Pertempuran Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 22495559 oleh Henri Aja (bicara): -> tanpa rujukan/referensi (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Templat kutipan - parameter baru - doi: 10.2307/3350997.
 
(106 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict|conflict=Pertempuran Surabaya|partof=[[Revolusi Nasional Indonesia]]|image=IWM-SE-5865-tank-Surabaya-19451127.jpg|image_size=300px|caption=Tentara [[India Britania]]
{{about|pertempuran tahun 1945|pertempuran tahun 1677|Pertempuran Surabaya (1677)}}
menembaki [[penembak runduk]] Indonesia di balik [[tank]] [[Indonesia]] dalam pertempuran di Surabaya, November 1945.|date=27 Oktober – 20 November 1945<br>({{Age in months, weeks and days|month1=10|day1=27|year1=1945|month2=11|day2=20|year2=1945}})|place=[[Surabaya]], [[Indonesia]]|territory=Pasukan Britania berhasil menduduki Surabaya; Seluruh pasukan ditarik dari Surabaya pada November 1946.|result=* kemenangan Britania
{{More citations needed|date=November 2021}}
{{Infobox military conflict
| conflict = Pertempuran Surabaya
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = IWM-SE-5865-tank-Surabaya-19451127.jpg
| image_size = 300px
| caption = Tentara [[India Britania]]
menembaki [[penembak runduk]] Indonesia di balik [[tank]] [[Indonesia]] dalam pertempuran di Surabaya, November 1945.
| date = 27 Oktober – 20 November 1945<br>({{Age in months, weeks and days|month1=10|day1=27|year1=1945|month2=11|day2=20|year2=1945}})
| place = [[Surabaya]], [[Indonesia]]
| territory = Pasukan Britania berhasil menduduki Surabaya; Seluruh pasukan ditarik dari Surabaya pada November 1946.
| result = * Kemenangan Britania secara militer/taktis.
* Indonesia menang secara strategis, politik, dan psikologis.
* Britania perlahan berhenti membantu Belanda mendirikan kembali koloninya di Indonesia dan menjadi netral.
* Britania kemudian mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.|combatant1={{Flagdeco|Indonesia}} '''[[Sejarah Indonesia (1945–1949)|Republik Indonesia]]'''<br>
|combatant2='''{{flag|Kekaisaran Britania}}''' {{bulleted list| {{flag|Britania Raya}}|{{flag|Kemaharajaan Britania|name=India}}}}|commander1={{unbulleted list|{{Flagicon|Indonesia}} [[Sutomo]]|{{Flagicon|Indonesia}} [[Soengkono]]|{{Flagicon|Indonesia}} [[Moestopo]]|{{Flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Mangundiprojo]]|{{Flagicon|Indonesia}} [[Moehammad Jasin]]|{{Flagicon|Indonesia}} [[Hario Jonosewojo]]}}|commander2={{unbulleted list|{{flagdeco|Britania Raya}} [[A.W.S. Mallaby]]{{KIA}}|{{flagdeco|Britania Raya}} [[Robert Mansergh]]}}|units1=* [[TKR]] [[Surabaya]], [[Sidoarjo]], [[Gresik]]
| combatant1 = '''[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|Republik Indonesia]]'''<br>
* [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI)
* {{flagicon image|Flag of PETA (Pembela Tanah Air).svg}} [[Pembela Tanah Air|PETA]]
* [[Tokkeitai|Polisi Istimewa]] [[Surabaya]]|units2=*[[5th Infantry Division (India)|5th Indian Infantry Division]]
* [[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Tentara Keamanan Rakyat|TKR]] ([[TNI]])
*[[23rd Indian Infantry Division]]
* [[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Milisi]]
**[[49th Indian Infantry Brigade]]|strength1={{plainlist|
* [[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
* 20.000 tentara infanteri (mayoritas mantan perwira dan prajurit [[PETA]])
| combatant2 = '''{{flag|Kekaisaran Britania}}''' {{bulleted list|{{flagcountry|Inggris Raya}}|{{flag|Kemaharajaan Britania|name=India}}}}
* 150.000 lebih personel milisi {{sfn|Indonesian Heritage}}
| commander1 = {{unbulleted list|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Sutomo]]|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Soengkono]]|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Jonosewojo]]|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Moestopo]]|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|22px]] [[Muhammad Mangundiprojo]]|[[File:Flag of Indonesia (physical version).svg|20px]] [[Moehammad Jasin]]}}
}}| strength2 = 30.000 tentara [[Kekaisaran Britania]] dan [[Angkatan Darat India Britania]]{{sfn|Indonesian Heritage}} dengan bantuan tank, pesawat, dan kapal perang|casualties1=6.300{{sfn|Ricklefs|p=217}}–15.000 tewas{{sfn|Vickers|p=98}}; lebih dari 20.000 luka-luka|casualties2=500–1,500 tewas{{sfn|Woodburn Kirby|p=}}; paling sedikit 210 prajurit terluka|casualties3=|notes=}}
| commander2 = {{unbulleted list|{{flagdeco|Britania Raya}} [[A.W.S. Mallaby]]{{KIA}}|{{flagdeco|Britania Raya}} [[Robert Mansergh]]}}
| units1 =
| units2 =
| strength1 = {{plainlist|
* 20.000 tentara infanteri (mayoritas mantan perwira dan prajurit PETA)
* 150.000 lebih personel milisi {{sfn|Indonesian Heritage}}
}}
| strength2 = 30.000 tentara [[Kekaisaran Britania]] dan [[Angkatan Darat India Britania]]{{sfn|Indonesian Heritage}} dengan bantuan tank, pesawat, dan kapal perang
| casualties1 = 6.000{{sfn|Ricklefs|p=217}}–16.000{{sfn|Indonesian Heritage}} tewas; lebih dari 20.000 luka-luka
| casualties2 = 500{{sfn|Woodburn Kirby|p=}}{{page needed|date=August 2012}}–2.000{{sfn|Indonesian Heritage}} tewas; paling sedikit 210 prajurit terluka
| casualties3 =
| notes =
}}
'''Pertempuran Surabaya''' [[JJ Rizal|merupakan]] pertempuran antara pasukan pejuang [[Indonesia]] yang diorganisir oleh pasukan [[Pembela Tanah Air]] yang dibentuk oleh [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|Pasukan Jepang]] dan [[Tokkeitai|Polisi Istimewa]] di waktu masa [[Pendudukan Jepang di Indonesia]] (yang dulunya [[Hindia Belanda]]) pada saat itu, yang bertujuan untuk mencegah pasukan [[sekutu di Perang Dunia II|sekutu]] pasca Jepang menyerah tanpa syarat kepada [[sekutu di Perang Dunia II|sekutu]] di [[Perang Pasifik]] yang mendarat di kota [[Surabaya]] yang terdiri dari pasukan [[Kekaisaran Britania]] dengan sukarelawan [[Persemakmuran Britania]] yakni [[Angkatan Darat India Britania]] dengan mendapatkan dukungan khusus oleh tentara [[Kekaisaran Belanda]]. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah [[Revolusi Nasional Indonesia]] yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap [[kolonialisme]] dan [[Imperialisme]].{{sfn|Ricklefs|p=217}} Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. 10 November diperingati setiap tahun sebagai [[Hari Pahlawan]] di Indonesia.
 
