Dawet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(34 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
| served = Dingin/suhu ruang
| main_ingredient =
| variations = Dawet ayu {{br}} Dawet ayu rumput laut {{br}} Dawet ireng {{br}} Dawet Semarang {{br}} Dawet Jepara {{br}} Dawet Jabung {{br}}
| calories =
| other =
}}
'''Dawet''' ({{lang-jv|ꦝꦮꦼꦠ꧀|
== Asal Usul ==
Dawet berasal dari Desa Jabung, [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] tanpa warna atau bening, tercatat dalam prasasti Taji Ponorogo pada abad 10. kemudian mulai dikenal kembali pada abad 15 pada zaman bupati Ponorogo [[Bathara Katong|Bathoro Katong]], karena bermanfaat menyembuhkan orang sakit. Pada kala itu [[Warok]] Suro menggolo kembali pulih setelah luka melakukan perang,<ref>{{Cite web|last=Putri|first=Ika Sholekhah|title=Dawet Jabung Ponorogo: Kisah Legenda Warok Suromenggolo dan Ki Jabung - Lingkar Madiun|url=https://lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com/kuliner/pr-66936770/dawet-jabung-ponorogo-kisah-legenda-warok-suromenggolo-dan-ki-jabung|website=lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref> Kemudian Bathoro Katong memperkenalkan Dawet Jabung kepada kakanya [[Raden Patah|Raden Fatah]] di [[Kesultanan Demak]], Seketika [[Raden Patah|Raden Fatah]] pun suka dengan minuman Dawet dan ingin menjadikan sebagai minuman keseharian di keraton Kesultanan Demak, kemudian dawet jabung yang berwarna bening diberi warna hijau, yang merupakan warna favorit [[Rasulallah]] Saw, Dawet yang berwarna hijau ini menyebar ke barbagai kota di Jawa Tengah.<ref>{{Cite web|date=2022-02-19|title=Prasasti Taji, Bukti Kuliner Asli Indonesia Berusia 1000 Tahun|url=https://indonesiancultures.com/tradisi/prasasti-taji-kuliner-makanan-asli-indonesia-1000-tahun|website=IndonesianCultures.Com|language=id|access-date=2023-02-24}}</ref>
Ketika Kesultanan Demak melakukan penyerangan Portugis di [[Melaka]], Pasukan Demak disediakan minuman Dawet Hijau supaya memiliki semangat perang yang tinggi, sehingga Dawet pun dikenal juga oleh orang melayu yang tinggal di [[Malaysia]], [[Singapura]], Riau dan Thailand Selatan.
Di Ponorogo terdapat Kampung Dawet di sekitaran Jetis yang dijual dari warung-warung hingga restoran dengan menyajikan secara khas, yakni memberikan mangkok dawet diatas lepek kecil, bukan nampan.<ref>{{Cite web|date=2022-07-17|title=Cerita Unik di Balik Segarnya Dawet Jabung Ponorogo, 'Pembeli Bisa Nikahi Penjual'|url=https://www.merdeka.com/jatim/cerita-unik-di-balik-segarnya-dawet-jabung-ponorogo-pembeli-bisa-nikahi-penjual.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-12-14}}</ref>
== Perbedaan cendol dan dawet ==
Sedangkan bahan dasar es dawet dulunya terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, diberi pewarna hijau berupa daun suji. Proses membuatnya lebih simpel dibanding cendol.<ref>{{Cite news|last=Fridayani|first=Nine|date=2020-07-17|title=Apa Bedanya Cendol dan Dawet?|url=https://www.kompas.com/food/read/2020/07/17/110900275/apa-bedanya-cendol-dan-dawet-|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-05-30|editor-last=Agmasari|editor-first=Silvita}}</ref> Dengan cara adonan dawet dicetak menggunakan alat berupa saringan sederhana. Adonan dawet dituang ke saringan berongga, dan kemudian digoyangkan agar adonan jatuh. Hal demikian yang membuat dawet memiliki bentuk runcing pada ujungnya. Lantaran menggunakan tepung beras, dawet cenderung mempunyai tekstur yang lebih lembut daripada es cendol yang kenyal. Dawet disajikan dengan parutan es, santan, gula merah, serta tape ketan.<ref>{{Cite news|title=Dinobatkan sebagai Minuman Terenak di Dunia, Ini Perbedaan Cendol dan Dawet|url=https://kumparan.com/kumparanfood/dinobatkan-sebagai-minuman-terenak-di-dunia-ini-perbedaan-cendol-dan-dawet-1ubhj832uQW|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2021-03-03|last=Amadea|first=Azalia}}</ref>
