Tempura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Moving from Category:Kata dan frasa Jepang to Category:istilah kuliner Jepang using Cat-a-lot |
||
(45 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:
{{nihongo|'''Tempura'''|天ぷら、天麩羅、天婦羅|
Tempura juga berarti cara menggoreng yang berbeda dengan ''furai'' (istilah bahasa Jepang untuk ''deep fry''). Bahan makanan yang digoreng secara tempura dicelup ke dalam adonan tempura, sedangkan bahan makanan yang digoreng secara ''deep fry'' dibungkus secara berurutan dengan tepung terigu, kocokan telur, dan [[tepung panir]].
Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempura sebaiknya [[minyak goreng]] yang bersih dan belum digunakan untuk menggoreng bahan makanan lain. Di restoran kelas atas yang menyediakan menu tempura, campuran minyak [[wijen]] yang harganya mahal dan minyak biji [[kapas]] sering dipakai untuk menggoreng tempura. Minyak bunga [[
Minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng tempura sering disebut {{nihongo|minyak tempura|天ぷら油|tempura abura}} yang merupakan sebutan untuk berbagai jenis minyak goreng seperti minyak [[
== Adonan ==
[[Berkas:Tempura_nabe_with_abura_kiri.jpg|jmpl|Wajan untuk tempura]]
Dalam bahasa Jepang, adonan tempura disebut {{nihongo|''koromo''|衣||baju}} karena seperti "baju" yang membungkus bahan makanan. Adonan tempura dibuat dari campuran tepung terigu berprotein rendah yang sudah didinginkan lebih dulu, [[telur ayam]] yang dikocok lepas, dan air dingin (air es). Semua bahan diaduk secara asal saja dengan [[sumpit]] sehingga masih tersisa gumpalan-gumpalan tepung. Tepung terigu yang diaduk-aduk sampai bercampur rata justru membuat adonan keras dan hasil gorengan tidak bagus.
Tempura yang dibuat di rumah biasanya menggunakan tepung tempura yang sudah merupakan campuran [[tepung terigu]] dan bubuk telur. Tepung tempura mengandung bahan-bahan kimia seperti [[soda kue]] dan bahan pengembang ([[baking powder]]) agar hasil gorengan menjadi garing dan tidak keras.
[[Kategori:Masakan Jepang]]▼
Semua jenis bahan makanan bisa dijadikan tempura. Pada umumnya suhu minyak sewaktu menggoreng adalah sekitar 160℃ sampai 170℃ dengan waktu menggoreng yang singkat. Suhu yang agak rendah digunakan sewaktu menggoreng sayur-sayuran dan makanan laut seperti kerang yang mudah menjadi keras terkena suhu tinggi. Suhu tinggi digunakan untuk menggoreng [[udang]], [[cumi-cumi]], dan ikan sampai adonan tempura berubah warna.
Irisan [[daging ayam]], berbagai jenis daun dari tanaman liar yang dapat dimakan, dan dan bahan makanan produksi pabrik seperti [[chikuwa]] juga sering dijadikan tempura. Irisan tipis daging [[babi]] yang digoreng secara tempura disebut tonpura.
== Penyajian ==
[[Berkas:Tendon.jpg|jmpl|Tendon (tempura donburi)]]
[[Berkas:Udon-M1336.jpg|jmpl|Tempura udon]]
Tempura biasanya dinikmati dengan saus yang disebut ''tentsuyu'' yang ditambah parutan [[lobak]] atau parutan [[jahe]] sebagai penyedap. Tentsuyu dibuat dari campuran [[katsuobushi]], air, [[mirin]] dan [[kecap asin]] yang dimasak sampai mendidih untuk menguapkan [[alkohol]] lalu disaring. Tempura juga sering dinikmati bersama air perasan jeruk, garam dapur, atau campuran garam dapur dengan salah satu bahan sebagai berikut: [[matcha]], bubuk [[kari]], bubuk kulit jeruk [[yuzu]], atau bubuk [[andaliman]]. Di beberapa daerah di Jepang, tempura juga dimakan bersama kecap asin atau [[kecap Inggris]] (Worcester sauce).
Tempura sering digunakan sebagai lauk yang diletakkan di atas makanan jenis lain. Tempura donburi (dikenal juga sebagai Tendon) adalah nasi putih di dalam [[mangkuk]] dengan tempura di atasnya sebelum disiram saus kental (''tare'') yang dibuat dari campuran kecap asin, gula, dan mirin. Masakan Jepang seperti [[udon]] dan [[soba]] yang di atasnya diletakkan tempura disebut tempura udon dan tempura soba.
