Kabupaten Majalengka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(49 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = Kabupaten
| nama = Kabupaten Majalengka
| julukan = ''Kabupaten/Kota Angin''
| propinsi = [[Jawa Barat]]
| ibukota = [[Majalengka, Majalengka|Kota Majalengka]]
| luas = 1204
| penduduk =
| penduduktahun = [[
| pendudukref = <ref name="MAJALENGKA">{{cite web|url=https://majalengkakab.bps.go.id/publication/2020/04/27/614dbdc2d9a288e2f221f5ba/kabupaten-majalengka-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Majalengka Dalam Angka 2020|website=www.majalengkakab.bps.go.id|accessdate=4 Januari 2021|fprmat=pdf|archive-date=2022-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220126150533/https://majalengkakab.bps.go.id/publication/2020/04/27/614dbdc2d9a288e2f221f5ba/kabupaten-majalengka-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,66% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,31% [[Kekristenan]]
** 0,26% [[Protestan]]
** 0,05% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| IPM = {{increase}} 70,76 <br>{{fontcolor|hijau|tinggi}} ([[2023]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=5 Maret 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| kecamatan = 26 kecamatan
| kelurahan = 13 kelurahan
Baris 18 ⟶ 24:
| kodearea = +62 233
| nomor_polisi = E ''xxxx'' U*/V*/W*/X*
| dau = Rp995.993.633.000,00 (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| lambang = Lambang Kabupaten Majalengka.svg
| peta = [[File:Map of West Java highlighting Majalengka Regency.svg|200px]]
Baris 29 ⟶ 34:
| tanggal =
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1490|06|7}}
| bahasa = [[Bahasa Sunda Majalengka|Sunda Majalengka]]<br>[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| motto = Sindangkasih sugih mukti<br>{{small|{{su icon}} Sikap mengayomi dan mengasihi untuk mewujudkan kesejahteraan<br>(1412 Masehi)}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[
| wakil kepala daerah = [[Bupati|Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah =
| sekretaris daerah = Aeron Randi
| ketua DPRD = Drs. H. Edy Anas Djunaedi, M.M.
| web = {{url|majalengkakab.go.id}}
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Gedung Juang Majalengka.jpg
|caption1=Gedung Juang Majalengka
|image2=Panyaweuyan, Argapura, Kabupaten Majalengka.jpg
|caption2=Terasering Panyaweuyan
}}
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_info = {{Sund|ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ}}}}
'''Kabupaten Majalengka''' ([[aksara Sunda]]: ᮙᮏᮜᮦᮀᮊ) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. [[
== Sejarah ==
Pada zaman kerajaan [[Ajaran Siwa-Buddha|Hindu-Buddha]] sampai dengan [[Abad ke 15|abad ke-15]], di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi
# [[Kerajaan Talaga Manggung]] dipimpin oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung
# [[Kerajaan Rajagaluh]] dipimpin oleh Prabu Cakraningrat
# [[Kerajaan Sindangkasih]], dipimpin oleh seorang puteri bernama Nyi Rambut Kasih
# Kerajaan Wanayasa, dipimipin oleh Prabu Wirapati
#
Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah.<ref name="daerah.sindonews.com">{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/read/1033199/29/nyai-rambut-kasih-ratu-majalengka-nan-sakti-dan-cantik-1439564268|title=Nyai Rambut Kasih, Ratu Majalengka nan Sakti dan Cantik|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2018-04-04|archive-date=2018-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20180320043804/https://daerah.sindonews.com/read/1033199/29/nyai-rambut-kasih-ratu-majalengka-nan-sakti-dan-cantik-1439564268|dead-url=no}}</ref>
=== Kerajaan Talaga Manggung ===
Baris 81 ⟶ 95:
=== Kerajaan Sindangkasih ===
==== Mandala Sindangkasih dan Kerajaan Sindangkasih ====
