Waduk Wadaslintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Update infobox
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
 
'''Waduk Wadaslintang''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di [[Wadaslintang, Wonosobo|Wadaslintang]], [[Wonosobo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan Wadaslintang, berbatasan dengan [[Padureso, Kebumen|Padureso]], [[Kebumen]]. Waduk Wadaslintang berjarak 46 kilometer dari pusat kota Wonosobo.<ref>{{Cite web|last=Samodra|first=Fitriyani Puspa|date=2023-01-19|title=20 Tempat Wisata di Wonosobo dan Tiket Masuknya yang Murah Meriah, Wajib Dikunjungi|url=https://www.liputan6.com/hot/read/5183777/20-tempat-wisata-di-wonosobo-dan-tiket-masuknya-yang-murah-meriah-wajib-dikunjungi?page=4|website=Liputan6.com|access-date=2023-10-01}}</ref> Waduk ini menampung air dari [[Sungai Medono]] dan sejumlah anak sungainya, seperti [[Sungai Lancar]], [[Sungai Waturangkang]], [[Sungai Somagede]], dan [[Sungai Tritis]]. Hingga tahun 2006, [[bendungan]] dari waduk ini adalah bendungan dengan inti basah tertinggi di dunia.<ref name="sinaro"/>
 
{{Infobox dam
| name = Waduk Wadaslintang
Baris 5 ⟶ 9:
| official_name =
| crosses = [[Sungai Medono]]
| locale = Perbatasan [[Padureso, Kebumen]] dengan [[Wadaslintang]], [[Wonosobo]], [[Jawa Tengah]]
| type = Urugan
| crest_elevation = 191 mdpl
Baris 13 ⟶ 17:
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee
| spillway_length = 58 m
| spillway_capacity = 1.570 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir_catchment = 196 km<sup>2</sup>
| reservoir_surface = 1.320 hektar<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| active_capacity = 408.000.000 m<sup>3</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 74 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| inactive_capacity = 35.000.000 m<sup>3</sup>
| width =
Baris 32 ⟶ 36:
| plant_operator = [[PLN Indonesia Power]]
| plant_type = Konvensional
| turbines = 2
| installed_capacity = 16 MW
| annual_generation = 92.000 MWh
| website =
|coordinates={{Coord|-7.595389|109.784056|display=inline,title}}|extra=<mapframe latitude="-7.595389" longitude="109.784056" zoom="10" width="300" height="300" align="center" text="Lokasi waduk Wadaslintang di Wonosobo">
{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Waduk Wadaslintang"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 109.78406, -7.589006 ]
}
}
]
}
</mapframe>
|image_size=300
|crest_width=10 m
|reservoir_capacity=443.000.000 m<sup>3</sup>
}}
 
== Sejarah ==
'''Waduk Wadaslintang''' adalah [[waduk]] yang terletak di wilayah Kecamatan [[Wadaslintang, Wonosobo|Wadaslintang]], [[Kabupaten Wonosobo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan wilayah Kecamatan Wadaslintang berbatasan dengan kecamatan [[Padureso, Kebumen|Padureso]] di [[Kabupaten Kebumen]]. Waduk ini menggunakan [[Kali Medono]] atau Kali Gede atau Kali Bedegolan sebagai sumber [[air]] utamanya dengan beberapa anak sungai kecil lainnnya yang menyuplai air ke Waduk Wadaslintang. Sungai tersebut antara lain Sungai Lancar, Sungai Waturangkang, Sungai Somagede dan Sungai Tritis. Waduk Wadaslintang memiliki luas Daerah Tangkapan Air (DTA seluas 196 Km.
Pada tahun 1976, mulai dilakukan [[studi kelayakan]] mengenai pembangunan waduk ini oleh [[ECI Group]] asal [[Amerika Serikat]] dengan menggunakan pinjaman dari [[ADB]]. ECI kemudian juga merancang bendungan dan sistem irigasi dari waduk ini mulai tahun 1978 hingga 1980. Waduk ini lalu mulai dibangun pada tahun 1982 oleh [[Hydro Resources Contractor Corporation]] (HRCC) asal [[Filipina]] dan [[Brantas Abipraya]]. Untuk mengalihkan aliran Sungai Medono selama pembangunan bendungan utama, terlebih dahulu dibangun terowongan pengelak sepanjang 729,7 meter. Pada saat sedang dibangun, sempat terjadi longsor di terowongan pengelak, sehingga menyebabkan ringseknya satu unit truk yang sedang berada di dalam terowongan pengelak.<ref name="sinaro"/>
 
