Sejarah Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alllmon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(105 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Quote box
[[File:Rome- Ruins of the Forum, Looking towards the Capitol.jpg|thumb|right|''Roma: Reruntuhan Forum, Menghadap Kapitol'' (1742) karya [[Canaletto]]]]
| width = 30em
'''Sejarah Roma''' mencakup sejarah [[Roma|kota Roma]] maupun [[Romawi Kuno|peradaban bangsa Romawi Kuno]]. Sejarah Roma telah memengaruhi dunia modern, teristimewa perjalanan [[sejarah Gereja Katolik]], sementara [[hukum Romawi|hukum Roma]] telah memengaruhi banyak [[Daftar negara menurut sistem hukum|tatanan hukum]] modern. Sejarah Roma dapat dibagi menjadi beberapa kurun waktu sebagai berikut:
| bgcolor = #B0C4DE
| title = Negara-negara bersejarah
| fontsize = 80%
| quote = {{ubl|[[Kerajaan Romawi]] 753–509 SM|
[[Republik Romawi]] 509–27 SM|
[[Kekaisaran Romawi]] 27 SM – 395 M|
[[Kekaisaran Romawi Barat]] 286–476|
[[Odoaker#Sejarah|Kerajaan Italia]] 476–493|
[[Kerajaan Ostrogoth|Kerajaan bangsa Ostrogoth]] 493–536|
{{Flagicon image|Byzantine imperial flag, 14th century, square.svg}} [[Kekaisaran Romawi Timur]] 536–546|
[[Kerajaan Ostrogoth|Kerajaan bangsa Ostrogoth]] 546–547|
{{Flagicon image|Byzantine imperial flag, 14th century, square.svg}} [[Kekaisaran Romawi Timur]] 547–549|
[[Kerajaan Ostrogoth|Kerajaan bangsa Ostrogoth]] 549–552|
{{Flagicon image|Byzantine imperial flag, 14th century, square.svg}} [[Kekaisaran Romawi Timur]] 552–751|
[[Kerajaan Langobardi|Kerajaan bangsa Lombardi]] 751–756|
{{Flagicon image|Flag of the Papal States (pre 1808).svg}} [[Negara Gereja]] 756–1798|
{{Flagicon image|Flag of the Repubblica Romana (1798).svg}} [[Republik Roma (abad ke-18)|Republik Roma]] 1798–1799|
{{Flagicon image|Flag of the Papal States (1803-1825).svg}} [[Negara Gereja]] 1799–1809|
{{Flag|Kekaisaran Prancis Pertama}} 1809–1814|
{{Flag|Negara Gereja}} 1814–1849|
{{Flagicon image|Flag of the Roman Republic (19th century).svg}} [[Republik Roma (abad ke-19)|Republik Roma]] 1849|
{{Flag|Negara Gereja}} 1849–1870|
{{Flag|Kerajaan Italia}} 1870–1943|
{{Flag|Republik Sosial Italia}} 1943–1944|
{{Flag|Kerajaan Italia}} 1944–1946|
{{Flagicon image|Flag of Italy.svg}} [[Republik Italia]] 1946–sekarang
}}
}}
[[File:Rome- Ruins of the Forum, Looking towards the Capitol.jpg|thumb|right|''Roma: Puing-Puing Forum, Di Tentangan Kapitol'', lukisan karya [[Canaletto]] (tahun 1742)]]
'''Sejarah Roma''' melingkupi sejarah [[Roma|kota Roma]] maupun sejarah [[Romawi Kuno|peradaban bangsa Romawi Kuno]]. Sejarah bangsa Romawi telah memengaruhi dunia kiwari, teristimewa dalam perjalanan [[sejarah Gereja Katolik]], sementara [[hukum Romawi|tatanan hukum bangsa Romawi]] telah memengaruhi banyak [[Daftar negara menurut sistem hukum|tatanan hukum]] kiwari. Sejarah bangsa Romawi dapat dibagi menjadi beberapa babak sebagai berikut:
 
*ZamanBabak Prasejarahprasejarah dan Sejarahawal Perdanasejarah kota Roma, mencakup sejarah wargamasyarakat terdahuluyang mula-mula bermukim di lingkungan kota Roma dan legenda pendirian kota Romaitu oleh [[Romulus dan Remus|Romulus]].
*Babak [[Bangsa Etruria|Zaman Daulatdaulat Etruski]] dan [[Kerajaan Romawi|Daulatdaulat Rajaraja-Rajaraja]], mencakup tradisianggapan yangturun-temurun mendapukbahwa Romulus sebagaiadalah raja pertama di antaradari tujuhketujuh raja yang silih berganti memerintah negara kota Roma.
*ZamanBabak [[Republik Romawi|Republik Romarepublik]], bermula pada tahun 509 SM, ketika daulatpemerintahan raja-raja diganti dengan pemerintahan yang diselenggarakan oleh para magistratus pilihan rakyat. ZamanBabak ini ditengarai oleh perluasan wilayah kedaulatan negara kota Roma secara besar-besaran. Pada abad ke-5 SM, negara kota Roma berdaulat atas daerah [[Latium]]. SebagaiSesudah akibat darimemenangkan perang-[[perang Punik]] yang berlangsung dari tahun 264 sampai 146 SM, negara kota Roma berdaulat atas kawasan barat [[Laut Tengah]], menggeser posisi [[Kartago]] sebagai negara adikuasaadidaya diyang kawasanberdaulat ituatas bagian barat [[Laut Tengah|Kawasan Laut Tengah]].
*ZamanBabak [[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romakekaisaran]] bermulamenyusuli padababak tahunrepublik, 27yang mulai mendekati SMakhirnya ketika [[Yulius Kaisar]] berkuasa, dan benar-benar berakhir sesudah [[Augustus|Oktavianus]], anak angkat Yulius Kaisar, mengalahkan [[Markus Antonius]] dalam [[Perang Akhir Republik Romawi|perang saudara yang terakhir sepanjang sejarah Republik Roma]]. Kekuatanpada Romatahun melemah27 sesudah [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Kekaisaran Romawi Barat tumbang]], dan menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Romawi Timur]] dengan status praja [[Kadipaten Roma]] sampai abad ke-8 MSM. Ketika itu kota Roma sudah menyusut sampai tinggal sekerat saja dari luas sebelumnya, lantaran berulang kali diserbu dan dijarah pada abad ke-5 dan ke-6, bahkan sempat tidak berpenghuni sama sekali roma juga termasuk pelajaran sejarah(IPS) dikare
*Babak [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat]], bermula dari jatuhnya kota Roma jatuh ke tangan bangsa Ostrogoth pada tahun 476 M. Kekuatannya pudar, dan akhirnya menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Romawi Timur]] dengan status [[Kadipaten Roma|Praja Kadipaten Roma]] dari abad ke-6 sampai abad ke-8. Pada kurun waktu ini, luas kota Roma menyusut sampai tinggal sekerat saja dari luasnya yang semula, akibat berulang kali diserbu dan dijarah pada abad ke-5 dan ke-6, bahkan sempat tidak berpenghuni sama sekali.<ref>Prokopius, Perang Goth, III.xxii. "Di Roma, tidak ia sisakan seorang pun, kota itu ditelantarkan sama sekali, semua bagiannya, terbengkalai sepenuhnya."</ref>
*[[Abad Pertengahan Roma|Abad]] termasuk cerita kehidupan yang dahulu [[Abad Pertengahan Roma|Pertengahan Roma]], ditengarai oleh keretakan hubungan dengan Konstantinopel dan pembentukan [[Negara Gereja]]. Lembaga [[kepausan]] berjuang mempertahankan kewibawaannya saat [[Kekaisaran Romawi Suci]] mulai kukuh bertapak, dan populasi kota Roma merosot sampai 30.000 jiwa saja pada masa ''[[saeculum obscurum]]''. Pamor lembaga kepausan kembali terangkat pada [[Puncak Abad Pertengahan]] sesudah [[Skisma Timur–Barat|Skisma Akbar]] dan [[Kontroversi Penobatan|Kontroversi Investitur]], tetapi kota Roma terdepak dari pentas dunia dan populasinya merosot sampai kurang dari 20.000 jiwa ketika [[Kepausan Avignon|lembaga kepausan hijrah ke Avignon]] dan [[Skisma Barat|skisma menggerogoti kesatuan Gereja Barat]]. Ketersingkiran kota Roma dari pentas dunia pada Abad Pertengahan, yang ditengarai oleh ketiadaan kegiatan pembangunan, justu berdampak positif terhadap kelestarian [[Daftar monumen kuno di Roma|petilasan-petilasan penting dari zaman Romawi Kuno yang masih tersisa]] di kawasan pusat kota itu, beberapa diantaranya memang ditelantarkan tetapi selebihnya terus dimanfaatkan.
*Babak [[Sejarah Roma#Roma pada Abad Pertengah|Abad Pertengahan]], ditengarai oleh keretakan hubungan dengan Konstantinopel dan pembentukan [[Negara Gereja]]. [[Paus (Gereja Katolik)|Sri Paus]] berjuang mempertahankan kewibawaannya manakala [[Kekaisaran Romawi Suci]] mulai kukuh bertapak, dan populasi kota Roma menyusut sampai tersisa 30.000 jiwa saja pada masa ''[[saeculum obscurum]]''. Pamor Sri Paus kembali melejit pada [[Puncak Abad Pertengahan]] sesudah [[Skisma Timur–Barat|Skisma Akbar]] dan [[Kontroversi Penobatan|Sengketa Investitur]], tetapi kota Roma terdepak dari pentas dunia dan populasinya menyusut sampai kurang dari 20.000 jiwa ketika [[Kepausan Avignon|Sri Paus hijrah ke Avignon]] dan [[Skisma Barat|skisma menggerogoti kesatuan Gereja Barat]]. Ketersingkiran kota Roma dari pentas dunia pada Abad Pertengahan, yang ditengarai oleh ketiadaan kegiatan pembangunan, justu berdampak positif terhadap kelestarian sisa-sisa berbagai [[Daftar monumen kuno di Roma|petilasan penting dari zaman Romawi Kuno]] di kawasan pusat kota itu. Beberapa petilasan memang ditelantarkan, tetapi selebihnya terus dimanfaatkan.
*[[Renaisans Roma]], terjadi pada abad ke-15, ketika Roma menggeser posisi [[Firenze]] sebagai kiblat kesenian dan kebudayaan, tetapi berakhir secara mendadak ketika [[Jatuhnya Roma (1527)|Roma dijarah habis-habisan pada tahun 1527]], tetapi lembaga kepausan kembali tampil mengemuka berkat ikhtiar [[Kontra Reformasi]], dan kota Roma terus tumbuh berkembang sampai memasuki [[awal zaman modern]]. Roma [[Kampanye Italia pada Peperangan Revolusioner Prancis|dianeksasi Napoleon]] dan menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Prancis Pertama]] mulai tahun 1798 sampai 1814.
*Babak [[Renesans Roma|Renesans]], berlangsung pada abad ke-15, tatkala Roma menggeser posisi [[Firenze]] sebagai kiblat kesenian dan kebudayaan. Babak ini mendadak berakhir ketika [[Jatuhnya Roma (1527)|kota Roma dijarah habis-habisan pada tahun 1527]]. Meskipun demikian, wibawa Sri Paus kembali terangkat berkat ikhtiar [[Kontra Reformasi]], dan kota Roma terus tumbuh berkembang sampai memasuki [[periode modern awal|awal zaman kiwari]]. Roma [[Kampanye Italia pada Peperangan Revolusioner Prancis|dianeksasi Napoleon]] dan menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Prancis Pertama]] dari tahun 1798 sampai 1814.
*Zaman Modern Roma, dari abad ke-19 sampai sekarang. Roma kembali terkepung saat [[Invasi Sekutu ke Italia|tentara Sekutu menginvasi Italia]], beberapa kali [[Pengeboman Roma pada Perang Dunia II|dibombardir]], dan dinyatakan sebagai [[kota terbuka]] pada tanggal 14 Agustus 1943. Roma menjadi ibu kota negara [[Sejarah Republik Italia|Republik Italia]] (berdiri tahun 1946). Dengan populasi seramai 4,4 juta jiwa (per tahun 2015; 2,9 juta jiwa di dalam batas-batas lingkup kawasan kota), Roma merupakan [[Daftar kota di Italia|kota terbesar di Italia]]. Roma terhitung sebagai salah satu [[Daftar kawasan perkotaan di Uni Eropa|kawasan perkotaan terbesar di Uni Eropa]] dan salah satu [[kota global|kota dunia]].
*Babak kiwari, bermula dari abad ke-19 sampai sekarang. Roma kembali terkepung ketika [[Invasi Sekutu ke Italia|tentara Sekutu menginvasi Italia]], beberapa kali [[Pengeboman Roma pada Perang Dunia II|dibombardir]], dan dinyatakan sebagai [[kota terbuka]] pada tanggal 14 Agustus 1943. Roma menjadi ibu kota negara [[Sejarah Republik Italia|Republik Italia]] yang didirikan pada tahun 1946. Dengan populasi seramai 4,4 juta jiwa (per tahun 2015; 2,9 juta jiwa berdiam di dalam lingkup wilayah kota), Roma merupakan [[Daftar kota di Italia|kota terbesar di Italia]]. Roma terbilang sebagai salah satu [[Daftar kawasan perkotaan di Uni Eropa|kawasan perkotaan terbesar di Uni Eropa]] dan salah satu [[kota global|kota dunia]].
 
== Roma KunoNama ==
Asal-usul kebahasaan dari nama Roma sudah banyak diteliti. Menurut salah satu teori, nama Roma terambil dari [[bahasa Yunani Kuno|kata Yunani]] ''Rṓmē'' (''Ῥώμη''), artinya "keberanian" atau "ketabahan",<ref>Bdk. [[Jean-Jacques Rousseau]] di dalam bukunya, "[[Kontrak Sosial]]", Jilid IV, Bab IV, ditulis pada tahun 1762, menerangkan pada bagian catatan kaki bahwa kata Roma berasal dari bahasa Yunani dan berarti daya. "''Ada penulis-penulis yang mengatakan bahwa nama 'Roma' berasal dari 'Romulus'. Sebenarnya nama itu adalah kata Yunani yang berarti daya.''"</ref> mungkin sekali berasal dari akar kata ''*rum-'', artinya "puting", yang diteorikan merujuk kepada totem serigala yang mengadopsi dan menyusui bayi kembar manusia, bahkan nama si kembar pun masih mirip-mirip dengan akar kata tersebut. Agaknya nama Etruski kota ini adalah ''Ruma''.<ref>Pendapat ini disimpulkan dari kalimat Etruski yang tertulis pada lukisan sosok manusia di situs [[Makan François]] di Vulci, yaitu ''Cneve Tarchunies Rumach'', yang ditafsirkan berarti "Gnaeus Tarkuinius orang Roma". https://web.archive.org/web/20090422201356/http://www.mysteriousetruscans.com/francois.html</ref> Bandingan juga dengan kata ''Rumon'', nama lama Sungai Tiber. Etimologi lebih lanjut dari nama Roma masih belum jelas, sama seperti kebanyakan kata Etruski. [[Thomas George Tucker|Thomas G. Tucker]] di dalam bukunya, ''Concise Etymological Dictionary of Latin'' (terbit tahun 1931), berpendapat bahwa nama itu mungkin sekali berasal dari kata ''*urobsma'' (bdk. ''urbs'', ''robur'') dan bisa juga dari kata-kata lain, "tetapi kecil kemungkinannya" berasal dari kata ''*urosma'' yang berarti "bukit" (bdk. kata Sangsekerta ''warsman-'' yang berarti "tinggi, ujung," kata Slavonika Lama врьхъ yang berarti "kemuncak, mercu", kata Rusia верх yang berarti "bagian atas, ke atas", kata Lituania ''virsus'' yang berarti "sebelah atas").
''Untuk informasi lebih lanjut dan sejarah Roma sebagai suatu peradaban, baca artikel [[Romawi Kuno]].
 