'''Tekstur''', karena bahan utama yang digunakan berbeda, tekstur pada kedua jenis es tersebut juga berbeda. Es cendol memiliki tekstur yang lebih kenyal ketika digigit. Sensasi kenyal itu dihasilkan dari tepung hunkwe yang digunakan. Sementara pada es dawet memiliki tekstur yang lebih lembut dan halus. Selain itu, untuk ketebalannya, '''es dawet''' biasanya lebih tebal dibandingkan dengan es cendol. Es cendol selain diberi sirop gula merah biasanya ditambah dengan potongan nangka. Sementara dawet biasanya ditambah tape ketan.<ref>{{Cite news|last=Fitria|first=Riska|title=Serupa Tapi Tak Sama, 4 Perbedaan Es Cendol dan Es Dawet|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-4909762/serupa-tapi-tak-sama-4-perbedaan-es-cendol-dan-es-dawet|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2021-03-03}}</ref>
== Museum Dawet ==
Museum untuk minuman ini dibangun di daerah [[Jabung, Mlarak, Ponorogo|Jabung, Ponorogo]] oleh [[Universitas Muhammadiyah Ponorogo]] dan pemerintah daerah.<ref>{{Cite web|last=Wachid|first=Nur|date=10 September 2024|title=Museum Dawet Jabung, Inovasi Mahasiswa UMPO Dapat Apresiasi Kang Giri: Rela Kayuh Sepeda Puluhan Kilometer demi...|url=https://radarmadiun.jawapos.com/ponorogo/805074686/museum-dawet-jabung-inovasi-mahasiswa-umpo-dapat-apresiasi-kang-giri-rela-kayuh-sepeda-puluhan-kilometer-demi|website=Radar Madiun|access-date=11 September 2024}}</ref>
==Jenis-Jenis Dawet==
Dawet memiliki beberapa jenis, yaitu:
* [[Dawet Ayu Banjarnegara]]▼
* Dawet Jabung
Merupakan asal dari semua varian Dawet yang ada, berasal dari Ponorogo yang dikenal memiliki manfaat menyembuhkan seseorang ketika sakit sejak era Majapahit.
Varian es dawet yang paling populer di antara yang lainnya adalah Dawet Ayu. Kuliner pelepas dahaga dari [[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara]] ini hampir selalu ada di berbagai daerah, baik di pinggir jalan maupun berbagai pasar tradisional.
Baris 45 ⟶ 53:
Yang menjadikan es ini spesial adalah aroma [[pandan]]nya, Dawet ayu selalu menggunakan pandan asli. Aroma ini sangat khas karena disandingkan dengan nangka, santan, dan lelehan gula merah.
*
Varian es dawet selanjutnya datang dari [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], tepatnya dari Kecamatan Butuh yang bernama es dawet ireng. Ireng dalam bahasa Indonesia artinya hitam karena cendolnya berwarna hitam. Warna hitam ini berasal dari abu merang atau jerami.
Hal yang paling membedakan dawet ini dengan dawet lainnya adalah warnanya. Cara penyajiannya menggunakan mangkuk kecil dengan siraman santan dan gula merah cair.
* [[Dawet
Ada juga varian dawet lainnya dari [[Kabupaten Jepara|Jepara]] yang memiliki tekstur kenyal dan juga halus. Uniknya, jika biasanya dawet lain terbuat dari tepung beras lain halnya dengan es dawet Jepara ini. Bahan utamanya adalah sagu aren.
Untuk penyajiannya, tidak jauh beda dengan dawet ayu dari Banjarnegara yang sangat populer. Namun, biasanya dawet Jepara memiliki isian yang lebih banyak, ditambah alpukat, durian, nangka, dan juga kelapa muda.
*
Sesuai dengan namanya, es dawet satu ini berasal dari [[Kota Semarang|Semarang]]. Bahan dasar pembuatan dawet ini adalah tepung beras. Dawet semarangan khasnya adalah penambahan durian ke dalamnnya, ditambah dengan tapai ketan dan juga potongan nangka yang membuat kelezatannya makin menggiurkan.
Baris 71 ⟶ 79:
* [[Dawet Ayu]], dari [[Banjarnegara]]
* [[Dawet Ayu Rumput Laut]], dari [[Kediri]]
* [[Dawet
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Minuman non-alkohol]]
[[Kategori:Minuman Indonesia]]
[[Kategori:Minuman Jawa Tengah]]
[[Kategori:Kabupaten Jepara]]▼
[[Kategori:Hidangan dari beras]]
[[Kategori:Minuman Jawa Timur]]
[[Kategori:Minuman Yogyakarta]]
|