Kabupaten Kerinci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syafroni Gucci (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(338 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Kerinci (kabupaten)|Kerinci (gunung)|Gunung Kerinci|Kerinci (danau)|Danau Kerinci|Kerinci (taman nasional)|Taman Nasional Kerinci Seblat}}
{{disambiginfo|Kerinci|Kerinci}}
{{disambiginfo|Kerinci}}
{{takakurat}}
{{rapikan}}
{{Dati2
| nama settlement_type = Kabupaten Kerinci
|nama propinsi = [[Jambi]]Kabupaten Kerinci
|provinsi = [[Jambi]]
| ibukota = <!--[[Sungai Penuh, Kerinci|Sungai Penuh]] Sudah tidak valid (pemekaran), ibukota baru belum ditentukan-->
|translit_lang1_type = [[Jawi]]
| lambang = [[Berkas:Kab.Kerinci.svg|200px]]
|translit_lang1_info = كرينچي
| peta =
|ibukota motto = [[Siulak, =Kerinci|Siulak]]
| luas lambang = 4Kab.Kerinci.200km²svg
|peta = Lokasi Jambi Kabupaten Kerinci.svg
| koordinat = 01°41' - 02°26' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}LS dan 101°08' - 101°50' [[Bujur Timur|BT]]
|foto = Mount Kerinci from Kayuaro.jpg
| penduduk = 300.000
|caption = [[Gunung Kerinci]]
| kepadatan =
|motto = Sakti alam Kerinci
| kecamatan =
|kecamatan kelurahan = 18
|kelurahan dasar hukum = 2
|desa = 285<ref>{{Cite web |url=https://kerincikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ab8ae116328cc609b7c5eb54/kabupaten-kerinci-dalam-angka-2021.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-28 |archive-date=2021-10-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211028153523/https://kerincikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ab8ae116328cc609b7c5eb54/kabupaten-kerinci-dalam-angka-2021.html |dead-url=no }}</ref> [[desa]]
| tanggal =
|dasar hukum = UU No. 58 Tahun 1958
| kodearea = 0748
|tanggal dau = 10 November =1958
|kepala daerah = Bupati
| web =[http://www.kerincikab.go.id/ www.kerincikab.go.id]
|nama kepala daerah = Asraf (Pj.)
| namawakil kepala daerah =H. FauziWakil SIINBupati
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Zainal Efendi
|luas = 3807,28
|luasref = <ref>{{Cite web |url=http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil |title=Salinan arsip |access-date=2013-05-02 |archive-date=2013-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130609211837/http://www.jambiprov.go.id/index.php?letluaswil |dead-url=yes }}</ref>
|penduduk = 270576
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Agustus 2024|format=visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,78% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,21% [[Kekristenan]]
** 0,17% [[Protestan]]
** 0,04% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Kerinci|Kerinci]]
|IPM = {{increase}} 73,77 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/26/2132/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.jambi.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2023}}</ref>
|kodearea = 0748
|nomor_polisi = BH ''xxxx'' D*
|fauna = [[Harimau Sumatra]]
|flora = [[Amorphophallus|Bunga Bangkai]]
|dau = Rp 638.935.209.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{url|http://www.kerincikab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Kerinci''' adalah salah satu [[kabupaten]] paling barat di [[Provinsi]]provinsi [[Jambi]], [[Indonesia]]. LuasKabupaten wilayahnyaini 4.200merupakan daerah wisata unggulan provinsi Jambi, yang km²;dikenal dengan populasisebutan 300''sekepal tanah dari surga''.000 jiwaSejak 2011, kabupaten ini beribu kota di [[Siulak, Kerinci|Siulak]].<ref>Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pemindahan Ibu kotanyaKota ialahKabupaten Kerinci dari wilayah kota Sungai Penuh ke wilayah kecamatan Siulak</ref> Sebelumnya pusat pemerintahan terletak di [[Kota Sungai Penuh, Kerinci|Sungai Penuh]], yang saat ini berstatus sebagai kota.
 
Nama Kerinci berasal dari [[bahasa Tamil]] yaitu Kurinji, yang merupakan bunga yang tumbuh di daerah pegunungan di [[India Selatan]].
== Nama Kerinci ==
 
== Geografi ==
Nama ‘Kerinci’ berasal dari bahasa Tamil “Kurinci”. Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga '''Kurinci''' (Latin ''Strobilanthus''. Dengan demikian Kurinci juga berarti 'kawasan pegunungan'.
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Kerinci berada di ujung barat [[Jambi|Provinsi Jambi]] dengan memiliki batas wilayah sebagai berikut:
 
{{Batas USBT
Di zaman dahulu Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil [[emas]] utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan [[Megalitik]] dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh [[Budha]] termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.
|barat = [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]] dan [[Kabupaten Muko-Muko]], [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]]
|selatan = [[Kabupaten Merangin]]
|timur = [[Kabupaten Bungo]] dan [[Kabupaten Merangin]]
|utara = [[Kabupaten Solok Selatan]], [[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]]
}}
 
== Sejarah ==
Awalnya ‘Kerinci’ adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (''Kinci'' atau ''Kince'' atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_controleurswoning_van_H.H._Morison_en_P.A._Morison-Noordermeer_in_Kerintji_TMnr_60048866.jpg|jmpl|225px|Rumah ''[[controleur]]'' (pegawai kolonial di [[Hindia Belanda]]) Kerinci pada tahun 1931-1938]]
Bukti kehadiran manusia modern (Homo sapiens) terawal di kawasan Kerinci ditemukan di Gua Ulu Tiangko (Merangin Sekarang). Indikasi tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Bennet Bronsot dan Teguh Asmar (1941). Mereka berhasil menemukan adanya serpihan batu obsidian dan sisa tulang hewan. Penanggalan menggunakan radiokarbon menunjukkan aktivitas manusia modern pada sekitar 15.000 tahun yang lalu.
 
*MASA PRAAKSARA*
== Sejarah Kerinci ==
 
Migrasi para penutur Austronesia ke wilayah Kerinci terjadi pada sekitar 3500 tahun yang lalu. Bukti kehadiran mereka terdapat di situs Bukit Arat, dan situs Koto Pekih dengan temuan alat-alat neolitik dan tembikar slip merah. Bukti paleoekologi di sekitar Danau Bento juga menunjukkan kehadiran Austronesia di sana berupa indikasi aktivitas pertanian padi dan pengembalaan kerbau.<ref>Setyaningsih, Christina dkk, 2019. "First Palaeoecological Evidence of Buffalo Husbandry and Rice Cultivation in the Kerinci Seblat National Park in Sumatra, Indonesia". Journal of vegetation history and archaeobotany, Springer, pp. 1-16</ref>
Menurut Tambo Alam Minangkabau, Daerah Rantau Pesisir Barat (Pasisie Barek) pada masa Kerajaan Alam Minangkabau meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatra bahagian tengah mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku Pariaman, Padang, Bandar Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko (Bengkulu) dan Kerinci. Dengan demikian Kerinci merupakan daerah Minangkabau.
 