== Linimasa Roma Kuno ==
{{main|Romawi Kuno}}
 
{|border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="float:right; width:300px; margin:0.5em 0 1em 1em; background:White; border:1px #aaa solid; border-collapse:collapse; font-size:95%;"
|-
! colspan="2" style="background:#ccf; text-align:center;"|<big><big>Lini masaLinimasa Roma</big></big>
|-
! colspan="2" style="background:#ddf; text-align:center;"|Kerajaan Romawi dan Republik Romawi
Baris 41 ⟶ 75:
|}
 
=== SejarahAwal Perdanasejarah ===
{{Further|Pendirian kota Roma}}
Ada bukti arkeologis yang mengindikasikan bahwa kawasan kota Roma sudah didiami manusia selambat-lambatnya sejak 5.000 tahun yang lampau, tetapi lapisan padat puing-puing yang jauh lebih muda umurnya mengaburkan keberadaan situs-situs zaman Batu Tua dan Batu Muda.<ref>Heiken, G., Funiciello, R. dan De Rita, D. (2005), The Seven Hills of Rome: A Geological Tour of the Eternal City. Penerbit Universitas Princeton.</ref> Bukti tersebut mengisyaratkan bahwa cikal bakal terbentuknya kota Roma pada masa purba juga dikaburkan legenda pendirian kota Roma yang melibatkan [[Romulus dan Remus]].
 
==== Prasejarah ====
Menurut tradisi, kota Roma didirikan pada tanggal 21 April 753 SM, mengacu kepada keterangan [[Marcus Terentius Varro]],<ref name=Potter>{{cite book|last1=Potter|first1=D.S.|title=Rome in the Ancient World: From Romulus to Justinian|date=2009|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=9780500251522|page=10|url=https://books.google.com/books?id=zSU_AQAAIAAJ&q=753}}</ref> dan kira-kira sejak saat itu kota Roma maupun daerah [[Lazio|Latium]] terus-menerus didiami manusia nyaris tanpa jeda. Usaha-usaha ekskavasi pada tahun 2014 telah menyingkap keberadaan sebuah tembok yang dibangun jauh sebelum tahun 753 SM. Para arkeolog menemukan sebuah tembok batu dan pecahan tembikar yang [[pertanggalan|dipertanggal]] abad ke-9 SM dan permulaan abad ke-8 SM. Selain itu terdapat pula bukti kedatangan manusia ke [[bukit Palatin]] seawal-awalnya pada abad ke-10 SM.<ref name=Guardian>{{cite news|last1=Hooper|first1=John|title=Archaeologists' findings may prove Rome a century older than thought|url=https://www.theguardian.com/world/2014/apr/13/archaelogists-find-rome-century-older-than-thought|newspaper=The Guardian|date=13 April 2014}}</ref><ref>{{cite magazine|url=http://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,874209,00.html |title=Science: Rome: Older Than Ever|magazine=Time |date=21 November 1960}}</ref>
Berdasarkan bukti arkeologis, lingkungan kota Roma diperkirakan sudah didiami manusia selambat-lambatnya sejak 5.000 tahun silam, tetapi lapisan padat puing-puing yang jauh lebih muda umurnya mengaburkan keberadaan situs-situs zaman Batu Tua dan Batu Muda.<ref>Heiken, G., Funiciello, R. dan De Rita, D. (2005), The Seven Hills of Rome: A Geological Tour of the Eternal City. Penerbit Universitas Princeton.</ref> Bukti arkeologis tersebut mengisyaratkan bahwa cikal bakal terbentuknya kota Roma pada masa purba juga sudah dikaburkan oleh legenda pendirian kota Roma yang menampilkan tokoh [[Romulus dan Remus]].
 
Menurut tradisi, kota Roma didirikan pada tanggal 21 April 753 SM, mengacu kepada keterangan [[Marcus Terentius Varro]],<ref name=Potter>{{cite book|last1=Potter|first1=D.S.|title=Rome in the Ancient World: From Romulus to Justinian|date=2009|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=9780500251522|page=10|url=https://books.google.com/books?id=zSU_AQAAIAAJ&q=753}}</ref> dan kira-kira sejak saat itu kota Roma maupun daerah [[Lazio|Latium]] terus-menerus didiami manusia nyaris tanpa jeda. Usaha-usaha ekskavasi pada tahun 2014 telah menyingkap keberadaan tembok yang dibangun jauh sebelum tahun 753 SM. Para arkeolog menemukan tembok batu dan pecahan tembikar yang [[pertanggalan|diperkirakan]] berasal dari rentang waktu abad ke-9 SM sampai permulaan abad ke-8 SM. Selain itu terdapat pula bukti kedatangan manusia ke [[bukit Palatium|bukit Palatin]] seawal-awalnya pada abad ke-10 SM.<ref name=Guardian>{{cite news|last1=Hooper|first1=John|title=Archaeologists' findings may prove Rome a century older than thought|url=https://www.theguardian.com/world/2014/apr/13/archaelogists-find-rome-century-older-than-thought|newspaper=The Guardian|date=13 April 2014|access-date=2022-06-14|archive-date=2018-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20180731213155/https://www.theguardian.com/world/2014/apr/13/archaelogists-find-rome-century-older-than-thought|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite magazine |url=http://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,874209,00.html |title=Science: Rome: Older Than Ever |magazine=Time |date=21 November 1960 |access-date=2022-06-14 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305070725/http://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,874209,00.html |dead-url=no }}</ref>
Situs [[Area Sant'Omobono]] sangat penting artinya bagi usaha memahami tiga proses yang saling terkait, yakni monumentalisasi, [[urbanisasi]], dan pembentukan negara di Roma menjelang akhir zaman Purba. Situs kuil Sant'Omobono dipertanggal abad ke-7 sampai ke–6 SM, sehingga menjadikannya reruntuhan kuil tertua di Roma yang sudah diketahui saat ini.<ref>{{cite web|url=http://www.archaeology.org/issues/132-1405/trenches/1982-reexcavation-rome-earliest-temple|title=A Brief Glimpse into Early Rome – Archaeology Magazine|first=JASON M.|last=URBANUS|website=archaeology.org}}</ref>
 
Situs [[Area Sant'Omobono]] sangat penting artinya bagi usaha memahami tiga proses yang saling berkaitan, yaitu monumentalisasi, [[urbanisasi]], dan pembentukan negara di kota Roma menjelang akhir zaman Purba. Situs kuil Sant'Omobono diperkirakan berasal dari abad ke-7 sampai ke–6 SM, sehingga menjadikannya reruntuhan kuil tertua di Roma yang sudah diketahui keberadaannya.<ref>{{cite web|url=http://www.archaeology.org/issues/132-1405/trenches/1982-reexcavation-rome-earliest-temple|title=A Brief Glimpse into Early Rome – Archaeology Magazine|first=JASON M.|last=URBANUS|website=archaeology.org|access-date=2022-06-14|archive-date=2023-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20231014113342/https://www.archaeology.org/issues/132-1405/trenches/1982-reexcavation-rome-earliest-temple|dead-url=no}}</ref>
 
==== Legenda asal mula kota Roma ====
[[File:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|thumb|left|[[Serigala Kapitolin]] menyusui si kembar [[Romulus dan Remus]]]]
Asal mula nama kota Roma diduga berasal dari nama [[Romulus]], tokoh legendaris yang dipercaya sebagai pendiri sekaligus raja pertamanya.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita (buku)|Ab Urbe Condita]]'' I, 7</ref> Konon Romulus dan saudara kembarnya, [[Remus]], putra-putraanak kembar Dewa Mars dan masih terhitung keturunan [[Aeneas]], pahlawan Troya, disusui seekor serigala betina sesudah ditelantarkan, dan sesudah dewasa berikhtiar mendirikan sebuah kota. Keduanya bertengkar, Romulus membunuh Remus, kemudian menamai kota baru itu menurut namanya sendiri. Sesudah mendirikan dan menamai kotanya sebagaimana dikisahkan dalam legenda tersebut, Romulus tanpa pandang bulu menyambut siapa saja, segala macam orang dari semua lapisan masyarakat, baik budak maupun orang merdeka, untuk menjadi warga negara kota Roma.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:8</ref> Agar rakyatnya dapat membina rumah tangga, Romulus mengundang suku-suku tetangga menghadiri sebuah perayaan yang diselenggarakan di Roma, kemudian melarikan anak-anak gadis mereka (dikenal sebagai peristiwa [[Pemerkosaan Wanita Sabine|penculikan perempuan-perempuan Sabini]]). Seusai perang melawan orang [[Sabini]], Romulus berbagi takhta dengan [[Titus Tatius]], raja orang Sabini.<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:9–13</ref> Romulus memilih 100 orang dari antara warga Roma yang paling berbudi untuk membentuk [[senat Romawi|''senatus'']] (majelis tua-tua), dewan penasihat raja. Seratus tetua tersebut ia sapa dengan panggilan ''pater'' (bapa), dan keturunan merekalah yang kemudian hari dihormati sebagai ''[[patricius]]'' (bangsawan). Ia membentuk tiga ''[[centuria]]'' (pasukan seratus) [[equites|''eques'']] (prajurit berkuda), yakni Ramni (artinya orang Romawi), Titii (menurut nama raja orang Sabini), dan Luceri (orang Etruski). Ia juga membagi rakyatnya menjadi tiga puluh ''[[curia]]'' (majelis). Nama tiap-tiap ''curia'' diambil dari nama tiga puluh perempuan Sabini yang berjasa melerai dan mengakhiri peperangan antara Romulus dan Tatius. Tiga puluh ''curia'' tersebut menjadi satuan-satuan pengambil keputusan melalui pemungutan suara di dalam [[majelis-majelis Romawi|''comitia curiata'']] (sidang majelis).<ref>[[Livius]], ''[[Ab Urbe Condita Libri (Livius)|Ab urbe condita]]'', 1:8, 13</ref>
 
Berbagai usaha sudah dilakukan untuk mencari akar kebahasaan dari nama Roma. Kemungkinan-kemungkinannya mencakup turunan dari kata [[bahasa Yunani|Yunani]] ''ῥώμη'' (rome) yang berarti keberanian atau kebernyalian;<ref>Bdk. [[Jean-Jacques Rousseau]] dan karya tulisnya "[[Du contrat social|Du Contrat Social]]", Jilid IV, Bab IV, ditulis tahun 1762, memuat catatan kaki yang menerangkan bahwa nama Roma berasal dari kata Yunani yang berarti daya. "''Ada penulis-penulis yang mengatakan bahwa nama 'Roma' diturunkan dari 'Romulus'. Sesungguhnya nama itu adalah kata Yunani yang berarti daya.''"</ref> kemungkinan besar berasal dari akar kata ''*rum-'' yang berarti "puting", dan secara teoritis merujuk kepada totem serigala yang mengadopsi dan menyusui si kembar yang nama-namanya masih berkaitan. Tampaknya nama Etruski untuk kota Roma adalah ''Ruma''.<ref>Kesimpulan ini ditarik dari nama sosok yang terlukis pada [[Makam François]] di Vulci, disertai tulisan kalimat Etruski ''Kneve Tarkhunies Rumakh'' yang ditafsirkan menjadi ''Gnaeus Tarquinius asal Roma. http://www.mysteriousetruscans.com/francois.html''</ref> Bandingkan pula dengan ''Rumon'', nama lama Sungai Tiber. Sebagaimana kebanyakan kata-kata bahasa Etruski, etimologinya tidak diketahui. Di dalam bukunya, ''Concise Etymological Dictionary of Latin'' (terbit tahun 1931), [[Thomas George Tucker|Thomas G. Tucker]] mengemukakan dugaannya bahwa nama Roma mungkin sekali berasal dari kata ''*urobsma'' (bdk. ''urbs'', ''robur''), malah mungkin pula, "kendati kecil kemungkinannya", berasal dari kata''*urosma'' yang berarti "bukit" (bdk. kata Sangsekerta ''varsman-'' yang berarti "tinggi" atau "ujung", kata Slavoni ''vriksu'' yang berarti "mercu" atau "puncak", kata Rusia ''verks'' yang berarti "mercu" atau "arah ke atas", kata Lituania ''virsus'' yang berarti "sebelah atas").
 
==== Pembentukan kota ====
Cikal bakal kota Roma adalah padang-padang penggembalaan atau perkampungan-perkampungan di atas [[bukit Palatium|Bukit Palatin]] dan [[Tujuh bukit Roma|bukit-bukit di sekitarnya]], kira-kira {{convert|30|km|0|abbr=on|lk=out}} dari [[Laut Tirenia]] di tepi selatan [[Sungai Tiber]]. Mungkin sekali [[Bukit Kuirinal]] adalah pangkalan terdepan orang [[Sabini]], salah satu kelompok masyarakat penutur [[Rumpun bahasa Italik|rumpun bahasa Itali]]. Di lokasi tersebut, aliran Sungai Tiber berkelok. Di tengah kelokan sungai terdapat sebuah [[Pulau Tiber|pulau]] yang menandai perairan dangkal, tempat orang dapat menyeberang dengan mudah. Dengan lokasi semacam ini, Roma berada di persimpangan lalu lintas sungai dan jalur ulang-alik utara-selatan kaum pedagang di kawasan barat [[semenanjung Italia|Jazirah Italia]].
 
Temuan-temuan [[arkeologi]]s membuktikan bahwa pada abad ke-8 SM sudah ada dua permukiman berkubu di lokasi yang kemudian hari menjadi kawasan kota Roma, yakni permukiman orang Rumi di Bukit Palatin dan permukiman orang Titientes di Bukit Kuirinal, dibekingi orang Luceres yang mendiami hutan-hutan di sekitarnya.<ref name="Ismarmed.com">{{cite web |url=http://www.ismarmed.com/early.html |title=History of Rome (Italy) |last=Ismarmed.com |work=ismarmed.com |year=2011 |access-date=2022-06-14 |archive-date=2011-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110709104434/http://www.ismarmed.com/early.html |dead-url=yes }}</ref> Rumi, Titientes, dan Luceres hanyalah tiga di antara sekian banyak komunitas penutur rumpun bahasa Itali di daerah [[Latium]], sebuah [[dataran]] luas di Jazirah [[Italia]], pada milenium pertama SM. [[Daftar masyarakat kuno di Italia|Masyarakat-masyarakat penutur rumpun bahasa Itali]] terbentuk pada zaman prasejarah sehingga asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, tetapi [[rumpun bahasa India-Eropa]] yang mereka tuturkan datang dari timur pada seperdua akhir milenium ke-2 SM.
 
Menurut [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios dari Halikarnasos]], banyak sejarawan Romawi (termasuk Porcius Cato dan Gaius Sempronius) beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Romawi (keturunan [[Aborigines|kaum Aborigines]]) adalah orang Yunani, kendati anggapan itu sesungguhnya mereka dapatkan dari khazanah sastra legenda Yunani.<ref>{{cite book|author=Dionisios dari Halikarnasos|author-link=DionisosDionysios dari HalikarnasosHalikarnassos|title=Purbakala Romawi|chapter=Buku 1.11|quote=Namun yang paling terpelajar di antara sekalian sejarawan Romawi, antara lain Porsius Kato yang secara saksama menuliskan "asal mula" kota-kota di Italia, Gayus Sempronius, dan banyak lagi sejarawan lain, mengatakan bahwa mereka [para Aborigines] adalah orang-orang Yunani, yakni orang-orang yang dahulu kala berdiam di Akhaya, dan bahwasanya mereka berpindah dari sana beberapa lapis turunan ke belakang sebelum Perang Troya. Tetapi tidak mereka sebut dari suku atau kota Yunani yang mana, tarikh atau nama pemimpin orang-orang yang berpindah itu, maupun sebab-musabab kepindahan mereka dari negeri asal; dan kendati berpatokan kepada sebuah legenda Yunani, sejarawan-sejarawan itu tidak menyebut satu pun nama sejarawan Yunani yang mereka rujuk. Oleh karena itu keterangan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya.}}</ref> Orang Sabini, pada khususnya, adalah masyarakat yang pertama kali mengemuka di dalam uraian Dionisios dari Halikarnasos. Menurut Dionisios, orang Sabini tanpa disangka-sangka merebut Lista, kota yang dianggap sebagai ibu kota kaum Aborigines.<ref>{{cite book|author=Dionisios dari Halikarnasos|title=Purbakala Romawi|chapter=Jilid I.14|quote=Dua puluh stadion jauhnya dari kota yang sudah disebutkan di atas, berdiri Lista, ibu kota kaum Aborigines, yang dulu direbut orang Sabini dengan serangan mendadak, sesudah malam-malam bergerak dari Amiternum.}}</ref>
 
==== Konteks Itali ====
Baris 70 ⟶ 104:
Bangsa Yunani sudah mendirikan banyak koloni di kawasan selatan Jazirah [[Italia]] antara tahun 750 sampai 550 SM (kemudian hari disebut daerah [[Magna Graecia]] oleh bangsa Romawi), antara lain [[Cumae|Kumai]], [[Napoli]], [[Reggio di Calabria|Regio Kalabria]], [[Crotone|Kroton]], [[Sibaris]], dan [[Taranto]], demikian pula di sepertiga bagian [[Sisilia]], yakni di bagian timur pulau itu.<ref name="The Story of the Greeks">{{cite web |url=http://example.invalid |archive-url=https://web.archive.org/web/20111003085828/http://www.heritage-history.com/www/heritage-books.php?Dir=books&MenuItem=display&author=guerber&book=greeks&story=troy |url-status=dead |archive-date=3 Oktober 2011 |title=Heritage History eBook Reader |first=H. A.|last=Guerber |work=heritage-history.com |year=2011}}</ref><ref name="Roman religion">{{cite web |url=http://www.roman-empire.net/religion/religion.html |title=Religion |last=Roman-Empire.net |work=roman-empire.net |year=2009 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160512041736/http://www.roman-empire.net/religion/religion.html |archive-date=12 Mei 2016 |url-status=dead }}</ref>
 
=== Zaman daulat Etruski ===
{{Further|Kerajaan Romawi}}
 
Baris 78 ⟶ 112:
Sesudah tahun 650 SM, [[bangsa Etruria|bangsa Etruski]] kian berkuasa dan memperluas wilayah kedaulatannya sampai ke tengah kawasan utara Jazirah Italia. Menurut tradisi bangsa Romawi, [[Kerajaan Romawi|tujuh orang raja]] silih berganti memerintah kota Roma dari tahun 753 sampai tahun 509 SM, mulai dari [[Romulus dan Remus|Romulus]], yang konon [[pendirian kota Roma|mendirikan kota Roma]] bersama-sama saudara kembarnya, [[Romulus dan Remus|Remus]]. Konon tiga raja terakhir adalah orang Etruski (sekurang-kurangnya peranakan Etruski), yakni [[Lucius Tarquinius Priscus|Tarquinius Priscus]], [[Servius Tullius]], dan [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinius Superbus]] (menurut sumber-sumber sastrawi kuno, ayah Tarquinius Priscus adalah seorang pengungsi Yunani, sementara ibunya berkebangsaan Etruski). Nama-nama mereka merujuk kepada [[Tarquinia]], kota bangsa Etruski.
 
