Permusuhan Banten dan Mataram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Blackman Jr. memindahkan halaman Permusuhan Banten dan Jawa ke Permusuhan Banten dan Mataram Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dappitsberg (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
{{Infobox military conflict
| place = [[Jawa]], [[Indonesia]]
| combatants_header =
| combatant1 = {{flagicon|Kesultanan Banten|size=22px}} [[Kesultanan Banten]]
| combatant2 = {{flagicon|Kesultanan Mataram|size=22px}} [[Kesultanan Mataram]]
| commander1 = {{flagicon|Kesultanan Banten|size=22px}} [[Sultan Ageng Tirtayasa]]<br/ >{{flagicon|Kesultanan Banten|size=22px}} [[Abu al-Mafakhir dari Banten]]
| commander2 = {{flagicon|Kesultanan Mataram|size=22px}} [[Sultan Agung]]<br/ >{{flagicon|Kesultanan Mataram|size=22px}} [[Amangkurat I]]
}}
== Sejarah ==
Pada tahun [[1624]], Mataram menaklukkan [[Pulau Madura|Madura]] dan pada tahun [[1625]] merebut pelabuhan [[Surabaya]]. [[
Banten dan [[Batavia]] melihat kekuasaan
Pada tahun [[1628]], Mataram meminta Banten supaya menyerahkan diri kepada Mataram namun Banten menolak. Pada tahun 1628 dan [[1629]], Mataram [[Penyerbuan ke Batavia|menyerang Batavia]] namun gagal. Pada masa ini Banten mengerahkan tentaranya ke perbatasan dengan Batavia di sisi sungai [[Cisadane]] untuk siap-siap menjaga kemungkinan serangan kepada Banten.
Dalam tahun [[1644]], utusan Mataram tiba di Banten. Beda dengan maksud sebelumnya yang meminta Banten agar [[takluk]] kepada Mataram, saat ini Mataram memintanya menjadi [[sekutu]]. Hanya saja Kesultanan Banten yang saat ini merasa lebih [[kuat]] menolak permintaan tersebut bahkan siap-siap untuk merebut kembali Cirebon dari pengaruh Mataram.
Pada saat Banten diperintah oleh [[Abu al-Mafakhir dari Banten|Sultan Abulmafakhir]], pada tahun [[1646]], saat [[Amangkurat I|Amangkurat]] menggantikan [[Sultan Agung]], Mataram masih ingin
Saat [[Sultan Ageng Tirtayasa]] menjadi [[sultan]] Banten, Mataram masih juga tidak menghentikan niatnya untuk menguasai Banten. Tapi karena [[trauma]] dengan kekalahan angkatan perangnya, saat ini [[strategi]] penguasaan dilakukan dengan upaya [[perkawinan|mengawinkan]] anak perempuan Sultan Ageng Tirtayasa dengan anak laki-laki sultan Mataram. Usaha tersebut [[gagal]] akibat meletusnya perang [[Inggris]] – [[Belanda]] dimana [[Banten]] turut dalam perang ini serta memihak Inggris.
|