Jurnalisme penceritaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, added orphan, uncategorised tags |
k Bot: Mengganti kategori Jurnalisme dengan Kewartawanan |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
{{tone}}
'''Jurnalisme
Gaya bercerita yang dimaksud adalah menulis atau memproduksi konten informasi dengan memperhatikan aspek media (ilustrasi foto atau gambar, video, animasi, grafik), perasaan hingga interaksi audiens. Penulisan dalam Jurnalisme
Jurnalisme
Multimedia dalam jurnalisme menjadi bentuk beragam cara untuk menyampaikan informasi. Dimana para jurnalis bisa memanfaatkan gambar, video, hingga animasi untuk bercerita.<ref name=":0">{{Cite web|last=McAdams|first=Mindy|date=2015-03-16|title=(Re)defining multimedia journalism|url=https://medium.com/thoughts-on-journalism/re-defining-multimedia-journalism-1f4966df37bc|website=Medium|language=en|access-date=2021-03-10}}</ref> Menurut Mindy McAdams (2014), Jurnalisme
== Cerita yang Baik ==
Sebuah cerita dapat dipandang sebagai sebuah karya yang bagus oleh karena ada sesuatu di dalamnya yang menurut masyarakat menarik atau penting. Sebuah kisah yang hebat sering memanfaatkan kedua hal tersebut dengan menggunaan cara mendongeng (penceritaan''
'''Memperhatikan keberagaman publik'''. Hal ini dikatakan dalam ''American Press Institue''<ref>{{Cite web|title=What makes a good story?|url=https://www.americanpressinstitute.org/journalism-essentials/makes-good-story/|website=American Press Institute|language=en-US|access-date=2021-03-10}}</ref> bahwa seseorang memiliki karakteristik dan kepercayaan tertentu sehingga masyarakat memiliki cara yang beragam dalam menentukan ada yang menjadi perhatian dan minat mereka.
'''Apapun bisa menjadi sebuah berita, namun tidak semua layak diberitakan'''. Dalam dunia jurnalisme, seorang jurnalis membutuhkan proses
'''Berita merupakan sebuah fungsi distribusi'''. Media memproduksi suatu berita untuk menyampaikan adanya informasi kepada masyarakat. Dengan teknologi dan hadirnya multimedia, masyarakat tak hanya memiliki satu panggilan, melainkan berbagai macam; pembaca, pemirsa, atau pendengar.
Baris 23:
Menurut ''American Press Institue'', penelitian membuktikan adanya dua hal yang membuat cara menceritakan dalam dunia jurnalisme menjadi baik adanya:
1.
Hal ini mengarah pada bagaimana sebuah ‘cerita’ dikisahkan dengan cara yang baik dan lebih kepada sesuatu yang menurut pembaca relevan atau penting.
2.
Mengandung lebih banyak informasi yang terverifikasi dari lebih banyak sumber dengan banyak sudut pandang dan keahlian.
==
Jacqui Banaszynski<ref>{{Cite web|title=8 paths to defining a storytelling approach|url=https://www.americanpressinstitute.org/journalism-essentials/organize-story/8-paths-defining-storytelling-approach/|website=American Press Institute|language=en-US|access-date=2021-03-10}}</ref> mengatakan beberapa cara untuk menghasilkan cerita yang berbeda tentang suatu topik adalah dengan melakukan pendekatan dari berbagai ‘jalur’:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kewartawanan]]
|