[[Livius]], [[Plutarkhos]], [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios dari Halikarnasos]], dan pujangga-pujangga kuno lainnya mengklaim bahwa Roma silih berganti diperintah tujuh orang raja pada abad-abad pertamapermulaan sejarah kota itu. Menurut kronologi tradisional yang dibakukan pujangga [[Marcus Terentius Varro|Varro]], rentang waktu pemerintahan ketujuh raja tersebut adalah 243 tahun, rata-rata satu orang raja memerintah selama kurang lebih 35 tahun. Pandangan tradisional ini sudah diketepikan dunia kesarjanaan modernkiwari sejak terbitnya karya tulis [[Barthold Georg Niebuhr]].<!-- The [[Gaulssuku Galia|Orang-orang Galia]] destroyedmemusnahkan muchsebagian ofbesar Rome'scatatan historicalsejarah recordsRoma whenketika theymenyerang sackedkota theitu city after theseusai [[Battle of thePertempuran Allia]] intahun 390&nbsp;BC SM (accordingmenurut to PolybiusPolibios, thepertempuran battleitu occurredterjadi inpada tahun 387/6 atau 386 SM), anddan whatcatatan wassejarah leftyang wasmasih eventuallytersisa lostpada toakhirnya timesirna orditelan theftwaktu atau hilang dicuri orang. WithKarena notidak contemporaryada recordscatatan ofsejarah theyang kingdomberasal existingdari zaman Kerajaan Roma, allsemua accountsketerangan ofmengenai theraja-rajanya kingstidak mustboleh beditelan mentah-mentah carefullybegitu questionedsaja.<ref>Asimov, Isaac. Asimov's Chronology of the World. New York: HarperCollins, 1991. phlm. 69.</ref> TheDaftar listraja-raja ofRoma kingspun ismasih alsodiragukan ofnilai dubious historical valuekesejarahannya, thoughkendati the lastraja-namedraja kingsterakhir maymungkin besaja historicaladalah tokoh-tokoh figuresnyata.
It is believed by some historians (again, this is disputed) that Rome was under the influence of the Etruscans for about a century. During this period, a bridge was built called the [[Pons Sublicius]] to replace the [[Tiber River|Tiber]] ford, and the [[Cloaca Maxima]] was also built; the Etruscans are said to have been great engineers of this type of structure. From a cultural and technical point of view, Etruscans had arguably the second-greatest impact on Roman development, only surpassed by the Greeks.
 
Beberapa sejarawan meyakini (sekali lagi, keyakinan mereka masih dipermasalahkan) bahwa Roma berada di bawah pengaruh bangsa Etruski kira-kira seabad lamanya. Pada kurun waktu ini, dibangun sebuah jembatan yang dinamakan [[Pons Sublicius]] untuk menggantikan jalur penyeberangan [[Sungai Tiber]]. [[Cloaca Maxima]] juga dibangun pada kurun waktu ini. Konon bangsa Etruski sangat piawai dalam mengerjakan bangunan-bangunan semacam itu. Dari segi kebudayaan dan teknik, boleh dikata bangsa Etruski adalah bangsa kedua yang besar berpengaruhnya terhadap perkembangan Roma, sesudah Bangsa Yunani.
Expanding further south, the Etruscans came into direct contact with the Greeks and initially had success in conflicts with the Greek colonists; after which, Etruria went into a decline. Taking advantage of this, Rome rebelled and gained independence from the Etruscans around 500&nbsp;BC. It also abandoned monarchy in favour of a republican system based on a [[Roman Senate|Senate]], composed of the nobles of the city, along with popular assemblies which ensured political participation for most of the freeborn men and elected magistrates annually.
 
Manakala kian melebarkan sayap ke selatan, bangsa Etruski bententuhan langsung dengan bangsa Yunani dan mula-mula berhasil tampil unggul dalam konflik-konflik dengan masyarakat pendatang Yunani, tetapi sesudah itu Etruria mengalami keterpurukan. Keadaan ini dimanfaatkan Roma untuk memberontak dan berhasil merebut kemerdekaannya dari bangsa Etruski sekitar tahun 500 SM. Roma juga mengganti sistem pemerintahannya dari kerajaan menjadi republik yang bertumpu pada [[Senat Romawi|Senatus]], lembaga yang beranggotakan bangsawan-bangsawan kota itu, beserta rapat-rapat rakyat yang mengikutsertakan hampir semua warga pria yang terlahir merdeka di dalam penentuan kebijakan negara dan memilih magistratus setiap tahun.
The Etruscans left a lasting influence on Rome. The Romans learned to build temples from them, and the Etruscans may have introduced the worship of a triad of gods&nbsp;— [[Juno (mythology)|Juno]], [[Minerva]], and [[Jupiter (mythology)|Jupiter]]&nbsp;— from the [[Etruscan mythology|Etruscan gods]]: [[Uni (mitologi)|Uni]], [[Menrva]], dan [[Tinia]]. However, the influence of Etruscan people in the development of Rome is often overstated.<ref>T.J. Cornell, ''The beginnings of Rome'', 1990, Routledge, {{ISBN|978-0415015967}}</ref> Rome was primarily a Latin city. It never became fully Etruscan. Also, evidence shows that Romans were heavily influenced by the Greek cities in the South, mainly through trade.<ref name="Hooker">{{cite web|url=http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |title=Rome: The Conquest of the Hellenistic Empires |first=Richard |last=Hooker |work=public.wsu.edu |year=1999 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110626115956/http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |archive-date=26 June 2011}}</ref>
 
Bangsa Etruski meninggalkan pengaruh yang lama membekas di dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat kota Roma. Dari merekalah bangsa Romawi belajar membangun kuil-kuil, dan mungkin saja bangsa Etruski pula yang memperkenalkan pemujaan tiga serangkai dewata, [[Juno|Yuno]], [[Minerva]], dan [[Jupiter (mitologi)|Yupiter]], dari [[agama bangsa Etruski|dewa-dewi bangsa Etruski]], yaitu [[Uni (mitologi)|Uni]], [[Menrva]], dan [[Tinia]]. Meskipun demikian, pengaruh bangsa Etruski terhadap pertumbuhkembangan Roma acap kali dilebih-lebihkan.<ref>T.J. Cornell, ''The beginnings of Rome'', 1990, Routledge, {{ISBN|978-0415015967}}</ref> Roma pada hakikatnya adalah sebuah kota Latin, dan tidak pernah menjadi sebuah kota Etruski yang seutuhnya. Lagi pula bukti-bukti menunjukkan bahwa bangsa Romawi mendapat pengaruh yang sangat besar dari kota-kota Yunani di selatan jazirah, terutama melalui hubungan perdagangan.<ref name="Hooker">{{cite web|url=http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |title=Rome: The Conquest of the Hellenistic Empires |first=Richard |last=Hooker |work=public.wsu.edu |year=1999 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110626115956/http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |archive-date=26 Juni 2011}}</ref>
=== Republik Romawi ===
{{Further|Overthrow of the Roman monarchy|Roman Republic|Crisis of the Roman Republic}}
[[File:Forum Romanum through Arch of Septimius Severus Forum Romanum Rome.jpg|thumb|left|''[[Forum Romanum]]'']]
The Roman Republic traditionally dates from 509 BC to 27 BC. After 500&nbsp;BC, Rome joined with the Latin cities in defence against incursions by the [[Sabine]]s. Winning the [[Battle of Lake Regillus]] in 493&nbsp;BC, Rome established again the supremacy over the Latin countries it had lost after the fall of the monarchy. After a lengthy series of struggles, this supremacy became fixed in 393, when the Romans finally subdued the [[Volsci]] and [[Aequi]]. In 394&nbsp;BC, they also conquered the menacing Etruscan neighbour of [[Veii]]. The Etruscan power was now limited to Etruria itself, and Rome was the dominant city in Latium.
 
=== Zaman republik ===
Also a formal treaty with the city of [[Carthage]] is reported to have been made in the end of the 6th century BC, which defined the spheres of influence of each city and regulated the trade between them.
{{Further|Penggulingan monarki Romawi|Republik Romawi|Krisis Republik Romawi}}
[[File:Roman constitution.png|thumb|right|Chart Showing the Checks and Balances of the [[Constitution of the Roman Republic|Roman Constitution]].]]
[[File:Forum Romanum through Arch of Septimius Severus Forum Romanum Rome.jpg|thumb|left|''[[Forum Romawi|Forum Romanum]]'']]
Cerita-cerita yang banyak beredar tentang masa-masa permulaan Republik Romawi (sebelum kira-kira tahun 300 SM, manakala prasasti-prasasti dalam bahasa Latin Lama dan sastra sejarah Yunani mengenai Roma menyajikan lebih dari sekadar bukti-bukti kejadian nyata) pada umumnya dianggap sebagai legenda belaka, nilai kesejarahannya pun menjadi pokok perdebatan di kalangan klasikawan. Menurut anggapan turun-temurun, Republik Romawi berdiri dari tahun 509 SM sampai tahun 27 SM. Selepas tahun 500 SM, Roma dikabarkan menyatukan kekuatan dengan kota-kota bangsa Latin guna menghadapi rongrongan [[Sabini|orang Sabini]]. Dengan memenangkan [[Pertempuran Danau Regillus]] pada tahun 493 SM, Roma menegakkan kembali supremasinya atas negeri-negeri orang Latin yang lepas dari genggamannya sesudah pemerintahan monarki tumbang. Sesudah melewati berbagai pergumulan panjang, supremasi ini akhirnya dapat dikekalkan pada tahun 393, ketika bangsa Romawi berjaya menundukkan [[suku Volski|orang Volsci]] dan [[suku Aequi|orang Aequi]]. Pada tahun 394 SM, bangsa Romawi juga berhasil menyingkirkan ancaman bahaya dengan menundukkan tetangga Etruskinya di [[Veii]]. Kekuasaan bangsa Etruski akhirnya terkungkung di Etruria, dan Roma pun menjadi kota yang paling unggul di Latium.
 
Pada tahun 509 SM, Roma menyepakati sebuah perjanjian resmi dengan negara kota [[Kartago Kuno|Kartago]]. Perjanjian ini menetapkan batas mandala pengaruh kedua kota itu dan mengatur hubungan perdagangan di antara keduanya.{{sfn|Goldsworthy|2006|p=69}}
At the same time, [[Heraclides Ponticus|Heraclides]] stated that 4th-century Rome was a [[Ancient Greece|Greek]] city (Plut. Cam. 22).
 
[[File:Roman constitution.png|thumb|right|Bagan yang memperlihatkan pengawasan dan perimbangan di dalam [[tata negara Republik Romawi]]]]
Pada waktu yang sama, [[Heraklides Pontikos|Heraklides]] menyebutkan bahwa Roma pada abad ke-4 adalah salah satu kota [[Yunani Kuno|Yunani]] (Plut. Cam. 22).
 
Musuh-musuh Roma yang sesungguhnya adalah suku-suku perbukitan yang bertetangga, yaitu orang Volsci, orang Aequi, dan tentu saja orang Etruski. Seiring bergulirnya waktu dan kian meluasnya wilayah kedaulatan bangsa Romawi berkat keberhasilan militernya, muncul musuh-musuh baru. Musuh yang paling sengit adalah [[orang Galia]], yaitu sekumpulan suku dengan persatuan renggang yang menguasai hampir seluruh kawasan utara Eropa, termasuk daerah yang dewasa ini menjadi kawasan utara dan kawasan tengah-timur negara Italia.
 
Pada tahun 387 SM, Roma dijarah dan dibumihanguskan oleh [[Senonii|orang Senoni]] yang datang dari kawasan timur Italia di bawah kepemimpinan [[Brennus (Kepala Suku Senoni)|Brennus]], kepala suku yang berhasil memimpin rakyatnya mengalahkan angkatan perang Romawi dalam [[Pertempuran Allia]] di [[Etruria]]. Banyak catatan sejarah sezaman yang menyiratkan bahwa orang Senoni ingin menghukum Roma karena sudah melanggar netralitas diplomatisnya di Etruria. Orang Senoni berkirab sejauh {{convert|130|km}} ke Roma tanpa mencelakai desa-desa di sekitarnya, dan langsung pulang sehabis menjarah Roma.<ref>Ellis, ''The Celts: A History''. hlmn. 61–64. Running Press, London, 2004.</ref> Tidak lama kemudian, Brennus dibuat bertekuk lutut oleh Diktator [[Marcus Furius Camillus|Furius Kamilus]] di [[Tusculum]].<ref name="Lives">[[Plutarkos]], [[:s:Lives (Dryden translation)/Camillus|''Bunga Rampai Riwayat Hidup'']].</ref><ref name="UNVR">{{cite web |url=http://www.unrv.com/empire/roman-timeline-4th-century.php |title=Roman Timeline of the 4th Century BC |work=unrv.com |year=2011 |access-date=7 Juli 2011 |archive-date=11 Juni 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110611152224/http://www.unrv.com/empire/roman-timeline-4th-century.php |url-status=live }}</ref>
 
Sesudah menundukkan orang Senoni, Roma buru-buru membangun kembali gedung-gedungnya dan melancarkan serangan, menaklukkan menundukkan orang Etruski dan merampas wilayah dari orang Galia di utara. Selepas tahun 345 SM, Roma meluaskan mandalanya ke selatan dengan memerangi suku-suku Lain lainnya. Musuh utama Roma di kawasan selatan adalah [[Samnium|orang Samni]] yang terkenal garang. Orang Samni mampu mengecoh dan menjebak legiun Romawi dalam [[Pertempuran Cukit Klaudina]] pada tahun 321 SM. Meskipun beberapa kali dikalahkan lawan, termasuk orang Samni, angkatan perang Romawi pantang mundur. Pada tahun 290 SM, Roma sudah menguasai lebih dari setengah Jazirah Italia. Pada abad ke-3 SM, [[polis]]-polis Yunani di selatan pun dapat dibuat bertekuk lutut.
 
[[File:Roman conquest of Italy.PNG|thumb|left|[[Ekspansi bangsa Romawi di Jazirah Italia]] dari tahun 500 SM sampai tahun 218 SM melalui [[Perang Latin]] (area merah menyala), [[Pertempuran Samnit|Perang Samni]] (area merah muda dan jingga), [[Perang Piros]] (area putih kuam), [[Perang Punik I]], dan [[Perang Punik II]] (area kuning dan hijau). [[Galia Cisalpina]] (tahun 238–146 SM) dan Lembah [[Alpen]] (tahun 16–7 SM) menyusul belakangan. Area merah tua adalah wilayah kedaulatan [[Republik Romawi]] pada tahun 500 SM.]]
 