Kerajaan dan wilayah Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari kata Sunda. Pada mulanya kata ''“Sunda”'' atau ''“Suddha”'' dalam bahasa Sanskerta diterapkan pada nama sebuah gunung yang menjulang tinggi di bagian barat Pulau Jawa yang dari jauh tampak putih karena tertutup abu asal gunung tersebut.<ref name="Auroux">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=JqxnjTKaQvQC&pg=PA188&lpg=PA188&dq=Gonda,+1973&source=bl&ots=WGuh2A2UFt&sig=mo650Aid1ZEBV6k1Dudf0w7NKkI&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwiP0O_u95_aAhVIlpQKHdJYBvcQ6AEILDAC#v=onepage&q=Sunda&f=false|title=History of the Language Sciences / Geschichte der Sprachwissenschaften / Histoire des sciences du langage. 1. Teilband|last=Auroux|first=Sylvain|last2=Koerner|first2=E. F. K.|last3=Niederehe|first3=Hans-Josef|last4=Versteegh|first4=Kees|date=2008-07-14|publisher=Walter de Gruyter|isbn=9783110194005|language=en|access-date=2018-04-04|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305180258/https://books.google.co.id/books?id=JqxnjTKaQvQC&pg=PA188&lpg=PA188&dq=Gonda,+1973&source=bl&ots=WGuh2A2UFt&sig=mo650Aid1ZEBV6k1Dudf0w7NKkI&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwiP0O_u95_aAhVIlpQKHdJYBvcQ6AEILDAC#v=onepage&q=Sunda&f=false|dead-url=no}}</ref>
Keberadaan kerajaan Sindangkasih pada tahun [[1480]] atau pertengahan abad ke-15.<ref name="Barat">{{Cite web|url=http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1050|title=Kabupaten Majalengka - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat|last=Barat|first=Pemerintah Provinsi Jawa|website=www.jabarprov.go.id|access-date=2018-04-04|archive-date=2018-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20180404134823/http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1050|dead-url=yes}}</ref> Kerajaan Sindangkasih disebutkan dalam berbagai naskah ''[[Babad]]'' di tanah Sunda. Pandangan masyarakat Sunda bahwa kemandalaan sering kali disebut sebagai kerajaan. Pandangan ini muncul karena struktur kemandalaan yang juga memiliki prajurit pengamanan sering kali diersamakan dengan kerajaan. Termasuk Kemandalaan Sindangkasih, [[Mandala Sindangkasih]] dipertukarkan pengertiannya dengan kerajaan.
Kesulitan pengertian dalam historiografi modern Barat, struktur kerajaan adalah sebuah struktur badan, wilayah dan administratif. Pandangan ini berbeda bagi masyarakat [[Nusantara]]. Bisa kita cermati bahwa [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]], [[Majapahit]] dan [[Tarumanagara]] juga disebut [[Mandala]].
Dalam pengertian historis, sosial dan politik, istilah "[[mandala]]" juga digunakan untuk menunjukkan formasi politik tradisional Asia Tenggara (seperti federasi kerajaan atau negara-negara atau kerajaan kecil). Ini diadopsi oleh para sejarawan Barat abad ke-20 dari wacana politik [[India]] kuno sebagai sarana untuk menghindari istilah 'negara' dalam pengertian konvensional. Tidak hanya negara-negara [[Asia Tenggara]] yang tidak sesuai dengan pandangan Cina dan [[Eropa]] tentang negara yang ditetapkan secara teritorial dengan perbatasan tetap dan aparatur birokrasi, tetapi mereka berbeda jauh dalam arah yang berlawanan: pemerintahan didefinisikan oleh pusatnya daripada batas-batasnya, dan itu bisa tersusun dari banyak pemerintahan jajahan lainnya tanpa mengalami integrasi administratif. Kerajaan seperti Bagan, [[Ayutthaya]], [[Kerajaan Champa|Champa]], [[Kerajaan Khmer|Khmer]], [[Sriwijaya]] dan [[Majapahit]] dikenal sebagai "mandala" dalam pengertian ini.<ref name="chinabuddhismencyclopedia.com">{{Cite web|url=http://www.chinabuddhismencyclopedia.com/en/index.php?title=Mandala|title=Mandala - Chinese Buddhist Encyclopedia|website=www.chinabuddhismencyclopedia.com|language=en|access-date=2018-04-04|archive-date=2018-04-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20180402101433/http://www.chinabuddhismencyclopedia.com/en/index.php?title=Mandala|dead-url=no}}</ref>
Beberapa Mandala atau kemandalaan di tatar Sunda ada yang berkembang menjadi kerajaan. Misalnya [[Mandala Indraprahasta]] menjadi Kerajaan Indraprahasta; [[Mandala Wanagiri]] menjadi Kerajaan Wanagiri; [[Mandala Kendan]] menjadi Kerajaan Kendan dengan rajanya yang termashur Gururesi atau Rajaresi Manik Maya berlokasi di Rancaekek Bandung sekarang. [[Mandala Bitung Giri]] menjadi [[Kerajaan Talaga Manggung]] Dan banyak lagi contoh lainnya.
Baris 118 ⟶ 132:
* Batas di sebelah Selatan laut.
* Namun di sebelah Utara diperkirakan tidak meliputi wilayahnya karena telah dikuasai oleh Cirebon.
Berdasarkan data surat dari Rangga Gempol III di atas, menunjukan data bahwa wilayah Sindangkasih (Majalengka kota sekarang) adalah bagian dari [[Kerajaan Sumedang Larang]].