Permukiman prasejarah yang lebih muda di Kerinci berlangsung pada abad ke-5 hingga abad ke-9 Masehi dengan tinggalan berupa megalitik Batu Silindrik, bekas rumah panggung, dan kubur tempayan yang berada satu lapisan budaya dengan temuan artefak perunggu dan besi.<ref>Bonatz, Dominik, 2015. 4000 Tahun Jejak Permukiman Manusia Sumatera: perspektif arkeologis di dataran tinggi pulau Sumatera. Medan: Unimed</ref>
Pada waktu Indonesia merdeka, Sumatera bagian tengah mulai dipecah menjadi 3 provinsi:
 
===Masa Kerajaan===
# [[Sumatera Barat]] (meliputi daerah Minangkabau)
# [[Riau]] (meliputi wilayah kesultanan Siak, Pelalawan,Rokan,Indragiri, Riau-Lingga ditambah Rantau Minangkabau Kampar dan Kuantan)
# [[Jambi]] (meliputi bekas wilayah kesultanan Jambi ditambah Rantau Minangkabau Kerinci)
 
Pengaruh Hindu-Buddha di kawasan Kerinci belum terungkap sepenuhnya. Temuan lepas berupa arca perunggu Awalokisterwara dan Dipalaksmi pada zaman Kolonial menunjukkan adanya pengaruh Hindu-Buddha di wilayah ini. Pada Abad ke-14 M, Maharaja Dharmasraya dari Kerajaan Malayu di Hulu Batanghari menganugerahkan Kitab Undang-Undang kepada para Dipati di Silunjur Bhumi Kurinci. Kitab tersebut ditulis oleh Kuja Ali Dipati dan sekarang masih tersimpan sebagai pusaka Luhah Depati Talam, Dusun Tanjung Tanah.<ref>Kozok, Uli, 2006. Kitab Undang-undang Tanjung Tanah Naskah Melayu yang tertua tahun 2006, Yayasan obor Indonesia</ref>
Kerinci pernah berada dibawah [[Kerajaan Inderapura]] bersama wilayah [[Kabupaten Pesisir Selatan]] dan sebagian wilayah [[Provinsi Bengkulu]] diantaranya [[Muko-Muko]].
 
Antara Abad 15-16 M, [[Kerajaan Jambi]] mulai menancapkan kekuasaan politiknya di wilayah Kerinci. Kerajaan Jambi mendudukkan pejabatnya sebagai wakil raja bergelar Pangeran Temenggung Mangku Negara di Muaro Masumai (Merangin, Sekarang). Pangeran Temengggung bertugas mengontrol dan menghubungkan para penguasa di wilayah Puncak Jambi yakni Serampas dan Kerinci dengan kekuasaan Kesultanan Jambi di hilir. Bukti hubungan antara Depati (kepala klan) di wilayah Kerinci berupa puluhan naskah surat piagam Raja yang masih disimpan sebagai pusaka hingga kini.<ref name="Sunliensyar, Hafiful Hadi 2019">Sunliensyar, Hafiful Hadi, 2019. Tanah, Kuasa, dan Niaga: Dinamika Relasi antara Orang Kerinci dan Kerajaan-Kerajaan Islam di Sekitarnya dari abad XVII hingga abad XIX. Jakarta: Perpusnas Press</ref> Di masa ini, terbentuk persekutuan para Depati di Kerinci seperti Depati IV dan Delapan Helai Kain dengan balai pertemuan berada di Sanggaran Agung.
Berikut sejarah Kabupaten KERINCI
==A. Pemerintahan.==
 
Pada sekitar abad ke-17 M, para Depati di Kerinci mengadakan perjanjian dengan Kesultanan Inderapura di Pesisir Barat Sumatera. Perjanjian ini dikenal dengan nama Persumpahan Bukit Tinjau Laut karena dilaksanakan di Bukit tersebut. Perjanjian Bukit Tinjau Laut dihadiri oleh pihak [[Kesultanan Jambi]] yang diwakili Pangeran Temenggung, pihak [[Kesultanan Inderapura]] diwakili oleh Sultan Muhammadsyah atau dikenal dengan gelar Tuanku Berdarah Putih, dan pihak Kerinci yang diwakili oleh Depati Rencong Telang dari Pulau Sangkar dan Depati Rajo Mudo dari Kemantan. Isi perjanjian tersebut adalah untuk saling menjaga keamanan penduduk di tiga wilayah tersebut ketika mereka berniaga ke wilayah lain. Selain itu, perjanjian juga meliputi pemberlakuan mata uang yang berbeda di masing-masing wilayah tersebut “pitis sekeping dibagi tiga” serta aturan-aturan keringanan cukai bagi para peniaga Kerinci di Inderapura.<ref name="Sunliensyar, Hafiful Hadi 2019"/>
Satu kelompok masyarakat di dalam satu kesatuan dusun dipimpin oleh kepala dusun, yang juga berfungsi sebagai Kepala Adat atau Tetua Adat. Adat istiadat masyarakat dusun dibina oleh para pemimpin yang jabatannya yaitu Depati dan Ninik [[Mamak]]. Dibawah Depati ada Permenti (Rio, [[Datuk]] dan Pemangku) merupakan gelar adat yang mempunyai kekuatan dalam segala masalah kehidupan masyarakat adat.Wilayah Depati Ninik Mamak disebut ‘ajun arah’. Struktur pemerintahan Kedepatian:
1.Depati Mudo Terawang Lidah berpusat di Desa PENAWAR
2. Depati Empat Pemangku Lima Delapan Helai Kain Alam Kerinci, berpusat di Rawang;
3. Depati Empat Tiga Helai Kain, berpusat di Pulau Sangkar;
4. Pegawe Rajo Pegawe Jenang Suluh Bindang Alam Kerinci, berpusat di Sungai Penuh;
5. Siliring Panjang atau Kelambu Rajo, berpusat di Lolo;
6. Tigo Luhah Tanah Sekudung, Siulak;
7. Lekuk Limo Puluh Tumbi, bepusat di Lempur;
 
