Protozoa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox|fill=YES
| taxon = Life
| color_as = Eukaryota
| classification_status = ''Kelompok polifili eukariota bersel satu''
}}
[[Berkas:Protozoa Fig3.gif|jmpl|250px|ka|Protozoa]]
'''Protozoa''' ({{lang-el|
== Bentuk tubuh ==
Baris 26 ⟶ 28:
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan [[silia]] atau [[flagen]], memili membrane sel dari zat [[lipoprotein]], dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan [[sitoplasma]]. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalam [[kista]] [[amuba]] dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.<ref name="shvoong"/>
== Morfologi
[[Berkas:Haeckel Ciliata.jpg|jmpl|250px|ka|Ciliata]]
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung [[selulosa]] atau [[khitin]] seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan [[fleksibilitas]] [[ektoplasma]] yang ada dalam [[membran]] [[sel]]. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. [[Radiolarian]] dan [[Heliozoan]] dapat menghasilkan [[skeleton]]. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk [[fosil]]. Kerangka luar [[Foraminifera]] tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan [[pseudopodia]] (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam [[Mastigophora]], yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam [[Ciliophora]], dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam [[Sporozoa]].
Mulai tahun 1980, oleh [[Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist]], mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu [[Sarcomastigophora]], [[Ciliophora]], [[Acetospora]], [[Apicomplexa]], [[Microspora]], [[Myxospora]], dan [[Labyrinthomorpha]]. Pada klasifikasi yang baru ini, [[Sarcodina]] dan [[Mastigophora]] digabung menjadi satu kelompok [[Sarcomastigophora]], dan [[Sporozoa]] karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk [[Sarcomastigophora]] adalah genera [[Monosiga]], [[Bodo]], [[Leishmania]], [[Trypanosoma]], [[Giardia]], [[Opalina]], [[Amoeba]], [[Entamoeba]], dan [[Difflugia]]. Anggota kelompok [[Ciliophora]] antara lain genera [[Didinium]], [[Tetrahymena]], [[Paramaecium]], dan [[Stentor]]. Contoh protozoa kelompok [[Acetospora]] adalah genera [[Paramyxa]]. [[Apicomplexa]] beranggotakan genera [[Eimeria]], [[Toxoplasma]], [[Babesia]], [[Theileria]]. Genera [[Metchnikovella]] termasuk kelompok [[Microspora]]. Genera [[Myxidium]] dan [[Kudoa]] adalah contoh anggota kelompok [[Myxospora]].<ref name="unila"/>
== Fisiologi
Protozoa umumnya bersifat [[aerobik]] [[nonfotosintetik]], tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung [[ananaerobik]] misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai [[mitokondria]] yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer [[elektron]] dan atom [[hidrogen]] ke [[oksigen]]. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara [[pinositosis]]. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok [[Sarcodina]]. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.<ref name="unila"/>
Baris 45 ⟶ 47:
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
== Kelas
Protozoa dibagi menjadi
'''Rhizopoda''' (''Sarcodina''),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya ''Entamoeba histolityca'', ''Entamoeba coli''.<ref name="dua">http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* [[Amoeba proteus]] memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
* [[Entamoeba histolityca]] menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri [[basiler]] yang disebabkan Shigella dysentriae)
Baris 57 ⟶ 59:
* [[Radiolaria sp.]] endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.
'''Flagellata''' (''Mastigophora''), alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indra dan alat bantu untuk menangkap makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
Fitoflagellata
Baris 102 ⟶ 104:
== Makanan ==
Semua protozoa merupakan heterotrof, mendapat nutrien dari organisme lain, baik itu dengan menelannya secara utuh ataupun mengkonsumsi sisa organik dan produk limbahnya. Beberapa protozoa mengambil makanan melalui fagositosis, menelan partikel organik dengan pseudopodia (seperti yang dilakukan amoeba), atau mengambil makanan melalui lubang seperti mulut khusus yang disebut sitostoma. Yang lain mengambil makanan dengan osmotrofik, menyerap nutrien terlarut melalui membran sel mereka.
Protozoa parasit menggunakan berbagai macam strategi makan, dan beberapa mungkin mengubah metode makan dalam fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Misalnya, parasit malaria ''Plasmodium'' makan dengan pinositosis selama tahap trofozoit belum matang (fase cincin), tetapi mengembangkan organel makan khusus (sitostoma) saat matang dalam sel darah merah inang.<ref>Wiser, Mark F. "Biochemistry of Plasmodium". ''The Wiser Page''. Retrieved 2018-03-22.</ref>
Baris 109 ⟶ 111:
== Motilitas ==
Organisme yang secara tradisional diklasifikasikan sebagai protozoa berlimpah di lingkungan berair dan tanah, menempati berbagai tingkat trofik. Kelompok ini termasuk flagellata (yang bergerak dengan bantuan struktur mirip cambuk yang disebut flagella), siliata (yang bergerak dengan menggunakan struktur mirip rambut yang disebut silia), dan amoeba (yang bergerak menggunakan struktur mirip kaki yang disebut pseudopodia). Beberapa protozoa disebut sesil dan tidak bergerak sama sekali.