Meskipun awalnya Mandala merupakan sebuah tempat suci keagamaan, tetapi penyebutannya mencakup ke dalam wilayah yang lebih luas. Kota Majalengka sekarang dahulu disebut Sindangkasih. Hingga abad ke-18–abad ke-19, Setidaknya dalam buku ''"[[Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië|Tijdschrift voor neërlands indie]]"'' tahun [[1844]] masih menyebut kota Sindangkasih, bukan Majalengka.<ref name="Batavia">{{Cite book|url=http://hdl.handle.net/2027/coo.31924023011798|title=De redaktie van het Tijdschrift van Neêrland's Indië aan de nagedachtenis van Zijne Excellentie den Luitenant Generaal D.J. de Eerens, Gouverneur van Neêrland's Indië /|date=1840.|publisher=Batavia,|access-date=2018-04-04|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305180231/https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=coo.31924023011798|dead-url=no}}</ref> kota Majalengka masih disebut Sindangkasih sebagaimana dicatat dalam buku ''"Commentaar § 1-1500. II. Staten en Tabellen"'', 1912 mengaskan bahwa Sindangkasih yang dimaksud adalah Majalengka.<ref name="Haan, Frederik 1500">Haan, Frederik: ''I. "Commentaar § 1-1500. II. Staten en Tabellen"'', 1912</ref> Buku ini merupakan komentar atau review sejarah penyerangan Mataram ke [[Batavia]] dari sudut pandang Belanda. Kejadian ini pada 17 Juni 1741. Yang paling tegas menyebutkan pada buku ''"Handleiding bij de beoefening der land- en volkenkunde van Nederlandsch-Oost Indie"'' lebih jelas dan tegas bahwa kota Majalengka sekarang adalah Sindangkasih.<ref name="Hollander, J. J 1884">Hollander, J. J. de. "Handleiding bij de beoefening der land- en volkenkunde van Nederlandsch-Oost Indie" Breda, Broese & comp., 1882-1884.</ref><ref name="Developers">{{Cite web|url=http://digital.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN683169181&PHYSID=PHYS_0267&view=fulltext-parallel|title=http://digital.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN683169181&PHYSID=PHYS_0267&view=fulltext-parallel|last=Developers|first=SBB|website=digital.staatsbibliothek-berlin.de|access-date=2018-04-04|archive-date=2018-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20180403051405/http://digital.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN683169181&PHYSID=PHYS_0267&view=fulltext-parallel|dead-url=no}}</ref>
Mengingat cara hidup di lingkungan Mandala lebih berat daripada cara hidup di lingkungan Nagara, karena lebih banyak aturan yang bersifat keagamaan berupa perintah dan larangan, maka kiranya penduduk Mandala, termasuk orang Sindangkasih -majalengka generasi pertama, merupakan orang-orang pilihan yang memiliki pengetahuan agama, pengalaman rohani dan disiplin diri lebih banyak di bandingkan penduduk Nagara yang umum. Hubungan antara Mandala dan nagara umumnya berlangsung baik, karena kedua pihak saling membutuhkan. Nagara membutuhkan Mandala bagi keperluan dukungan moral dan spiritual serta pemberian do’a restu.
Mandala dianggap oleh Nagara sebagai pusat kesaktian, pusat kekuatan gaib, yang dapat memancarkan pengaruhnya terhadap nagara. Baik atau buruk tergantung hubungan antara Mandala dan Nagara.<ref name="unpad.ac.id">{{Cite news|url=http://www.unpad.ac.id/profil/dr-drs-undang-ahmad-darsa-m-hum-local-wisdom-tidak-begitu-bermanfaat-tanpa-local-genius/|title=Dr. Drs. Undang Ahmad Darsa, M.Hum., “Local Wisdom Tidak Begitu Bermanfaat Tanpa Local Genius” - Universitas Padjadjaran|newspaper=Universitas Padjadjaran|language=id-ID|access-date=2018-04-04|archive-date=2018-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20180323172050/http://www.unpad.ac.id/profil/dr-drs-undang-ahmad-darsa-m-hum-local-wisdom-tidak-begitu-bermanfaat-tanpa-local-genius/|dead-url=no}}</ref>
=== Kerajaan Rajagaluh ===
Baris 143 ⟶ 157:
=== Masa Penjajahan Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aloon-aloon te Madjalengka West-Java TMnr 10008032.jpg|jmpl|300px|Alun-alun
==== Pembentukan Kabupaten Maja. ====
Tahun [[1819]] dibentuk Karesidenan Cirebon yang terdiri atas ''Keregenaan'' (Kabupaten) [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Kuningan]], [[Kabupaten Indramayu|Bengawan Wetan]], [[Kabupaten Ciamis|Galuh (Ciamis Sekarang)]] dan [[Maja, Majalengka|Maja]]. Kabupaten Maja adalah cikal bakal Kabupaten Majalengka. Pembentukan Kabupaten Maja berdasarkan ''Besluit'' (Surat Keputusan) Komisaris Gubernur Jendral [[Hindia Belanda]] No.23 Tanggal [[5 Januari]] [[1819]]. Kabupaten Maja adalah gabungan dari tiga distrik yaitu. Distrik Sindangkasih, Distrik Talaga, dan Distrik Rajagaluh. Kabupaten Maja beribu kota di Kota Kecamatan Maja sekarang. Bupati pertama Kabupaten Maja adalah RT Dendranegara. Kabupaten Maja mencakup wilayah Talaga, Maja, Sindangkasih, Rajagaluh, Palimanan dan Kedondong.