Pada abad ke-17 hingga abad ke-19 M,mulai terbentuk pemerintahan federasi lain di luar Depati IV dan VII Helai Kain di Kerinci. Seperti pemerintahan Siulak Tanah Sekudung pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Zainuddin, Kumun Tanah Kurnia pada masa Sultan Masud Badrudin, dan Tanah Pegawai Rajo Pegawai Jenang di Sungai Penuh pada masa Pangeran Sukarta Negara.
Kekuatan Depati menurut adat dikisahkan memenggal putus, memakan habis, membunuh mati. Depati mempunyai hak yang tertinggi untuk memutuskan suatu perkara. Dalam dusun ada 4 pilar yang disebut golongan 4 jenis, yaitu golongan adat, ulama, cendekiawan dan pemuda. Keempat pilar ini merupakan pemimpin formal sebelum belanda masuk Kerinci 1903. Sesudah tahun 1903, golongan 4 jenis berubah menjadi informal leader. Pemerintahan dusun(pemerintahan Depati) tidak bersifat otokrasi. Segala maslah dusun, anak kemenakan selalu diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
 
===Masa Kolonial===
Ninik Mamak mempunyai kekuatan menyelesaikan masalah di dalam kalbunya masing-masing. Dusun terdiri dari beberapa luhah. Luhah terdiri dari beberapa perut dan perut terdiri dari beberapa pintu, didalam pintu ada lagi sikat-sikat. Bentuk pemerintahan Kerinci sebelum kedatangan Belanda dengan system demokrasi asli, merupakan system otonomi murni. Eksekutif adalah Depati dan Ninik Mamak. Legislatif adalah Orang tuo Cerdik Pandai sebagai penasihat pemerintahan. Depati juga mempunyai kekuasaan menghukum dan mendenda diatur dengan adat yang berlaku dengan demikian dwi fungsi Depati ini adalah sebagai Yudikatif dusun. Ini pun berlaku sampai sekarang untuk pemerintah desa, juga pada Zaman penjajahan Belanda dan Jepang dipergunakan untuk kepentingan memperkuat penjajahannya di Kerinci.
 
Pada awal abad ke-19 M, orang-orang Eropa mulai mempelajari kawasan Kerinci dan penduduknya. Pada tahun 1800, Mr. Campbell seorang berkebangsaan Inggris yang berkedudukan di Muko-Muko masuk ke wilayah Kerinci secara diam-diam. Pada tahun 1901, utusan Belanda bernama Imam Marusa dari Muko-Muko terbunuh di Dusun Lolo dalam perjalanan pulang setelah menghadap Depati IV di Kerinci. Pembunuhan tersebut karena Imam Marusa dituduh memalsukan surat dari Depati IV yang berbunyi mengizinkan Belanda mendirikan loji di Kerinci.
==B. Hubungan Kekerabatan==
 
Pada tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, kepala Regent sekaligus Sultan Indrapura untuk untuk membawa pasukan ekspedisi Belanda ke Alam Kerinci. Pasukan Belanda masuk melalui Tapan menuju Koto Limau Sering turun di Sekungkung dan kemudian membuat markas di Rawang. Pasukan Belanda lalu melakukan menaklukkan dusun-dusun di Kerinci untuk tunduk kepada Belanda. Perlawanan keras dari penduduk Kerinci berlangsung di beberapa lokasi yakni Hiang, Pulau Tengah, dan Lolo. Di tiga tempat ini sejumlah pasukan Belanda berhasil dibunuh oleh hulubalang Kerinci. Pada September 1903, seluruh Dusun di Kerinci berhasil ditaklukkan. Untuk sementara waktu, Kerinci menjadi bagian Residentie Palembang sebagaimana wilayah bekas Kesultanan Jambi lainnya.
Masyarakat Kerinci menarik garis keturunan secara matrilineal, artinya seorang yang dilahirkan menurut garis ibu menurut suku ibu. Suami harus tunduk dan taat pada tenganai rumah, yaitu saudara laki-laki dari istrinya. Dalam masyarakat Kerinci perkawinan dilaksanakan menurut adat istiadat yang disesuaikan dengan ajaran agama Islam.
 
Pada tahun 1906, Pemerintah [[Hindia Belanda]] menjadikan Kerinci bagian dari Residentie Djambi atau [[Keresidenan Jambi]] setelah Djambi dipisahkan dari Residentie Palembang. Saat itu, Kerinci atau Korintji berstatus onderafdelling di bawah afdeeling Djambi Bovenlanden. Pada tahun 1912, status administratif Kerinci dinaikkan dari onderafdeeling menjadi afdeeling di bawah Residentie Djambi.
Hubungan kekerabatan di Kerinci mempunyai rasa kekeluargaan yang mendalam. Rasa social, tolong-menolong, kegotongroyongan tetap tertanam dalam jiwa masyarakat Kerinci. Antara satu keluarga dengan keluarga lainnya ada rasa kebersamaan dan keakraban. Ini ditandai dengan adanya panggilan-panggilan pasa saudara-saudara dengan nama panggilan yang khas. Karenanya keluarga atau antar keluarga sangat peka terhadap lingkungan atau keluarga lain. Antara orang tua dengan anak, saudara-saudara perempuan seibu, begitupun saudara-saudara laki-laki merupakan hubungan yang potensial dalam menggerakkan suatu kegiatan tertentu.
 
Pada tahun 1920-1, afdeeling Korintji dikeluarkan dari Residentie Djambi dan kemudian dimasukkan ke dalam Karesidenan Sumatra's Westkust (Keresidenan Sumatera Barat). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat ''onderafdeeling'' di bawah Afdeeling Painan. Pada akhir era [[Kolonial]], Kerinci berada dalam satu onderafdeeling dengan Inderapura.
==C. Hubungan Kemasyarakatan==
 
===Masa Kemerdekaan===
Struktur kesatuan masyarakat Kerinci dari besar sampai yang kecil, yaitu kemendapoan, dusun, kalbu, perut, pintu dan sikat. Dalam musyawarah adat mempunyai tingkatan musyawarah adat, pertimbangan dan hokum adat, berjenjang naik, bertangga turun, menurut sko yang tiga takah, yaitu sko Tengganai, sko Ninik Mamak dan sko Depati.
 
Pada era Kemerdekaan, Kerinci merupakan wilayah setingkat kewedanan di bawah Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat, Subprovinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera.<ref>Gusti Asnan, Memikir ulang regionalisme: Sumatera Barat tahun 1950-an, Yayasan Obor Indonesia</ref>
Perbedaan kelas dalam masyarakat Kerinci tidak begitu menyolok. Stratifihasi social masyarakat Kerinci hanya berlaku dalam kesatuan dusun atau antara dusun pecahan dusun induk. Kesatuan ulayat negeri atau dusun disebut parit bersudut empat. Segala masalah yang terjadi baik masalah warisan, kriminal, tanah dan sebagainya selalu disesuaikan menurut hukum adat yang berlaku.
 