== Pelikel ==
Tidak seperti tumbuhan, fungi dan sebagian besar alga, protozoa biasanya tidak memiliki dinding sel yang kaku, tetapi biasanya diselimuti oleh struktur elastis membran yang memungkinkan pergerakan sel. Pada beberapa protozoa, seperti siliata dan euglenozoa, sel didukung dengan selaput membran komposit yang disebut “pelikel”. Pelikel memberikan beberapa bentuk pada sel, terutama selama pergerakan. Pelikel organisme protozoa bervariasi dari fleksibel dan elastis hingga cukup kaku. Pada siliata dan apicomplexa, pelikel didukung oleh vesikula padat yang disebut alveoli. Dalam euglenids, terbentuk dari strip protein yang tersusun secara spiral di sepanjang tubuh. Contoh protista yang dikenal memiliki pelikel adalah euglenoid dan siliata ''Paramecium''. Pada beberapa protozoa, pelikel menampung bakteri epibiotik yang menempel ke permukaan oleh fimbriae (pili penempelan).
== Penyakit ==
Baris 186 ⟶ 188:
Pada 1848, sebagai hasil dari kemajuan dalam teori sel yang dipelopori oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden, ahli anatomi dan zoologi C. T. von Siebold mengusulkan bahwa tubuh protozoa seperti siliata dan amoeba tersusun dari sel tunggal, mirip dengan yang dimiliki jaringan multiseluler penyusun tumbuhan dan hewan. Von Siebold mendefinisikan ulang Protozoa untuk memasukkan hanya bentuk-bentuk uniseluler, dengan mengesampingkan semua metazoa (hewan).<ref>Siebold (vol. 1); Stannius (vol. 2) (1848). Lehrbuch der vergleichenden Anatomie [Textbook of Comparative Anatomy] (in German). vol. 1: Wirbellose Thiere (Invertebrate animals). Berlin, (Germany): Veit & Co. p. 3. From p. 3: "Erste Hauptgruppe. Protozoa. Thiere, in welchen die verschiedenen Systeme der Organe nicht scharf ausgeschieden sind, und deren unregelmässige Form und einfache Organisation sich auf eine Zelle reduziren lassen." (First principal group. Protozoa. Animals, in which the different systems of organs are not sharply separated, and whose irregular form and simple organization can be reduced to one cell.)</ref> Pada saat yang sama, ia mengangkat kelompok tersebut ke tingkat filum yang mengandung dua kelas besar mikroorganisme: Infusoria (umumnya siliata dan ganggang berflagel) dan Rhizopoda (organisme amoeboid). Definisi Protozoa sebagai filum atau sub-kerajaan yang terdiri dari “hewan uniseluler” diadopsi oleh ahli zoologi Otto Bütschli - dirayakan pada usia seratus tahun sebagai “arsitek protozoologi”<ref>Dobell, C. (April 1951). "In memoriam Otto Bütschli (1848-1920) "architect of protozoology"". Isis; an International Review Devoted to the History of Science and Its Cultural Influences. 42 (127): 20–22. doi:10.1086/349230. <nowiki>PMID 14831973</nowiki>. S2CID 32569053.</ref> - dan istilah ini mulai digunakan secara luas.
Sebagai filum di bawah Animalia, Protozoa berakar kuat dalam klasifikasi kehidupan “dua kerajaan” yang lama, yang menurutnya semua makhluk hidup diklasifikasikan sebagai hewan atau tumbuhan.
Kritik dari sistem ini diawali pada paruh kedua abad ke-19, dengan kesadaran bahwa banyak organisme memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam tanaman dan juga hewan. Contohnya, ganggang Euglena dan Dinobryon memiliki kloroplas untuk fotosintesis m namun dapat memakanan materi organik dan dapat motil. Pada tahun 1860, John Hogg menentang penggunaan “protozoa”, dengan alasan bahwa “naturalis berbeda pendapat - dan mungkin beberapa akan terus demikian - apakah banyak dari organisme atau makhluk hidup ini adalah hewan atau tumbuhan”. Sebagai alternatif, dia mengusulkan kerajaan baru yang disebut Primigenum, yang terdiri dari protozoa dan ganggang uniseluler (Rhodophyta), yang dia gabungkan menjadi satu dengan nama “Protoctista”. Dalam konsepsi Hogg, kerajaan hewan dan tumbuhan disamakan dengan dua “piramida” besar yang bercampur di basis mereka di kerajaan Primigenum.
Enam tahun kemudian, Ernst Haeckel juga mengusulkan kerjaan kehidupan ketiga, yang dinamakan Protista. Pada awalnya, Haeckel memasukkan beberapa organisme multiseluler di kerajaan ini, tetapi dalam penelitian selanjutnya, ia membatasi Protista pada organisme bersel tunggal, atau koloni sederhana yang sel-sel individualnya tidak berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan.
|