Di tengah peperangan yang tidak berkesudahan itu (dari permulaan zaman Republik sampai zaman Principatus, pintu kuil Dewa [[Yanus]] hanya ditutup dua kali, karena pintu kuil dibiarkan tetap terbuka selama Roma berada dalam masa perang), Roma dihadapkan dengan kemelut kemasyarakatan yang besar, yaitu [[Konflik Tatanan]]. Di dalam pergulatan politik antara golongan ''[[plebs]]'' (jelata) dan golongan ''[[patricius]]'' (bangsawan) [[Republik Romawi]] purba ini, golongan ''plebs'' memperjuangkan kesetaraan dengan golongan ''patricius''. Konflik Tatanan yang memainkan peran penting di dalam pengembangan [[tata negara Republik Romawi]] ini bermula pada tahun 494 SM, ketika semua orang dari golongan ''plebs'' minggat meninggalkan kota ([[secessio plebis]] yang pertama) pada saat Roma sedang sibuk berperang melawan dua suku tetangganya. Peristiwa minggat yang pertama inilah yang menjadi latar belakang penciptaan jabatan [[tribunus plebis]], dan dengan demikian untuk pertama kalinya golongan plebs mendapatkan kekuasaan yang nyata.<ref name="Abbott, 28">Abbott, 28.</ref>
Rome's early enemies were the neighbouring hill tribes of the Volscians, the Aequi, and of course the Etruscans. As years passed and military successes increased Roman territory, new adversaries appeared. The fiercest were the [[Gauls]], a loose collective of peoples who controlled much of Northern Europe including what is modern North and Central-East Italy.
 
Menurut anggapan turun-temurun, Roma menjadi sebuah negara republik pada tahun 509 SM. Meskipun demikian, Roma harus melewati rentang waktu beberapa abad sebelum menjadi kota gilang-gemilang yang lazim dibayangkan orang. Pada abad ke-3 SM, Roma sudah menjadi kota terkemuka di Jazirah Italia. Semasa berlangsungnya perang-[[perang Punik]] antara Roma dan Kartago (tahun 264–146 SM), marwah Roma kian melejit lantaran untuk pertama kalinya kota itu menjadi ibu kota sebuah kemarajaan lintas laut. Semenjak abad ke-2 SM, populasi Roma mengalami peningkatan yang signifikan, manakala para petani Italia berbondong-bondong pindah ke kota itu sesudah terdepak dari lahan-lahan warisan leluhur mereka lantaran kebijakan baru pemerintah untuk membuka lahan-lahan usaha tani yang sangat luas dan digarap para budak, yakni lahan-lahan yang disebut [[latifundium]]. Kemenangan atas Kartago dalam [[Perang Punik II]] menghasilkan dua provinsi pertama yang terletak di luar Jazirah Italia, yaitu [[Sisilia]] dan [[Sardinia]].<ref name="Fields,15">{{harvnb|Fields|2007|p=15}}.</ref> Beberapa daerah di [[Spanyol]] ([[Hispania]]) menyusul kemudian, dan pada permulaan abad ke-2, bangsa Romawi terseret ke dalam urusan-urusan Alam Yunani. Pada masa itu, semua kerajaan Helenistis dan negara-negara kota Yunani sedang terpuruk, letih akibat perang-perang saudara yang tidak berkesudahan dan mengandalkan tenaga prajurit upahan.
In 387&nbsp;BC, Rome was sacked and burned by the [[Senones]] coming from eastern Italy and led by [[Brennus (4th century BC)|Brennus]], who had successfully defeated the Roman army at the [[Battle of the Allia]] in [[Etruria]]. Multiple contemporary records suggest that the Senones hoped to punish Rome for violating its diplomatic neutrality in Etruria. The Senones marched {{convert|130|km}} to Rome without harming the surrounding countryside; once they had sacked the city, the Senones withdrew from Rome.<ref>Ellis, "The Celts: A History." pp. 61–64. Running Press, London, 2004.</ref> Brennus was defeated by the dictator [[Marcus Furius Camillus|Furius Camillus]] at [[Tusculum]] soon afterwards.<ref name="Lives">[[Plutarch]], ''Lives'':[[:s:Lives (Dryden translation)/Camillus|Wikisource Life of Camillus]].</ref><ref name="UNVR">{{cite web |url=http://www.unrv.com/empire/roman-timeline-4th-century.php |title=Roman Timeline of the 4th Century BC |last=UNVR.com|work=unrv.com |year=2011}}</ref>
 
Bangsa Romawi terkagum-kagum melihat peradaban bangsa Yunani. Bangsa Yunani memandang Roma sebagai sekutu yang berguna dalam perang-perang saudara mereka, dan tidak seberapa lama kemudian legiun-legiun Romawi pun diundang untuk ikut mencampuri urusan-urusan dalam negeri Yunani. Hanya dalam tempo kurang dari 50 tahun, seluruh Jazirah Yunani takluk kepada bangsa Romawi. Legiun Romawi dua kali menumpas fomasi falang angkatan perang Makedonia, pada tahun 197 SM dan pada tahun SM. Pada tahun 146 SM, Konsul [[Lucius Mummius Achaicus|Lucius Mummius]] menyerbu [[Korintus]] dan pada akhirnya merenggut kemerdekaan dari negeri Yunani. Tahun itu juga, [[Scipio Aemilianus|Cornelius Scipio Aemilianus]], anak [[Scipio Africanus]], meluluhlantakkan kota [[Kartago]], dan menjadikannya salah satu provinsi Romawi.
After that, Rome hastily rebuilt its buildings and went on the offensive, conquering the Etruscans and seizing territory from the Gauls in the north. After 345&nbsp;BC, Rome pushed south against other Latins. Their main enemy in this quadrant were the fierce [[Samnium|Samnites]], who outsmarted and trapped the legions in 321&nbsp;BC at the [[Battle of the Caudine Forks|Battle of Caudine Forks]]. In spite of these and other temporary setbacks, the Romans advanced steadily. By 290&nbsp;BC, Rome controlled over half of the Italian peninsula. In the 3rd century BC, Rome brought the Greek [[polis|poleis]] in the south under its control as well.<ref name="JRank.org">{{cite web |url=http://www.jrank.org/history/pages/6292/The-Dominance-Greece-Rome.html |title=The Dominance of Greece and Rome – polis, chora, acropolis, agora, latifundia, Atlas of the Roman World – Empire, Roman, Greek, Classical, Greeks, and Century |last=JRank.org |work=jrank.org |year=2009}}</ref>
 
[[File:Map of downtown Rome during the Roman Empire large.png|thumb|Peta pusat kota Roma pada zaman Kekaisaran Romawi]]
[[File:Roman conquest of Italy.PNG|thumb|left|Map showing Roman expansion in Italy.]]
Pada tahun berikutnya, angkatan perang Romawi di bawah pimpinan [[Tiberius Sempronius Gracchus|Tiberius Gracchus]] berhasil mendaulat Spanyol, selanjutnya mulai menjajaki daratan Asia ketia raja [[Pergamon]] yang terakhir menyerahkan kerajaannya ke dalam tangan bangsa Romawi. Menjelang akhir abad ke-2, muncul tantangan baru. Serombongan besar [[Orang-orang Jermanik|suku bangsa Jermani]], yakni orang [[Cimbri]] dan orang [[Teuton|Teutones]], menyeberangi Sungai Rhone dan memasuki Jazirah Italia. [[Gaius Marius]] terpilih menjadi konsul lima kali berturut-turut (total tujuh kali terpilih menjadi konsul), dan secara telak memenagkan pertempuran pada tahun 102 SM dan 101 SM. Ia juga merombak dan memperbaharui angkatan perang Romawi, memberinya tatanan yang sedemikian baiknya sehingga terus dipakai tanpa perubahan berabad-abad lamanya.
 
Tiga puluh tahun pertama dari abad terakhir sebelum tarikh Masehi diwarnai masalah-masalah internal yang mengancam eksistensi Republik Romawi. [[Perang Sosial (91–88 SM)|Perang Mitra]], antara Roma melawan para sekutunya, dan [[Perang Budak Romawi|Perang Budak]] (pemberontakan para budak) merupakan konflik-konflik yang sukar diatasi.<ref>Plutarch Life of Crassus 8.</ref> Semuanya berlangsung di Jazirah Italia, dan memaksa bangsa Romawi untuk mengubah kebijakannya terkait para sekutu dan kawulanya.<ref>Smith, ''A Dictionary of Greek and Roman Antiquities'', [https://web.archive.org/web/20130210042250/http://www.ancientlibrary.com/smith-dgra/1041.html "Servus", hlm. 1038]; memerinci sarana hukum dan militer yang digunakan untuk memperbudak orang.</ref> Ketika itu Roma sudah menjadi negara dengan wilayah kedaulatan yang sangat luas, dan menjadi sangat makmur lantaran bergelimang harta kekayaan yang berasal bangsa-bangsa taklukan (dalam bentuk upeti, bahan pangan, maupun tenaga kerja alias budak belian). Para sekutu Roma merasa kesal lantaran sudah bersusah payah berperang bahu-membahu dengan bangsa Romawi tetapi hanya mendapatkan sedikit keuntungan lantaran bukan warga negara Romawi. Sekalipun dikalahkan, tuntutan mereka pada akhirnya dikabulkan, dan pada permulaan abad pertama tarikh Masehi seluruh penduduk Jazirah Italia pada praktiknya adalah warga negara Romawi.
Amidst the never-ending wars (from the beginning of the Republic up to the Principate, the doors of the temple of [[Janus]] were closed only twice – when they were open it meant that Rome was at war), Rome had to face a severe major social crisis, the [[Conflict of the Orders]], a political struggle between the [[plebs|Plebeian]]s (commoners) and [[Patrician (ancient Rome)|Patrician]]s (aristocrats) of the ancient [[Roman Republic]], in which the Plebeians sought political equality with the Patricians. It played a major role in the development of the [[Constitution of the Roman Republic]]. It began in 494&nbsp;BC, when, while Rome was at war with two neighboring tribes, the Plebeians all left the city (the first [[secessio|Plebeian Secession]]). The result of this first secession was the creation of the office of [[Plebeian Tribune]], and with it the first acquisition of real power by the Plebeians.<ref name="Abbott, 28">Abbott, 28</ref>
 
Meskipun demikian, pertumbuhan Imperium Romanum (kekuasaan bangsa Romawi) melahirkan masalah-masalah baru dan tuntutan-tuntutan baru yang tidak dapat diatasi oleh sistim politik lama Republik Romawi dengan para magistratusnya yang setiap tahun dipilih langsung oleh rakyat maupun pembagian kekuasaanya. [[Perang saudara kedua Sulla|Perang Saudara Sula]] yang disusul masa pemerintahannya selaku diktator, perintah-perintah luar biasa [[Pompeius|Pompeius Magnus]], dan [[Triumvirat]]us pertama kian memperjelas kenyataan tersebut. Pada bulan Januari 49&nbsp;SM, [[Yulius Kaisar]], panglima yang berjaya menaklukkan Galia, [[Penyeberangan Sungai Rubiko|menyeberangi Sungai Rubiko]] berasama legiun-legiunnya, menduduki kota Roma, dan melancarkan [[Perang Saudara Caesar|perang saudara]] melawan Pompeius. Pada tahun berikutnya, Yulius Kaisar berhasil menghancurkan lawan-lawannya, dan memerintah Roma selama empat tahun. Sesudah ia tewas terbunuh pada tahun 44&nbsp;SM,<ref>{{Cite web |title=Mar 15, 44 BC: Julius Caesar Assassinated |url=https://education.nationalgeographic.org/resource/julius-caesar-assassinated/ |access-date=18 Desember 2023 |website=National Geographic |archive-date=19 Desember 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231219010335/https://education.nationalgeographic.org/resource/julius-caesar-assassinated/ |url-status=live }}</ref> ''senatus'' berusaha memulihkan kembali tatanan republik, tetapi tokoh-tokoh andalan mereka, [[Marcus Junius Brutus|Markus Yunius Brutus]] (keturunan pendiri Republik Romawi) dan [[Gaius Cassius Longinus|Gayus Kasius Longinus]], dibuat bertekuk lutut oleh [[Markus Antonius]], perwira bawahan Yulius Kaisar, dan [[Augustus|Oktovianus]], kemenakan Yulius Kaisar.
[[File:Map of downtown Rome during the Roman Empire large.png|thumb|220px|Map of the centre of Rome during the time of the Roman Empire]]
According to tradition, Rome became a [[Roman Republic|republic]] in 509&nbsp;BC. However, it took a few centuries for Rome to become the great city of popular imagination. By the 3rd century BC, Rome had become the pre-eminent city of the Italian peninsula. During the [[Punic Wars]] between Rome and the great Mediterranean empire of Carthage (264 to 146&nbsp;BC), Rome's stature increased further as it became the capital of an overseas empire for the first time. Beginning in the 2nd century BC, Rome went through a significant population expansion as Italian farmers, driven from their ancestral farmlands by the advent of massive, slave-operated farms called [[latifundium|latifundia]], flocked to the city in great numbers. The victory over Carthage in the [[First Punic War]] brought the first two provinces outside the Italian peninsula, [[Sicily]] and [[Sardinia]].<ref name=Fields,15>{{harvnb|Fields|2007|p=15}}.</ref> Parts of [[Spain]] ([[Hispania]]) followed, and in the beginning of the 2nd century the Romans got involved in the affairs of the Greek world. By then all Hellenistic kingdoms and the Greek city-states were in decline, exhausted from endless civil wars and relying on mercenary troops.
 
Tahun 44 SM sampai tahun 31 SM adalah tahun-tahun perebutan kekuasaan antara Markus Antonius dan Oktavianus (kemudian hari dikenal dengan nama Agustus). Pada tanggal 2 September 31 SM, di tanjung [[Aktion]], Jazirah Yunani, pecah pertempuran terakhir yang berlangsung di laut. Oktavianus keluar sebagai pemenang, dan menjadi satu-satunya penguasa Roma (dan seluruh jajahannya). Perang laut tersebut menjadi tonggak sejarah yang menandai akhir zaman Republik dan awal zaman [[Principatus]].<ref name="BBC">{{cite web |url=https://www.bbc.co.uk/history/ancient/romans/fallofromanrepublic_article_01.shtml |title=BBC – History – The Fall of the Roman Republic |work=BBC History |year=2011 |access-date=21 Desember 2019 |archive-date=9 Desember 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191209154544/http://www.bbc.co.uk/history/ancient/romans/fallofromanrepublic_article_01.shtml |url-status=live }}</ref><ref>Republik Romawi tidak pernah dipulihkan, tetapi juga tidak pernah dihapuskan, oleh karena itu peristiwa yang menandari peralihannya ke [[Kekaisaran Romawi]] meraupakan perkara penafsiran. Para sejarawan sudah mengusulkan peristiwa pengangkatan [[Yulius Kaisar]] menjadi [[diktator Romawi|diktator]] seumur hidup pada tahun 44&nbsp;SM, peristiwa kekalahan [[Markus Antonius]] dalam [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 31&nbsp;SM, maupun peristiwa pelimpahan kuasa luar biasa oleh [[senat Romawi|''senatus'']] kepada [[Augustus|Oktavianus (Agustus)]] berdasarkan [[Augustus#Penuntasan Pertama|Keputusan Penuntasan Pertama]] pada tahun 27&nbsp;SM, sebagai tonggak sejarah yang menandai akhir zaman Republik Romawi.</ref>
The Romans looked upon the Greek civilisation with great admiration. The Greeks saw Rome as a useful ally in their civil strifes, and it wasn't long before the Roman legions were invited to intervene in Greece. In less than 50&nbsp;years the whole of mainland Greece was subdued. The Roman legions crushed the Macedonian phalanx twice, in 197 and 168&nbsp;BC; in 146&nbsp;BC the Roman consul [[Lucius Mummius Achaicus|Lucius Mummius]] razed [[Corinth]], marking the end of free Greece. The same year [[Scipio Aemilianus Africanus|Cornelius Scipio Aemilianus]], the son of [[Scipio Africanus]], destroyed the city of [[Carthage]], making it a Roman province.
 