Setelah terowongan pengelak selesai dibangun, bendungan utama pun mulai dibangun. Bendungan utama dari waduk ini tergolong unik, karena inti dari bendungan merupakan urugan tanah liat yang dipadatkan dalam keadaan basah. Hal tersebut dikarenakan inti bendungan terpaksa dipadatkan pada saat musim hujan, sehingga kadar air di inti bendungan lebih tinggi daripada kadar air yang bisa menghasilkan kepadatan optimum. Untuk melakukan pemadatan dalam keadaan basah, HRCC dan Brantas Abipraya mengambil referensi dari [[Bendungan Monasavu]] di [[Fiji]] yang inti bendungannya juga dipadatkan dalam keadaan basah. Pemadatan inti bendungan dalam keadaan basah kemudian disetujui oleh Direktur Irigasi saat itu, Ir. [[Soewasono]] setelah mendapat rekomendasi dari sebuah panel yang beranggotakan sejumlah ahli bendungan asal luar Indonesia.<ref name="sinaro"/>
== Pembangunan ==
 
Waduk ini akhirnya dapat mulai diisi pada tanggal 25 Maret 1987, dan mulai digunakan untuk mengairi lahan pertanian pada tanggal 13 Februari 1989 setelah air yang tergenang di waduk ini mencapai ketinggian 185 meter. Pada tahun 1999, dilaporkan bahwa puncak bendungan dari waduk ini telah turun sebanyak 2 meter, sehingga setahun kemudian, dilakukan penambahan tinggi terhadap bendungan, agar puncak bendungan dapat kembali ke ketinggian semula. <ref name="sinaro"/>
Dalam proses pembangunannya, Waduk Wadaslintang memakan beberapa desa sehingga mengharuskan warganya untuk berpindah tempat tinggal.
Proses pembangunan waduk ini dilakukan dalam masa pemerintahan [[Presiden Soeharto]]. Butuh waktu tujuh tahun untuk membagun waduk ini, pembangunan dimulai pada tahun 1982 dan selesai pada tahun 1988. Waduk ini terkenal sebagai lokasi favorit untuk rekreasi memancing bagi para penggemar olahraga memancing. Biasanya pada akhir pekan dan hari libur, banyak pemancing baik dari dalam maupun luar kota yang mengunjungi waduk ini. Waduk Wadaslintang memiliki keistimewaan selain panorama alam yang indah, di antaranya memiliki bendungan tertinggi di Indonesia pada Tahun 1988 yakni mencapai 125 meter. Selain itu juga dikerjakan dengan sistem pemadatan inti basah.
 
== Pemanfaatan Irigasi ==
Waduk Wadaslintangini secara garis besarterutama dimanfaatkan hanya untuk memenuhimengairi kebutuhanlahan irigasipertanian danseluas sebagaisekitar sarana pembangkit listrik tenaga air31. Untuk kebutuhan air daerah irigasi meliputi634 [[Kabupaten KebumenHektare|hektar]] dandengan pola tanam padi-padi-[[Kabupaten Purworejopalawija]].<ref yangname="sinaro"/> dilayaniPengairan tersebut dengan memperhitungkantetap pengaruhmemperhitungkan ketersediaan air pada sungai – sungai lainsungai–sungai di hilir waduk, yang meliputiseperti [[Kali Luk Ulo, Kali Jaya, Kali Kedungbener, KaliLesungKali Lesung, Kali Kedunggupit, Kali Meneng, Kali Rebug, Kali Jali]], danserta diperhitungkanmemperhitungkan pula aliran lateral Daerah[[daerah Tangkapantangkapan Air (DTA)air]] di pintu – pintu pengatur dari [[Bendung Pejengkolan]], [[Bendung Bedegolan]], [[Bendung Pesucen]], [[Bendung Kuwarasan]], [[Bendung Kaligending]], [[Bendung Kedungsamak]], [[Bendung Merden]], [[Bendung Kedunggupit Wetan]], dan[[Bendung Kedunggupit Kulon]], [[Bendung Kali Meneng]], [[Bendung Pekatingan]], [[Bendung Rebug]], [[Bendung Loning]], sertadan [[Bendung Bandung]].
 