Kewedanan Kerinci terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu:
==D. Hubungan Kerinci Dengan Dunia Luar==
# Kecamatan Kerinci Hulu terdiri dari Kemendapoan Danau Bento, Kemendapoan Natasari, Kemendapoan Siulak (Wilayah Adat tanah Sekudung) serta Kemendapoan Semurup,
Sejak zaman prasejarah Kerinci telah terbuka dan mempunyai hubungan dengan daerah luar, dibuktikan dengan penemuan bejana perungu yang berbentuk seperti periuk langseng dan gepeng. Bentuk dan ukiran bejana tersebut sama dengan yang diketemukan di pulau Madura. Ukiran kedua bejana tersebut sangat indah, hiasan ukiran berupa gambar-gambar geometris dan berpilin mirip huruf “J”.
# Kecamatan Kerinci tengah terdiri dari Kemendapoan Depati Tujuh, Kemendapoan Kemantan, Kemendapoan Rawang, Kemendapoan Sungai Tutung, Kemendapoan Limo Dusun, Kemendapoan Penawar, Kemendapoan Hiang,dan Kemendapoan Keliling danau,
# Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo.
 
Pada tahun 1954, ketika rakyat Jambi berjuang untuk mendirikan [[Provinsi Jambi]], salah seorang tokoh masyarakat Kerinci datang ke [[Bangko, Merangin|Bangko]] untuk menghadiri pertemuan dengan Front Pemuda Jambi. Kedatangan beliau dalam rangka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Kerinci terkait keinginan mereka untuk bergabung dengan Provinsi Jambi yang akan dibentuk. Salah satu tokoh Kerinci yang hadir yakni Sati Depati Anom mengatakan bahwa "Pucuk Jambi Sembilan Lurah", tidak lengkap kalau di dalamnya tidak termasuk Kerinci.<ref>Ajisman (2015) [https://web.archive.org/web/20220217070928/http://repositori.kemdikbud.go.id/10255/ Orang Minangkabau di Kerinci: dari kemerdekaan sampai reformasi 1945-1998]. BPNB Sumatera Barat, Padang, pp. 1-142. ISBN 9786028742900</ref>
Persumpahan di Bukit Setinjau Laut Lunang antara Kerinci, Jambi dan Indrapura (Minangkabau) merupakan jalinan persahabatan yang akrab antara tiga kerajaan tersebut. Persumpahan itu membicarakan masalah saling bantu membantu antara satu daerah dengan daerah lain, baik sosial ekonomi maupun bidang pertahanan.
 
Melalui UU No 61 tahun 1958, pada tahun 1958 Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jambi.
Pesisir Andalas diduduki Belanda pada tahun 1666 M, kemudian pada tanggal 19 Agustus 1781 Pesisir Barat Sumatra diduduki oleh Inggris, kemudian pada 1819 Inggris mengebalikan lagi kepada Belanda. Pada waktu itu penduduk Kerinci telah banyak yang berdagang ke luar daerah seperti Muko-muko, Tapan, Indrapura, Bangko dan Jambi dengan membawa hasil pertanian seperti Kopi, beras dan lain-lain. Banyak pula yang merantau ke Tanah Seberang atau Semenanjaung Malaya dan seterusnya mereka menunaikan ibadah haji dari Malaya.
 
=== Etimologi ===
==E. Perang Kerinci Tahun 1901 – 1903==
Nama ''"Kerinci"'' berasal dari bahasa Tamil ''"Kurinci"''. Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga '''Kurinci''' (Latin ''Strobilanthus''. Dengan demikian Kurinci juga berarti 'kawasan pegunungan'.{{cn}}
 
Zaman dahulu, Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong, dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil [[emas]] utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan [[Megalitik]] dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh [[Budha]] termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.
Belanda berupaya mencari jalan ke Kerinci. Mula-mula pada tahun 1900 dari Muko-muko dikirim sepasukan Belanda mengadakan patroli di Bukit Setinjau Laut. Di puncak Gunung Raya Belanda mendirikan sebuah pesangrahan dan memasang satu tanda sebagai peringatan kedatangan mereka. Setelah diketahui adanya Belanda yang akan menyerang Kerinci, maka rakyat Kerinci menjadi gempar dan marah, karena orang Belanda yang datang itu di anggap kafir, Penduduk Kerinci 100% penganut Islam, tentu kedatangan Belanda tidak disukai.
 
Awalnya ''Kerinci'' adalah nama sebuah gunung dan danau (''tasik''), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (''Kinci'' atau ''Kince'' atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
Pertempuran pertama di Renah Manjuto berkecamuk antara hulubalang Kerinci dengan pasukan Belanda di bawah pimpinan Depati Parbo. Korban dipihak Belanda banyak sekali hingga mereka gagal memasuki kerinci. Ketika itu pada tahun 1901 Perang Kerinci melawan penjajahan Belanda dimulai. Pada bulan Oktober 1901, 120 orang pasukan belanda berada di Indrapura bersiap menyerang Kerinci. Pada bulan Maret 1902, 500 orang pasukan Belanda di bawah Komandan Bolmar mendarat di Muaro Sakai, Tuanku Regen sebagai penunjuk jalan masuk Kerinci. Belanda menyerang dari tiga jurusan:
 
== Pemerintahan ==
1. dari Renah Manjuto;
[[File:KITLV A1132 - Bestuursambtenaren van Kerintji, KITLV 119862.tiff|jmpl|235px|Pejabat Pemerintahan Kerintji, Hindia Belanda sekitar tahun (1918-1923)]]
2. dari Koto Limau Sering;
3. dari Temiai.
Perang hebat terjadi di tiga tempat tersebut. Setelah koto Limau Sering dikuasai, pasukan Belanda turun memasuki ke lembah Kerinci. Dalam perang di Pulau Tengah yang di pimpin oleh seorang ulama terkenal masa itu yakni Haji Ismail dan wakilnya Haji Husin, telah bergabung pula para hulubalang dari dusun-dusun lainnya di Kerinci. Itulah sebabnya dalam sejarah perang Kerinci, pertempuran didusun ini merupakan pertempuran yang tersengit dan terlama (lebih kurang 3 bulan). Pulau Tengah diserang oleh Belanda sejak tanggal 27 Maret 1902 dari 3 jurusan, yaitu:
 
=== Bupati ===
1. dari jurusan Timur; Sanggaran Agung – Jujun;
{{utama|Daftar Bupati Kerinci}}
2. dari jurusan Utara; Batang Merao – Danau Kerinci;
3. dari jurusan Barat; Semerap –Lempur Danau.
 