'''Pertempuran Surabaya''' [[JJ Rizal|merupakan]] pertempuran antara pasukan pejuang [[Indonesia]] yang diorganisirdiorganisasi oleh pasukan anggota eks. [[Pembela Tanah Air]] yang dibentuk oleh [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|Pasukan Jepang]] dan [[Tokkeitai|Polisi Istimewa]] di waktu masa [[Pendudukan Jepang di Indonesia]] (yang dulunya [[Hindia Belanda]]) pada saat itu, yang bertujuan untuk mencegah pasukan [[sekutu di Perang Dunia II|sekutu]] pasca Jepang menyerah tanpa syarat kepada [[sekutu di Perang Dunia II|sekutu]] di [[Perang Pasifik]] yang mendarat di kota [[Surabaya]] yang terdiri dari pasukan [[Kekaisaran Britania]] dengan sukarelawan [[Persemakmuran Britania]] yakni [[Angkatan Darat India Britania]] dengan mendapatkan dukungan khusus oleh tentara [[Kekaisaran Belanda]]. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah [[Revolusi Nasional Indonesia]] yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap [[kolonialisme]] dan [[Imperialisme]].{{sfn|Ricklefs|p=217}} Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakinmakin kuat. 10 November diperingati setiap tahun sebagai [[Hari Pahlawan]] di Indonesia.
Ketika pasukan Britania mendarat pada akhir Oktober 1945, Surabaya digambarkan sebagai "benteng bersatu yang kuat [di bawah Pemuda]".{{sfn|Parrott}} Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Britania, Brigadir [[Aubertin Walter Sothern Mallaby|A. W. S. Mallaby]] tewas dalam baku tembak .{{sfn|Parrott}} Britania melakukan serangan balasan punitif pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur. Pasukan kolonial merebut sebagian besar kota dalam tiga hari, pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu, dan ribuan orang meninggal dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan.
 