Baris 212 ⟶ 226:
== Kebudayaan ==
Sebagai wilayah yang
* [[Kesenian Sampyong Majalengka|Sampyong]]
* [[Wayang golek|Wayang Golek]]
Baris 235 ⟶ 249:
== Kuliner ==
* [[Kecap
* [[Mangga
* [[Opak singkong|Opak]]
* [[
* [[Sega lengko|Nasi Lengko]]
* [[Jalakotek]]
* [[Emping]]
* [[Kripik
* [[Dodol
* [[Keripik pisang
* [[Gula
* Jambu
== Transportasi ==
Baris 315 ⟶ 329:
=== Transportasi Udara ===
Sejak Tahun 2013 mulai dibangun Proyek [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Internasional Jawa Barat]] di [[Kertajati, Majalengka|Kecamatan Kertajati]]. Ditargetkan Bandara Internasional ini dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018.[http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/12/21/pembangunan-bandara-kertajati-capai-80-persen-416379] Bandara ini membutuhkan lahan seluas 1.800 hektar dan direncanakan juga terdapat kawasan Aerocity Kertajati untuk mendukung keberadaan Bandara tersebut. [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Internasional Jawa Barat]] akan mulai beroperasi penuh pada 29 Oktober 2023 mendatang. Dengan dioperasikannya [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Internasional Jawa Barat]] untuk pesawat jet, maka operasional [[Bandar Udara Husein Sastranegara]], Kota Bandung hanya beroperasi untuk penumpang pesawat baling - baling.
== Pariwisata ==
Baris 323 ⟶ 337:
#Curug Muara Jaya: Desa [[Argamukti, Argapura, Majalengka|Argamukti]] Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura.]]
# Curug Sawer: Desa [[Argalingga, Argapura, Majalengka|Argalingga]] Kecamatan [[Argapura, Majalengka|Argapura]].
# Curug Sempong: Desa [[Sidamukti, Majalengka, Majalengka|Sidamukti]]
# Curug Tonjong: Desa [[Teja, Rajagaluh, Majalengka|Teja]] Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]].
# Curug Baligo: Desa [[Padaherang, Pangandaran|Padaherang]] Kecamatan [[Sindangwangi, Majalengka|Sindangwangi]].
Baris 350 ⟶ 364:
# Bendungan Rentang: [[Randegan Kulon Jatitujuh|Desa Randegan Kulon Kecamatan Jatitujuh]].
# Wana Wisata Gunung Panten: Desa [[Sidamukti, Majalengka, Majalengka|Sidamukti]] Kecamatan [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]].
# Teras Sawah Payung: Desa Payung, Kecamatan [[Rajagaluh, Majalengka|Rajagaluh]].<ref name="besoksenin.co">{{Cite news|url=http://besoksenin.co/disandingkan-dengan-ubud-payung-rajagaluh-mulai-dikenal-dunia-internasional/|title=Disandingkan dengan Ubud, Payung Rajagaluh Mulai Dikenal Dunia Internasional!|date=2018-02-04|newspaper=besoksenin|language=id-ID|access-date=2018-02-08|archive-date=2018-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20180208182758/http://besoksenin.co/disandingkan-dengan-ubud-payung-rajagaluh-mulai-dikenal-dunia-internasional/|dead-url=yes}}</ref>
=== Wisata Sejarah dan Budaya ===
Baris 713 ⟶ 395:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|Majalengka Regency}}
Baris 719 ⟶ 400:
* {{id}} [http://bappeda.majalengkakab.go.id/ Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Majalengka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130510225303/http://bappeda.majalengkakab.go.id/ |date=2013-05-10 }}
* {{id}} [http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1110 Sejarah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130121022307/http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1110 |date=2013-01-21 }}
* {{id}} [
{{Kabupaten Majalengka}}
{{Jawa Barat}}
|