Sayur lodeh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
±Kategori:Hidangan Indonesia→Kategori:Hidangan vegetarian Indonesia; ±Kategori:Kuah→Kategori:Sup menggunakan HotCat |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox prepared food
| name
| image
| image_size
| caption
| alternate_name
| country
| region
| creator
| course
| type
| served
| main_ingredient
| variations
| calories =
| }}
[[Berkas:BUMBU LODEH.png|jmpl|Resep bumbu lodeh]]
'''Sayur lodeh''' ({{lang-jv|
Bahan-bahan yang sering digunakan adalah [[labu jipang]], [[kacang panjang]], [[terung]], [[petai]], [[tempe]], [[cabai]], [[jagung kecil]] dan [[santan]].
Baris 30:
Sejarawan kuliner [[Fadly Rahman]] memperkirakan tradisi memasak lodeh sudah dilakukan pada abad ke-16, tepatnya setelah bangsa Spanyol dan Portugis memperkenalkan kacang panjang ke Jawa. Sementara sejarawan lain meyakini bahwa sayur lodeh mulai diperkenalkan kembali pada akhir abad-19, ketika [[Yogyakarta]] menjadi jantung Kebangkitan Nasional Indonesia, periode di mana banyak mitos daerah ditemukan dan dirayakan.<ref name=":0" />
Memasuki awal abad ke-20, keberadaan legenda sayur lodeh kian menguat. Contoh paling terkenal adalah pada 1931 pada masa pemerintahan [[Hamengkubuwana VIII|Sultan Hamengkubuwono VIII]]. Ketika [[wabah pes]] terjadi selama lebih dari dua dekade di Jawa, sultan memerintahkan kepada warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 49 hari. Kemudian wabah pun berakhir. Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa sayur lodeh telah dimasak untuk menanggapi krisis pada 1876, 1892, 1946, 1948, dan 1951.<ref name=":0" />
== Referensi ==
<references />{{Masakan Indonesia}}
[[Kategori:Hidangan vegetarian Indonesia]]
[[Kategori:
|