Meganthropus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(24 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
{{italic title}}{{Multiple issues|{{Rapikan}}
{{Kembangkan}}}}
[[Berkas:Pithecanthropus modjokertensis.JPG|jmpl|Salah satu kerangka dari manusia purba]]
{{Speciesbox
| status = Fossil▼
| image_width = 200px▼
| image_caption = ''Pithecanthropus robustus'', [[Sangiran]] Museum, [[Sragen]], [[Indonesia]]
| genus = Meganthropus
▲| status=Fossil
| species = palaeojavanicus
| synonyms = †Homo erectus paleojavanicus
†Pithecanthropus dubius
|
| trinomial_authority=[[von Koenigswald]], 1950
| trinomial=†Meganthropus palaeojavanicus
}}
'''''Meganthropus''''' adalah sekumpulan koleksi [[fosil]] mirip [[manusia purba]] yang ditemukan di [[Indonesia]]. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh [[G.H.R von Koenigswald]] pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs [[Sangiran]], yaitu [[rahang bawah]] dan [[rahang atas]]. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya '''''Meganthropus palaeojavanicus,''' artinya manusia'' raksasa dari
Pada pertengahan tahun 2000-an [[taksonomi]] dan [[filogeni]] spesimen tersebut masih belum pasti, dan sebagian besar ahli paleoantropologi menganggap mereka berkerabat dengan ''Homo erectus'' dalam beberapa hal. Namun, nama '''''Homo palaeojavanicus''''' dan '''''Australopithecus palaeojavanicus''''' juga digunakan, yang menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.
Setelah ditemukannya tengkorak kokoh di Swartkrans pada tahun 1948 (SK48), nama ''Meganthropus africanus'' sempat digunakan. Namun, spesimen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai ''Paranthropus robustus'' dan nama sebelumnya merupakan sinonim junior. Beberapa temuan ini disertai dengan bukti penggunaan alat yang mirip dengan ''Homo erectus''. Inilah alasan Meganthropus sering dikaitkan dengan spesies tersebut sebagai '''''H.e. palaeojavanicus'''.'' Pada tahun 2019, studi morfologi gigi menemukan Meganthropus valid genus kera hominid non-hominin, berkerabat dekat dengan [[:en:Lufengpithecus|Lufengpithecus]].<ref>{{Cite journal|last=Zanolli|first=Clément|last2=Kullmer|first2=Ottmar|last3=Kelley|first3=Jay|last4=Grine|first4=Frederick E.|last5=Bacon|first5=Anne-Marie|last6=Demeter|first6=Fabrice|last7=Dumoncel|first7=Jean|last8=Fiorenza|first8=Luca|last9=Hublin|first9=Jean-Jacques, Nguyen Anh Tuan, Thi Mai Huong|date=May 2019|title=Evidence for increased hominid diversity in the Early to Middle Pleistocene of Indonesia|url=http://www.nature.com/articles/s41559-019-0860-z|journal=Nature Ecology & Evolution|language=en|volume=3|issue=5|page=755–764|doi=10.1038/s41559-019-0860-z|issn=2397-334X|pmid=30962558}}</ref>
Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. ''Meganthropus'' diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa [[Paleolitikum]] atau Zaman Batu Tua. ''Meganthropus'' memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.
== Referensi ==
|