Istana Malige: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Clairesijabat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Sedjati88 (bicara) ke revisi terakhir oleh Clairesijabat
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Istana Sultan Buton''' (disebut ''Kamali'' atau ''Malige'') yang terletak di Kelurahan [[Melai, Murhum, Baubau|Melai]], Kecamatan [[Betoambari, Baubau|Betoambari]], [[Kota Baubau|Kota Bau-Bau]], [[Sulawesi Tenggara]].<ref name=":0" /> Istana Malige merupakan bangunan peninggalan Sultan Buton XXXVII (Sultan Muhamad Hamidi Kaimudin).<ref>{{Cite news|last=Neke|first=Defriatno|title=Mengenal Istana-istana Tempat Tinggal Sultan Buton|url=https://regional.kompas.com/read/2016/01/07/17050071/Mengenal.Istana-istana.Tempat.Tinggal.Sultan.Buton|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-02-10|editor-last=Hardoko|editor-first=Ervan}}</ref> Istana ini didirikan dengan struktur bangunan tanpa satu pun paku besi.<ref name=":0">{{Cite news|title=Melihat Kokohnya Istana Malige: Berdiri 4 Lantai Tanpa Paku Satu Pun|url=https://kumparan.com/kendarinesia/melihat-kokohnya-istana-malige-berdiri-4-lantai-tanpa-paku-satu-pun-1r1EkQnjKzT|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2021-02-10|last=kendarinesia|first=Redaksi}}</ref> Meskipun, didirikan hanya dengan saling mengait tanpa [[tali]] pengikat ataupun [[paku]], tetapi istana ini dapat berdiri dengan kokoh dan megah di atas sandi yang menjadi landasan dasarnya.
 
== Struktur bangunan ==
 
Rumah adat Buton atau [[Istana Buton]] merupakan bangunan di atas tiang, dan seluruhnya dari bahan [[kayu]]. Bangunannya terdiri dari empat tingkat atau empat lantai. Ruang lantai pertama lebih luas dari lantai kedua. Sedangkan lantai keempat lebih besar dari lantai ketiga, jadi makin ke atas bangunan makin kecil atau sempit ruangannya, tetapi di lantai keempat sedikit lebih melebar.
Seluruh bangunan tanpa memakai paku dalam pembuatannya, melainkan memakai pasak atau [[paku kayu]]. Tiang-tiang depan terdiri dari 5 buah yang berjajar ke belakang sampai delapan deret, hingga jumlah seluruhnya adalah 40 buah tiang. Tiang tengah menjulang ke atas dan merupakan tiang utama disebut ''tutumbu'' yang artinya tumbuh terus. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu wala dan semuanya bersegi empat. Untuk rumah rakyat biasa, tiangnya berbentuk bulat. Biasanya tiang-tiang ini puncaknya terpotong. Dengan melihat jumlah tiang sampingnya dapat diketahui siapa atau apa kedudukan si pemilik. Rumah adat yang mempunyai tiang samping 4 buah berarti rumah tersebut terdiri dari 3 petak merupakan rumah rakyat biasa. Rumah adat bertiang samping 6 buah akan mempunyai 5 petak atau ruangan, rumah ini biasanya dimiliki oleh pegawai sultan atau rumah anggota adat Kesultanan Buton. Sedangkan rumah adat yang mempunyai tiang samping 8 buah berarti rumah tersebut mempunyai 7 ruangan dan ini khusus untuk rumah Sultan Buton.