Operasi 17 Agustus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
k Mengembalikan suntingan oleh Usertango (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| conflict = Operasi 17 Agustus
| image = [[Berkas:Navy military operations against PRRI (crop), Jalesveva Jayamahe, p241.jpg|jmpl|298x298px]]
| caption =
| date = 17 April – 24 Mei 1958<br>({{Age in months, weeks and days|month1=4|day1=17|year1=1958|month2=5|day2=24|year2=1958}})
Baris 17:
| units1 =
| units2 =
| strength1 =* 6.500 Personel TNI AD, AL, AU
| strength2 = Tidak diketahui
| casualties1 = Tidak diketahui
| casualties2 = +- 500 Prajurit menyerahkan diri
}}'''Operasi 17 Agustus''' merupakan operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel [[Ahmad Yani]] yang bertujuan untuk menumpas gerakan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) yang berada di SumatraSumatera Barat, tepatnya di Padang. Operasi militer ini merupakan operasi gabungan yang melibatkan TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara.<ref>{{Cite web|title=Kisah Operasi 17 Agustus mendarat di Kota Padang, Lumpuhkan PRRI|url=http://maritimnews.com/2017/04/kisah-operasi-17-agustus-mendarat-di-kota-padang-lumpuhkan-prri/,%20http://maritimnews.com/2017/04/kisah-operasi-17-agustus-mendarat-di-kota-padang-lumpuhkan-prri/|language=en-US|access-date=2020-12-02}}</ref> 17 Agustus merujuk pada sandi yang digunakan oleh Kolonel Ahmad Yani.
}}
 
Pengerahan kekuatan militer untuk menumpas kekuatan PRRI merupakan yang terbesar yang pernah tercatat dalam [[sejarah militer Indonesia]].<ref name=":1">{{Cite book|last=[[Saafroedin Bahar]]|first=|url=https://books.google.co.id/books?id=Tk1jDwAAQBAJ&pg=PA242&dq=tugu+PRRI&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwizkJf1qM_sAhWp6XMBHYz6A1gQ6AEwA3oECAYQAg#v=onepage&q=tugu%20PRRI&f=false|title=ETNIK, ELITE DAN INTEGRASI NASIONAL: MINANGKABAU 1945-1984 REPUBLIK INDONESIA 1985-2015|publisher=Gre Publishing|language=id}}</ref><ref name=":3">{{Cite book|last=Syamdani|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=R9u37gzZMlUC&pg=PA84&dq=PRRI+merupakan+perang+saudara&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjC2_GSrc_sAhXLfH0KHUj6DT4Q6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=PRRI%20merupakan%20perang%20saudara&f=false|title=PRRI, pemberontakan atau bukan?|publisher=Media Pressindo|isbn=978-979-788-032-3|language=id}}</ref> Selama tiga tahun lamanya, terjadi perang saudara antara tentara pusat dan pasukan PRRI yang memakan banyak korban di pihak PRRI. Jumlah korban akibat konflik PRRI yang singkat jauh lebih besar daripada korban perang dengan Belanda pada zaman [[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi kemerdekaan]].<ref>{{Cite book|last=[[Abrar Yusra]]|first=|date=2011|url=https://books.google.co.id/books?id=s3m3YARcG_wC&pg=PA100&dq=korban+tewas+PRRI&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjxvdKDrM_sAhVObSsKHWkuD50Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=korban%20tewas%20PRRI&f=false|title=Azwar Anas: teladan dari ranah Minang|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-585-7|language=id}}</ref> Selain itu, banyak yang tak terlibat PRRI tetapi menjadi korban kekerasan seperti penyiksaan, perampokan, dan [[pemerkosaan]].<ref name=":3" /><ref>{{Cite book|last=Nuryanti|first=Reni|last2=Akob|first2=Bachtiar|date=2019-10-01|url=https://books.google.co.id/books?id=JqbTDwAAQBAJ&pg=PT73&dq=PRRI+pemerkosaan&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiIjqadss_sAhWST30KHSgKBIEQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=PRRI%20pemerkosaan&f=false|title=Perempuan Dalam Historiografi Indonesia (Eksistensi Dan Dominasi)|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-0688-7|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=[[Mestika Zed]]|first=|date=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=1KtuAAAAMAAJ&q=%22pemerkosaan%22+PRRI&dq=%22pemerkosaan%22+PRRI&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjt25Cyss_sAhVWSX0KHYxnAucQ6AEwBnoECAMQAg|title=Ahmad Husein: perlawanan seorang pejuang|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-416-721-2|language=id}}</ref>
[[Berkas:Tugu_peringatan_pembebasan_kewalian_Indrapura.jpg|jmpl|300x300px|[[Tugu Pembebasan]] di [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]]. Selama Operasi 17 Agustus, TNI mendirikan tugu di setiap daerah yang berhasil direbut dari pasukan PRRI sebagai simbol kemenangan.]]
'''Operasi 17 Agustus''' merupakan operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel [[Ahmad Yani]] yang bertujuan untuk menumpas gerakan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) yang berada di Sumatra Barat, tepatnya di Padang. Operasi militer ini merupakan operasi gabungan yang melibatkan TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara.<ref>{{Cite web|title=Kisah Operasi 17 Agustus mendarat di Kota Padang, Lumpuhkan PRRI|url=http://maritimnews.com/2017/04/kisah-operasi-17-agustus-mendarat-di-kota-padang-lumpuhkan-prri/,%20http://maritimnews.com/2017/04/kisah-operasi-17-agustus-mendarat-di-kota-padang-lumpuhkan-prri/|language=en-US|access-date=2020-12-02}}</ref> 17 Agustus merujuk pada sandi yang digunakan oleh Kolonel Ahmad Yani.
 