Ketika pasukan Britania mendarat pada akhir Oktober 1945, Surabaya digambarkan sebagai "benteng bersatu yang kuat [di bawah Pemuda]".{{sfn|Parrott}} Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan Britania, Brigadir [[Aubertin Walter Sothern Mallaby|A. W. S. Mallaby]] tewas dalam baku tembak .{{sfn|Parrott}} Britania melakukan serangan balasan punitif pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur. Pasukan kolonial merebut sebagian besar kota dalam tiga hari, pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu, dan ribuan orang meninggal dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan.
Meskipun kalah dan kehilangan anggota dan persenjataan, pertempuran yang dilancarkan pasukan Republik membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan menarik perhatian inter nasional. Belanda tidak lagi memandang Republik sebagai kumpulan pengacau tanpa dukungan rakyat. Pertempuran ini juga meyakinkan Britania untuk mengambil sikap netral dalam revolusi nasional Indonesia; beberapa tahun kemudian, Britania mendukung perjuangan Indonesia di [[PBB]].{{sfn|Ricklefs|p=217}}
 
Meskipun kalah dan kehilangan anggota dan persenjataan, pertempuran yang dilancarkan pasukan Republik membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan menarik perhatian inter nasionalinternasional. Belanda tidak lagi memandang Republik sebagai kumpulan pengacau tanpa dukungan rakyat. Pertempuran ini juga meyakinkan Britania untuk mengambil sikap netral dalam revolusi nasional Indonesia; beberapa tahun kemudian, Britania mendukung perjuangan Indonesia di [[PBB]].{{sfn|Ricklefs|p=217}}
== Kronologi penyebab peristiwa ==
 
== Latar belakang ==
 
=== Kedatangan [[Tentara Kekaisaran Jepang|Pasukan Jepang]] di Indonesia ([[Hindia Belanda]]) ===
Tanggal [[1 Maret]] [[1942]], [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang |tentara Jepang]] mendarat di [[Pulau Jawa]], dan tujuh hari kemudian pada tanggal [[8 Maret]] [[1942]], pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] menyerah tanpa syarat kepada Kekaisaran Jepang berdasarkan [[Perjanjian Kalijati]]. Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut, Pulau Jawa secara resmi diduduki oleh Jepang.
 
=== Proklamasi Kemerdekaan [[NKRI]]===
Baris 50 ⟶ 27:
 
=== Kedatangan Tentara Britania ===
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal [[15 September]] [[1945]], pasukan [[kekaisaran Britania|Britania]] mendarat di [[Jakarta]], kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal [[25 Oktober]] [[1945]]. Tentara Britania datang ke Indonesia tergabung dalam [[AFNEI]] (''[[Allied Forces Netherlands East Indies]]'') atas keputusan dan atas nama [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Blok Sekutu]], dengan tugas untuk melucuti senjata tentara [[kekaisaran Jepang|Jepang]], membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara kekaisaran Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara [[kekaisaran Britania|Britania]] yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan sipil Hindia Belanda sebagai negeri jajahan kolonial [[Kekaisaran Belanda|Belanda]] yang disebut [[NICA]] (''Netherlands Indies Civil Administration'').
 