Saat ini, kabupaten Kerinci dipimpin oleh penjabat bupati, Asraf. Ia dilantik oleh gubernur [[Jambi]], [[Al Haris]], pada 4 November 2023. Asraf menggantikan jabatan bupati definitif, [[Adirozal]], bersama wakil bupati definitif, [[Ami Taher]].<ref>{{cite web|url=https://kerincikab.go.id/detilberita/444/departments.html|title=Pelantikan Penjabat Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si oleh Gubernur Jambi Al Haris S.Sos, MH|website=kerincikab.go.id|accessdate=29 Desember 2023|archive-date=2023-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20231229084346/https://kerincikab.go.id/detilberita/444/departments.html|dead-url=no}}</ref>
Serangan terakhir untuk Pulau Tengah dilakukan Belanda pada tanggal 9-10 Agustus 1903 dengan membakar Dusun Baru, perlawanan rakyat dapat mereka selesaikan. Setelah Pulau Tengah jatuh ketangan belanda tanggal 10 Agustus 1903, yang mana pada hakekatnya perang Kerinci telah selesai, namun perlawanan kecil masih terjadi di sana-sini. Terakhir pasukan Belanda menjatuhkan serangan ke Lolo, markas panglima Perang Kerinci Depati Parbo. Pertempuran selama 5 hari di sini, dan akhirnya Belanda dapat membujuk Depati Parbo mengadakan perundingan damai. Dalam perundingan inilah Depati Parbo di tangkap dan di buang ke Ternate, Setelah Kerinci aman pada tahun 1927,atas permohonan kepala-kepala Mendapo di Kerinci kepada Pemerintah Belanda, Depati Parbo dibebaskan dan kembali ke Kerinci.
 
{| class="wikitable"
|-
!colspan=2|Bupati
!Awal menjabat
!Akhir menjabat
!Wakil Bupati
|-
|[[Berkas:Asraf Kerinci.jpg|100px]]
|<center>Asraf<br> ([[Penjabat]])
|<center>4 November 2023
|<center>''Petahana''
|<center>''Lowong''
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
==F. Kerinci Setelah Perang Depati Parbo==
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci}}
 
=== Kecamatan ===
Setelah perang Kerinci selesai, terbentuklah system pemerintahan Kolonial Belanda. Tahun 1916 Onder Afdelling Kerinci dibagi 3 Onder Distrik yaitu:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kerinci}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kerinci}}
 
=== Pemekaran ===
1. Onder Distrik Kerinci Hulu dengan ibu kota berkedudukan di Semurup.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, beberapa bekas kecamatan di Kabupaten Kerinci ditetapkan untuk menjadi bagian dari [[Kota Sungai Penuh]]. Kecamatan-kecamatan yang dimaksud adalah:
2. Onder Distrik Kerinci Tengah dengan ibu kota berkedudukan di Sungai Penuh.
* [[Hamparan Rawang, Sungaipenuh|Hamparan Rawang]]
3. Ondre Distrik Kerinci Hilir berkedudukan di Sanggaran Agung.
* [[Kumun Debai, Sungaipenuh|Kumun Debai]]
* [[Pesisir Bukit, Sungaipenuh|Pesisir Bukit]]
* [[Sungai Penuh, Sungaipenuh|Sungai Penuh]]
* [[Tanah Kampung, Sungaipenuh|Tanah Kampung]]
 
== Demografi ==
Pada tahun1922 Kerinci menjadi Afdelling Kerinci Painan dalam Kepresidenan Sumatra Barat, Belanda menyadari bahwa kekuasaan tokoh-tokoh adat di dusun-dusun dibutuhkan. Tokoh adat ini digunakan oleh Belanda untuk memperkuat penjajahan di Kerinci. Belanda membentuk pemerintahan kemendapoan. Kemendapoan langsung di bawah Onder Distrik yang tiga tadi. Dibawah Kemendapoan terdapat pemerintahan dusun-dusun atau Kepala Dusun dan dibawahnya ada Ninik Mamak. Pemerintahan Kemendapoan tetap berjalan sampai dikeluarkannya UU Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, dengan keluarnya UU ini berakhirlah pemerintahan Kemendapoan di Kerinci.
=== Suku bangsa ===
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000]], sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci berasal dari suku [[Suku Kerinci|Kerinci]].<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/12/1107/1/penduduk-menurut-wilayah-administrasi-dan-suku-bangsa.html|title=Penduduk Menurut Administrasi dan Suku Bangsa|date=([[2000]])|website=jambi.bps.go.id|accessdate=16 Juni 2022|archive-date=2022-11-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20221128091218/https://jambi.bps.go.id/indicator/12/1107/1/penduduk-menurut-wilayah-administrasi-dan-suku-bangsa.html|dead-url=no}}</ref> Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], dan sebagian dari [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Jambi|Jambi]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan suku lainnya. Data ini masih termasuk untuk [[Kota Sungai Penuh]] sebelum dimekarkan pada tahun [[2008]].<ref name="SUKU"/> Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Kerinci berdasarkan suku bangsa:
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
==G. Organisasi Yang Ada di Kabupaten Kerinci==
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah<br> ([[2000]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Suku Kerinci|Kerinci]]
! style="text-align: right;" | 238.455
! style="text-align: right;" | 80,82%
|-
| 2
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 30.434
| style="text-align: right;" | 10,32%
|-
| 3
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 18.900
| style="text-align: right;" | 6,41%
|-
| 4
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 1.729
| style="text-align: right;" | 0,59%
|-
| 5
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 1.340
| style="text-align: right;" | 0,45%
|-
| 6
| [[Suku Jambi|Melayu Jambi]]
| style="text-align: right;" | 1.062
| style="text-align: right;" | 0,36%
|-
| 7
| [[Suku Melayu|Melayu Luar]]
| style="text-align: right;" | 1.002
| style="text-align: right;" | 0,34%
|-
| 8
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 209
| style="text-align: right;" | 0,07%
|-
| 9
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 1.909
| style="text-align: right;" | 0,64%
|-
!
! Kabupaten Kerinci
! style="text-align: right;" | 295.040
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
=== Budaya ===
Di Kerinci sejak penjajahan Belanda dan Jepang, ada dua organisasi besar yang banyak pengikutnya, yaitu:
Masyarakat Kerinci menganut sistem adat [[matrilineal]]. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan. [[Suku Kerinci]] memiliki banyak tarian tradisional seperti Tarian Asyeik Naik Mahligai, Mandi Taman, Ngayun Luci tarian ini merupakan peninggalan dari tradisi [[Animisme]]. Setelah masuknya Islam, Berkembang Tarian yang lebih Islami seperti tari Rangguk, Sike Rebana, dan Iyo-iyo. [[Suku Kerinci]] juga memiliki sastra Lisan yang tertuang dalam bentuk Tale, Barendih, Mantau, Nyaho, Kunun dan K'ba. Selain itu,[[Suku Kerinci]] memiliki seni bela diridan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk.
 
