Kota Tidore Kepulauan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(42 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| nama = Kota Tidore Kepulauan
| nama_lain =
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2
| caption = Gunung Berapi di Kota Tidore Kepulauan▼
|image1=Kadato Kie.jpg
| lambang = [[Berkas:Lambang Kota Tidore Kepulauan.png|80px]]▼
|caption1=<center> Kedaton Sultan Tidore
| motto = Toma Loa Se Banari<br/>{{small|{{lang icon|Tidore|Tidore}} Amanat Hati Nurani Rakyat}}<ref>https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/kota-tidore-kepulauan-kota-berkembang-dalam-balutan-sejarah-kesultanan-tidore</ref>▼
|image2=Pulau Maitara.jpg
|caption2=<center>Pulau Maitara Tidore
|image3=Pemandangan Ternate dari Tidore.jpg
|caption3=<center>Pantai di Tidore
}}
▲| motto = Toma Loa Se Banari<br/>{{small|{{lang icon|Tidore|Tidore}} Amanat Hati Nurani Rakyat}}<ref>{{Cite web |url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/kota-tidore-kepulauan-kota-berkembang-dalam-balutan-sejarah-kesultanan-tidore |title=Salinan arsip |access-date=2022-10-27 |archive-date=2022-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221027075154/https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/kota-tidore-kepulauan-kota-berkembang-dalam-balutan-sejarah-kesultanan-tidore |dead-url=no }}</ref>
| julukan = ''Kota Seribu Kearifan''
| peta = 82.72.00_MalukuUtara_Tidore_Kepulauan.svg
| peta = ▼
| pushpin_map = Indonesia
| latd = 0▼
| provinsi = [[Maluku Utara]]
| tanggal = 31 Mei 2003
| dasar hukum = [[:S:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003|UU RI Nomor 1 Tahun 2003]]
| hari_jadi = 31 Mei 2003
| koordinat = {{coord|0|41|N|127|24|E|region:ID|display=inline}}
| kepala daerah = Wali Kota
| nama walikota = [[Ali Ibrahim]]
| wakil kepala daerah = Wakil Wali Kota
| nama wakil walikota = [[Muhammad Senin]]
| nama sekretaris daerah = Ismail Dukomalamo
| ketua DPRD = Abdurrahman Arsyad
| area_rank = 3
| luasref = <ref>
| luas = 1550,37
| population_rank = 88
| penduduk = 115406
| penduduktahun = 30 Juni [[
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri
| kepadatan =
| population_density_rank =
| agama = Islam, Kristen
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>[[Bahasa Melayu Maluku Utara|Ternate]]<br>[[Bahasa Tidore|Tidore]]
| IPM = {{increase}}
| ibukota = Kelurahan Tomagoba
| kecamatan = 8
| kelurahan = 40
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|97800]]
| area_code = (+62)
| nomor_polisi = '''DG xxxx''' B*/L*
| dau = Rp 573.890.999.000,- ([[2020]])
| semboyan = TIDORE JANG FOLOI
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
▲| IPM = {{increase}} 70,99 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=7 Januari 2022}}</ref>
▲| web = {{URL|http://tidoredesa.go.id/}}
}}
'''Kota Tidore Kepulauan''' adalah salah satu [[kota (Indonesia)|kota]] yang berada di [[
== Sejarah ==
Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena [[cengkih]] dan [[pala]]. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun [[1512]]. Kota ini juga sempat menjadi ibu kota provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah [[Zainal Abidin Syah]] yang juga Sultan Tidore.