== Latar belakang ==
Baris 34 ⟶ 33:
 
== Kronologi ==
17 April 1958 merupakan hari yang ditentukan sebagai pendaratan awal di Padang. Pada pukul 05.00 – 06.00 WIB, penembakan ke titik pendaratan dilakukan oleh TNI Angkatan Laut. Lalu 25 menit kemudian, pasukan TNI Angkatan Udara dengan menggunakan pesawat “Red Flight” melakukan penembakan yang disusul oleh pesawat “Blue Flight”. Serangan penembakan ini ditujukan ke [[Bandar Udara Tabing|lapangan terbang Tabing]]. 
 
Tidak lama, Pasukan [[Korps Marinir Indonesia|KKO]] melakukan pendaratan melalui [[Pantai Padang]]. Pada siang hari, seluruh pasukan gabungan berhasil mendarat di Padang. Operasi pendudukan ini berlangsung selama satu setengah bulan. Hasilnya, Kota Padang, Solok, Payakumbuh, dan Bukittinggi berhasil dikuasai oleh TNI.<ref name=":0" />
Baris 40 ⟶ 39:
== Hasil ==
Pada tanggal 24 Mei 1958, sebanyak 500 prajurit PRRI menyerahkan diri. Dengan ini, PRRI berhasil ditumpas.
 
== Keterlibatan PKI ==
PKI menyusupkan dua orang Biro Khusus dalam jajaran Komando Operasi 17 Agustus, yaitu [[Baharuddin Hanafi]], seorang informan SUAD-1, dan Djajusman, pensiunan perwira [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Divisi Siliwangi]]. Keduanya aktif memanfaatkan peluang yang terbuka di daerah untuk mengembangkan pengaruh PKI di Sumatera Barat dengan bantuan para perwira komando operasi itu yang dapat mereka pengaruhi.<ref name=":2">{{Cite book|date=1997|url=https://books.google.com/books?id=Xz4vMQbeqwEC&newbks=0&printsec=frontcover&dq=Baharuddin+Hanafi&q=Baharuddin+Hanafi&hl=en|title=Jurnal Studi Amerika|publisher=American Studies Center, U.I.|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Kahin|first=Audrey R.|date=2005|url=https://books.google.com/books?id=v0y4-dp9uEEC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA377&dq=%22Djajusman%22&hl=en|title=Dari pemberontakan ke integrasi Sumatera Barat dan politik Indonesia, 1926-1998|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-519-5|language=id}}</ref>
 
Kuatnya pengaruh PKI di jajaran Komando Operasi 17 Agustus yang selanjutnya menjadi [[Komando Daerah Militer III/17 Agustus]] (meliputi Sumatera Barat dan Riau) membuat [[D.N. Aidit]] dengan amat yakin memasukkannya dalam jaringan persiapan kudeta PKI secara nasional. Beberapa orang perwira yang pernah bertugas dalam jajaran Kodam Ill/17 Agustus terbukti terlibat dalam percobaan kudeta di antaranya: Komandan Kompi "Banteng Raider" Letnan Satu [[Untung Syamsuri]], Perwira Intelijen Mayor Latief, dan Panglima Komando Operasi Kolonel [[Pranoto Reksosamodra]].<ref name=":2" />
 
== Referensi ==
<references />
 
{{Bencana di Indonesia tahun 1950an}}
== Pranala luar ==
 
* https://www.google.co.id/books/edition/Jurnal_Studi_Amerika/Xz4vMQbeqwEC?hl=en&gbpv=1&bsq=Baharuddin+Hanafi&dq=Baharuddin+Hanafi&printsec=frontcover
 
[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]