplasma hominis, E. coli, group B streptococci'', dan bakteri ''anaerob'', dan virus seperti ''cytomegalovirus, adenovirus, enterovirus, respiratory syncytial'' virus, dan ''Epstein-Barr''. Infeksi menular seksual, klamidia dan gonore menjadi pemicu dalam perkembangan koriamnionitis. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Triananda|first=Muhammad Hanif|title=Korioamnionitis jurnal|url=https://www.academia.edu/36591133/Korioamnionitis_jurnal}}</ref>
▲Beberapa penelitian, menjelaskan bahwa faktor risiko untuk korioamnionitis yaitu ketuban pecah dini, persalinan lama, nulipara, pemantauan internal persalinan, beberapa pemeriksaan vagina, adanya percampuran mekonium dengan cairan ketuban, merokok, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, keadaan imun okompresi, anestesi epidural, kolonisasi streptokokus grup B, vaginosis bakterial, infeksi genital yang dapat ditularkan secara seksual dan kolonisasi vagina oleh urea plasma.<ref name=":1" />
Korioamnionitis dapat berakibat buruk terhadap ibu dan bayi dengan kondisi lahir mati, prematur, penyakit paru-paru kronis dan cedera pada otak dan perkembangan saraf yang cacat. Berdasarkan
Strategi pencegahan utama adalah pemberian [[antibiotik]] kepada wanita dengan pecahnya membran prematur yang mengurangi kejadian korioamnionitis klinis, memperpanjang waktu persalinan dan meningkatkan hasil neonatal. Manajemen optimal korioamnionitis klinis termasuk terapi antibiotik dan persalinan. Namun, mempersingkat waktu antara diagnosis dan persalinan dengan kinerja [[operasi
▲== Resiko Korioamnionitis ==
▲Korioamnionitis dapat berakibat buruk terhadap ibu dan bayi dengan kondisi lahir mati, prematur, penyakit paru-paru kronis dan cedera pada otak dan perkembangan saraf yang cacat. Berdasarkan didiagnosis secara klinis terdapat tanda-tanda seperti demam ibu, secara mikrobiologis berdasarkan kultur cairan ketuban yang diperoleh dengan amniosentesis, atau dengan pemeriksaan histopatologi plasenta dan tali pusat.
▲Strategi pencegahan utama adalah pemberian antibiotik kepada wanita dengan pecahnya membran prematur yang mengurangi kejadian korioamnionitis klinis, memperpanjang waktu persalinan dan meningkatkan hasil neonatal. Manajemen optimal korioamnionitis klinis termasuk terapi antibiotik dan persalinan. Namun, mempersingkat waktu antara diagnosis dan persalinan dengan kinerja operasi caesar dalam pengaturan pemberian antibiotik spektrum luas telah terbukti tidak meningkatkan hasil.<ref name=":0" />
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:
[[Kategori:Patologi kehamilan, persalinan, dan masa nifas]]
|