=== Bahasa ===
1) Organisasi Muhammadiyah / Aisyiah dan organisasi kepanduannya Hizbulwatan.
[[Bahasa Kerinci]] termasuk salah satu anak cabang [[Bahasa Austronesia]], yang dekat dengan [[Bahasa Melayu Jambi]] dan [[Bahasa Minangkabau]].<ref>Narendra S. Bisht, T. S. Bankoti, Encyclopaedia of the South East Asian Ethnography, Global Vision Publishing House, 2004</ref> Ada lebih dari 130 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci.
2) Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).
Organisasi Muhammadiyah Aisyiah masuk ke Kerinci tahun1938 dibawa oleh Buya Zainal Abidin Syuib yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Sebagian besar penduduk Kerinci adalah menjadi anggota Muhammadiyah / Asyiah dan yang lainnya adalah menjadi anggota Organisasi Tarbiyatul Islamiyah (PERTI). Kedua organisasi ini sejak penjajahan Belanda, terlebih-lebih pada zaman Kemerdekaan RI menjadi pelopor kemajuan Umat Islam di Kerinci. Setelah berjalannya Pemerintahan RI (sesudah pemulihan kedaulatan) banyak sekali para ulama dan pemimpin-pemimpin rakyat menjadi anggota pemerintahan dan anggota DPRD Kabupaten Kerinci.
 
==H. KedatanganTransportasi Jepang==
=== Darat ===
Terminal Semurup, salah satu terminal bayangan. Ada 2 lagi Terminal namun masih tahap pembangunan.
 
Ada beberpa mobil travel yang bisa digunakan antara lain:
Pada awal bulan Maret 1942 Jepang menyerbu ke Indonesia. Setelah Jepang memasuki daerah Sumatra Barat, maka pemuda A. Thalib pulang ke daerah kelahirannya yaitu Kerinci sewaktu Jepang membentuk “Pemuda Nippon Raya” yang berada dibawah pimpinan Khatib Sulaiman untuk daerah Sumatra barat, maka A.Thalib juga berusaha untuk membentuk ”Pemuda Nippon raya” untuk daerah Kerinci.
 
* Kerinci Wisata Express
==I. Sikap Rakyat Terhadap Jepang==
* Safa Marwa
* Ayu Transport
* Kerinci Utama, dsb
 
=== Udara ===
Setelah Jepang menduduki Kerinci, Pemerintahan Militer Angkatan Darat dilaksanakan di Kerinci. Pemerintahan di Kerinci dikepalai oleh seorang Kepala Pemerintan yang disebut Busutzo. Pusat Pemerintahan pada masa itu dirumah bekas Konteler Belanda, sedangkan pasukan Jepang bermarkas dilokasi Kodim 0417 Kerinci sekarang. Keadaan sosial ekonomi rakyat Kerinci mulai dikuasai, termasuk pembatasan hak terhadap menjalankan syariat Islam serta penindasan terhadap ekonomi rakyat. Rasa takut yang sangat terhadap Kempetai Jepang, terkenal dengan sebutan MP Jepang melumpuhkan semangat dan mentalitas rakyat Kerinci.
[[Bandar Udara Depati Parbo]] yang terletak di [[Sitinjau Laut, Kerinci|Sitinjau Laut]] saat ini melayani jurusan penerbangan [[Kerinci]] - Muara Bungo - [[Kota Jambi|Jambi]] ( [[Wings Air]] ), rencana jurusan baru Kerinci - Pekanbaru, Kerinci - Jakarta, Kerinci - Palembang, Kerinci - Batam, Kerinci - Padang dan Kerinci - Kuala Lumpur.
 
== Pariwisata ==
Dibawah pemerintahan Miliater Jepang keadaan pendidikan di Kerinci hanya bertujuan untuk mendidik pemuda kader Jepang.dibawah pemerintahan Militer yang keras rakyat Kerinci dibawa Jepang kepada satu tujuan, yaitu untuk memenangkan perangnya melawan pasukan sekutu. Dibawah penindasan Pemerintahan Militer Jepang, rakyat Kerinci sangat menderita dan perekonomiannya hancur luluh. Padi rakyat diambil Jepang ditengah sawah atau dipaksa dikeluarkan dari lumbung untuk makanan serdadu Jepang. Dengan adanya perampasan itu maka rakyat Kerinci kekurangan beras.
{{utama|Daftar tempat wisata di Jambi}}
Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama [[Jambi]]. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Kerinci.
[[Berkas:Gunung_Kerinci.jpg|jmpl|223x223px|Gunung Kerinci|pra=Special:FilePath/Gunung_Kerinci.jpg]]
[[Berkas:Landscape Rawa Bento.jpg|jmpl|225px|Rawa Bento]]
 
=== Wisata Gunung ===
Penjelasan dan berita bahwa Indonesia akan merdeka didapat dari pasukan Jepang yang pulang ke Kerinci. Mendengar hal itu pada pertengahan tahun 1945 golongan ulama, adat, cerdik pandai di Kerinci mulai giat melaksanakan persiapan mencari siasat untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
* [[Gunung Kerinci]] lewat desa [[Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci]]
* [[Gunung Kunyit]] lewat desa [[Talang Kemuning, Bukit Kerman, Kerinci]]
* [[Danau Gunung Tujuh, Kerinci|Gunung Tujuh]] lewat desa Pelompek, Kayu Aro, Kerinci
 
=== Wisata Danau ===
* [[Danau Kerinci]] pesanggrahan desa [[Sanggaran Agung, Danau Kerinci, Kerinci]]
* [[Danau Gunung Tujuh]] lewat desa [[Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci]]
* [[Danau Kaco]] Lewat [[Gunung Raya, Kerinci]]
* Danau Lingkat lewat Gunung Raya, Kerinci
* Danau Duo lewat Gunung Raya, Kerinci
* Danau Nyalo lewat Gunung Raya, Kerinci
* Danau Kecik lewat Gunung Raya, Kerinci
* [[Rawa Bento]] lewat Desa Jernih Jaya, Kecamatan [[Gunung Tujuh, Kerinci]]
* Danau Belibis lewat desa [[Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci]]
 
=== Wisata Air Terjun ===
==KERINCI MASA PROKALAMASI DAN PENYERAHAN KEDAULATAN==
* [[Air Terjun Telun Berasap]] lewat kecamatan [[Kayu Aro, Kerinci]]
* Air Terjun Pancaro Rayo lewat [[Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci]]
* Air Terjun Talang Kemulun lewat desa [[Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci]]
* Air Terjun Pendung lewat desa [[Pendung Hilir, Air Hangat, Kerinci]]
* Air Terjun Tri Kontra lewat desa [[Pauh Tinggi, Gunung Tujuh, Kerinci]]
* Air Terjun Sungai Medang lewat desa [[Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci]]
 
=== Wisata Perkemahan ===
Proklamasi kemerdekaan RI di ketahui di kerinci tanggal 23 Agustus 1945, setelah utusan dari Padang menemui H. Muchtaruddin menyerahkan salinan teks Proklamasi. Tanggal 24 Agustus 1945 (jum’at pagi) rapat diadakan di kediaman A. Thalib Tyui (di rumah Nek Siin). Pada hari jum’at tanggal 24 Agustus 1945 bendera merah putih untuk pertama kalinya di kibarkan di puncak Masjid Raya Sungai Penuh oleh A. Thalib mantan Tyui (Letnan satu) Gyu-Gun. Sabtu tanggal 25 Agustus 1945 di adakan pengibaran bendera merah putih secara resmi dilapangan Sungai Bungkal (sekarang kantor DPRD Kerinci) dan di belakang asrama ex Jepang (sekarang kantor kodim 0417 Kerinci) Komite Nasional Indonesia (KNI) wilayah kerinci dibentuk pada pertengahan bulan September 1945 dengan ketuanya H. Adnan Thalib, berdasarkan keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan tanggal 22 Agustus 1945. Pada akhir bulan Desember 1945 A. Adnan Thalib diangkat oleh Presiden Sumatra Barat menjadi Demang (Wedana), maka ketua KNI di jabat oleh wakil ketua H. muchtaruddin.
 
