Polivinil klorida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 78:
| Section6 =
}}
'''Polivinil klorida''' (biasa disingkat '''PVC''' [[IUPAC]]: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat '''PVC''', adalah [[polimer termoplastik]] urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah [[polietilena]] dan [[polipropilena]]. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai [[bahan bangunan]], PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan ''[[plasticizer]]'', umumnya [[ftalat]]. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
 
PVC diproduksi dengan cara [[polimerisasi]] monomer [[vinil klorida]] (CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah [[klor]], PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku [[minyak bumi]] terendah di antara polimer lainnya. {{br}}
Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah [[polimerisasi suspensi]]. Pada proses ini, [[monomer]] vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi, bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran partikel [[resin]] PVC. Reaksinya adalah [[eksotermik]], dan membutuhkan mekanisme pendinginan untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi selama reaksi (PVC lebih padat daripada monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke campuran untuk mempertahankan suspensi.
 
Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari kelebihan monomer vinil klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu cairan PVC yang sudah jadi akan disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya sebesar kurang dari 1 [[PPM]].
 
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi [[emulsi]], menghasilkan PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga perbedaan aplikasinya. {{br}}
Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya membutuhkan konversi dengan menambahkan ''[[heat stabilizer]]'', ''[[UV stabilizer]]'', [[pelumas]], ''plasticizer'', bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, [[biosida]], [[bahan pengembang]], dan pigmen pilihan.
 
== Sejarah ==
Baris 119:
== Daur ulang ==
[[Daur ulang]] PVC saat ini tidaklah populer karena biaya untuk menghancurkan dan memproses kembali resin PVC lebih mahal daripada membuat resin PVC dari bahan bakunya. Beberapa pembuat PVC telah menempatkan program [[daur ulang PVC]], mendaur ulang sampah PVC kembali menjadi produk baru sebagai upaya untuk mengurangi perluasan lahan pembuangan sampah. Proses [[depolimerisasi termal]] bisa dengan aman dan efisien mengubah PVC menjadi bahan bakar, namun hal ini tidak dilakukan secara luas.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 129 ⟶ 132:
[[Kategori:Bahan yang dapat didaur ulang]]
[[Kategori:Termoplastik]]
[[Kategori:Dielektrik]]
[[Kategori:Polimer vinil]]
[[Kategori:Bahan kimia komoditas]]