=== Zaman kekaisaran ===
In the following years, Rome continued its conquests in Spain with [[Tiberius Gracchus]], and it set foot in Asia, when the last king of [[Pergamum]] gave his kingdom to the Roman people. The end of the 2nd century brought another threat, when a great host of [[Germanic peoples]], namely [[Cimbri]] and [[Teutons|Teutones]], crossed the river Rhone and moved to Italy. [[Gaius Marius]] was consul five consecutive times (seven total), and won two decisive battles in 102 and 101&nbsp;BC He also reformed the Roman army, giving it such a good reorganization that it remained unchanged for centuries.
{{Further|Kekaisaran Romawi}}
 
The first thirty years of the last century BC were characterised by serious internal problems that threatened the existence of the Republic. The [[Social War (91–88&nbsp;BC)|Social War]], between Rome and its allies, and the [[Roman Servile Wars|Servile Wars]] (slave uprisings) were hard conflicts,<ref>Plutarch Life of Crassus 8</ref> all within Italy, and forced the Romans to change their policy with regards to their allies and subjects.<ref>'''Smith''', ''A Dictionary of Greek and Roman Antiquities'', [http://www.ancientlibrary.com/smith-dgra/1041.html "Servus", p. 1038]; details the legal and military means by which people were enslaved.</ref> By then Rome had become an extensive power, with great wealth which derived from the conquered people (as tribute, food or manpower, i.e. slaves). The allies of Rome felt bitter since they had fought by the side of the Romans, and yet they were not citizens and shared little in the rewards. Although they lost the war, they finally got what they asked, and by the beginning of the 1st century AD practically all free inhabitants of Italy were Roman citizens.
 
However, the growth of the Imperium Romanum (Roman power) created new problems, and new demands, that the old political system of the Republic, with its annually elected magistrates and its sharing of power, could not solve. The dictatorship of [[Lucius Cornelius Sulla|Sulla]], the extraordinary commands of Pompey Magnus, and the first [[triumvirate]] made that clear. In January 49&nbsp;BC, [[Julius Caesar]] the conqueror of Gaul, marched his legions against Rome. In the following years, he vanquished his opponents, and ruled Rome for four years. After his assassination in 44&nbsp;BC, the Senate tried to reestablish the Republic, but its champions, [[Marcus Junius Brutus the Younger|Marcus Junius Brutus]] (descendant of the founder of the republic) and [[Gaius Cassius Longinus]] were defeated by Caesar's lieutenant [[Mark Antony|Marcus Antonius]] and Caesar's nephew, [[Augustus|Octavian]].
 
The years 44–31&nbsp;BC mark the struggle for power between Marcus Antonius and Octavian (later known as Augustus). Finally, on 2 September 31&nbsp;BC, in the Greek promontory of [[Actium]], the final battle took place in the sea. Octavian was victorious, and became the sole ruler of Rome (and its empire). That date marks the end of the Republic and the beginning of the [[Principate]].<ref name="BBC">{{cite web |url=https://www.bbc.co.uk/history/ancient/romans/fallofromanrepublic_article_01.shtml |title=BBC – History – The Fall of the Roman Republic |author=BBC History |work=bbc.co.uk |year=2011}}</ref><ref>The Roman Republic was never restored; but nor was it abolished, so the event which signaled its transition to [[Roman Empire]] is a matter of interpretation. Historians have variously proposed the appointment of [[Julius Caesar]] as perpetual [[Roman dictator|dictator]] in 44&nbsp;BC, the defeat of [[Mark Antony]] at the [[Battle of Actium]] in 31&nbsp;BC, and the [[Roman Senate]]'s grant of extraordinary powers to [[Augustus|Octavian (Augustus)]] under the [[Augustus#First settlement|first settlement]] in 27&nbsp;BC, as candidates for the defining pivotal [[Epoch (reference date)|event]] ending the Republic.</ref>
 
=== Kekaisaran Romawi ===
{{Further|Roman Empire}}
{|border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="float:right; width:300px; margin:0.5em 0 1em 1em; background:White; border:1px #aaa solid; border-collapse:collapse; font-size:95%;"
|-
! colspan="2" style="background:#ccf; text-align:center;"|<big><big>RomeLinimasa TimelineRoma</big></big>
|-
! colspan="2" style="background:#ddf; text-align:center;"|'''RomanKekaisaran EmpireRomawi'''
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 44&nbsp;BCSM AD 14 M
|style="font-size: 90%;"|[[Augustus|Agustus]] establishesmengasaskan thepemerintahan [[RomanKekaisaran EmpireRomawi|Empirenegara kekaisaran]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|ADTahun 64 M
|style="font-size: 90%;"|[[GreatKebakaran FireBesar ofRoma|Kebakaran RomeBesar di Roma]] duringpada masa pemerintahan [[Nero]]'s rule.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 69–96 M
|style="font-size: 90%;"|Zaman [[FlavianDinasti dynastyFlavia|Kulawangsa Flavia]]. Building of thePembangunan [[ColosseumKoloseum]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|3rdAbad centuryke-3 M
|style="font-size: 90%;"|[[CrisisKrisis ofAbad theKetiga|Kemelut Third Century|Crisisbesar]] ofmelanda theKekaisaran Roman EmpireRomawi. Building of thePembangunan [[BathsPemandian of CaracallaKarakala]] and thedan [[AurelianTembok WallsAurelianus]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 284–337 M
|style="font-size: 90%;"|Zaman [[Diokletianus|Dioklesianus]] dan [[Konstantinus I|Konstantinus]]. Pembangunan basilika-basilika Kristen yang pertama. [[Pertempuran Jembatan Milvius]]. Ibu kota Kekaisaran Romawi dipindahkan dari Roma ke [[Konstantinopel]].
|style="font-size: 90%;"|[[Diocletian]] and [[Constantine I|Constantine]]. Building of the first Christian basilicas. [[Battle of the Milvian Bridge|Battle of Milvian Bridge]]. Rome is replaced by [[Constantinople]] as the capital of the Empire.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 395 M
|style="font-size: 90%;"|DefinitivePerpisahan separation ofparipurna [[WesternKekaisaran RomanRomawi Empire|WesternBarat]] anddan [[EasternKekaisaran RomanRomawi EmpireTimur]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 410 M
|style="font-size: 90%;"|TheBangsa [[GothsGoth]] ofdipimpin [[AlaricAlarik I|AlaricAlarik]] sackmenyerbu RomeRoma.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 455 M
|style="font-size: 90%;"|TheBangsa [[VandalsVandal]] ofdipimpin [[GensericGenserik|GaisericGaiserik]] sackmenyerbu RomeRoma.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 476 M
|style="font-size: 90%;"|Fall of the [[WesternKekaisaran RomanRomawi Empire|west empireBarat]] andtumbang, deposition of the final emperordan [[Romulus Augustulus|Romulus AugustusAuustus]], kaisarnya yang terakhir, digulingkan.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|6thAbad centuryke-6 M
|style="font-size: 90%;"|[[GothicPerang WarGoth (535–554)]]. TheBangsa GothsGoth cutmemutuskan offsaluran-saluran theakuaduk aqueductsdalam inpengepungan thetahun siege537. ofSecara 537tradisional, anperistiwa actini whichdijadikan historianspara traditionallysejarawan regardsebagai astonggak thesejarah beginningpenanda of thebermulanya MiddleAbad AgesPertengahan indi ItalyItalia<ref>Rodgers, Nigel. ''The Illustrated Encyclopedia of the Roman Empire'', Lorenz Books, {{ISBN|978-0-7548-1911-0}} (phlm.281)</ref>
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 608 M
|style="font-size: 90%;"|EmperorKaisar [[PhocasFokas]] donatesmenghibahkan thegedung [[Pantheon, RomeRoma|PantheonPanteon]] tokepada [[PopePaus BonifaceBonifasius IV]], convertingdengan itmengubahnya intomenjadi a Christian churchgereja. [[ColumnTugu of PhocasFokas]] (thetambahan lastterakhir addition made to thepada ''Forum Romanum'') is erecteddidirikan.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 630 M
|style="font-size: 90%;"|The [[CuriaKuria JuliaYulia]] (vacantkosong sincesejak the disappearance of thehilangnya [[Romansenat SenateRomawi|''senatus'']]) is transformed intodiubah themenjadi basilica ofBasilika [[Sant'Adriano al Foro]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 663 M
|style="font-size: 90%;"|[[ConstansKonstans II]] visitsmelakukan Romelawatan fordua twelvebelas days—thehari onlyke emperorRoma, todan setmenjadi footsatu-satunya inKaisar RomeRomawi foryang twomenjejakkan centurieskainya di kota Roma selepas dua abad. HeIa stripsmelucuti buildingshiasan-hiasan ofdan theirlogam ornamentsperunggu anddari bronzegedung-gedung toRoma beuntuk carrieddibawa backpulang toke ConstantinopleKonstantinopel.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 751 M
|style="font-size: 90%;"|LombardBangsa conquestLombardi of themenaklukkan [[ExarchateEksarkatus ofRavenna|Eksarkatus RavennaRavena]], the Duchy of Rome isKadipaten nowRoma completelysepenuhnya cutterputus offdari fromKekaisaran theRomawi empireTimur.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 754 M
|style="font-size: 90%;"|AllianceSekutu withdari thebangsa FranksFranka, [[PepinPippin theyang ShortPendek|PepinPipin the YoungerMuda]], declaredyang didapuk sebagai ''[[PatricianPatricius (post-RomanEropa Europepasca-Romawi)|PatricianPatricius]] of the RomansRomawi'', invadesmenginvasi ItalyItalia. Establishment of theBerdirinya [[PapalNegara StatesGereja]].
|}
 
==== PermulaanAwal mula kekaisaran ====
[[File:Vita Romae.webm|thumb|left|Kehidupan di Roma; animasi dalam bahasa Latin dengan takarir Inggris]]
[[File:Vita Romae.webm|thumb|left|Life in Rome; animation in Latin with English subtitles]] By the end of the Republic, the city of Rome had achieved a grandeur befitting the capital of an empire dominating the whole of the [[Mediterranean Sea|Mediterranean]]. It was, at the time, the largest city in the world. Estimates of its peak population range from 450,000 to over 3.5&nbsp;million people with estimates of 1 to 2&nbsp;million being most popular with historians.<ref>{{cite book |last= Aldrete |first= Gregory S. |author-link= Gregory S. Aldrete |title= Daily life in the Roman city: Rome, Pompeii and Ostia |publisher= Greenwood Press |year= 2004 |location= Westport, CT |page= [https://archive.org/details/dailylifeinroman00aldr/page/22 22] |url=https://archive.org/details/dailylifeinroman00aldr |url-access= registration |quote= rome first city with one million inhabitants -.com .edu. |isbn= 0-313-33174-X |access-date= 8 July 2011}}</ref> This grandeur increased under [[Augustus]], who completed Caesar's projects and added many of his own, such as the [[Forum of Augustus]] and the [[Ara Pacis]]. He is said to have remarked that he found Rome a city of brick and left it a city of marble (''Urbem latericium invenit, marmoream reliquit''). Augustus's successors sought to emulate his success in part by adding their own contributions to the city. In AD 64, during the reign of [[Nero]], the [[Great Fire of Rome]] left much of the city destroyed, but in many ways it was used as an excuse for new development.<ref name="Tacitus, Annals XV.40">Tacitus, ''Annals''XV.40</ref><ref name="Fordham">{{cite web |url=http://www.fordham.edu/halsall/ancient/diocassius-nero1.html |title=Ancient History Sourcebook: Dio Cassius: Nero and the Great Fire 64 AD |last=Fordham.edu|work=fordham.edu |year=2009}}</ref>
Menjelang berakhirnya zaman Republik Romawi, kota Roma sudah mencapai kemegahan yang layak dimiliki ibu kota sebuah kemaharajaan yang menguasai seluruh [[Laut Tengah]]. Ketika itu Roma adalah kota terbesar di dunia. Puncak kepadatan populasinya diperkirakan berkisar pada angka 450.000 sampai lebih dari 3,5&nbsp;juta jiwa, sementara angka perkiraan yang paling populer di kalangan sejarawan adalah 1 sampai 2&nbsp;juta jiwa.<ref>{{cite book |last= Aldrete |first= Gregory S. |author-link= Gregory S. Aldrete |title= Daily life in the Roman city: Rome, Pompeii and Ostia |publisher= Greenwood Press |year= 2004 |location= Westport, CT |page= [https://archive.org/details/dailylifeinroman00aldr/page/22 22] |url=https://archive.org/details/dailylifeinroman00aldr |url-access= registration |quote= rome first city with one million inhabitants -.com .edu. |isbn= 0-313-33174-X |access-date= 8 Juli 2011}}</ref> Kemegahan Roma meningkat pada masa pemerintahan [[Augustus|Kaisar Agustus]], yang menuntaskan proyek-proyek pembangunan Yulius Kaisar dan menambahkan proyek-proyek yang tercetus dari gagasannya sendiri, misalnya [[Forum Agustus]] dan [[Ara Pacis]]. Konon Kaisar Agustus pernah mengatakan bahwa Roma yang ia jumpai adalah sebuah kota batu-bata dan Roma yang ia tinggalkan adalah sebuah kota pualam (''Urbem latericium invenit, marmoream reliquit''). Para pengganti Kaisar Agustus berusaha mengulang keberhasilannya dengan cara menambahkan kontribusi mereka sendiri kepada kota itu. Pada tahun 64 M, masa pemerintahan Kaisar [[Nero]], terjadi [[Kebakaran Besar Roma|musibah kebakaran besar]] yang menghanguskan sebagian besar kota Roma, tetapi musibah tersebut justru dijadikan alasan dilakukannya usaha-usaha pengembangan yang baru.<ref name="Tacitus, Annals XV.40">Tacitus, ''Annals''XV.40</ref><ref name="Fordham">{{cite web |url=http://www.fordham.edu/halsall/ancient/diocassius-nero1.html |title=Ancient History Sourcebook: Dio Cassius: Nero and the Great Fire 64 AD |last=Fordham.edu |work=fordham.edu |year=2009 |access-date=2022-06-14 |archive-date=2014-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140303212312/http://www.fordham.edu/halsall/ancient/diocassius-nero1.html |dead-url=no }}</ref>
 
RomeRoma waspada amasa subsidiseditu cityadalah atkota theyang time,disubsidi pemerintah. withKurang roughlylebih 15 tosampai 25 percentpersen ofpasokan itsgandumnya graindibiayai supplyoleh beingpemerintah paidpusat. byUsaha theperdagangan centraldan government.industri Commercehanya andmemainkan industryperan playedkecil ajika smallerdibandingkan roledengan comparedusaha toperdagangan thatdan ofindustri di otherkota-kota citieslain likesemisal [[AlexandriaAleksandria]]. ThisIni meantberarti thatRoma Romeharus hadbergantung tokepada dependbarang-barang upondan goodsproduksi anddari productiondaerah-daerah fromlain otherdi partsKekaisaran ofRomawi theuntuk Empiremenghidupi towarganya sustainyang suchbegitu a large populationbanyak. This was mostly paidSebagian bybesar taxesbarang-barang thattersebut weredibiayai levieddengan bypajak theyang Romandipungut governmentpemerintah. IfAndaikata ittidak haddisubsidi notpemerintah, beenmungkin subsidised, Romesaja wouldRoma havehanyalah beensebuah significantlykota smallerkecil.<ref>Oates, W. J. (09, 30 JuneJuni). Population of Rome. RetrievedTemu balik tanggal 11, 16 MarchMaret, fromdari https://web.archive.org/web/20230220233232/http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Journals/CP/29/2/Population_of_Rome*%2A.html</ref>
 
[[File:Arco di Gallieno.jpg|thumb|left|The Arch ofGapura [[Gallienus|Galienus]] isadalah onesatu ofdari thesegelintir fewmonumen monumentskuno ofdi ancientkota RomeRoma fromyang theberasal 3rddari centuryabad ke-3, and was a gatedan inberlokasi thedi ServianTembok WallServianus. TwoDua sidegapura gatespengapitnya weredihancurkan destroyedpada intahun 1447.]]
 
