Uang jemputan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Uda Fiqur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
Baris 1:
[[Berkas:Minangkabau wedding 2.jpg|jmpl|250px|Mempelai pria dan wanita dalam pernikahan Minangkabau.]]
'''Uang jemputan''' ([[bahasa Minang]]: '''uang japuik''') adalah uang yang diberikan oleh pihak perempuan ketika meminang laki-laki dengan jumlah yang disepakati antara kedua belah pihak. Tradisi uang jemputan terdapat dalam [[pernikahan Minangkabau]] di [[Kabupaten Padang Pariaman]], [[SumatraSumatera Barat]].<ref>{{Cite book|date=1997|url=https://books.google.co.id/books?id=o8CbAAAAMAAJ&q=%22sesudah+tahun+1960+merupakan+harga+yang+*%22&dq=%22sesudah+tahun+1960+merupakan+harga+yang+*%22&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitgOr24IP2AhVmH7cAHTc6BR8Q6AF6BAgCEAI|title=Wanita dan adat: sari karangan|publisher=Proyek Sistem Informasi Iptek Nasional Guna Menunjang Pembangunan dan Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI|language=id}}</ref><ref>https://majalah.tempo.co/read/perilaku/16444/bila-wanita-menjaring-bibit-unggul</ref>
 
Dahulu, uang jemputan diberikan kepada orang yang terpandang dalam masyarakat, yaitu bangsawan yang ditandai dengan gelar ''bagindo'', ''sidi'', atau ''sutan''. Status sosial laki-laki menentukan besarnya uang jemputan. Namun, dalam perkembangannya, tradisi uang jemputan menjadi umum di tengah masyarakat.<ref name=":0">{{Cite book|date=1978|url=https://books.google.co.id/books?id=S4MFAAAAMAAJ&q=%22mintuo+.+Balasan+tersebut+berupa+barang+*%22&dq=%22mintuo+.+Balasan+tersebut+berupa+barang+*%22&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwihs4m64IP2AhWcUGwGHfqWA2gQ6AF6BAgCEAI|title=Adat dan upacara perkawinan daerah Sumatera Barat|publisher=Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|language=id}}</ref>