Kota Tidore Kepulauan memiliki sejarah panjang perjalanan pemerintahan yang berakar dari sistem ketatanegaraan Kesultanan yang telah dimulai sejak fase pemerintahan “''Kolano se i rayat''” (penguasa bersama rakyat) hingga sistem pemerintahan “''Kolano se ibobato Dunya se Akhirat''” (Sultan bersama staf urusan dunia/pemerintahan dan urusan akhirat/agama) yang telah berlangsung sejak kurang lebih 700 tahun lalu.<ref name="profil tidore">{{cite web|url = https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/204542/2%20Gambaran%20Umum_Jilid.pdf | title = Gambaran Umum Kota Tidore Kepulauan | accessdate = 24 Oktober 2024 }}</ref>
Sejak zaman Sultan Syaifuddin atau Jou Kota, sistem pemerintahan dibagi atas dua bagian, yakni:
# Pemerintahan Pusat Kesultanan, sebagai Pemerintah Pusat yang berkedudukan di Ibu Kota Soasio yang dikepalai oleh Sultan sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
# Pemerintahan Wilayah Kesultanan yang terdiri atas wilayah-wilayah yang berada luar aktivitas pemerintahan pusat kesultanan dan disebut “''Nyili-nyili''” yang dapat disamakan dengan wilayah provinsi kerajaan. “''Nyili-nyili''” tersebut meliputi “''Nyili Seba-seba'' yang mencakup pulau Tidore dan Halmahera bagian barat yaitu Oba Utara, Oba Tengah, Oba, dan Oba Selatan, “''Nyili lofo-lofo''” yang meliputi Wasile Maba, Weda, Patani, dan Gebe, serta “''Nyili Gulu-gulu''” yang mencakup kepulauan Raja Ampat, ''Papua Gam Sio'' (Sembilan Negeri di Papua) se Ma for Soa Raha, termasuk Seram Timur, Kei dan Aru atau pulau-pulau tenggara jauh.<ref name="profil tidore"/>
Sejarah mencatat bahwa Tidore pada masa lampau merupakan kota bandar internasional yang menjadi salah satu pusat kawasan rempah dunia bersama Ternate, Moti, Bacan dan lainnya yang secara internasional dikenal sebaga Dunia Maluku. Tidore sebagai bagian dari kepulauan Maluku pada saat itu menjadi titik temu dan perkenalan nusantara dengan dunia luar. Perdagangan rempah-rempah telah menempatkan kepulauan Maluku sebagai bandar niaga penting dunia yang telah tercatat sejak periode Dinasti Tang pada abad ke-7 (618-907 M).<ref name="profil tidore"/>
Tidore juga melahirkan tokoh-tokoh besar yang berdedikasi dan kontribusinya dalam pentas sejarah Indonesia, seperti Sultan Malikiddin Mansyur Kaicil Maluku, Sultan Syaifuddin Iskandar Zulkarnain atau Jou Kota. Pahlawan yang paling terkenal secara nasional adalah Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan atau dikenal dengan Sultan Nuku (1738 – 1805), yang mana sejarah perlawanannya terhadap Belanda telah diakui, sehingga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Selain itu, ada Sultan Ahmadul Mansyur Sirajuddin yang menjadi salah satu peletak dasar gagasan toleransi antar umat beragama dengan mengirimkan beberapa bobato (Menteri) Kesultanan Tidore untuk mendampingi perjalanan Otto-Geisller dari Misi Jesuit untuk misi Perkabaran Injil di tanah Papua (Mansinam/Manokwari).<ref name="profil tidore"/>
Setelah [[Papua]] masuk ke wilayah [[Indonesia|Republik Indonesia]], statusnya berubah menjadi ibu kota daerah administratif Halmahera tengah dengan ibu kota [[Soasio, Tidore, Tidore Kepulauan|Soasio]]. Tahun [[1990]], status daerah administratif berubah menjadi [[Kabupaten Halmahera Tengah]]. Pada tahun [[2003]], Tidore menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan penjabat wali kota pertama adalah Drs. M. Nur Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud Adrias.