Rome'sPopulasi populationRoma declinedmenyusut aftersesudah itsmencapai apexpuncaknya inpada theabad 2nd centuryke-2. AtPada theakhir endabad of that centuryitu, duringyakni thepada reignmasa ofpemerintahan [[Marcus Aurelius|Kaisar Markus Aurelius]], theRoma dilanda [[AntonineWabah PlagueAntoninus|Wabah Antonina]] killedyang merenggut 2,.000 peoplenyawa a daysehari.<ref>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/gloucestershire/7374836.stm |title='Plague' killed Roman grave dead |work=BBC News |date=30 April 2008 |access-date=2022-06-14 |archive-date=2018-08-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180803165256/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/gloucestershire/7374836.stm |dead-url=no }}</ref> MarcusMarkus Aurelius diedmangkat inpada tahun 180,. hisMasa reignpemerintahannya beingmenjadi thepenutup last of thezaman "[[FiveDinasti GoodNerva-Antoninus|Lima Kaisar EmperorsBudiman]]" anddan [[Pax Romana]]. His sonPutranya, [[Commodus|Komodus]], whoyang hadnaik beentakhta co-emperorpada sincetahun AD177 177M, assumedmengampu fullkuasa imperialimperium powerparipurna, whichyang issanter mostdikait-kaitkan generallydengan associatedketerpurukan withberangsur theKekaisaran gradualRomawi decline of the Western Roman EmpireBarat. Rome'sPopulasi populationRoma wastinggal onlysecuil adari fractionjumlah oftertinggi itsyang peakpernah whendicapainya theketika [[AurelianTembok Walls|Aurelian WallAurelianus]] wasrampung completeddikerjakan inpada the yeartahun 273 (inpada thattahun yearitu, itspopulasi populationRoma wastinggal only500.000 aroundjiwa 500,000saja). AtPada thismasa timeitu, partsebagian ofkaum theningrat RomanRomawi aristocratichidup classberpindah-pindah circulateddi inRoma Romesetelah followingbencana the catastrophic eruption ofletusan [[MountGunung Vesuvius]] inpada tahun 79 AD, which destroyed theM citymembinasakan ofkota [[Pompeii]].
 
==== KrisisKemelut abad ke-3 ====
Semenjak permulaan abad ke-3, keadaan mulai berubah. "[[Krisis Abad Ketiga|Kemelut Abad Ketiga]]" menyifatkan bencana-bencana dan gejolak-gejolak political yang melanda Kekaisaran Romawi yang sudah berada di ambang kehancuran. Keresahan akibat dibayang-bayangi ancaman invasi bangsa barbar terlihat jelas pada keputusan Kaisar [[Aurelianus]] untuk memagari ibukota dengan [[Tembok Aurelianus|tembok]] raksasa sepanjang hampir {{convert|20|km|0|abbr=on|lk=off}} yang rampung dikerjakan pada tahun 273. Secara resmi Roma tetap menjadi ibu kota [[Kekaisaran Romawi|kekaisaran]], tetapi para kaisar semakin jarang melewatkan waktu di kota itu. Sesudah perombakan politik yang dilakukan Kaisar [[Diokletianus|Dioklesianus]] pada abad ke-3, Roma kehilangan peran tradisionalnya sebagai pusat penyelenggaraan negara. Kemudian hari, [[Kekaisaran Romawi Barat|kaisar-kaisar wilayah barat]] menjalankan pemerintahan dari kota [[Milan]] atau [[Ravenna]], maupun dari kota-kota di [[Galia]]. Pada tahun 330, Kaisar [[Konstantinus I]] mendirikan ibu kota kedua di [[Konstantinopel]].
Starting in the early 3rd century, matters changed. The "[[Crisis of the Third Century]]" defines the disasters and political troubles for the Empire, which nearly collapsed. The new feeling of danger and the menace of barbarian invasions was clearly shown by the decision of Emperor [[Aurelian]], who at year 273 finished encircling the capital itself with a massive [[Aurelian Walls|wall]] which had a perimeter that measured close to {{convert|20|km|0|abbr=on|lk=off}}. Rome formally remained capital of the [[Roman Empire|empire]], but emperors spent less and less time there. At the end of 3rd century [[Diocletian]]'s political reforms, Rome was deprived of its traditional role of administrative capital of the Empire. Later, [[Western Roman Empire|western emperors]] ruled from [[Milan]] or [[Ravenna]], or cities in [[Gaul]]. In 330, [[Constantine I]] established a second capital at [[Constantinople]].
 
==== Kristenisasi ====
{{main|Gereja perdana|l1=Kekristenan purba|Penindasan kaum pagan pada kekaisaran Romawi akhir|l2=Sandyakala politeisme Yunani-Romawi|Pergeseran Konstantinus|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
{{Further|Early Christianity|Decline of Greco-Roman polytheism|Constantinian shift|State church of the Roman Empire}}
 
[[ChristianityAgama Kristen]] reachedmasuk Romeke duringRoma thepada 1stabad centuryke-1 ADM. ForSelama thedua firstabad twopertama centuries of thetarikh [[Christian eraMasehi]], Imperialpemerintah authoritiesKekaisaran largelyRomawi viewedlebih Christianitysering simplymenganggap asagama aKristen Jewishsebagai sectsalah rathersatu thansekte abelaka distinctdari religionagama Yahudi ketimbang sebagai sebuah agama tersendiri. NoTak emperorseorangpun issuedkaisar generalpernah lawsmengundangkan againsthukum-hukum theyang faithmenentang oriman itsKristen Churchmaupun Gereja, anddan persecutions,berbagai suchaniaya asyang theypernah were,menimpa wereumat carriedKristen outdilakukan underdi thebawah authoritypayung ofkewenangan localpejabat-pejabat governmentpemerintah officialslokal.<ref>Graeme Clarke, "Third-Century Christianity," indalam ''Cambridge Ancient History: The Crisis of Empire'' (Cambridge University Press, 2005), voljld. 12, phlm. 616; W.H.C. Frend, "Persecutions: Genesis and Legacy," ''Cambridge History of Christianity: Origins to Constantine'' (Cambridge University Press, 2006), voljld. 1, phlm. 510. SeeJuga lih. also: Timothy D. Barnes, "Legislation Against the Christians," ''Journal of Roman Studies'' 58 (1968) 32–50; G.E.M de Sainte-Croix, "Why Were the Early Christians Persecuted?" ''Past & Present'' 26 (1963) 6–38; Herbert Musurillo, ''The Acts of the Christian Martyrs'' (Oxford: Clarendon Press, 1972), pphlmn. lviii–lxii; anddan [[A.N. Sherwin-White]], "The Early Persecutions and Roman Law Again", ''Journal of Theological Studies'' 3.2 (1952) 199–213.</ref> APeninggalan survivingtertulis letterberupa fromsepucuk surat dari [[Pliny thePlinius YoungerMuda]], governorwali ofnegeri BythiniaBitinia, to thekepada emperorKaisar [[TrajanTrayanus]] describesmenggambarkan hisaniaya persecutiondan andhukuman executionsmati ofyang Christians;ditimpakannya Trajanke notablyatas respondedumat thatKristen. PlinyKaisar shouldTrayanus notmembalas seekdengan outimbauan Christianssupaya norPlinius heedtidak anonymousmencari-cari orang Kristen maupun meminta masyarakat untuk diam-diam melaporkan keberadaan orang denunciationsKristen, buttetapi onlyhanya punishmenghukum openorang ChristiansKristen whoyang refusedmenjalankan toagamanya secara terang-terangan dan menolak recantmurtad.<ref>{{cite web|url=http://www.mesacc.edu/~tomshoemaker/handouts/pliny.html |title=Pliny the Younger on Christ |publisher=Mesacc.edu |access-date=23 JulyJuli 2015}}</ref>
 
[[Suetonius]] mentionssecara insambil passinglalu thatmenyebutkan duringbahwa thepada reignmasa ofpemerintahan Kaisar [[Nero]], "punishmenthukuman wasditimpakan inflictedke onatas theorang ChristiansKristen, ayaitu classgolongan of men given to a new and mischievouspengikut [[ReligionAgama indi ancientRomawi RomeKuno#SuperstitioTakhayul anddan magicsihir|superstitiontakhayul]] baru yang meresahkan" ''(superstitionis novae ac maleficae)''.<ref>Suetonius, ''LifeRiwayat ofHidup Nero'' [https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#16 16.2]: ''afflicti suppliciis Christiani, genus hominum superstitionis novae ac maleficae.''</ref> HeSuetonius givestidak nomenyebutkan reasonalasan forhukuman thetersebut punishmentdijatuhkan. [[Tacitus]] reportsmelaporkan thatbahwa afterseusai themusibah [[GreatKebakaran FireBesar ofRoma|Kebakaran RomeBesar di Roma]] inpada tahun AD&nbsp;64, somebeberapa amongpihak thedalam populationmasyarakat heldyakin Nerobahwa responsibleKaisar andNerolah thatyang themendalangi emperorkebakaran attempteditu todan deflectberusaha blamemengambinghitamkan onto theorang-orang ChristiansKristen.<ref name="annals-xv-44">Tacitus, ''AnnalsBabad'' [[s:The Annals (Tacitus)/Book 15#44|XV.44]]</ref> ThePerang warmelawan againstbangsa theYahudi Jewspada duringmasa pemerintahan Nero's reign, whichyang sobenar-benar destabilisedmenggoyahkan thekestabilan empirenegara thatsampai-sampai itmenimbulkan ledperang tosaudara civildan war andmendorong Nero's suicide,untuk providedbunuh andiri, additionalmenjadi rationalealasan fortambahan suppressionuntuk ofmenggencet thissekte 'JewishYahudi' sectini.
 
Kaisar [[Diokletianus|Dioklesianus]] melancarkan [[Penindasan Diokletianus|aniaya besar-besaran yang terakhir sekaligus yang terkejam terhadap umat Kristen]], mulai dari tahun 303 sampai 311. Agama Kristen sudah terlalu luas menyebar untuk dapat diberantas, dan pada tahun 313, terbit [[Maklumat Milan]] yang secara resmi menoleransi keberadaannya. Kaisar [[Konstantinus I]] (kaisar tunggal dari tahun 324 sampai 337) adalah Kaisar Romawi pertama yang memeluk agama Kristen. Pada tahun 380, Kaisar [[Theodosius I|Teodosius I]] menetapkan agama Kristen sebagai agama resmi negara.
[[Diocletian]] undertook what was to be the [[Diocletianic Persecution|most severe and last major persecution of Christians]], lasting from 303 to 311. Christianity had become too widespread to suppress, and in 313, the [[Edict of Milan]] made tolerance the official policy. [[Constantine&nbsp;I]] (sole ruler 324–337) became the first Christian emperor, and in 380 [[Theodosius&nbsp;I]] established Christianity as the official religion.
 
[[ChristianAniaya persecutionterhadap ofkaum paganismpagan underpada Theodosiusmasa pemerintahan Teodosius I|UnderPada Theodosiusmasa pemerintahan Kaisar Teodosius]], visitsrakyat todilarang themenyambangi pagankuil-kuil temples were forbiddenpagan,<ref name="Routery1997ch4">Routery, Michael (1997) [http://www.vinland.org/scamp/grove/kreich/chapter4.html ''The First Missionary War. The Church take over of the Roman Empire'', Ch.Bab 4, ''The Serapeum of Alexandria''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100531093733/http://www.vinland.org/scamp/grove/kreich/chapter4.html |date=31 May 2010 }}</ref> the [[SacredApi fire ofsuci Vesta|eternalapi fireabadi]] indi the Temple ofkuil [[Vesta (mythologymitologi)|Dewi Vesta]] inyang themenghadap [[Roman Forum Romawi|alun-alun Roma]] extinguisheddipadamkan, the [[VestalPerawan VirginsVesta|para kenya Dewi Vesta]] disbandeddibubarkan, pengamal [[auspicesauspicium|ilmu tenung burung]] anddan [[witchcraftilmu sihir]]ing punisheddipidana. TheodosiusKaisar refusedTeodosius tomenolak restorepermintaan thepara [[Altarsenator ofpagan Victory]]untuk in thememugar Senate[[Mezbah House,Kemenangan]] asdi askedbalai by remaining pagansidang Senatorssenatus.
 
Peralihan keyakinan Kekaisaran Romawi ke agama Kristen melejitkan [[paus (Gereja Katolik)|Uskup Roma]] (kemudian hari lebih dikenal dengan sebutan Sri Paus) menjadi pemuka agama yang dituakan di Kekaisaran Romawi Barat, sebagaimana dinyatakan secara resmi pada tahun 380 di dalam [[Maklumat Tesalonika]]. Meskipun peranannya di Kekaisaran Romawi kian terpinggirkan, kota Roma masih memiliki wibawa lantaran kebersejarahannya. Pada kurun waktu inilah proyek-proyek pembangunan yang terakhir di kota Roma dilaksanakan. Kaisar [[Maxentius|Maksensius]], pendahulu Konstantinus, mendirikan gedung-gedung semisal basilika kota Roma di lingkungan [[Forum Romawi|alun-alun]]. Kaisar Konstantinus sendiri membangun [[Gapura Konstantinus]] sebagai tanda peringatan kemenangannya melawan Maksensius. Kaisar [[Diokletianus|Dioklesianus]] membangun [[Pemandian Dioklesianus|rumah-rumah pemandian]] terbesar yang pernah ada. Kaisar Konstantinus juga adalah orang pertama yang menjadi penyandang dana pembangunan gedung-gedung resmi agama Kristen di kota Roma. Ia menghibahkan [[Istana Lateran]] kepada Sri Paus, dan membangun basilika besar yang pertama, yakni [[Basilika Santo Petrus Lama|Basilika Lama Santo Petrus]].
The Empire's conversion to Christianity made the [[Pope|Bishop of Rome]] (later called the Pope) the senior religious figure in the Western Empire, as officially stated in 380 by the [[Edict of Thessalonica]]. In spite of its increasingly marginal role in the Empire, Rome retained its historic prestige, and this period saw the last wave of construction activity: Constantine's predecessor [[Maxentius]] built buildings such as its basilica in the [[Roman Forum|Forum]], Constantine himself erected the [[Arch of Constantine]] to celebrate his victory over the former, and [[Diocletian]] built the greatest [[Baths of Diocletian|baths]] of all. Constantine was also the first patron of official Christian buildings in the city. He donated the [[Lateran Palace]] to the Pope, and built the first great basilica, the [[old St. Peter's Basilica]].
 
==== Invasi bangsa Jermani dan tumbangnya kekaisaran barat ====
[[File:Basilica of Saint Lawrence outside the Walls.jpg|thumb|220px|right|TheBasilika ancientSanto basilicaLaurensius ofdi St.luar Lawrencetembok outsidedibangun thetepat wallsdi wasatas builtpusara directlySanto overLaurensius, themartir tombkesayangan ofwarga the people's favourite Roman martyrRoma]]
 
StillMeskipun Romedemikian, remainedRoma onetetap ofmenjadi thesalah strongholdssatu ofbenteng Paganismpertahanan Paganisme, leddi bybawah thepimpinan aristocratskaum andbangsawan senatorsdan para senator.<!-- However, the new walls did not stop the city being sacked first by [[Alaric I|Alaric]] on 24 August 410, by [[Genseric|Geiseric]] on 2 June 455, and even by general [[Ricimer]]'s unpaid Roman troops (largely composed of barbarians) on 11 July 472.<ref name="History Stack">{{cite web |url=http://historystack.posterous.com/455-sack-of-rome |title=455 Sack of Rome – historystack|last=History Stack |work=historystack.posterous.com |year=2011}}</ref><ref name="Encyclopaedia2">{{cite encyclopedia |url=http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Alaric,+King+of+the+Visigoths |title=Alaric, King of the Visigoths definition of Alaric, King of the Visigoths in the Free Online Encyclopedia. |last=Encyclopaedia2|encyclopedia=encyclopedia2.thefreedictionary.com |year=2011}}</ref>
This was the first time in almost 800&nbsp;years that Rome had fallen to an enemy. The previous [[Battle of the Allia|sack of Rome]] had been accomplished by the [[Gaul]]s under their leader [[Brennus (4th century)|Brennus]] in 387&nbsp;BC. The sacking of 410 is seen as a major landmark in the [[Decline of the Roman Empire|decline and fall of the Western Roman Empire]]. [[St. Jerome]], living in Bethlehem at the time, wrote that "The City which had taken the whole world was itself taken."<ref name=Jerome127>St Jerome, Letter CXXVII. To Principia, [[:s:Nicene and Post-Nicene Fathers: Series II/Volume VI/The Letters of St. Jerome/Letter 127]] paragraph 12.</ref> These sackings of the city astonished all the Roman world. In any case, the damage caused by the sackings may have been overestimated. The population already started to decline from the late 4th century onward, although around the middle of the fifth century it seems that Rome continued to be the most populous city of the two parts of the Empire, with a population of not less than 650,000 inhabitants.<ref>Arnold HM Jones The Decline of the Ancient World, Lonmans, Green and Co. Ltd., London 1966</ref>
The decline greatly accelerated following the capture of [[Africa Proconsularis]] by the [[Vandals]]. Many inhabitants now fled as the city no longer could be supplied with grain from Africa from the mid-5th century onward.
 
