Marbun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Pnaipospos (bicara | kontrib) k Double bagan silsilah Membalikkan revisi 26076672 oleh Siradja Lontung (bicara) Tag: Pembatalan |
||
(43 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Marbun''' (
==
{{Main|Naipospos}}Dalam [[Tarombo Batak|silsilah Batak]], marga Marbun masuk dalam rumpun keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]]. Marbun masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga [[Sibagariang]], [[Hutauruk]], [[Simanungkalit]], dan [[Situmeang]].
Berikut ini bagan silsilah keturunan Naipospos sesuai dengan penuturan para tetua dan tokoh adat keturunan Naipospos di [[Dolok Imun]], [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]], sebagai sentral Naipospos.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/01/si-raja-naipospos/|title=Si Raja Naipospos|last=|first=|date=|work=|newspaper=BUKU SAKU MARGA BATAK, tulisan Doangsa P. L. Situmeang tahun 2009|language=|access-date=|via=}}</ref>
{{Silsilah_Naipospos}}
== Kisah Marbun dan keturunannya ==
=== Sejarah Marbun ===
Secara historis yang diakui secara umum oleh keturunan Naipospos bahwa [[Dolok Imun|Dolok Imun - Huta Raja]] merupakan perkampungan pertama yang dibuka oleh si Raja Naipospos. Putera-puteri Raja Naipospos termasuk Marbun diyakini lahir dan dibesarkan di Dolok Imun. Saat ini, secara administrasi Dolok Imun masuk dalam wilayah [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Kecamatan Sipoholon]] dan sebagian lagi wilayah [[Siborongborong, Tapanuli Utara|Kecamatan Siborongborong]] dan [[Pagaran, Tapanuli Utara|Kecamatan Pagaran]] di [[Kabupaten Tapanuli Utara]].
Baris 13 ⟶ 20:
=== Keturunan Marbun ===
Marbun memiliki satu istri boru [[Pasaribu]] yang melahirkan tiga orang
# [[Lumban Batu]]
Baris 19 ⟶ 26:
# [[Lumban Gaol]]
Dalam catatan sejarah, hingga kini nama asli tiga orang
Pada awal perkembangannya, seluruh keturunan Marbun memakai marga Marbun. Kurang dapat diketahui terjadi pada generasi keberapa, namun setelah terjadi perkawinan ''(tompas bongbong)'' antar tiga bagian besar keturunan Marbun, maka nama tiga orang putera Marbun dimargakan, yakni menjadi marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol. Pada praktiknya, seorang yang memakai marga Marbun tentu dapat memastikan posisi keturunan Marbun yang mana pada salah satu dari tiga nama putera Marbun, antara Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, atau Marbun Lumbangaol.<ref>{{Cite web|url=https://www.tobatabo.com/1356+marsumbang-bongbong-dan-tompas-bongbong-perkawinan-melanggar-hukum-marga-batak.htm|title=Marsumbang, Bongbong dan Tompas Bongbong, Perkawinan Melanggar Hukum Marga Batak|last=|first=|date=|website=Team Tobatabo|access-date=}}</ref>
Kini dalam perkumpulan marga-marga keturunan Marbun, disarankan kembali untuk tidak saling kawin antara marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dengan Lumbangaol, agar tetap merasa satu ikatan saudara. Hal yang sama juga disarankan dengan marga-marga keturunan Naipospos lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://togamarbunindonesia.com/|title=Parsadaan Toga Marbun Indonesia|last=|first=|date=|website=|access-date=|archive-date=2020-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200715232456/https://togamarbunindonesia.com/|dead-url=yes}}</ref>
▲== Hubungan dengan Marga Lain ==
Ada kalanya antar marga Batak membentuk sebuah perjanjian ikatan khusus yang wajib diajarkan dan dipegang teguh oleh keturunannya dari generasi ke generasi. Perjanjian ikatan khusus ini disebut ''padan''. Berikut ini hubungan Marbun dengan marga lain dalam sebuah perjanjian ikatan khusus.
