Persengketaan Kepulauan Tiaoyutai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
k fix |
||
Baris 12:
[[Perdana Menteri Jepang]] [[Yoshihiko Noda]], Selasa (20/11/2012) sore dalam pertemuan dengan [[Barack Obama|Presiden Obama]] di KTT ASEAN jelas-jelas dan resmi untuk ke sekian kali mengajak [[Tiongkok|China]] ke [[Mahkamah Internasional|mahkamah internasional]] guna memecahkan permasalahan sengketa pulau Senkaku milik Jepang yang oleh China dianggap miliknya. [[Barack Obama|Obama]] pun menyambut dengan baik usulan tersebut. Meskipun demikian untuk kesekian kalinya [[Tiongkok|China]] terus menerus menolak ajakan tersebut dan menganggap tidak perlu ke [[Mahkamah Internasional|mahkamah internasional]] karena pulau itu jelas-jelas milik [[Tiongkok|China]] dan direbut oleh [[Jepang]].
Itulah sebabnya Pertengahan September lalu
Kerusuhan terbesar anti [[Jepang]] di [[Tiongkok|China]] itu, mengakibatkan beberapa [[orang Jepang]] cedera bahkan diperkirakan ada yang meninggal setelah dipukuli para perusuh tersebut. Sebuah [[Konsulat Jepang]] diserbu masuk para perusuh dan dirusak. [[Perdana Menteri Jepang|PM Jepang]] [[Yoshihiko Noda]] pun saat itu membentuk tim khusus darurat untuk memonitor keamanan [[warga Jepang]] di [[Tiongkok|Cina]].
Di [[Shibuya, Tokyo|Shibuya Tokyo]],
Begitu parah dan ribut sekali hubungan kedua negara ini sejak minggu kedua September. Bahkan 18 September ([[Insiden Mukden|Insiden Mukden 1931]]), pada peringatan penjajahan Jepang atas China (masuk lewat [[Manchuria|Machuria]]), unjuk rasa menjadi hampir 200.000 orang di China. Bahkan sekitar 100 kapal China mendekati kepulauan Senkaku, dicegat ketat oleh puluhan kapal patroli Jepang, “Kita perlu meningkatkan kekuatan pasukan bela diri Jepang kalau sudah melihat ketegangan ini,” ungkap [[mantan Seretaris Kabinet Machimura]] saat kampanye di [[Tokyo]] 18 September lalu.
Baris 26:
“Pembelian pulau itu untuk memastikan keamanan navigasi perairan di sekitarnya dan akan mengelola dengan stabil serta aman bagi sekelilingnya,” komentar Menlu Jepang [[Kōichirō Genba|Koichiro Gemba]]
Kepulauan Senkaku terdiri dari lima pulau. Dua pulau telah dimiliki pemerintah Jepang yaitu pulau
Sejak beberapa tahun belakangan ini kepulauan Senkaku memanas kembali, diperebutkan oleh China, mengaku milik mereka, terutama setelah terungkap ada [[sumber daya alam]] yang sangat berharga.
Baris 40:
Tanggal 14 Januari 1895, Jepang mengumumkan secara resmi memiliki pulau tersebut pada saat perang Cina-Jepang dan kemenangan pada tentara Jepang atas China. Hal itu terjadi tiga bulan sebelum penandatanganan [[Pakta Shimonoseki]], pakta perdamaian penghentian perang dan pengakuan Cina kalah terhadap Jepang. Lalu Jepang membuat tanda di [[Kubajima (pulau Kuba)]] dan [[Uotsurijima (pulau Uotsuri)]] sebagai tanda pulau tersebut milik Jepang. Keputusan politik itu baru terungkap tahun 1950.
Kepulauan Senkaku yang terdiri dari lima pulau dengan luas keseluruhan tujuh kilometer persegi terdiri dari [[pulau Uotsuri (Diaoyu Dao), pulau Taisho (Chiwei Yu),
Pemerintah Jepang sejak tahun 1930 memperkenankan swasta, keluarga Jepang bernama [[Tatsuhiro Koga]], membeli dan mengelola pulau tersebut dan membayar pajak kepada pemerintah Jepang setiap tahun. Saat ini uang pajak dari pulau itu sekitar 24 juta [[yen]] setahun.
Baris 48:
[[Perserikatan Bangsa-Bangsa|Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)]] tahun 1969 mengumumkan bahwa di kepulauan Senkaku banyak sumber alam mineral dengan nilai sekitar satu triliun [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]] kalau dikelola dengan baik. Gara-gara pengumuman PBB tersebutlah, pulau yang tak tertarik bagi siapa pun, kecuali Jepang, akhirnya jadi perhatian dunia terutama [[Tiongkok|China]] yang langsung ingin merebut balik sampai detik ini kepulauan Senkaku. Ternyata inti persoalan adalah kekayaan alam tersebut
Sidang Keamanan PBB tanggal 20 Mei 1972 memutuskan [[Amerika Serikat]] mengembalikan [[Prefektur Okinawa|Okinawa]] termasuk pulau Senkaku (China menyebut pulau Diaoyu) kepada [[Jepang]]. Sejak lepas dari [[Amerika Serikat|Amerika]], hingga kini banyak kasus terjadi persengketaan antara China dan Jepang. China tak mengakui kepulauan Senkaku milik Jepang. Persengketaan internasional tak terhindari, muncul
Senin, 16 April 2012, [[Gubernur Tokyo]], [[Shintaro Ishihara]], 79, mengumumkan pada konferensi persnya di Washington bahwa pemda Tokyo akan membeli pulau Senkaku milik keluarga Kurihara. Hal ini membuat [[Tiongkok|China]] meledak marah. Ishihara berhasil mengumpulkan uang sumbangan rela dari masyarakat Jepang dalam empat bulan terakhir ini sebanyak 1,45 miliar yen. Tapi akhirnya persoalan diambil alih pemerintah pusat Jepang dan 11 September menandatangani jual beli kontrak dengan Kurihara.
Baris 54:
Bukti Kuat Jepang
Jepang memiliki bukti-bukti kuat kepemilikan kepulauan Senkaku. Setelah kasus tenggelamnya sebuah kapal milik China tahun 1920, sebuah surat resmi tertanggal 20 Mei 1921, dikirimkan oleh Konsul Cina di Nagasaki, Feng Mien, kepada pemerintah Jepang bahwa atas nama Pemerintah China, dia mengakui kepulauan Senkaku sebagai bagian dari Jepang dengan merujuk penulisan kata-kata “Senkaku Islands, Yaeyama District, Okinawa Prefecture, the Empire of Japan".
Bukti kedua, koran harian China, The People's Daily, yang jelas merupakan organ Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), pada tahun 1953, beberapa kali pernah menuliskan bahwa kepulauan Senkaku merupakan bagian dari kekuasaan Jepang.
|