* Bukit Tirai Embun lewat desa [[Danau Tinggi, Gunung Kerinci, Kerinci]]
Setelah keluarnya maklumat Wakil Presiden RI No. X tanggal 16-10-1945, realisasi maklumat Pemerintah tanggal 3-11-1945, berdirilah partai politik di Kerinci. Pada penghujung tahun1945, terbentuklah Laskar Rakyat di daerah Kerinci. Sementara itu dengan makin gawatnya situasi akibat tindakan Belanda yang bertentangan dengan persetujuan Lingkarjati, maka pemerintah Indonesia mengambil kebijakan antara lain mempersatukan semua pejuang bersenjata dibawah ini satu komando. Dengan penetapan Presiden RI tanggal 3 Juni 1947 seluruh pejuang bersenjata harus berada dalam satu wadah dan TRI di rubah menjadi TNI ( Tentara Nasional Indonesia), semua kelaskaran di bubarkan bergabung dengan TNI.
* Negla lewat desa [[Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci]]
* Bukit Panawa lewat Kecamatan [[Keliling Danau, Kerinci]]
* [[Bukit Villa Indah]] lewat desa [[Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci]]
* Bukit Casseavera lewat desa [[Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci]]
 
=== Wisata Pemandian ===
Pada tanggal 21 Agustus 1945 bala tentara Jepang Batalion Akiama Syose yang pada mulanya berkedudukan di Bukit Putus Tapan secara mendadak pindah ke Kerinci ( Sungai Penuh) dan sebagian pasukan ini di tetapkan di daerah Kayu Aro. Pada tanggal 23 Agustus 1945 A. Thalib menemui Akiyama Syose, kKomandan Pasukan Jepang itu, untuk berunding mengenai penyerahan persenjataan Jepang pada pemerintan RI. Tetapi amat di saying kan perundingan itu tidak berhasil dan permintaan A. Thalib di tolak oleh Nakano Tyui.
 
* [[Air Panas Semurup]] lewat kecamatan [[Air Hangat, Kerinci]]
September 1945 terjadi duel senjata antara pejuang dengan tentara Jepang, pertempuran ini terjadi selama dua jam 30 menit dari pukul 14.30 sampai 16.00 WSU yang mengakiabatkan 2 orang gugur dan 2 orang luka parah. Lusanya pada bulan September 1945 tersebut, dilakukanlah penyerbuan ke markas Jepang di Komandoi oleh A. Thalib tepat pada jam 22.00 malam. Mayat-mayat tentara Jepang yang tewas ± 20 orang , kemudian mayat-mayat tersebut di kremasi (di bakar) di daerah Sako Duo (Kyu Aro) di daerah Muara Labu. Pada kwartal pertama tahun 1946 keluar surat keputusan presiden Sumatra Barat tentang pengangkatan H. Adnan Thalib menjadi Demang Kerinci oleh karena itu untuk mengisi jabatan ketua komite Nasional Indonesia (KNI) di daerah kerinci yang lowong telah di pilih H. A. Rahman Dayah sebagai ketua KNI di daerah Kerinci.
* Air Panas Sungai Tutung lewat desa [[Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci]]
* Air Panas Sungai Medang lewat desa [[Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci]]
 
=== Wisata Sejarah ===
Pada tanggal 1 Juni 1946 Komandan Batalion III Kerinci Mayor A. Thalib di promosikan menjadi Komandan Resimen II divisi IX di Sawah Lunto dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada tanggal 28 Agustus 1946 Resimen II dijabat oleh Letnan Kolonel A. Thalib menggantikan Letnan Kolonel Dahlan Ibrahim.
* Makam Keramat Koto payung semurup tinggi, batu lesung, batu bersurat, wisata budaya, sejarah dan religi semurup kerinci, jambi. Kampung Batu Megalitikum desa [[Muak, Bukit Kerman, Kerinci]]
 
=== Wisata Agro ===
Diakhir tahun 1946, Kpolisian Kerinci berubah menjadi Polisi Kabupaten Kerinci – Painan dengan pimpinannya Komisaris Klas II M. Nazir sedangkan para perwiranya antara lain adalah Inspektur II Memed dan Inspektur II Mawin . 18 desember 1947 sesuai dengan petunjuk dari Residen Sumatra Barat, maka di Kewedanan Kerinci dibentuklah Markas Pertahanan Rakyat Kewedanan Kerinci atau di singkat (MPRK), dengan komandannya langsung Kapten Marjisan Yunus, setelah tahun 1948 baru diserah terimakan dengan Letda Muradi.
* [[Kebun Teh Kayu Aro]] kecamatan [[Kayu Aro, Kerinci|Kayu Aro,]] [[Kayu Aro Barat, Kerinci|Kayu Aro Barat]] dan [[Gunung Tujuh, Kerinci|Gunung Tujuh]]
* Wisata Peternakan Lebah Madu lewat desa [[Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci]]
 
=== Wisata Religi ===
Saat menjelang penyerahan kedaulatan oleh Belanda di Kerinci, para bekas Angkatan Perang dan Gerilya yang tersebar seluruh pelosok Kerinci, membentuk satu organisasi yang bernama Persatuan Ex Angkatan Perang RI (PAPRI). Peristiwa penyerahan Belanda di Sungai Penuh ialah dalam rangka melaksanakan perintah Panglima Divisi IX Brigade Banteng TNI Sumatra Tengah, yang menginstruksikan kepada Letkol A. Thalib berangkat keibukota Kabupaten PSK. Untuk menerima penyerahan wilayah Kerinci dari tangan Belanda ketangan Kerinci.
* Masjid Keramat desa [[Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci]]
 
