Belajar tuntas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: clean up
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
'''Belajar tuntas''' ([[bahasa inggris]]: ''mastery learning'') adalah filosofi [[pembelajaran]] yang berdasar pada anggapan bahwa semua [[siswa]] dapat [[belajar]] bila diberi waktu yang cukup dan kesempatan belajar yang memadai. Selain itu, dipercayai bahwa siswa dapat mencapai penguasaan akan suatu materi bila standar [[kurikulum]] dirumuskan dan dinyatakan dengan jelas, penilaian mengukur dengan tepat kemajuan siswa dalam suatu materi, dan pembelajaran berlangsung sesuai dengan kurikulum. Dalam metode belajar tuntas, siswa tidak berpindah ke tujuan belajar selanjutnya bila ia belum menunjukkan kecakapan dalam materi sebelumnya.
 
Belajar tuntas berdasar pada beberapa premis, diantaranya:
Baris 11:
Kurikulum belajar tuntas biasanya terdiri dari beberapa topik berbeda yang mulai dipelajari oleh para siswa secara bersamaan. Siswa yang tidak menyelesaikan suatu topik dengan memuaskan diberi pembelajaran tambahan sampai mereka berhasil. Siswa yang menguasai topik tersebut lebih cepat akan dilibatkan dalam kegiatan pengayaan sampai semua siswa dalam kelas tersebut bisa melanjutkan ke topik lainnya secara bersama-sama. Dalam lingkungan belajar tuntas, [[guru]] melakukan berbagai teknik pembelajaran, dengan pemberian umpan balik yang banyak dan spesifik menggunakan tes diagnostik, tes formatif, dan pengoreksian kesalahan selama belajar. Tes yang digunakan di dalam metode ini adalah tes berdasarkan acuan kriteria dan bukan atas acuan norma.
 
Belajar tuntas tidak berhubungan dengan isi topik, melainkan hanya dengan proses penguasaannya. Metode ini berdasar pada model yang dibuatdikembangkan oleh [[Benjamin S. Bloom]], dengandan penyempurnaanJohn olehB JamesCarroll H.dengan Block.mengacu Belajarpada tuntasgagasan dapatCarroll dilakukantentang melaluibakat pembelajaran(aptitude) kelasyang olehmengacu guru,pada tutorialjumlah satuwaktu peryang satu,diperlukan atauseseorang belajaruntuk mandiri dengan menggunakanmenguasai materi terprogram. Dapat dilakukan menggunakan pembelajaran gurudaripada secarakemampuan langsung,seseorang kerjasamauntuk denganmenguasai temanmateri sekelas,pembelajaran. atau<ref>{{Cite belajarbook|last=Joyce|first=Bruce sendiriR.|last2=Weil|first2=Marsha|last3=Calhoun|first3=Emily|date=2009|title=Models Diof dalamnyateaching|location=Boston|publisher=Pearson|isbn=978-0-205-59345-3|edition=8. diperlukan tujuan pembelajaran yang terumuskan dengan baik dan disusun menjadi united|pages=357|url-unitstatus=live}}</ref> kecil secara berurutan.
 
Belajar tuntas dapat dilakukan melalui pembelajaran kelas oleh guru, tutorial satu per satu, atau belajar mandiri dengan menggunakan materi terprogram. Dapat dilakukan menggunakan pembelajaran guru secara langsung, kerjasama dengan teman sekelas, atau belajar sendiri. Di dalamnya diperlukan tujuan pembelajaran yang terumuskan dengan baik dan disusun menjadi unit-unit kecil secara berurutan.
 
Dua permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan belajar tuntas:
Baris 19 ⟶ 21:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
{{refbegin}}
* Block, James H. (1971). ''Mastery learning: Theory and practice''. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
* Gentile, J.R. & J.P.Lalley. (2003). ''Standards and mastery learning: Aligning teaching and assessment so al children can learn''. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.