Palagan Ambarawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fakta nyata (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iexcell (bicara | kontrib)
Serangan ke semarang
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
 
(49 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{unreferenced|date=Desember 2017}}
{{Infobox Military Conflict
| conflict = Palagan [[Ambarawa]] / Serangan ke [[Semarang]]
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = The British Occupation of Java SE5896.jpg
| image_size = 300px
| caption = Tentara Inggris di Ambarawa, 1945.
|caption=
| date = [[2620 Oktober]] 1945 -- [[152 Desember]]Maret [[1945]]1946{{br}}(4 bulan, 1 minggu, 3 hari)
| place = [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Kabupaten Magelang]], [[Kota Semarang]] di [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| casus =
| territory = Ambarawa, [[Magelang]], dan [[Semarang]] direbut kembali oleh pasukan Indonesia
| result = Kemenangan Indonesia<br>*Penarikan pasukan [[UK|Inggris]] dari Ambarawa dan Magelang, Tentara [[Belanda]] di Semarang tersapu bersih
|result= Kemenangan Indonesia
| combatant1 = {{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[Indonesia]]
*Penarikan pasukan Inggris dari Ambarawa dan Magelang
| combatant2 = '''[[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]]''' <br>{{flagicon|Inggris Raya }}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom.svg|20px]][[Britania Raya|Kekaisaran Britania]]<br>'''Didukung oleh:'''<br>{{flagicon|Belanda}}[[File:Royal coat of arms of the Netherlands.svg|20px]][[NICA]]
|combatant1={{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[Indonesia]]
| commander1 = {{flagicon|Indonesia}} Kol. [[Soedirman]]<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Isdiman]]{{KIA}}<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[Gatot Soebroto]]<br>{{flagicon|Indonesia}} Letkol. [[M. Sarbini]]
|combatant2='''[[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]]''' <br>{{flagicon|Inggris Raya }}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom.svg|20px]][[Britania Raya|Kekaisaran Britania]]<br>'''Didukung oleh:'''<br>{{flagicon|Belanda}}[[File:Royal coat of arms of the Netherlands.svg|20px]][[NICA]]
| commander2 = {{flagicon|Inggris Raya}}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom (St Edward's Crown).svg|20px]][[File:Brigjen pdhBrigadir adR.png|15px]][[Bethell|Brig G. Bethell]]
|commander1={{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Kolonel pdh ad.png|15px]][[Soedirman|Kol. Soedirman]] <small>(Kepala Tentara Keamanan Rakyat Divisi V/Banyumas)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[Isdiman|LetKol. Isdiman]]<br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[Gatot Soebroto|LetKol.Gatot Soebroto]]<small>(Divisi V/Purwokerto)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Letkol pdh ad.png|15px]][[M. Sarbini|LetKol.M. Sarbini]]<br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:mayor pdh ad.png|15px]][[Sarjono|May.Sarjono]]<small>(Batalyon VIII Divisi III/Surabaya)</small><br>{{flagicon|Indonesia}}[[File:National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg|20px]][[File:Mayor pdh ad.png|15px]][[Soeharto|May.Soeharto]]<small>(Batalyon X Divisi IX/Yogyakarta)</small>
| units1 = [[Tentara Nasional indonesiaIndonesia|Tentara Indonesia]]
 
| units2 = divisi infanteri 23 india<br><small>Brigade Artileri 23
|commander2={{flagicon|Inggris Raya}}[[File:Royal Coat of Arms of the United Kingdom.svg|20px]][[File:Brigjen pdh ad.png|15px]][[Bethell|Brig.Bethell]]
| casualties1 = 2,000 tewas{{br}}<small>(termasuk rakyat sipil, di Ambarawa saja)
|units1 =Tentara Nasional indonesia
| casualties2 = 100 tewas (di Ambarawa saja)
* 20.000 Pasukan
| strength1 = 10,000+ pasukan (di Ambarawa saja)
|units2 =Tentara kekaisaran Inggris
| strength2 = <7,000 pasukan (di Ambarawa saja)
*30.000 Pasukan
}}
|casualties1= 2,000 Tewas
* (Termasuk warga sipil)
|casualties2= 175 Tewas|Kekuatan=30.000|Kekuatan pasukan=20.000}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
 