At the beginning of the 6th century Rome's population may have been less than 100,000. Many monuments were being destroyed by the citizens themselves, who stripped stones from closed temples and other precious buildings, and even burned statues to make lime for their personal use. In addition, most of the increasing number of churches were built in this way. For example, the [[Old Saint Peter's Basilica|first Saint Peter's Basilica]] was erected using spoils from the abandoned [[Circus of Nero]].<ref name=met>{{cite journal |author= Boorsch, Suzanne |date= Winter 1982–1983 |title= The Building of the Vatican: The Papacy and Architecture |journal= The Metropolitan Museum of Art Bulletin |volume= 40 |issue= 3 |pages= 4–8 }}</ref> This architectural cannibalism was a constant feature of Roman life until the [[RenaissanceRenaisans|zaman Renesans]]. From the 4th century, imperial edicts against stripping of stones and especially marble were common, but the need for their repetition shows that they were ineffective. Sometimes new churches were created by simply taking advantage of early Pagan temples, while sometimes changing the Pagan god or hero to a corresponding Christian saint or martyr. In this way, the Temple of Romulus and Remus became the basilica of the twin saints [[Santi Cosma e Damiano|Cosmas and Damian]]. Later, the [[Pantheon, Rome|Pantheon]], Temple of All Gods, became the church of All Martyrs.
 
==== Usaha restorasi Romawi Timur ====
Baris 234 ⟶ 265:
During the 7th century, an influx of both Byzantine Roman officials and churchmen from elsewhere in the empire made both the local lay aristocracy and Church leadership largely Greek speaking. The population of Rome, a magnet for pilgrims, may have increased to 90,000.<ref>[[Richard Krautheimer]], Rome, Profile of a City 312–1308, 2000 pp. 62–64 {{ISBN|0-691-04961-0}}</ref> Eleven of thirteen Popes between 678 and 752 were of Greek or Syrian descent.<ref>Krautheimer, p. 90</ref> However, the strong Byzantine Roman cultural influence did not always lead to political harmony between Rome and Constantinople. In the controversy over [[Monothelitism]], popes found themselves under severe pressure (sometimes amounting to physical force) when they failed to keep in step with Constantinople's shifting theological positions. In 653, [[Pope Martin I]] was deported to Constantinople and, after a show trial, exiled to the Crimea, where he died.<ref name="Catholic Online">{{cite web |url=http://www.catholic.org/saints/saint.php?saint_id=80 |title=Pope Saint Martin I – Saints & Angels – Catholic Online |author=Catholic Online |work=catholic.org |year=2011}}</ref><ref name="Catholic Encyclopaedia 3">{{cite web |url=http://www.newadvent.org/cathen/09723c.htm |title=CATHOLIC ENCYCLOPAEDIA: Pope Saint Martin I |author=Catholic Encyclopaedia |work=newadvent.org |year=2009}}</ref>
 
Then, in 663, Rome had its first imperial visit for two centuries, by [[Constans II]]—its worst disaster since the Gothic Wars when the Emperor proceeded to strip Rome of metal, including that from buildings and statues, to provide armament materials for use against the [[Saracen]]s. However, for the next half century, despite further tensions, Rome and the Papacy continued to prefer continued Byzantine Roman rule: in part because the alternative was Lombard rule, and in part because Rome's food was largely coming from Papal estates elsewhere in the Empire, particularlykhususnya [[SicilySisilia]].
 
== Roma pada Abad Pertengahan Roma ==
 
{|border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="float:right; width:300px; margin:0.5em 0 1em 1em; background:White; border:1px #aaa solid; border-collapse:collapse; font-size:95%;"
Baris 242 ⟶ 273:
! colspan="2" style="background:#ccf; text-align:center;"|<big><big>Rome Timeline</big></big>
|-
! colspan="2" style="background:#ddf; text-align:center;"|'''MedievalRoma Romepada Abad Pertengahan'''
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|772
Baris 306 ⟶ 337:
[[File:Sylvester I and Constantine.jpg|thumb|right|A 13th-century fresco of Sylvester and Constantine, showing the [[Donation of Constantine]], [[Santi Quattro Coronati]], Rome]]
[[File:Basilica di San Pietro 1450.jpg|thumb|19th-century drawing of [[Old Saint Peter's Basilica]] as it is thought to have looked around 1450&nbsp;AD]]
[[File:Forum temple of vespasian.jpg|thumb|From the Forum, the medieval and RenaissanceRenesans Senate House stands directly upon the [[Tabularium]], ancient Rome's repository of archives.]]
 
On 25 April 799 the new Pope, [[Pope Leo III|Leo III]], led the traditional procession from the [[Lateran]] to the Church of [[San Lorenzo in Lucina]] along the [[Via Flaminia]] (now [[Via del Corso]]). Two nobles (followers of his predecessor Hadrian) who disliked the weakness of the Pope with regards to Charlemagne, attacked the processional train and delivered a life-threatening wound to the Pope. Leo fled to the King of the Franks, and in November, 800, the King entered Rome with a strong army and a number of French bishops. He declared a judicial trial to decide if Leo III were to remain Pope, or if the deposers' claims had reasons to be upheld. This trial, however, was only a part of a well thought out chain of events which ultimately surprised the world. The Pope was declared legitimate and the attempters subsequently exiled. On 25 December 800, [[Pope Leo III]] crowned Charlemagne [[Holy Roman Emperor]] in [[St. Peter's Basilica]].
Baris 377 ⟶ 408:
However, the ''Banderesi'' proved incapable of governing the city, and their inadequacies and violence soon deprived them of popular support. The city was therefore returned to Eugene by the army of [[Giovanni Vitelleschi]] on 26 October 1434. After the death in mysterious circumstances of Vitelleschi, the city came under the control of [[Ludovico Scarampo]], [[List of bishops and patriarchs of Aquileia|Patriarch of Aquileia]]. Eugene returned to Rome on 28 September 1443.
 
== Renesans Roma ==
==Renaissance Rome==
 
{|border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="float:right; width:300px; margin:0.5em 0 1em 1em; background:White; border:1px #aaa solid; border-collapse:collapse; font-size:95%;"
Baris 383 ⟶ 414:
! colspan="2" style="background:#ccf; text-align:center;"|<big><big>Rome Timeline</big></big>
|-
! colspan="2" style="background:#ddf; text-align:center;"|'''RenaissanceRenesans anddan earlypermulaan modernRoma Romekiwari'''
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|c.sekitar 1420s–1519dasawarsa 1420-an–1519
|style="font-size: 90%;"|Rome becomes a centre of the [[RomanRenesans RenaissanceRoma|RenaissanceRenesans]]. Founding of the newPembangunan [[St.Bsilika Peter'sSanto BasilicaPetrus]]. [[SistineKapel ChapelSistina]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|1527
Baris 464 ⟶ 495:
Sixtus's principal aim was to make Rome a better destination for [[Christian pilgrimage|pilgrimages]], and the new streets were intended to permit a better access to the major Basilicas. Old obelisks were moved or erected to embellish St. John in Lateran, Santa Maria Maggiore and St. Peter, as well as Piazza del Popolo, in front of Santa Maria del Popolo.
 
===Baroque periodZaman Barok ===
[[File:Roma Piazza Navona 17c.jpg|thumb|[[Piazza Navona]] (17thabad centuryke-17)]]
[[File:View of Rome Roma 1688 stitched.jpg|thumb|300px|MapPeta ofRoma Romedi fromdalam ''Topographia Italiae'', publishedyang byditerbitkan oleh ahli waris [[Matthaeus Merian]]'s heirspada intahun 1688.]]
 
InPada theabad 18th centuryke-18, the Papacy reached the peak of its temporal power, the Papal States including most of Central Italy, including Latium, Umbria, Marche and the Legations of Ravenna, Ferrara and Bologna extending north into the Romagna, as well as the small enclaves of Benevento and Pontecorvo in southern Italy and the larger Comtat Venaissin around Avignon in southern France.
 
[[Baroque architecture|Baroque]] and [[Rococo]] architecture flourished in Rome, with several famous works being completed. Work on the [[Trevi Fountain]] began in 1732 and was completed in 1762. The [[Spanish Steps]] were designed in 1735. [[Pope Clement XIII]]'s tomb by [[Canova]] was completed in 1792.
Baris 474 ⟶ 505:
The arts also flourished throughout this period. [[Palazzo Nuovo]] became the world's first public museum in 1734 and some of the most famous views of Rome in the 18th century were etched by [[Giovanni Battista Piranesi]]. His grand vision of classic Rome inspired many to visit the city and examine the [[ruins]] themselves.
 
{{Clear}}-->
 
==Modern historyZaman kiwari ==
{|border="1" cellpadding="4" cellspacing="0" style="float:right; width:300px; margin:0.5em 0 1em 1em; background:White; border:1px #aaa solid; border-collapse:collapse; font-size:95%;"
|-
! colspan="2" style="background:#ccf; text-align:center;"|<big><big>RomeLinimasa TimelineRoma</big></big>
|-
! colspan="2" style="background:#ddf; text-align:center;"|'''ModernRoma Romekiwari'''
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1798–1799 anddan tahun 1800–1814
|style="font-size: 90%;"|Masa pendudukan [[FirstKekaisaran FrenchPrancis EmpirePertama|FrenchPrancis]] occupation.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1848–1849
|style="font-size: 90%;"|Zaman [[RomanRepublik RepublicRoma (19thabad centuryke-19)|RomanRepublik RepublicRoma]] withbersama [[Giuseppe Mazzini|Mazzini]] anddan [[Giuseppe Garibaldi|Garibaldi]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1870
|style="font-size: 90%;"|RomeRoma conquereddirebut bypasukan [[Italy|ItalianItalia]] troops.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1874–1885
|style="font-size: 90%;"|Building of thePembangunan [[RomaStasiun kereta api Termini railwayRoma|stasiun station|Termini Station]] and founding of thedan [[MonumentMonumen tobagi Vittorio Emanuele II|monumen Vittoriano]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1922
|style="font-size: 90%;"|[[MarchKirab onmenuju RomeRoma]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1929
|style="font-size: 90%;"|[[LateranPerjanjian Treaty|Lateran|Pakta PactsLateran]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1932–1939
|style="font-size: 90%;"|Building ofPembangunan [[Cinecittà]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1943
|style="font-size: 90%;"|BombingPengeboman of RomeRoma.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1960
|style="font-size: 90%;"|RomeRoma ismenjadi sitetuan of therumah [[1960Olimpiade SummerMusim OlympicsPanas 1960|SummerOlimpiade Musim OlympicsPanas]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1975–1985
|style="font-size: 90%;"|YearsTahun-tahun of terrorismterorisme. Death ofKematian [[Aldo Moro]]. Penembakan [[PopePaus JohnYohanes PaulPaulus II]] is shot.
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 1990
|style="font-size: 90%;"|Rome ismenjadi onesalah ofsatu thelokasi locations for the 1990pertandingan [[1990Oiala Dunia FIFA World Cup1990|FIFAPiala WorldDunia CupFIFA]].
|-
|style="font-size:90%; text-align:center;"|Tahun 2000
|style="font-size: 90%;"|RomeRoma hostsmenjadi thetuan rumah perhelatan [[JubileeYubileum dalam Gereja (Christianity)Katolik|JubileeYubileum]].
|}
 
===Italian unificationPenyatuan Italia ===
[[File:Rossetti - Proclamazione della Repubblica Romana, nel 1849, in Piazza del Popolo - 1861.jpg|thumb|ProclamationProklamasi ofberdirinya thenegara RomanRepublik RepublicRoma inpada tahun 1849, indi [[Piazza del Popolo]].]]
[[File:Borgo Santo Spirito And St. Peters Dome.jpg|thumb|219x219px|right|ViewPemandangan of the dome ofkubah [[SaintBasilika Peter'sSanto BasilicaPetrus]] fromdilihat dari ''Borgo [[Santo Spirito in Sassia|Santo Spirito]]''.]]
Pada tahun 1870, daerah-daerah kekuasaan Sri Paus terjerumus ke dalam situasi yang tidak menentu manakala kota Roma dianeksasi pasukan pimpinan [[Piemonte]] yang sudah berhasil menyatukan semua daerah lain di Italia, meskipun pasukan kepausan sudah berusaha menunjukkan perlawanan. Antara tahun 1861 sampai 1929, status Sri Paus disebut sebagai "[[Permasalahan Roma]]". Para paus silih berganti naik takhta di istana kepausan tanpa diganggu-gugat, dan beberapa hak prerogatif Sri Paus diakui di dalam [[Undang-Undang Jaminan]], termasuk hak untuk mengutus dan menerima duta-duta besar. Meskipun demikian, para paus tidak mengakui hak pemerintahan Raja Italia atas Roma, dan [[tawanan di Vatikan|menolak meninggalkan lingkungan Vatikan]] sampai sengketa itu diselesaikan pada tahun 1929. Negara-negara lain terus mempertahankan pengakuan internasional akan status Takhta Suci sebagai sebuah negara berdaulat.<!--
In 1870, the Pope's holdings were left in an uncertain situation when Rome itself was annexed by the [[Piedmont]]-led forces which had united the rest of Italy, after a nominal resistance by the papal forces. Between 1861 and 1929 the status of the Pope was referred to as the "[[Roman Question]]". The successive Popes were undisturbed in their palace, and certain prerogatives recognized by the [[Law of Guarantees]], including the right to send and receive ambassadors. But the Popes did not recognise the Italian king's right to rule in Rome, and they [[prisoner in the Vatican|refused to leave the Vatican compound]] until the dispute was resolved in 1929. Other states continued to maintain international recognition of the Holy See as a sovereign entity.
 
ThePemerintahan ruleSri ofPaus thesempat Popesdiselingi wasoleh interrupted by the short-livedpemerintahan [[Roman Republic (18th century)|RomanRepublik RepublicRoma]] (tahun 1798), whichyang berumur pendek. Pemerintahan wasrepublik underini theterbentuk influencedi ofbawah thepengaruh [[FrenchRevolusi RevolutionPrancis]]. During [[Napoleon I of France|Napoleon]]'s reign, Rome was annexed into his empire and was technically part of [[France]]. After the fall of Napoleon's Empire, the Papal States were restored by the [[Congress of Vienna]], with the exception of [[Avignon]] and the [[Comtat Venaissin]], which remained part of France.
 
Another [[Roman Republic (19th century)|Roman Republic]] arose in 1849, within the framework of [[Revolutions of 1848 in the Italian states|revolutions of 1848]]. Two of the most influential figures of the [[Italian unification]], [[Giuseppe Mazzini]] and [[Giuseppe Garibaldi]], fought for the short-lived republic. However, the actions of these two great men would not have resulted in unification without the sly leadership of [[Camillo Benso, conte di Cavour|Camillo Benso di Cavour]], Prime Minister of [[Kingdom of Sardinia|Piedmont-Sardinia]].
Baris 549 ⟶ 580:
The pope referred to himself during this time as the "[[prisoner of the Vatican]]", although he was not actually restrained from coming and going. Pius IX took steps to ensure self-sufficiency, such as the construction of the [[Vatican Pharmacy]]. Italian nobility who owed their titles to the pope rather than the royal family became known as the [[Black Nobility]] during this period because of their purported mourning.
 
===Kingdom ofKerajaan Italia Italy===
[[File:Porta Pia Pagliari Vizzotto.JPG|thumb|Italian soldiers [[Capture of Rome|enter Rome]] in 1870.]]
Rome became the focus of hopes of Italian reunification when the rest of Italy was reunited under the [[Kingdom of Italy (1861–1946)|Kingdom of Italy]] with a temporary capital at [[Florence]]. In 1861, Rome was declared the capital of Italy even though it was still under the control of the Pope. During the 1860s, the last vestiges of the [[Papal States]] were under the French protection of [[Napoleon III]]. And it was only when this was lifted in 1870, owing to the outbreak of the [[Franco-Prussian War]], that Italian troops were able to [[Capture of Rome|capture Rome]] entering the city through a breach near [[Porta Pia]]. Afterwards, [[Pope Pius IX]] declared himself as [[prisoner in the Vatican]], and in 1871 the capital of Italy was moved from Florence to Rome.<ref name="Catholic Encyclopaedia">{{cite web |url=http://www.newadvent.org/cathen/12134b.htm |title=CATHOLIC ENCYCLOPAEDIA: Pope Pius IX |author=Catholic Encyclopaedia |work=newadvent.org |year=2009}}</ref>
Baris 557 ⟶ 588:
The [[interwar period]] saw a rapid growth in the city's population, that surpassed 1,000,000 inhabitants.<ref name="Population Rome">{{cite web |url=https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/journals/CP/29/2/Population_of_Rome*.html |title=The Population of Rome — CP 29:101‑116 (1934) |first=Whitney J.|last=Oates|work=penelope.uchicago.edu |year=2011 |quote=popula}}</ref>
 
[[File:Watykan Plac sw Piora kolumnada Berniniego.JPG|thumb|250px|right|The [[ApostolicIstana PalaceApostolik]].]]
This [[Roman Question]] was finally resolved on 11 February 1929 between the Holy See and the Kingdom of Italy. The [[Lateran Treaty]] was signed by Benito Mussolini on behalf of King [[Victor Emmanuel III]] and by [[Cardinal Secretary of State]] [[Pietro Gasparri]] for [[Pope Pius XI]]. The treaty, which became effective on 7 June 1929, and the Concordat established the independent State of the Vatican City and granted Roman Catholicism special status in Italy.
 