Kakiage adalah salah satu jenis tempura yang merupakan campuran berbagai jenis sayur seperti [[bawang bombay]], daun ''[[Cryptotaenia japonica|mitsuba]]'', dan [[wortel]] yang digoreng bersama potongan udang atau udang berukuran kecil. Tempura chazuke (tencha) adalah sebutan untuk makanan Jepang berupa nasi putih yang diatasnya diletakkan kakiage, diberi sedikit [[wasabi]] kemudian disiram [[dashi]] dan air [[teh hijau]].
== Sejarah ==
Tempura bukan makanan asli Jepang. Menurut catatan yang bisa dipercaya, cara menggoreng dengan mencelup makanan dengan adonan tepung diperkenalkan oleh misionaris [[Katolik]] dari Portugis pada abad ke-16. Ada pendapat yang mengatakan kata "Tempura" berasal dari tradisi misionaris Portugis memakan makanan laut pada masa [[Pra-Paskah]] yang dalam [[bahasa Latin]] disebut ''ad tempora quadragesimae.'' Penjelasan lain mengatakan kata "tempura" berasal dari [[bahasa Portugis]] ''temporas'' (masa suci), ''tempero'' ([[bumbu dapur]]), ''templo'' (kuil), atau ''tempora'' yang berasal dari [[bahasa Spanyol]] atau [[bahasa Italia]].
Pada zaman Edo, tempura merupakan makanan rakyat yang dijual [[pedagang kaki lima]] dengan harga terjangkau.<ref>{{cite web |url=http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |title=食文化史研究家 永山久夫『江戸時代の食風景』 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120123173623/http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |archivedate=2012-01-23 |work= |publisher=Odawara Suzuhiro |accessdate=2013-06-09 |dead-url=no }}</ref> Pada zaman Edo, bahan makanan yang digoreng menjadi tempura adalah [[sayuran]], [[ubi jalar]], umbi [[teratai]], dan [[udang]] yang ditangkap dari perairan di sekitar [[Edo]].<ref>{{cite journal |last1= |first1= |last2= |first2= |year= |title=3.天ぷらは庶民の文化 ~江戸時代 |journal=植物油Information |volume=29 |issue= |pages= |publisher=Japan Oilseed Processors Association |doi= |url=http://www.oil.or.jp/info/29/29_3.html |accessdate=7 June 2013}}</ref> Tempura yang digoreng dengan minyak goreng yang harganya mahal seperti minyak wijen dan minyak biji kapas kemudian menjadi menu yang disajikan restoran mahal di Tokyo dan Kyoto.
Pada awalnya, tempura adalah sebutan untuk masakan daerah [[Kyushu]] dan [[Okinawa]] yang digoreng dengan minyak goreng yang didatangkan dari luar Jepang. Sejak zaman dulu sebenarnya di Jepang sudah dikenal gorengan dari adonan ikan yang dilumatkan bercampur tepung yang disebut Satsuma-age. Tempura berupa gorengan makanan laut dan sayur-sayuran seperti yang dikenal sekarang ini baru dimulai sejak [[zaman Edo]].
Tempura yang hanya terdiri dari sayur-sayuran disebut {{nihongo|''shōjin-age''|精進揚げ}}.<ref>{{cite news|title=天ぷらにみるサクッと揚げる職人技…築地|author=|url=http://www.yomiuri.co.jp/otona/tamatebako/04/tokyo/20120511-OYT8T00830.htm|newspaper=Yomiuri Shimbun|date=2012-5-16|accessdate=2013-06-09|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120531012259/http://www.yomiuri.co.jp/otona/tamatebako/04/tokyo/20120511-OYT8T00830.htm|archivedate=2012-05-31|dead-url=no}}</ref> Pada zaman Edo dikenal 2 jenis tempura berdasarkan bagian telur yang dipakai untuk adonan tepung, yaitu ''kinpura'' (kuning telur saja) dan ''ginpura'' (putih telur saja). Sebagian kecil penjual tempura yang kuat memegang tradisi masih mempertahankan kedua jenis tempura ini.
Masakan Tionghoa juga mengenal sejenis tempura yang ditulis menggunakan [[aksara Tionghoa]] 軟炸 di depan nama bahan makanan, misalnya 軟炸蝦仁 untuk tempura udang.
== Variasi ==
* [[Es krim]] tempura (es krim yang digoreng dengan adonan tempura)
* Umeboshi tempura ([[umeboshi]] tanpa biji yang digoreng dengan adonan tempura)
* Momiji tempura (gorengan daun [[maple]] dengan adonan dari tepung bercampur wijen dan gula), oleh-oleh dari air terjun Minoh di kota [[Minoh, Osaka|Minoh]], [[Prefektur Osaka]]).
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:istilah kuliner Jepang]]
|