Mushaf Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rujukan: clean up
k membetulkan ejaan dan pranala
 
Baris 6:
'''Mushaf Ali''' adalah naskah kuno Al-Qur'an yang dikumpulkan oleh [[Ali bin Abi Thalib]]. [[Ali]] adalah salah satu kolektor Al-Qur'an pertama dan telah mengatur ayat menurut urutan wahyu mereka. Sumber-sumber Syiah menyatakan bahwa setelah kematian [[Muhammad]], Ali menawarkan kodeksnya kepada tim pemerintah yang bertanggung jawab atas koleksi Quran, tetapi tidak disambut baik.<ref>Modarressi, Hossein. Tradition and Survival. vol. 1. pp. 2-4, Oxford: Oneworld, 2003. 1. [[Istimewa:BookSources/9781851683314|ISBN 978-1-85168-331-4]].</ref>
 
Sungguh, keberadaan sejarah dari naskah kuno ini tertentu, ia tidak tersedia lagi tidak seperti [[Mus'haf|mushaf]] [[Sahabat Nabi|sahabat nabi]] lainnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.noorlib.ir/View/en/ErrorInBookView |title=Mahmoud Ramiar, History of Quran, Amirkabir publications, Tehran 1369, p. 373 |access-date=2017-05-09 |archive-date=2017-05-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170514151550/http://www.noorlib.ir/View/en/ErrorInBookView |dead-url=yes }}</ref> Sementara, beberapa kelompok Syiah percaya dalam perbedaan naskah kuno ini dengan Al-Qur'an, banyak ulama Syiah dan cendikiawancendekiawan Alquran tidak setuju dengan mereka.<ref>Modarressi, Hossein. “Early Debates on the Integrity of the Qur'ān: A Brief Survey”. Studia Islamica (Maisonneuve & Larose), no. 77 (1993): 5-39 http://www.jstor.org/stable/1595789?seq=1#page_scan_tab_contents.</ref><ref>Bar-Asher, Meir. “Shīʿism and the Qurʾān”. Jane Dammen McAuliffe. In Encyclopedia of Quran. First ed. Brill Online, 2004. http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-the-quran/shiism-and-the-quran-COM_00181</ref>
== Diskusi historis ==
[[Imam (Islam)|Imam]] dan ulama Shiite dari [[abad ke-8]] [[Masehi|M]] atau [[Kalender Hijriyah|abad ke-2 H]] menolak ide perubahan teks Al-Qur'an. Bukti untuk ini yang di dalam banyak keluhan mereka terhadap tiga khalifah pertama, mereka tidak pernah menuduh mereka lainnya untuk mengubah teks; sebaliknya mereka menyatakan bahwa khalifah dan pengikut mereka "mengawetkan teks Kitab Suci tapi mendistorsi pesannya". Ada banyak narasi dari Imam yang menunjukkan kepercayaan mereka dalam keaslian teks Al-Qur'an seperti mengawetkan dalam [[Sejarah kitab suci Islam Alquran|naskah kuno Usmani]]. Satu-satunya titik perselisihan dengan naskah kuno Usmani pada pengaturan surah ke-93, ke-94, ke-105, dan ke-106. Mereka menyatakan bahwa surah ke-105 dan ke-106 adalah surah tunggal sebagai tampaknya dalam [[sejarah kitab suci Islam Alquran|naskah kuno Ubayy]]. Demikian pula, mereka dianggap surah ke-93 dan ke-94 sebagai surah tunggal. Terakhir juga didukung oleh pemerintah awal Muslim seperti [[Umar bin Abdul-Aziz]] dan [[Tawus bin Kaysan]].<ref>Modarressi, Hossein. “Early Debates on the Integrity of the Qur'ān: A Brief Survey”. Studia Islamica (Maisonneuve & Larose), no. 77 (1993): 28-30 http://www.jstor.org/stable/1595789.</ref>