=== Insiden di Hotel Majapahit, Tunjungan, Surabaya ===
Baris 58 ⟶ 35:
 
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. [[W.V.Ch. Ploegman]] pada malam hari tanggal [[18 September]] [[1945]], tepatnya pukul 21.00, mengibarkan [[bendera Belanda]] (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasaan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen [[Soedirman (politikus)|Soedirman]], pejuang dan [[diplomat]] yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (''Fuku Syuco Gunseikan'') yang masih diakui pemerintah [[Dai Nippon Surabaya Syu]], sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke Hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman beserta kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan [[pistol]], dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara [[Soedirman]] dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama [[Koesno Wibowo]] berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian [[biru]]nya, dan mengereknya ke puncak [[tiang bendera]] kembali sebagai bendera Merah Putih.[[Berkas:Hote-orange.jpg|jmpl|kiri|Pengibaran bendera Indonesia setelah bendera belanda berhasil disobek warna birunya di hotel Yamato]]Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal [[27 Oktober]] [[1945]] meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris . Serangan-serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris, sebelum akhirnya Jenderal [[D.C. Hawthorn]] meminta bantuan Presiden [[Soekarno]] untuk meredakan situasi.
 
=== Kematian Brigadir Jenderal Mallaby ===
Baris 80 ⟶ 57:
|Surabaya, 9 November 1945, jam 18:46}}
 
== 10 November 1945Pertempuran ==
[[Berkas:Bung Tomo.jpg|jmpl|ka|[[Bung Tomo]] di [[Surabaya]], salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]] mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.<ref>{{cite journal
| last =Frederick | first =William H. | authorlink = | coauthors = | title =In Memoriam: Sutomo | journal =Indonesia | volume =33 | issue = | pages =127–128 | publisher =Cornell University outheast Asia Program | date =April 1982 | url =http://cip.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1107016901 | doi = | id =seap.indo/1107016901 | accessdate =
Baris 89 ⟶ 66:
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan. Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan milisi Indonesia.
 
Selain [[Bung Tomo]] terdapat pula tokoh-tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa itu, beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH. [[Hasyim Asy'ari]], [[Wahab Hasbullah|KH. Wahab Hasbullah]], KH. [[Abdul Karim]] serta kyai-kyai [[pesantren]] lainnya juga mengerahkan [[santri]]-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai/ulama) sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung alot, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.
 
== Akibat ==
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.{{sfn|Ricklefs|p=217}} Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara.<ref name="Woodburn Kirby">{{cite book
|lastPerkiraan =Woodburnkematian Kirby|firstdi =S|authorlinkIndonesia =|coauthorsberkisar =|titleantara =The6.300 sampai 15.000, dan Warperkiraan Againstkurang Japanlebih Vol200.000 V|publisherorang =HMSO|datemelarikan =1965|locationdiri =London|pagesdari =|urlkota =|doiyang hancur tersebut.{{sfn|Ricklefs|p=217}}{{sfn|isbn Vickers|p=98}} 0-333-57689-6Korban warga British Indian berjumlah 295 orang tewas dan hilang.{{sfn|Woodburn Kirby|p=336}}</ref> Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai ''[[Hari Pahlawan]]'' oleh [[Republik Indonesia]] hingga sekarang.
 
== Catatan kaki ==
Baris 147 ⟶ 124:
| doi = 10.2307/3350997
| ref = {{sfnRef|Parrott}}
|issn = 0019-7289 }}
}}
* {{cite book
| last = Reid
Baris 174 ⟶ 151:
| year = 2005
| title = A History of Modern Indonesia
| url = https://archive.org/details/historyofmoderni00adri
| edition = illustrated, annotated, reprint
| publisher = Cambridge University Press
Baris 189 ⟶ 167:
| isbn =
| ref = {{sfnRef|Woodburn Kirby}}
}}
 
;Sumber lain
* {{cite web
| title = The Battle for Surabaya
| work = Indonesian Heritage
| publisher = Editions Didier Millet
| date =
| url = http://www.nusantara.com/heritage/surabaya.html
| accessdate = 3 August 2012
| ref = {{sfnRef|Indonesian Heritage}}
}}