Baris 566 ⟶ 597:
 
{{Further|Vatican City during World War II}}
Vatican City officially pursued a policy of neutrality during [[World War II]], under the leadership of [[Pope Pius XII]]. Although the city of Rome was occupied by Germany from 1943 and the Allies from 1944, Vatican City itself was not occupied. One of Pius XII's main diplomatic priorities was to prevent the bombing of Rome; so sensitive was the pontiff that he protested even the British air dropping of pamphlets over Rome, claiming that the few landing within the city-state violated the Vatican's neutrality.<ref>Chadwick, 1988, p. 222</ref> Before the American entry into the war, there was little impetus for such a bombing, as the British saw little strategic value in it.<ref>Chadwick, 1988, pp. 222–32</ref>-->
 
AfterSesudah themasuknya Americanpasukan entryAmerika, thepemerintah USAmerika opposedSerikat suchmenentang apengeboman-pengeboman bombing,semacam itu lantaran fearfultidak ofingin offendingmenyinggung Catholicperasaan membersserdadu-serdadu ofAmerika itsyang militaryberagama forcesKatolik, whilesementara thepemerintah BritishInggris thenjustru supported itmendukungnya.<ref>Chadwick, 1988, pp. 232–36</ref> Paus Pius XII similarlyjuga advocatedmenganjurkan forpendeklarasian thekota declarationRoma of Rome as ansebagai "[[openkota cityterbuka]]", buttetapi thisbaru occurredterlaksana onlypada ontanggal 14 AugustAgustus 1943, aftersesudah RomeRoma haddua alreadykali been bombed twicedibombardir.<ref>Chadwick, 1988, pp. 236–44</ref> AlthoughMeskipun thepemerintah ItaliansItalia consultedmeminta thesumbang Vaticansaran onVatikan thedalam wordingpenyusunan ofkalimat thependeklarasian openRoma citymenjadi declarationkota terbuka, the impetus for thedorongan changeke hadarah littleperubahan totersebut dohampir-hampir withtidak themelibatkan VaticanVatikan.<ref>Chadwick, 1988, pp. 244–45</ref>
 
===Capital ofIbu thekota ItalianRepublik Italia Republic===
[[File:Roma, vista 04 via del corso.JPG|thumb|View ofPemandangan [[Via del Corso]] (tahun 2008)]]
[[File:Veduta Aerea EUR 1.jpg|thumb|View of thePemandangan [[EUR,Esposizione RomeUniversale Roma|distrik EUR district]] (tahun 2003)]]
RomeSeusai grewperang, substantiallyRoma aftertumbuh thepesat war,sebagai assalah onesatu offaktor thepenggerak drivingutama forcesdi behind thebalik "[[Italianmukjizat economicekonomi miracleItalia]]" ofdari post-warrekonstruksi reconstructiondan andmodernisasi modernisationpascaperang. ItRoma becamemenjadi akota fashionableyang citymengikuti inperkembangan themode 1950spada anddasawarsa early1950-an dan awal dasawarsa 1960s-an, theyakni years oftahun-tahun "la dolce vita" ("thehidup sweet life"nikmat), withmanakala popularfilm-film classicklasik filmspopuler such assemisal ''[[Ben-Hur (1959 film 1959)|Ben Hur]]'', ''[[Quo Vadis (1951 film 1951)|Quo Vadis]]'', ''[[Roman Holiday]]'', anddan ''[[La Dolce Vita]]''<ref>{{cite web|url=https://www.imdb.com/title/tt0053779/|title=La Dolce Vita (1960) |publisher=IMDb|access-date=23 July 2015|archive-date=2019-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20190514030752/https://www.imdb.com/title/tt0053779/|dead-url=no}}</ref> beingdiproduksi filmeddi in the city's iconicStudio [[Cinecittà]] Studiosyang tersohor dan terletak di kota itu.
 
ASuatu newtren risingpeningkatan trendbaru inpada populationpopulasi continuedberlanjut untilsampai thepertengahan middasawarsa 1980-1980san, whenmanakala thejumlah communewarga hadkota moreRoma thanmencapai lebih 2.,8&nbsp;millionjuta residentsjiwa; aftersesudah thatitu, populationpopulasi startedperlahan-lahan tomenyusut slowlymanakala declinesemakin asbanyak morewarga residentsRoma movedpindah toke nearbyupakota-upakota suburbs.di Thesekitarnya. [[RomeArea metropolitan areaRoma]] hasdihuni aboutkira-kira 4.,4&nbsp;millionjuta jiwa inhabitantsper {{Astahun of|2015|lc=y}}.
 
Sebagai ibu kota negara Italia, Roma menjadi kota tempat semua lembaga utama negara berpusat, termasuk lembaga kepresidenan, pusat pemerintahan dengan kementerian tunggalnya, parlemen, mahkamah agung, dan perwakilan-perwakilan diplomatik untuk negara Italia maupun negara Kota Vatikan.
Being the capital city of Italy, all the principal institutions of the nation are located there, including the President; the seat of government with its single Ministeri; the Parliament; the main judicial Courts, and the diplomatic representatives for both Italy and the Vatican City.
ASejumlah numberlembaga of notable internationalkebudayaan, culturalkeilmuan, scientificdan andkemanusiaan humanitarianinternasional institutionsyang areterkemuka locatedberlokasi indi RomeRoma, including thetermasuk [[GermanInstitut ArchaeologicalArkeologi InstituteJerman]], and thedan [[Food and Agriculture Organization|FAO]].
 
RomeRoma hostedmenjadi thetuan rumah [[1960Olimpiade SummerMusim Panas Olympics1960]],. usingBanyak manysitus ancientkuno sites such as theseperti [[VillaTaman-taman BorgheseVila gardensBorghese|VillaVila Borghese]] and thedan [[Baths ofPemandian Caracalla|Thermae of Caracalla]] asdijadikan ajang venuesperhelatan.<ref name="Olympic">{{cite web |url=http://www.olympic.org/rome-1960-summer-olympics |title=rome 1960 Summer Olympics {{pipe}} Olympic Videos, Photos, News |author=Olympic.org. International Olympic Committee |publisher=International Olympic Committee |year=2011 |access-date=2022-06-14 |archive-date=2014-01-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140121043959/http://www.olympic.org/rome-1960-summer-olympics |dead-url=no }}</ref> ForUntuk thepertandingan OlympicOlimpiade Gamesdidirikan newbangunan-bangunan structuresbaru, wereyaitu created:Stadion theOlimpico Olympicyang Stadiumkemudian (whichhari wasdiperbesar itselfdan enlargeddirenovasi anduntuk renovateddijadikan totempat hostdigelarnya qualifyingpertandingan-pertandingan roundskualifikasi anddan thepertandingan final matchsepak ofbola thePiala 1990Dunia [[FIFA]] footballtahun World1990, Cup); thedan Villaggio Olimpico (OlympicDesa VillageOlimpiade), createdyang todibangun houseuntuk themenampung athletes,para atlet dan kemudian washari laterdikembangkan redevelopedulang asmenjadi asebuah residentialdistrik districtperumahan.
 
Rome's [[Bandara Leonardo da Vinci–Fiumicino Airport]] openeddi Roma dibuka pada intahun 1961.
[[TourismPariwisata indi RomeRoma|TourismPariwisata]] brings an average ofmendatangkan 7–10&nbsp;millionjuta visitorspengunjung adalam yearsetahun. RomeRoma adalah iskota theke-3 3rdyang mostpaling visitedbanyak citydikunjungi inorang thedi [[EuropeanUni UnionEropa]], aftersesudah [[London]] anddan [[Paris]].
TheMenurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2009, [[ColosseumKoloseum]] (4&nbsp;millionjuta touristswisatawan) and thedan [[VaticanMuseum MuseumVatikan]]s (4.,2&nbsp;millionjuta touristswisatawam) aremasing-masing themerupakan 39thtempat andke-39 37thdan (respectively)ke-37 mostyang visitedpaling placesbanyak indikunjungi theorang world, according to a 2009di studydunia.<ref name="itvnews.tv">{{cite news|url=http://www.itvnews.tv/Blog/Blog/the-50-most-visited-places.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20091002073926/http://www.itvnews.tv/Blog/Blog/the-50-most-visited-places.html|archive-date=2 OctoberOktober 2009|title=The Fifty Most Visited Places in the World|publisher=ITV News}}</ref> ManyBanyak ofmonumen thekuno ancientdi monumentsRoma ofdipugar Romeoleh werepemerintah restoredItalia bydan the Italian state and by theoleh [[Vaticankota CityVatikan|VaticanVatikan]] fordalam therangka perayaan [[GreatYubileum JubileeAgung|2000Yubileum Agung tahun Jubilee2000]].
 
== Pusat kotaKawasan bersejarah ==
{{Further|Daftar monumen kuno di Roma|Daftar monumen di Forum Romawi|Gereja-gereja di Roma}}
{{Further|Pariwisata di Roma|Daftar daya tarik wisata di Roma}}
Meskipun sekarangdewasa ini Roma merupakan sebuah [[metropolis]] modern, berbagai tahap dalam penjalanan panjang sejarahnya masih tampak membekas pada kota ini. PusatKawasan bersejarah, yang diidentifikasi sebagai bagian dari lingkungan yang pernah dikelilingi tembokbertembok pada zaman Kekaisaran Roma, penuh dengan tinggalan-tinggalan arkeologis dari zamanpetilasan Romawi Kuno. TinggalanPetilasan-tinggalanpetilasan tersebut terus-menerus diekskavasi dan dibukaterbuka untuk umum, misalnya [[Koloseum]], [[Forum Romawi]], dan [[Katakomba Roma|katakombe-katakombe]]. ThereAda arepula areaspetilasan-petilasan with remains fromdari [[MedievalAbad Pertengahan]], times.istana-istana Theredan arekarya-karya palacesseni anddari artistic treasures from theAbad [[RenaissanceRenaisans]];, fountainsmaupun sekian banyak pancuran, churchesgereja, anddan palacesistana frompeninggalan zaman [[BaroqueBarok]] times. ThereAda iskarya artseni and architecturedan fromarsitektur theperiode [[Art Nouveau]], periode [[Neoclassicalarsitektur architectureNeoklasik|NeoclassicNeoklasik]], periode [[ModernistModernis]], dan andperiode [[RationalistRasionalis]] periods. There are museums, suchmaupun asmuseum-museum theseperti [[Capitoline Museums|Musei Capitolini]], the [[VaticanMuseum MuseumsVatikan]], dan [[Galleria Borghese]].
 
PartsPetilasan-petilasan ofdi thekawasan historicalbersejarah centreditata werekembali reorganised after the 19th-centuryselepas [[ItalianPenyatuan UnificationItalia]] (tahun 1880–1910 – ''Roma Umbertina''). Thepada increaseabad ofke-19. populationLonjakan causedpopulasi byakibat thesentralisasi centralisationnegara ofItalia themelahirkan Italiankebutuhan stateakan necessitatedprasarana newdan infrastructureakomodasi andyang accommodationbaru. ThereAda werepula alsoalterasi substantialdan alterationsadaptasi andsubstansial adaptationsyang madedilakukan duringpada thezaman [[FascistFasis]] period, formisalnya example, the creation of thepembangunan [[Via dei Fori Imperiali]]; and, thedan [[Via della Conciliazione]] indi frontdepan of the VaticanVatikan. TheseProyek-proyek projectspembangunan involvedtersebut thedapat destructiondijalankan ofsesudah amenghancurkan largesebagian partbesar of the oldlingkungan [[Borgo (rione of Rome)|Borgo]] neighbourhoodlama. New [[quartieriQuartieri]] werebaru foundedpun dibangun, such asmisalnya EUR ([[Esposizione Universale Roma]]), San Basilio, Garbatella, Cinecittà, Trullo, anddan Quarticciolo. SoAkibat greatderasnya wasarus thependatang influxke of people that on the coastpesisir, there was restructuring of [[Ostia (quarterlingkungan ofdi RomeRoma)|Ostia]] andpun thedirestrukturisasi, inclusiondan ofkawasan borderingkota villagesdiperluas suchsehingga melingkupi desa-desa di sekitar Roma, asseperti Labaro, Osteria del Curato, Quarto Miglio, Capannelle, Pisana, Torrevecchia, Ottavia, dan Casalotti.-->
 
== Lihat pula ==
*[[Teknologi Romawi]]
*[[Lini masaLinimasa kota Roma]]
*[[Lini masaLinimasa sejarah bangsa Romawi]]
 
== Rujukan ==
Baris 606 ⟶ 637:
*{{cite book|last=Bloch|first=Raymond|title=The ancient civilization of the Etruscans|url=https://archive.org/details/ancientcivilizat00bloc|url-access=registration|location=New York|publisher=Cowles Book|year=1969}}
*{{Cite book|title=A history of Rome to 565 A. D. |author=Boak, Arthur Edward Romilly |year=1921 |publisher=Macmillan |location=New York|url=https://archive.org/details/bub_gb_5bsoAAAAYAAJ}}
*{{cite book|editor-last=Bonfante|editor-first=Larissa |title=Etruscan Life and Afterlife: a Handbook of Etruscan Studies|url=https://archive.org/details/etruscanlifeafte0000unse_t0o5|location=Warminster|publisher=Aris and Phillips|year=1986}}
*{{cite book|last=Bonfante|first=Larissa|title=Etruscan|url=https://archive.org/details/etruscan0000bonf|publisher=University of California Press|year=1990|isbn=0-520-07118-2}}
*{{cite book|last=Bonfante|first=Larissa |title=''Etruscan Inscriptions and Etruscan Religion in'' The Religion of the Etruscans|location=Austin |publisher=University of Texas Press|year=2006|ref=Bonfante2006}}
*{{cite book|author=Bonfante, G.|author2=L. Bonfante|title=The Etruscan Language. An Introduction|publisher=Manchester University Press|year=2002|ref=Bonfante2002}}
Baris 628 ⟶ 659:
*[http://www.zeno.org/Geschichte/M/Mommsen,+Theodor/R%C3%B6mische+Geschichte ''Römische Geschichte'', dalam bahasa Jerman]
 
== Bahan bacaanBacaan lanjutan ==
*{{cite book|author=Thomas W. Africa|title=The immense majesty: a history of Rome and the Roman Empire|url=https://books.google.com/books?id=SYgTAQAAIAAJ|year=1991|publisher=Harlan Davidson|isbn=978-0-88295-874-3}} [https://www.questia.com/read/111783608?title=The%20Immense%20Majesty%3a%20%20A%20History%20of%20Rome%20and%20the%20Roman%20Empire edisi daring]
*{{cite book|author1=Roloff Beny|author-link=Roloff Beny|author2=Peter Gunn|title=The churches of Rome|url=https://books.google.com/books?id=kyAeqICKFOoC|year=1981|publisher=[[Simon & Schuster]]|isbn=978-0-671-43447-2}}
Baris 655 ⟶ 686:
*[[Bryan Ward-Perkins|Ward-Perkins, Bryan]]. ''The Fall of Rome and the End of Civilization'' (2005) 239 pp.
 
=== Abad Pertengahan, Renaisans, Awal Zaman ModernKiwari ===
*Blunt, Anthony. ''Guide to Baroque Rome'' (1982) architecture 1621–1750
*Brentano, Robert; ''Rome before Avignon: A Social History of Thirteenth-Century Rome'' (1974) [https://www.questia.com/read/100326818?title=Rome%20before%20Avignon%3a%20A%20Social%20History%20of%20Thirteenth-Century%20Rome edisi daring]