'''Serangan ke Semarang''' mengandung '''Palagan Ambarawa''' (20 Oktober--15 Desember 1945; 55 hari), '''Serangan ke Magelang''' atau '''Pertempuran Magelang''' (26 Oktober--15 Desember 1945; 49 hari)<ref>"Pertempuran Ambarawa: Latar Belakang, Tokoh, Akibat, dan Akhir", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/22/161749679/pertempuran-ambarawa-latar-belakang-tokoh-akibat-dan-akhir. ''KOMPAS.com''</ref>, '''Serangan ke [[Gunung Ungaran|Ungaran]]''' atau '''Pertempuran Ungaran''', dan '''Serangan ke Semarang''' itu sendiri (15 Desember 1945--2 Maret 1946; 87 hari). Ini adalah pertempuran besar antara [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang baru saja dibentuk dan [[Angkatan Darat Britania Raya|Angkatan Darat Inggris]] yang terjadi antara 20 Oktober 1945 di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Indonesia]] hingga 2 Maret 1946 di [[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Pada akhirnya, semua tentara Inggris dan Belanda tersapu bersih dari [[Kawasan Semarang Raya]]; setelah itu, 15 Desember dirayakan sebagai '''Hari Nasional Infanteri'''.
'''Palagan Ambarawa''' adalah sebuah peristiwa perlawanan [[Tentara Nasional Indonesia |Tentara Indonesia]] terhadap [[Blok Poros|Tentara Inggris]] yang terjadi di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], sebelah selatan [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]].
 
== KronologiLatar peristiwabelakang ==
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1945]], tentara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diwakili dari pihak Tentara Inggris. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tengah [[Wongsonegoro|Mr Wongsonegoro]] menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
 
Namun, ketika pasukan Tentara Inggris telah sampai di [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]] dan [[Kabupaten Magelang|Magelang]] untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota [[Magelang]], hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] dan membuat kekacauan. TKR Resimen I Kedu pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan [[Oni Sastrodihardjo]] yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
 
== Pertempuran ==
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, tetapi ia gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], Salatiga, [[Purwokerto]], Magelang, [[Semarang]], dan lain-lain.
Di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], tentara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) dan membuat kekacauan. TKR Resimen I Kedu pimpinan Letkol. [[M. Sarbini]] membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di [[Jambu, Semarang|Desa Jambu]] karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Suruh, Semarang|Suruh]], dan [[Kota Surakarta|Surakarta]].
 
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I [[Soerjosoempeno]] di [[Ngipik, Pringsurat, Temanggung|Ngipik]]. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol. [[Isdiman]] berusaha membebaskan kedua desa tersebut, tetapi ia gugur terlebih dahulu. Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Kol. [[Soedirman]] merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kol. Soedirman memberikan napas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan di antara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]], [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Kota Semarang|Semarang]], dan lain-lain.
Tanggal [[23 November]] [[1945]] ketika matahari mulai terbit, mulailah tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhop Belanda di Jl. Margo Agoeng. Pasukan Indonesia terdiri dari Yon. [[Imam Adrongi]], Yon. [[Soeharto]] dan Yon. [[Soegeng]]. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke tempat kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono.
 
== Pranala luar ==
* {{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|author-link=Benedict Anderson|publisher=Cornell University Press|year=1972|location=Ithaca, N.Y.}}
* {{cite book | last = MacMillan | first = Richard | title = The British Occupation of Indonesia 1945-1946: Britain, The Netherlands and the Indonesian Revolution | publisher = Routledge | year = 2006 | location = New York | isbn = 0-415-35551-6}}
* {{cite book | last = G. | first=Dwipayana | title = Soeharto : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya | url = https://archive.org/details/soehartomythough0000soeh | publisher = Citra Kharisma Bunda | location = Jakarta | year = 1989 | isbn = 979-8085-01-9}}
{{indo-sejarah-stub}}
{{Commonscat|Battle of Ambarawa}}{{Revolusi Nasional Indonesia}}
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Perang Kemerdekaan Indonesia]]