=== Kuliner Khas ===
Perjuangan rakyat Kerinci mempertahankan kemerdekaan RI, telah menjelmakan Bumi Sakti Alam Kerinci menjadi sebuah kabupaten. Perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Kerinci selama revolusi fisik, memiliki berbagai corak perjuangan yang heroik. Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag telah melenyapkan impian Belanda untuk menjajah kembali Indonesia, dan Bumi Alam Kerinci kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi sebagai daerah merdeka dibawah RI. Demikianlah sejarah perjuangan rakyat Kerinci mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
* Beras Padi Payo
* [[Gulai ikan semah]]
* [[Dendeng Batokok|Dendeng Batokok Kerinci]]
* Soto Semurup
* Lemang Kantung Semar
 
=== Makanan ringan ===
Post By Dedinews.blogspot.com
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
DEDI HENDRIADI
* [[Dodol Kentang]]
* [[Galamai|Dadeah]]
* [[Godok-godok|Gudok]]
 
=== Letak KerinciMinuman ===
Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
* [[Kayu manis|Sirup Kayu Manis]]
* Jahe Merah
 
== Pendidikan ==
Kerinci berada di ujung barat [[Provinsi Jambi]], berbatasan dengan [[Provinsi Sumatera Barat]] (Minangkabau) di sebagian barat dan utara. Di selatan mereka berbatasan dengan [[Provinsi Bengkulu]].
{{utama|Daftar perguruan tinggi swasta di Jambi}}
=== Perguruan Tinggi ===
Kerinci memiliki bebrepa perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut.
{{Col|2}}
* [[Institut Agama Islam Negeri Kerinci]]
* [[STIE Sakti Alam Kerinci]]
* STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh
* STKIP Muhamadiyah Sungai Penuh
* STIT YPI Kerinci
* [[AMIK Depati Parbo Kerinci]]{{EndDiv}}
 
=== Sekolah Menengah Atas ===
Daerah Kerinci ditetapkan sebagai sebuah Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi, dengan pusat pemerintahan di [[Sungai Penuh, Kerinci|Sungai Penuh]]. Daerah Kerinci memiliki luas 4.200 km2 terdiri atas 11 kecamatan (yang merupakan rangkaian kampung atau pemukimam). Statistik tahun 1996 menunjukkan populasi suku Kerinci sekitar 300.000 jiwa.
Saat Ini Kabupaten Kerinci memiliki 14 SMA Negeri yang tersebar di tiap daerah Kabupaten Kerinci.
{{Col|2}}
* SMA Negeri 1 Kerinci
* SMA Negeri 2 Kerinci
* SMA Negeri 3 Kerinci
* SMA Negeri 4 Kerinci
* SMA Negeri 5 Kerinci
* SMA Negeri 6 Kerinci
* SMA Negeri 7 Kerinci
* SMA Negeri 8 Kerinci
* SMA Negeri 9 Kerinci
* SMA Negeri 10 Kerinci
* [[SMA Negeri 11 Kerinci]]
* SMA Negeri 12 Kerinci
* [[SMA Negeri 13 Kerinci]]
* SMA Negeri 14 Kerinci
{{EndDiv}}
 
== Lihat pula ==
Jauh sebelum Indonesia merdeka, Kerinci merupakan kawasan yang telah memiliki kekuasaan politik tersendiri. Sebelum Belanda masuk Kerinci mencatat tiga fase sejarahnya yaitu: Periode Kerajaan Manjuto atau [[Kerajaan Pamuncak Nan Tigo Kaum]], Periode Depati, dan Periode Depati IV Alam Kerinci. [[Kerajaan Manjuto]], sebuah kerajaan yang berada di antara Kerajaaan Minangkabau dan Kerajaan Jambi, beribukotakan di Pulau Sangkar. Berikutnya, pada dua periode Depati, Pulau Sangkar memainkan peran sentral sebagai salah satu dari empat pusat kekuasaan di Kerinci (Rasyid Yakin, hal. 4 -14).
* [[Daftar tokoh Kota Sungaipenuh]]
 
== Referensi ==
Tetapi semenjak Belanda mulai menduduki Kerinci pada 1914, peran sentral Pulau Sangkar secara politik pemerintahan mulai mengalami penyusutan. Ketika Belanda menetapkan Kerinci sebagai sebuah afdelling dalam kekuasaaan Karesidenan Jambi (1904) maupun di bawah Karesidenan Sumatera Barat (1921), dan ketika Kerinci menjadi sebuah kabupaten sendiri dalam wilayah Propinsi Jambi (pada 1958), Pulau Sangkar hanyalah sebuah ibukota kemendapoan (sebuah unit pemerintahan setingkat di bawah kecamatan dan setingkat di atas desa).
{{reflist|2}}
 
== BudayaPranala Kerinciluar ==
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/01/19/IMZ/mbm.20090119.IMZ129295.id.html Tempo Interaktif] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090629052446/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/01/19/IMZ/mbm.20090119.IMZ129295.id.html |date=2009-06-29 }}
 
* [http://pusaka-kerinci.com Dokumentasi pusaka warisan nenek moyang suku Kerinci] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170820123132/http://www.pusaka-kerinci.com/ |date=2017-08-20 }}.
Budaya Kerinci sangat khas. Tari-tariannya adat merupakan campuran [[Minang]] dan Kerinci serta [[Melayu]]. Misalnya, Tari Joged Sitinjau Laut. Lagu-lagu Kerinci juga terkenal unik. Pakaian adatnya juga sangat indah. Rumah suku Kerinci disebut "Larik" karena terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung. Di Jambi, Kerinci adalah satu-satunya wilayah yang menganut adat [[matrilineal]].
 
== Bahasa Kerinci ==
 
[[Bahasa Kerinci]] termasuk salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan dengan dialek Kerinci. Bagi masyarakat [[Sumatera]] bagian tengah, Bahasa Kerinci tidak begitu asing, namun menjadi agak aneh bagi orang daerah lain di Jambi yang condong ke Melayu Palembang dan Melayu Riau karena pengucapannya yang cenderung cepat.
 
Ada lebih dari 30 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci. Seperti pengucapan 'Anda', di Desa Lempur (Kec. Gunung Raya) diucapakan dengan 'Kaya' sedangkan di Kec. Sungai Penuh diucapkan dengan 'Kayo'. Perbedaan dialek ini juga ditandai dengan dengan perbedaan budaya yang ada di masing-masing desa di Kerinci.
 
==Referensi==
*http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/01/19/IMZ/mbm.20090119.IMZ129295.id.html
*http://murasmanrahman.com/node/234?page=2
 
{{Kabupaten Kerinci}}
{{Jambi}}
{{Authority control}}
{{Indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten di Jambi|Kerinci]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kerinci]]
[[Kategori:Kabupaten Kerinci| ]]
[[Kategori:Jambi|Jambi]]
 
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Jambi]]
[[en:Kerinci Regency]]
[[fr:Kerinci (région)]]
[[jv:Kabupatèn Kerinci]]
[[ms:Kerinci]]
[[nl:Kerinci (regentschap)]]