Baris 34 ⟶ 39:
Sebagai sama-sama keturunan [[Naipospos|Raja Naipospos]], pada dasarnya marga Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol adalah satu ikatan darah persaudaraan dengan marga-marga Naipospos lainnya. Dalam perjalanan sejarah, antara keturunan Naipospos dari istri pertama dan kedua membentuk sebuah ikatan perjanjian khusus untuk mengatasi berbagai persoalan pada masa itu, termasuk persoalan posisi urutan yang sulung hingga bungsu. Beberapa kalangan kurang terima Marbun menjadi yang bungsu meskipun dilahirkan oleh istri kedua karena berdasarkan urutan kelahiran yang paling akhir lahir adalah [[Situmeang|Jamita Mangaraja (Situmeang)]] dari istri pertama.<ref>{{Cite web|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/02/naipospos/|title=Naipospos|last=|first=|date=|website=HUTAURUK BONA, tulisan Doangsa P. L. Situmeang|access-date=}}</ref>
Mengatasi persoalan tersebut, para tetua Naipospos sepakat membentuk sebuah ikatan perjanjian khusus yang dikenal dengan istilah ''padan''. Marga [[Hutauruk]] dengan marga [[Lumban Batu|Lumbanbatu]] menjadi sama tingkatannya satu level memiliki satu ikatan perjanjian khusus, marga [[Banjar Nahor|Banjarnahor]] dengan marga [[Simanungkalit]], dan marga [[Lumban Gaol|Lumbangaol]] dengan marga [[Situmeang]]. Dalam perjanjian ini, masing-masing keturunan marga pasangan satu ikatan perjanjian tidak boleh saling kawin, yang bertamu menjadi adik dan tuan rumah menjadi abang.<ref>{{Cite news|url=https://hutaurukbona.wordpress.com/2010/10/24/mampukah-keturunan-naipospos-bertutursapa/|title=Mampukah Keturunan Naipospos Bertutursapa?|last=|first=|date=|work=|newspaper=HUTAURUK BONA, tulisan Maridup Hutauruk|language=|access-date=|via=}}</ref>
Maka pada praktiknya, marga [[Banjar Nahor|Banjarnahor]] wajib memanggil abang kepada [[Hutauruk]], karena [[Lumban Batu|Lumbanbatu]] menjadi selevel dengan Hutauruk. Contoh lain, apabila marga [[Lumban Gaol|Lumbangaol]] bertamu ke rumah marga [[Situmeang]], maka marga Lumbangaol wajib memanggil marga Situmeang sebagai abang, demikian pula sebaliknya. Dengan perjanjian ini pula, marga Lumbangaol dan Situmeang otomatis sama-sama menjadi adik bungsu dalam tingkat sapaan antar marga-marga keturunan Naipospos. Khusus marga [[Sibagariang]], hingga kini tidak dikaitkan perjanjian dengan salah satu marga keturunan Marbun untuk menguatkan posisinya sebagai yang sulung yang pertama lahir di antara seluruh putera keturunan Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://sibagariang-sulung.blogspot.com/|title=BUKTI-BUKTI HAK SULUNG SIBAGARIANG|last=|first=|date=|website=Donda Hopol (Sibagariang) adalah putera sulung (siangkangan ni) Raja Naipospos, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
Baris 41 ⟶ 46:
=== Sihotang ===
[[Sihotang]] adalah
== Pendapat
Dalam beberapa literatur yang beredar dan yang diyakini sebagian keturunan Marbun, menyebutkan bahwa Raja Naipospos memiliki dua orang
Di lain pihak, para tetua Naipospos yang tinggal di [[Dolok Imun]] dan [[Huta Raja, Sipoholon, Tapanuli Utara|Hutaraja]] termasuk yang ada di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]], tidak menyetujui nama Sipoholon atau pun nama Martuasame sebagai salah satu putera Raja Naipospos.<ref>{{Cite web|url=http://toga-sipoholon.blogspot.com/|title=Toga Sipoholon bukanlah putera Naipospos|last=|first=|date=|website=tulisan Ricardo Parulian Sibagariang|publisher=|access-date=}}</ref>
Para tetua Naipospos di Dolok Imun meyakini bahwa Raja Naipospos memiliki lima orang putera dan bukan dua orang putera. Tidak adanya penyebutan [[Daftar marga Suku Batak|marga]] Sipoholon maupun marga Martuasame seperti marga Marbun menjadi salah satu alasan utama para tetua Naipospos di Sipoholon membantah bahwa Raja Naipospos memiliki dua orang
== Referensi ==
Baris 59 ⟶ 64:
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Naipospos]]
[[Kategori:Marga Marbun]]
{{Suku-Batak-stub}}
|