== Geografi ==
Secara astronomis, Kota Tidore Kepulauan berada antara 0°47'20,92" LU dan 127°37'7,02" BT sampai dengan 0°1'27,56" LS dan 127°47'47,42" BT, serta antara 0°34'21,78" LU dan 127°49'53,79" BT sampai dengan 0°43'57,99" LU dan 127°21'43,03" BT. Total luas wilayah Kota Tidore Kepulauan adalah ±2.875,09 km² yang terdiri dari daratan dengan luas ±1.703,16 km² dan lautan dengan luas ±1.171,93 km², serta memiliki panjang garis pantai ±245,38 km. Wilayah Kota Tidore Kepulauan meliputi sebagian daratan utama [[Pulau Halmahera]] dan 16 pulau lainnya yang masuk dalam kategori pulau kecil seperti : [[Pulau Tidore]], [[Pulau Maitara]], [[Pulau Mare]], [[Pulau Failonga]], Pulau Sibu, Pulau Woda, Pulau Raja, Pulau Guratu, Pulau Tameng, Pulau Joji, Pulau Taba/Tawang, Pulau Pasi Raja/Pasi Lamo, Pulau Pasi Kene, Pulau Doyado Madola, Pulau Sosa Gamgau 1, dan Pulau Sosa Gamgau 2.<ref name="profil tidore"/>
=== Batas wilayah ===
Kota Tidore Kepulauan berbatasan dengan kota/kabupaten lainnya di wilayah [[Maluku Utara]], yaitu:<ref name="profil tidore"/>
{{Batas_USBT
|utara = [[Kota Ternate]] dan [[Kabupaten Halmahera Barat]]
|selatan = [[Pulau Moti]] dan [[Kabupaten Halmahera Selatan]]
|barat = [[Laut Maluku]]
|timur = [[Kabupaten Halmahera Tengah]] dan [[Kabupaten Halmahera Timur]]
}}
=== Topografi ===
Daerah Kota Tidore Kepulauan secara fisiografis dapat dibagi manjadi 2 (dua) bentukan utama, yaitu: pada daerah Pulau Tidore dan Pulau Halmahera. Pulau Tidore memiliki batuan bentukan asal gunung api. Batuan ini memiliki kelerengan bervariasi mulai dari 2% hingga lebih dari 40%, hal ini sesuai dengan jenis bentukan asal batuan vulkanik. Sedangkan, wilayah Kota Tidore Kepulauan yang berada di daratan Pulau Halmahera memiliki karakteristik geomorfologi yang meliputi dataran alluvial, perbukitan denudasional, perbukitan denudasional ultramafik, plato, dan monoklin.<ref name="profil tidore"/>
Dilihat dari topografi tiap pulau, hanya Pulau Tidore yang memiliki topografi yang curam dibandingkan dengan tiga gugusan pulau terdekatnya, yaitu berkisar antara 15–40% dan bahkan sebagian >40%. Daerah-daerah yang mempunyai topografi datar sampai landai di Pulau Tidore dapat ditemui di Kelurahan Dowora, sebagian Kelurahan Indonesiana, Rum, dan Ome.<ref name="profil tidore"/>
=== Iklim ===
Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Tidore Kepulauan beriklim tropis dengan kelembapan dan suhu udara yang selalu konstan sepanjang tahunnya. Oleh karena wilayahnya yang dilalui garis khatulistiwa, Kota Tidore Kepulauan termasuk dalam kategori [[iklim hutan hujan tropis|iklim tropis ekuatorial]] dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun.
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Wali Kota Tidore Kepulauan}}
▲{{:Daftar Wali Kota Tidore Kepulauan}}
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
| align="center" colspan=2|'''Wali Kota'''
| align="center"| '''Awal menjabat'''
| align="center"| '''Akhir menjabat'''
| align="center" colspan=2|'''Wakil'''
|-
|[[Ali Ibrahim]]
| 26 Februari 2021
| ''Petahana''
|[[Berkas:Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Senin.png|100px]]
| [[Muhammad Senin]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 96 ⟶ 144:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
|