Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deli Serdang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmad Sandy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
+ tag
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{multiple issues|
{{Tone}}
{{Copy edit}}
{{Referensi}}
{{Riset asli}}}}
{{desa
|peta =
|nama =Sei Mencirim
|provinsi =SumatraSumatera Utara
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Deli Serdang
|kecamatan =Kutalimbaru
|kode pos =20354
|luas = ± 1632.025.537 m000m². m²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
 
'''Sei Mencirim''' merupakan salah satu [[desa]] yang adaterletak di kecamatan [[Kutalimbaru, Deli Serdang|Kutalimbaru]], Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], provinsi [[SumatraSumatera Utara]], [[Indonesia]].
Desa Sei Mencirim adalah Desa yang terdiri dari berbagai suku yang datangberasal dari beberapa daerah diWilayah Sumatera Utara, dan terdirijuga dariPulau beberapa daerah,jawa. Desa Sei Mencirim yang dulunya bernama DESA SERBA NAMAN, pada mulanya adalah bagian dari tanah perkebunan yang dikelola oleh kolonialis belanda dan pada tahun 1937 datanglah penduduk dari jawa ( jawa timur, jawa tengah, dan jawa barat ) dengan system kontrak sejumlah 45 KK dan sebanyak 135 jiwa, dan jumlah penduduk semuanya beserta penduduk setempat menjadi 145 KK yang semuanya bekerja dibawah pengawasan perkebunperkebunan yang pada saat itu secara administrativeadministratif di pimpin oleh kolonial belanda, desa serba naman pada saat itu menjadi pusat perhatian dikarenakan hasil tanaman tembakaunya memiliki mutu yang sangat baik mutunya, sehingga banyak fasilitas yang diberikan di desakepada serba naman tersebut, seperti penyediaan air bersih yang langsung dari sibolangit kawedanan pancur batu di alirkan ke desa serba naman (water ladeng), merupakansebagai buktinya, di desa Sei Mencirim terdapat wilayah yang di sebut jalan pipa yang terletak di dusun III Sei Mencirim. Merupakan implasmen khusus karena mutu tembakau yang di hasilkan sangat memuaskan, berjalannya waktu hingga tahun 1942 datanglah pasukan jepang yang mengambil alih semua kegiatan yang ada di desa serba naman sehingga keadaan berubah total dan tanaman tembakau yang menjadi kebanggan jadi sirna dan dialihkan pada saat itu di berdayakan tanaman padi mengingat kebutuhan pada saat itu bahan makanan menjadi bahan pokok utama, hasil dari perubahan yang di haruskan atau diwajibkan menanam padi juga menghasilkan panen yang berlimpah, dan untuk meningkatkan lagi hasil pertanian tersebut dibuatlah sungai sungai kecil sebagai irigasi untuk mengairi sawah-sawah tersebut,. perubahanPerubahan ini juga mempengaruhi nama desa yang di ubah menjadi desa sei beras sesuai dengan kondisi wilayah dan situasi pada saat itu, seiring berjalannya waktu pada tahun 1945 indonesia mengumandangkan kemerdekaannya dan masyarakat desa sei beras juga merasa terbebas dari belenggu kerja paksa yang diterapkan oleh jepang pada saat itu, hal yang menarik disaat transisi pemerintah Indonesia bukan jepang yang menyerahkan lahan perkebunan tersebut melainkan belanda yang menyerahkan ataumelakukan serah terima lahan tersebut ke pemerintahan Indonesia, sekaligus dengan semua karyawan lokal maupun karyawan yang dikontrak dari jawa, dibawah kepemimpinan presiden Soekarno hatta-Hatta semua karyawan perkebunan diberikan sebahagian tanah untuk perladangan sebagai jasa yang selama ini telah mengolah lahan hutan menjadi perkebunan,. padaPada tahun 1956 desa sei beras mengalami pemekaran yaitu menjadi 5 Desa Yaitu : Desa Namorube Julu, Desa Salang Tunas, Desa Salang Paku, dan Desa Sei Mencirim. Pada Tahun 1956 terpilihlahditunjuklah sebagai Kepala Desa Pertama di Desa Sei Mencirim yang dijabat oleh bapak DJASE dengan luas desa sei mencirim 632 Ha yang diakui oleh Negara kesatuan Republik Indonesia, Bapak DJASE menjabat kepala desa kurang lebih 7 tahun dan di gantikan oleh Bapak RaisRAIS kemudian diadakandilanjutkan Pemilihan Kepala Desa dan yang dipercaya untuk menjabat Sebagai Kepala Desa adalaholeh Bapak RASID sampai dengan tahun 1975, yang selanjutnya dijabat oleh Bapak KASTOLAN. padaPada tahun 1982 diadakan pemilihan, kemudian untuk kedua kalinya Bapak RASID kembali menjabat sebagai kepala Desa, selanjutnya tahun 1987 dijabat oleh Bapak ALFIAN Sebagai pejabat sementara dan pada tahun 1998 diadakan pemilihan Kepala Desa kembali dan untuk kedua kalinya Bapak ALFIAN menjabat sebagai Kepala Desa Sei Mencirim dan. Tahun 2002 diadakan pemilihan kembalidan Kepalaterpilihlah DesaBapak terpilihAWALUDDIN padaS.Ag tahunmenjadi 2002Kepala adalahDesa Bapakyang AWALUDDINmenjabat Sampaisampai dengan tahun 2007. Selanjutnya, selanjutnya pada tahun 2008 diadakan pemilihan kembali kepalaKepala Desa dantahun Kepala Desa2008, terpilih adalah Bapak JULIANTO dengan masa I priode (2009-2015). dan selanjutnya diadakanPada pemilihan kembaliKepala padaDesa tahun 2016 danterpilih untukBapak KepalaERI Desa terpilih priodeSAPUTRA (2016 s/d 2021 adalah Bapak ERI SAPUTRA,) dan sepeninggal bapak ERI SAHPUTRA kepaladiadakan desaPemilihan SeiKepala mencirimDesa diAntar gantikanWaktu oleh(PAW) bapakpada JOHANtahun WAHYU2021 melaluiterpilihlah PemilihanBapak AntarJOHAN WaktuWAHYU, sampaiS.Pd.I. tahunSelanjutnya 2021pada danpemilihan selanjutnyaKepala Desa ditahun 2022 bapakBapak JOHAN WAHYU, S.Pd.I kembali menjabat sebagai kepalaKepala desa, setelahDesa terpilih pada Pemilihan Kepala desa ditahun 2022 hingga sekarang.
{{Kutalimbaru, Deli Serdang}}
 
{{Authority control}}
 
{{Desa-stub}}