Waduk ini juga digunakan untuk mengendalikan banjir seluas 3.000 hektar yang biasa terjadi di Wawar. Air dari waduk ini pun digunakan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 16 MW. Perikanan darat juga dilakukan di waduk ini dengan sistem keramba atau jaring apung. Waduk ini juga kerap dijadikan destinasi wisata dan lokasi memancing oleh masyarakat sekitar.<ref name="sinaro"/>
Waduk Wadaslintang secara garis besar dimanfaatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan sebagai sarana pembangkit listrik tenaga air. Untuk kebutuhan air daerah irigasi meliputi [[Kabupaten Kebumen]] dan [[Kabupaten Purworejo]] yang dilayani dengan memperhitungkan pengaruh ketersediaan air pada sungai – sungai lain di hilir waduk yang meliputi Kali Luk Ulo, Kali Jaya, Kali Kedungbener, KaliLesung, Kali Kedunggupit, Kali Meneng, Kali Rebug, Kali Jali dan diperhitungkan pula aliran lateral Daerah Tangkapan Air (DTA) di pintu – pintu pengatur dari Bendung Pejengkolan, Bendung Bedegolan, Bendung Pesucen, Bendung Kuwarasan, Bendung Kaligending, Bendung Kedungsamak, Bendung Merden, Bendung Kedunggupit Wetan dan Kulon, Bendung Kali Meneng,Bendung Pekatingan, Bendung Rebug, Bendung Loning serta Bendung Bandung.
 
Waduk Wadaslintang mengairi lahan irigasi dengan pola tanam padi-palawija setiap tahun. Dari sejumlah air yang tertampung di waduk dan ketersediaan air hilir waduk, luas total potensi lahan irigasi wilayah Waduk Wadaslintang adalah ± 33.279 ha. Waduk Wadaslintang juga memiliki beberapa fungsi penting yang menopang kehidupan warga di sekitarnya. Beberapa fungsi utama Waduk Wadaslintang antara lain:
 
# Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
# Perikanan
# Pariwisata
# Mencegah Banjir
# Penampung Air
 
== Galeri ==
[[Berkas:Waduk_-_Wadaslintang.JPG|jmpl|pus|800px660x660px|Panorama Waduk - Wadaslintang|pus]]<gallery>
<gallery>
Berkas:Waduk Wadaslintang.JPG|Waduk Wadaslintang
Berkas:Waduk Wadaslintang002.JPG|Foto Waduk Wadaslintang
Berkas:Waduk Wadaslintang003.jpg|Foto Waduk dari Perahu
Berkas:Waduk Wadaslintang Pemancingan.jpg|Memancing di Waduk Wadaslintang
</gallery>
== Lihat pula ==
 
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Serayu Opak Progo|BPDAS Serayu Opak Progo]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 70 ⟶ 96:
 
== Panorama ==
[[Berkas:Waduk_-_Wadaslintang.JPG|jmpl|pus|800px|Waduk - Wadaslintang]]
{{bangunan-stub}}
 
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Kebumen]]
[[Kategori:Wadaslintang, Wonosobo]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Tengah|Wadaslintang]]
[[Kategori:DAS Wawar Medono]]
[[Kategori:Wisata Wonosobo]]
[[Kategori:Pariwisata di Indonesia]]