Sadewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
| Nama_lain = Tantipala
| Asal = [[Hastinapura]], [[Kerajaan Kuru]]
| Istri = [[DropadiDrupadi]], WijayaVijaya
| Senjata = Pedang
| Tokoh = ''Mahabharata''
Baris 14:
| Kasta = Kesatria
| Ayah = [[Aswin]] (''de facto''){{br}}[[Pandu]] (sah)
| Ibu = [[Madri]] {{br}} [[Waisnawiwati]] (ibu spiritual)
| Anak = SrutakamaSrutasena (dengan DropadiDrupadi), Suhotra (dengan WijayaVijaya)
| Tempat = [[Hastinapura]] dan [[Indraprastha]]
| Dinasti = [[Candrawangsa|Candra]]
Baris 22:
'''Sadewa''' {{Sanskerta|सहदेव|Sahadéva}} adalah salah satu tokoh utama dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia merupakan anggota [[Pandawa]] yang paling muda, yang memiliki saudara kembar bernama [[Nakula]]. Meskipun kembar, Nakula dikisahkan memiliki wajah yang lebih tampan daripada Sadewa, sedangkan Sadewa lebih pandai daripada kembarannya. Dalam hal perbintangan atau [[astronomi]], kepandaian Sadewa jauh di atas murid-murid [[Drona]] yang lain. Selain itu, ia juga pandai dalam hal beternak sapi. Maka ketika para Pandawa menjalani hukuman menyamar selama setahun di [[Kerajaan Matsya]] akibat kalah bermain dadu melawan [[Korawa]], Sadewa pun memilih peran sebagai seorang gembala sapi bernama Tantripala.
 
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, tetapi ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. [[Yudistira]] bahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada [[Wrehaspati]], guru para dewa. Sadewa merupakan ahli perbintangan, matahari, air dan strategi perang perang. Langkahnya bagaikan air keruh menjadi benih sebiningsebening wibawanya.Mata seindah matahari bisa membenahi hidupnya.Bintang dan bulan bagaikan kekasihnya yang menerangi di gelap. Wajahnya berseri seri bagaikan laki laki bertanggung jawab.
 
== Keluarga ==
Baris 40:
 
== Pewayangan Jawa ==
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Sadewa dikisahkan lahir di dalam istana [[Kerajaan Hastina]], bukan di dalam hutan. Kelahirannya bersamaan dengan peristiwa perang antara Pandu melawan Tremboko, raja raksasa dari Kerajaan Pringgadani. Dalam perang tersebut keduanya tewas. [[Madrim]] ibu Sadewa melakukan ''bela pati'' dengan cara terjun ke dalam api ''pancaka''. Versi lain menyebutkan, Sadewa sejak lahir sudah kehilangan ibunya, karena Madrim meninggal dunia setelah melahirkan dirinya dan [[Nakula]]. Sewaktu kecil, Sadewa memiliki nama panggilan ''Tangsen''. Setelah para [[Pandawa]] membangun [[Kerajaan Amarta]], Sadewa mendapatkan Kasatrian BaweratalunBumi Retawu sebagai tempat tinggalnya.
 
Istri Sadewa versi pewayangan hanya seorang, yaitu Perdapa putri Resi Tambrapetra. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama Niken Sayekti dan Bambang Sabekti. Masing-masing menikah dengan anak-anak Nakula yang bernama Pramusinta dan Pramuwati. Versi lain menyebutkan Sadewa memiliki anak perempuan bernama Rayungwulan, yang baru muncul jauh setelah perang [[Baratayuda]] berakhir, atau tepatnya pada saat [[Parikesit]] cucu [[Arjuna]] dilantik menjadi raja [[Kerajaan Hastina]]. Rayungwulan ini menikah dengan putra Nakula yang bernama Widapaksa.